Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut

Krista V. Siagian

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: veroagian@yahoo.com

Abstract: Missing teeth or tooth decay will influence many things in human life, not only
aesthetically but also mastication, speech, and social interaction. Caries and periodontal
diseases are the major causes of this tooth problem. This study aimed to report a clinical case
of an adult female aged 39 years who had missing teeth approximately 5 years ago that
changed her extra-oral and intra-oral appearance. Due to the missing teeth, migration and
rotation of the remained teeth occurred, food remnants were impacted into the interdental
gaps which could increase gum diseases, asymetry of face, disposition of buccal and lips’ soft
tissue, and reduced thickness of alveolar bone ridges. Partial denture can prevent the adverse
changes in the oral cavity caused by the missing teeth.
Keywords: missing teeth, periodontal diseases

Abstrak: Kehilangan gigi sebagian akan memengaruhi banyak hal dalam diri seseorang, baik
estetis maupun fungsi pengunyahan, bicara, dan hubungan sosial. Karies dan penyakit
periodontal merupakan penyebab utama masalah gigi ini. Laporan kasus ini bertujuan untuk
menampilkan gambaran klinis seorang wanita berusia 39 tahun dengan keluhan kehilangan
gigi sebagian kurang lebih 5 tahun lalu yang mengubah tampilan ekstra oral maupun intra oral.
Kehilangan sebagian gigi berakibat migrasi dan rotasi dari gigi tersisa, impaksi makanan dan
timbulnya penyakit periodontal, asimetris wajah, perubahan letak jaringan lunak pipi dan
bibir, serta beban berlebih pada jaringan penyokong yang mengakibatkan turunnya linggir dan
menipisnya tulang alveolar. Pemakaian gigi tiruan parsial dapat mencegah terjadinya
perubahan-perubahan yang terjadi dalam rongga mulut akibat kehilangan gigi.
Kata kunci: kehilangan gigi, penyakit periodontal

Kehilangan gigi merupakan masalah nasional yaitu sebesar 0,9%.2 Menurut


kesehatan gigi dan mulut yang banyak Dinas Kesehatan Kota Manado tahun 2012
muncul di masyarakat karena sering sebanyak 1.187 orang memperoleh
menggangu fungsi pengunyahan, bicara, tindakan pencabutan gigi di Kota Manado,
estetis, bahkan hubungan sosial. Karies sedangkan data mengenai penggunaan gigi
dan penyakit periodontal merupakan tiruan belum ada.3
penyebab utama penyakit ini.1 Berdasarkan Menurut Gerritsen, hilangnya satu atau
laporan RISKESDAS (Riset Kesehatan beberapa gigi dapat menyebabkan
Nasional) 2013, angka prevalensi nasional gangguan fungsi dan estetika yang dapat
penyakit gigi dan mulut sebesar 25,9%. memengaruhi kualitas hidup seseorang.1,4
Kehilangan gigi nasional pada usia 35-44 Hasil penelitian Aisyiah5 mengenai
tahun sebesar sebesar 0,4% yang semakin hubungan kehilangan gigi dan kualitas
meningkat pada usia 65 tahun ke atas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut pada
(17,6%).2 Persentase kehilangan gigi di pegawai paruh baya di Universitas Bung
Sulawesi Utara lebih tinggi daripada angka Hatta, menyatakan bahwa seseorang yang
Siagian: Kehilangan sebagian gigi...

kehilangan 5-9 gigi mempunyai kualitas gigi tiruan di antaranya estetis, sosial,
hidup yang buruk sedangkan kehilangan fungsional, pendidikan, dan faktor
>10 gigi mempunyai kualitas hidup yang kebudayaan.1,4,7 Banyaknya jumlah
sangat buruk.5 kehilangan gigi tentunya akan membuat
Kehilangan gigi dapat berpengaruh tuntutan atau keinginan akan pembuatan
terhadap aktivitas sosial. 1,4 Hal ini selaras gigi tiruan meningkat guna mengembalikan
dengan pendapat McGrath bahwa fungsi gigi geligi yang hilang. 1,4,7
kehilangan gigi dapat memengaruhi
keadaan fisik seperti penampilan estetik, LAPORAN KASUS
terganggunya sistem mastikasi, dan Seorang wanita yang berusia 39 tahun
memengaruhi kenyamanan bicara.6 Hasil berdomisili di Tumiting, Manado datang ke
penelitian Wong menemukan bahwa RSGM PSPDG FK Unsrat dengan keluhan
kehilangan gigi geligi dapat memengaruhi merasa tidak nyaman karena kehilangan
keadaan fisik dan psikologis, seperti gigi sudah kurang lebih 5 tahun yang lalu,
kurangnya percaya diri dan keterbatasan juga merasa malu karena kehilangan gigi
aktifitas sosial.6 depan atas, dan kesulitan saat mengunyah
Kehilangan gigi juga dapat dihubung- makanan. Pasien meminta untuk dibuatkan
kan dengan tingkat sosial ekonomi, tingkat gigi palsu.
pendidikan, dan penghasilan. Seseorang Gambar profil ekstraoral pasien dari
yang berpendidikan dan mempunyai depan terlihat bentuk muka lonjong dan
penghasilan cukup akan serta rutin asimetri terhadap garis tengah wajah, dan
melakukan perawatan gigi dan mulut.1,4,7 bentuk wajah pasien dari samping cembung
Beberapa faktor yang memengaruhi (Gambar 1).
masyarakat terhadap kebutuhan pemakaian

