Anda di halaman 1dari 6

Pengenalan Human Information Processing

(HIP) dan Sistem Kognitif

Disusun oleh:

Muhammad Fajar Ismail (4418215036)


Andia Citra (4418215035)
Muhammad Said Azzam (4418215033)

Teknik Industri RK
Universitas Pancasila
Jakarta
2019
Human information processing (HIP) adalah suatu proses bagaimna manusia
menerima, mengatur, mengintegrasikan informasi. Pada HIP terdapat bebrapa
fungsi, yakni:
1. Encoding
Encoding adalah proses memasukan informasi kedalam memori. proses
pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara yaitu:
 Tidak sengaja : apabila hal hal yang diterima oleh indranya dimasukkan
dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. contoh: ia merasa bahwa akan
mendapatkan apa yang ia inginkan jika ia nangis di depan ibu nya.
 Sengaja: bila individu sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan
kedalam ingtaannya. contoh: kita sebagai mahasiswa sengaja memasukkan
segala hal yang kita pelajari.
2. Storage
Storage adalah proses penyimpanan informasi terhadap apa yang telah di proses
dalam encoding.
3. Retrieval
Menimbulkan kembali apa yang sudah ada di ingatan. Contoh konkrit dari proses
encoding, storage, dan retrieval ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari
hari . misalnya ketika sedang perjalanan ke kampus , di tengah jalan kita elihat
anak kecil yang ditabrak sebuah angkot (melihat peristiwa tersebut diterima oleh
persepsi dan dibuat kode , dalam hal ini terjadi proses encoding) , kemudian kita
menyimpannya dalam otak (agnkot warna apa , jurusan mana , dlm hal ini
berlangsung proses storage) sebagai saksi mata akhirnya anda dimintai keterangan
oleh polisi, kemudian kita menceritakan apa yang terjadi sesuai informasi yang di
simpan dalam otak (proses retrieval).

Macam memori:
1. Memori sensoris
Yakni lebih mengandalkan pada penginderaan.
2. Memori jangka pendek
Sistem memori berkapasitas terbatas, dimana informasi di pertahankan hanya
sekitar 30 detik. kecuali, informasi itu di ulang atau diproses lebih lanjut maka
ingatan akan bertambah waktu.
3. Memori jangka panjang
Memori yang menyimpan banyak informasi selama periode waktu yang lama dan
relatif permanen.

Prinsip pendekatan pada pemrosesan informasi


Berdasarkan pada Huitt (2003), ada beberapa prinsip yang disetujui, yaitu
Sistem mental mempunyai keterbatasan, contohnya terjadi bottleneck pada arus
dan pemrosesan informasi.
Diperlukan sebuah mekanisme kontrol untuk mengawasi encoding, transformasi,
pemrosesan, penyimpanan, pengambilan dan penggunaan informasi. Mekanisme
ini sendiri memerlukan tenaga dan beragam tergantung kepada tingkat kesulitan
tiap fungsi.
Maksud dari encoding itu memberikan kode dari informasi yang
didapatkan,seperti 17081945 kita mengkodingnya dikognisi dengan hari
kemerdekaan Indonesia.
Ada 2 arah informasi. Sensor input digabung dengan informasi dari memori yang
bertujuan untuk melakukan suatu hal / pekerjaan.
Manusia secara genetik telah disiapkan untuk memproses dan mengorganisasikan
informasi dalam berbagai macam bentuk.
Sistem Kognitif
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk
suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang
berada dinegara tersebut.
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum
kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa
(analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Ranah kognitif adalah ranah
yang mencakup kegiatan mental (otak).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan
kemampuan rasional (akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses
atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh
orang lain.
Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih
menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara
kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kognitif. Dari aspek tenaga
pendidik misalnya. Seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang
kognitif. Artinya seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, seperti
penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan
cara menilai siswa dan sebagainya.
Maka dari itu sistem kognitif dapat diartikan sebagai serangkaian hal-hal yang
berkaitan tentang kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional. Dari
seluruh lingkup bidang studi psikologi, psikologi kognitif tampaknya memiliki
sejarah terpanjang, diawali dari para filusuf yang menanyakan asal muasal
pengathuan dan bagaimana pengetahuan di tampakkan dalam pikiran. Pertanyan-
pertanyan semacam itu terus muncul dari masa ke masa sehingga menjadi fondasi
ilmu psikologi kognitif. Rasa penasaran terhadap pengetahuan dapat dilacak
hingga ke tulisan-tulisan yang paling awal. Teori-teori kuno umumnya membahas
letak pikiran dan memori. Studi terhadap aksara hieroglif Mesir Kuno
menunjukkan bahwa para penulisnya meyakini bahwa pengathuan berada di
jantung sebuah pemikiran yang juga diungkapkan oleh filusuf terkenal yakni
Aristoteles. Pendapat aristoteles tersebut tidak disetujui oleh gurunya, Plato
beranggapan bahwa otak adalah tempat pengetahuan yang disimpan.
Banyak pendapat di masyarakat mengenai pengertian dari psikologi kognitif,
mereka beranggapan bahwa ilmu ini mempelajari bagaimana pola pikir manusia.
Tetapi pada kenyataannya psikologi kognitif membahas studi proses-proses yang
melandasi dinamika mental. Sesungguhnya, psikologi kognitif meliputi segala hal
yang kita lakukan. Sedangkan Ling & Catling mendefinisikan bahwa psikologi
kognitif sebagai bidang studi tentang kognisi, proses-proses mental yang
mendasari perilaku manusia. Ini meliputi berbagai subdisiplin termasuk memori,
belajar, persepsi, dan penyelesaian masalah.
Spesifiknya psikologi kognitif adalah sebuah bidang studi tentang bagaimana
manusia memahami, belajar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.
Seorang psikolog kognitif mempelajari cara manusia memahami beragam bentuk,
kenapa mereka ingat bebrapa fakta tetapi lupa fakta yang lain, atau bagaimanacara
mereka belajar bahasa.
Kognisi biasanya didefinisikan secara sederhana sebagai perolehan penegtahuan.
Akan tetapi, baik perolehan maupun penggunaan pengetahuan meliputi banyak
keterampilan mental. Neisser menulis definisi psikologi kognitif di halaman
pendahuluan bukunya yang berjudul Cognitive Psychology (1967) mencerminkan
bagaimana psikolog mempelajari kognisi. Neisser mengatakan bahwa psikologi
kognitif mengacu pada semua proses pemindahan, pengurangan, pengelaborasian,
penyimpanan, perbaikan, dan penggunaan input sensoris. Defenisi ini
mengandung implikasi penting. Acuan ke input sensoris secara tersirat
menunjukkan bahwa kognisi dimulai dnegan kontak kita dengan dunia luar.
Pemindahan input sensors mengandung arti bahwa representasi kita terhadap
dunia tidak hanya meliputi kegiatan perekaman lingkungan fisik kita secara pasif,
namun juga konstuksi akit fyang melibatkan pengurangan maupun elaborasi.
Pengurangan terjadi ketika informasi hilang, sehingga kita hanya dapat
menghadirkan sebagian kecil stimulus fiscal disekitar kita dan hanya sebagian
kecil saja yang dapat kita ingat. Elaborasi terjadi ketika kita menambah input
sensoris. Misalnya, ketika anda bertemu dengan seorang teman, kemungkinan
Anda akan memanggil kembali pengalaman-pengalaman bersama teman tersebut.
Psikologi kognitif juga sering kali disebut sebagai pemrosesan informasi pada
manusia (human information processing) mencerminkan bahwa pendekatan
pemrosesan informasi dominan dipakai oleh para psikolog kognitif.
Daftar Pustaka
Reed, Stephen K. 2012. Cognition: Theory and Applications. Cengage Learning
Huitt, W., & Hummel, J. 2003. Piaget’s Theory of Cognitive Development.
Educational Psychology Interactive, Valdosta, GA: Valdosta State University.
Sternberg, R. J. 2003. Wisdom, intelligence, and creativity synthesized. New
York: Cambridge University Press.
Ling, Jonathan, dan Jonathan Catling. 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Neisser, Ulric. 1967. Cognitive Psychology. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai