JURUSAN MANAGEMENT JAKARTA 2019 HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right, adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right). HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. HaKI sangat penting dalam rangka melindungi karya dan menghargai karya milik orang lain. Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah pasti dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat ini marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di masyarakat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan buku, salah satunya adalah kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap perlindungan hak cipta buku, dan kondisi ekonomi masyarakat. Hak-hak dalam HaKI meliputi Hak Cipta, Paten, Merek, Rahasia Dagang, dan lain- lain. Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) meliputi Prinsip Ekonomi, Prinsip Keadilan, Prinsip Kebudayaan, Prinsip Sosial. Jika seseorang melakukan pembajakan atau penjiplakan terhadap kekayaan intelektual seseorang, maka pihak yang melakukan hal tersebut akan mendapat hukuman. Cyber Crime adalah suatu aktivitas kejahatan di dunia maya dengan memanfaatkan jaringan komputer sebagai alat dan jaringan internet sebagai medianya. Cyber crime atau kejahatan dunia maya dapat dilakukan dengan berbagai cara dan beragam tujuan. Kejahatan dunia maya ini umumnya dilakukan oleh pihak-pihak yang mengerti dan menguasai bidang teknologi informasi. Cyber crime sendiri diatur oleh Cyber Law atau Hukum Siber. Cyber law adalah seperangkat aturan hukum tertulis yang berlaku di dunia maya. Cyber law ini dibuat oleh negara untuk menjamin warga negaranya karena dianggap aktivitas di dunia maya telah merugikan dan telah menyentuh kehidupan yang sebenarnya (real). Salah satu undang- undang yang mengaturnya adalah UU ITE. Bila kita melihat bila di dunia maya ini telah ada suatu kebiasaan-kebiasaan yang mengikat ‘masyarakatnya’, dan para Netizens (warga negara dunia maya) telah mengikuti aturan tersebut dan saling menghormati satu sama lain, mungkin tidak perlu sampai ada cyber law, karena dianggap telah terjadi suatu masyarakat yang ideal di mana tidak perlu adanya ‘paksaan’ hukum dan penjamin hukum. Tindak pidana siber ialah semua tindak pidana yang menggunakan sarana atau dengan bantuan sistem elektronik. Tindak pidana dalam kejahatan dunia maya antara lain konten ilegal, kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik, berita bohong dan lainnya. Terdapat juga kegiatan transaksi ilegal, gangguan data atau pencurian data dan gangguan terhadap sistem.Teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia memang sangat berdampak positif dan luas, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk merugikan pihak-pihak tertentu. Maka dari itu kita harus bijak dalam menggunakan internet dan social media kita. Sekarang sangat mudah untuk berkomentar dan semakin mudah juga kita ditangkap karena jari kita.