Gambar 1. Profil ekstraoral pasien yang kehilangan gigi. A, Tampak depan; B, Tampak samping

Gambar 2. Profil intraoral pasien yang kehilangan gigi. A, Rahang atas; B, Rahang bawah
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Gambar 2 memperlihatkan kehilangan eksentrik, dapat menyebabkan gangguan


gigi yang multipel pada rahang atas dan pada struktur sendi rahang.1
bawah. Kondisi gingiva normal (berwarna Gambar 2 menunjukkan beban berlebih
merah muda, tak mudah berdarah, tidak pada jaringan pendukung, turunnya linggir
bengkak, serta perlekatan dengan tulang dan tulang alveolar. Bila penderita sudah
alveolar baik). kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi
yang masih ada akan menerima tekanan
BAHASAN mastikasi lebih besar sehingga terjadi
Dampak kehilangan gigi tanpa adanya pembebanan berlebih (over loading). Hal
penggantian ini akan mengakibatkan kerusakan
Gambar 1 dan 2 menunjukkan berbagai membran periodontal dan lama kelamaan
akibat yang muncul karena kehilangan gigi, gigi tersebut menjadi goyang dan akhirnya
yaitu migrasi dan rotasi gigi. Hilangnya dicabut.1
kesinambungan pada lengkung gigi dapat Gambar 2 menunjukkan kehilangan
menyebabkan pergeseran, miring atau gigi depan atas dan bawah yang sering
berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menyebabkan gangguan fungsi bicara,
menempati posisi yang normal untuk karena gigi khususnya yang depan
menerima beban yang terjadi pada saat termasuk bagian organ fonetik.1 Gambar 1
pengunyahan maka akan mengakibatkan dan 2 menunjukkan memburuknya
kerusakan struktur periodontal. Gigi yang penampilan seseorang akibat kehilangan
miring sulit dibersihkan, sehingga aktivitas gigi. Menjadi buruknya penampilan (loss of
karies meningkat.1 appearance) karena kehilangan gigi depan
Erupsi berlebih yang terlihat pada gigi akan mengurangi daya tarik wajah
penyangga molar dan caninus (Gambar 2). seseorang, apalagi dari segi pandang
Bila gigi sudah tidak mempunyai antagonis manusia modern.1
lagi, maka akan terjadi erupsi berlebih Kehilangan gigi menyebabkan
(overeruption). Erupsi berlebih dapat terganggunya kebersihan mulut. Migrasi
terjadi tanpa atau disertai pertumbuhan dan rotasi gigi menyebabkan gigi
tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa kehilangan kontak dengan gigi tetangga-
pertumbuhan tulang alveolar, maka struktur nya, demikian pula pada gigi antagonisnya.
periodontal akan mengalami kemunduran Adanya ruang interproksimal ini
sehingga gigi mulai ekstrusi. Bila mengakibatkan terbentuknya celah antar
terjadinya hal ini disertai pertumbuhan gigi yang mudah disisipi sisa makanan.
tulang alveolar berlebih, maka akan Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi
menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari terganggu dan mudah terbentuk plak; bila
penderita perlu dibuatkan geligi tiruan tidak diperhatikan maka akan menyebab-
lengkap.1 kan angka kejadian karies meningkat.1
Gambar 1 menunjukkan profil luar Pada kasus tertentu dimana membran
pasien yang asimetri akibat gangguan periodontal gigi masih menerima beban
fungsi otot pengunyahan. Penurunan berlebih tetapi belum mengalami kerusakan
efisiensi kunyah merupakan dampak yang dan masih dalam keadaan sehat. Toleransi
akan ditimbulkan akibat kehilangan gigi terhadap beban ini biasa berwujud atrisi
terutama pada bagian posterior. Pada pada geligi, sehingga dalam jangka waktu
kelompok orang yang dietnya cukup lunak, yang lama akan terjadi pengurangan
hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh.1 dimensi vertikal wajah pada saat gigi dalam
Gambar 1 juga menunjukkan usaha otot keadaan oklusi sentrik.1
wajah untuk penutupan berlebih (over Kehilangan gigi menyebabkan
closure). Hal ini diakibatkan kehilangan kerusakan terhadap jaringan lunak mulut,
gigi sehingga terjadi kebiasaan menguyah seperti bibir, pipi, lidah. Bila ada gigi yang
yang buruk, penutupan berlebih (over hilang, ruang yang ditinggalkannya akan
closure), serta hubungan rahang yang ditempati jaringan lunak pipi dan lidah.
Siagian: Kehilangan sebagian gigi...

Jika berlangsung lama, hal ini akan golongan yaitu gingivitis dan periodontitis.9
menyebabkan kesukaran adaptasi terhadap Gingivitis merupakan bentuk penyakit
gigi geligi tiruan yang kemudian dibuat, periodontal dengan proses inflamasi yang
karena terdesaknya kembali jaringan lunak memengaruhi jaringan lunak sekeliling gigi
tadi dari tempat yang ditempati protesis. tanpa adanya kerusakan tulang. Tanda
Dalam seperti ini, pemakaian gigi geligi pertama dari inflamasi yaitu adanya
tiruan akan dirasakan sebagai suatu benda hiperemia, warna gingiva berubah dari
asing yang cukup mengganggu.1 merah muda menjadi merah tua,
disebabkan dilatasi kapiler, sehingga
Penyebab kehilangan gigi jaringan menjadi lunak karena banyak
Karies mengandung darah. Gingiva membengkak,
Karies gigi merupakan suatu penyakit licin, berkilat dan keras, perdarahan gingiva
jaringan keras gigi, yaitu: email, dentin, spontan atau bila dilakukan probing,
dan sementum yang disebabkan oleh gingiva menjadi sensitif, gatal-gatal dan
aktivitas jasad renik dalam karbohidrat terbentuknya saku periodontal akibat
yang dapat diragikan. Streptococcus rusaknya jaringan kolagen. Kelainan
mutans dan laktobasilus merupakan bakteri tersebut muncul perlahan-lahan dalam
kariogenik yang mampu segera membuat jangka lama dan tidak terasa nyeri kecuali
asam dari karbohidrat yang dapat bila ada komplikasi dengan keadaan akut.
diragikan. Tandanya ialah adanya Bila peradangan ini dibiarkan dapat
demineralisasi jaringan keras gigi, yang berlanjut menjadi periodontitis.9
berakibat terjadi invasi bakteri dan Periodontitis merupakan lanjutan dari
kematian pulpa serta penyebaran infeksinya gingivitis yang tidak ditangani. Periodon-
ke jaringan periapeks yang dapat titis adalah penyakit inflamasi yang akan
menyebabkan nyeri.8 memengaruhi periodonsium yaitu jaringan
Pada tahap awal karies, rasa nyeri yang mengelilingi serta mendukung gigi.
diawali dengan nyeri ringan pada saat Periodontitis akan melibatkan hilangnya
kontak dengan makanan atau minuman progresif dari tulang alveolar pada sekitar
yang dingin atau panas, juga rasa nyeri gigi, dan bila tidak diobati maka dapat
yang sesekali muncul secara tajam. Bila menyebabkan melonggarnya perlekatan
bakteri sudah sampai ke pulpa gigi yang jaringan ikat dan hilangnya gigi.9
terdiri dari saraf dan pembuluh darah, maka
terjadi infeksi pada pulpa (pulpitis) yang Trauma
menyebabkan nyeri yang sangat berdenyut. Trauma dapat diartikan sebagai
Bila hal ini terjadi secara terus- kerusakan jaringan gigi atau periodontal
menerusmaka akan terjadi kematian karena kontak yang keras dengan suatu
jaringan pulpa. Bila saraf gigi sudah mati benda yang tidak terduga sebelumnya pada
biasanya nyeri akan berhenti, namun gigi, baik rahang atas maupun rahang
keadaan ini dapat berlanjut lebih buruk bawah atau keduanya. Trauma gigi dapat
dengan terjadinya abses sehingga pada terjadi secara langsung dan tidak langsung.
akhirnya gigi tersebut tidak dapat Trauma gigi secara langsung terjadi ketika
dipertahankan dan harus dicabut.8 benda keras langsung mengenai gigi,
sedangkan trauma gigi secara tidak
Penyakit periodontal langsung terjadi ketika ada benturan yang
Penyakit periodontal adalah penyakit mengenai dagu menyebabkan gigi rahang
yang mengenai jaringan pendukung gigi, bawah membentur gigi rahang atas dengan
yaitu gingiva/gusi serta jaringan kekuatan atau tekanan besar dan tiba-tiba.10
periodontal, yaitu jaringan yang Contohnya yaitu pada kecelakaan, jatuh,
menghubungkan antara gigi dan tulang terbentur benda keras dan berkelahi (dapat
penyangga gigi yaitu tulang alveolar. menyebabkan gigi patah dan terlepas dari
Penyakit periodontal dibagi atas dua soketnya).9,10
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016

Alasan pasien pemakai gigi tiruan warna maupun berjejalnya gigi-geligi.


lepasan: persepsi, penampilan, dansosial Hilangnya gigi dapat disebabkan karena
ekonomi karies, penyakit periodontal, trauma atau
Persepsi adalah suatu stimulus yang gigi yang mengalami malposisi dan
diterima oleh sistem saraf. Proses karena pencabutan. Untuk pasien dengan
selanjutnya ialah menginterpretasikan gigi depan malposisi, protrusif atau
stimulus tersebut. Menurut Thoha, persepsi berjejal dan tak dapat diperbaiki dengan
pada hakekatnya adalah proses kognitif perawatan ortodontik tetapi tetap ingin
yang dialami oleh setiap orang dalam memperbaiki penampilan wajahnya,
memahami informasi tentang lingkungan biasanya dibuatkan suatu gigi geligi
baik melalui penglihatan maupun tiruan imidiat yang dipasang langsung
pendengaran.10 segera setelah pencabutan gigi.1
Penampilan menjadi buruk karena 2. Peningkatan fungsi bicara: Alat bicara
adanya kehilangan akan mengurangi daya yang tidak lengkap dan kurang
tarik seseorang. Penelitian yang dilakukan sempurna dapat memengaruhi suara
oleh Davis et al. di London menunjukkan penderita, misalnya pasien yang
bahwa 45% dari pasien yang mengalami kehilangan gigi depan atas dan bawah.
kehilangan gigi sulit menerima keadaan- Kesulitan bicara dapat timbul meskipun
nya. Pasien-pasien ini merasa kurang hanya bersifat sementara. Dalam hal ini
percaya diri dan tidak ingin dilihat orang gigi geligi tiruan dapat meningkatkan
lain saat tidak memakai gigi tiruan. Pasien- dan memulihkan kemampuan bicara,
pasien tersebut membutuhkan waktu yang artinya ia mampu kembali mengucapkan
lebih lama untuk menerima kehilangan gigi kata-kata dan berbicara dengan jelas,
dan perubahan bentuk wajah. Reaksi terutama bagi lawan bicaranya.1
emosional yang sering ditemukan pada 3. Perbaikan dan peningkatan fungsi
pasien yang kehilangan gigi ialah rasa pengunyahan: Pola kunyah penderita
sedih dan kehilangan, tidak percaya diri, yang sudah kehilangan sebagian gigi
serta perubahan tingkah laku.10 biasanya mengalami perubahan.
Mengenai sosial ekonomi, Esan et al. Kehilangan beberapa gigi terjadi pada
menyatakan bila tingkat pendidikan dan kedua rahang, tetapi pada sisi sama,
penghasilan rendah maka kemungkinan maka penguyahan akan dilakukan
terjadinya kehilangan gigi akan lebih tinggi semaksimal mungkin oleh geligi asli
dibandingkan dengan tingkat pendidikan pada sisi lainnya. Dalam hal seperti ini,
dan penghasilan tinggi. Hal ini disebabkan tekanan kunyah akan dipikul satu sisi
karena seseorang dengan tingkat atau sebagian saja. Setelah pasien
pendidikan yang lebih tinggi akan mengerti memakai protesa, ternyata ia merasa
bagaimana cara memelihara kesehatan perbaikan. Perbaikan ini terjadi karena
termasuk kesehatan rongga mulut.10 sekarang tekanan kunyah dapat
disalurkan secara lebih merata keseluruh
Fungsi gigi tiruan lepasan bagian jaringan pendukung. Dengan
Untuk menghindari dampak yang tidak demikian protesa ini berhasil memper-
diinginkan akibat hilangnya gigi tanpa ada tahankan atau meningkatkan efisiensi
pengganti maka dibuat suatu alat tiruan kunyah.1
sebagai pengganti gigi yang sudah hilang. 4. Mempertahankan jaringan mulut yang
Secara lebih rinci, fungsi pengganti gigi masih tersisa dengan menggunakan gigi
tiruan dapat diuraikan sebagai berikut: tiruan dan mengurangi efek yang timbul
1. Pemulihan fungsi estetik: Alasan utama karena hilangnya gigi. Pasien yang
seorang pasien mencari perawatan menggunakan gigi tiruan dapat terbantu
prostodontik biasanya karena masalah mencerna makanan dengan baik,
estetik, baik yang disebabkan hilangnya menjaga geligi yang masih ada agar
gigi geligi, berubah bentuk, susunan, tidak hilang, dan mencegah resorpsi
Siagian: Kehilangan sebagian gigi...

tulang alveolar.1 Hipokrates, 1993; p. 11-47.


5. Pencegahan migrasi gigi: Bila sebuah 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
gigi dicabut atau hilang, gigi Laporan Riset Kesehatan Dasar
tetangganya dapat bergerak memasuki Nasional 2007. Jakarta: Badan
ruang kosong tadi. Migrasi seperti ini Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan; 2008. [cited 2015 Jun 15].
pada tahap selanjutnya menyebabkan
Available from: URL:
renggangnya gigi-gigi lain. Dengan http://www.litbang.depkes.go.id
demikian terbukalah kesempatan 3. Dinas Kesehatan Kota Manado. Profil
masuknya makan pada celah itu, kesehatan Kota Manado. Manado:
sehingga mudah terjadi akumulasi plak 2012. [cited 2015 Jun15]. Available
interdental. Hal ini menjurus pada from URL: http://www.depkes.go.id
peradangan periodontal. Bila pasien 4. Natamiharja L. Kebutuhan dan pemakaian
menggunakan gigi tiruan, hal-hal seperti geligi tiruan pada lansia di kota
migrasi dan overerupsi gigi antagonis, madya Medan. Dentika. 1999;38:59-
akan dapat diatasi dan tidak terjadi 65.
5. Aisyah. Hubungan kehilangan gigi dengan
kesulitan di kemudian hari.1
kualitas hidup terkait kesehatan gigi
dan mulut pada pegawai paruh baya
SIMPULAN di Universitas Bung Hatta [Skripsi]
Pada kasus kehilangan sebagian gigi, (tidak dipublikasi). Padang:
terjadi perubahan tampilan ekstra oral Universitas Andalas; 2014.
maupun intra oral. Kehilangan sebagian 6. Emini. Gigi tiruan dan perilaku ibadah,
gigi berakibat terjadinya migrasi dan rotasi Jurnal Health Quality. 2013:4(1): 28-
dari gigi tersisa, impaksi makanan dan 31.
timbulnya penyakit periodontal, asimetris 7. Esan TA, Olusile AO, Akeredolu PA,
wajah, perubahan letak jaringan lunak pipi Esan AO. Socio-demographic factors
dan bibir, serta beban berlebih pada and edentulism the Nigerian
experience. BMC Oral Health. 2004;
jaringan penyokong yang mengakibatkan
4(3):1-6.
turunnya linggir dan menipisnya tulang
8. Kidd EAM, Bechal SJ. Dasar-dasar Karies
alveolar. Penyakit dan Penanggulangannya.
Untuk menghindari dampak yang tidak Jakarta: EGC, 2013; p. 3.
diinginkan akibat hilangnya gigi maka 9. Carranza FA, Newman MG, Takei HH..
diperlukan pemakaian gigi tiruan parsial Clinical Periodontology (9th ed).
atau lengkap tergantung kebutuhan. Philadelphia: W. B. Saunders Co,
2002.
DAFTAR PUSTAKA 10. Fiske J, Davis DM, Frances C, Gelbier S.
1. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK, The emotional effects of tooth loss in
Suryatenggara F, Setiabudi I. edentulous people. Br Dent J.
Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan 1998;184: 90-3.
Sebagian Lepasan jilid 1. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai