Anda di halaman 1dari 8

URAIAN TEKNIS

Pentanahan

Pembumian/Pentanahan adalah Hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari beberapa


bagian instalasai listrik ke system pentanahan. Penghantar tanpa isolasi yang ditanam
didalam tanah dianggap sebagai bagian dari elektroda pentanahan dan harus memenuhi
ketentuan PUIL 2000.

Bagian-bagian dari peralatan listrik harus ditanahkan, untuk membatasi tegangan sentuh,
yaitu tegangan yang timbul pada bagian peralatan selama terjadi gangguan satu fasa ke tanah,
sehingga menghindari bahaya terhadap manusia. Dan pada pentanahan body system
bertujuan untuk memperkecil terjadinya tegangan sentuh dan atau tegangan langkah.

 Yang dimaksud dengan tegangan sentuh ialah beda tegangan antara logam yang
dihubungkan dengan sistem pentanahan dengan suatu titik dipermukaan tanah sejauh
jangkauan orang normal berdiri dari logam tersebut.
 Sedangkan tegangan langkah ialah tegangan antara 2 titik pada permukaan tanah
disekeliling elektroda pentanahan dimana jarak kedua titik sejauh langkah orang.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam membuat system pentanahan yang baik, yaitu:

 Tanah
Salah satu yang menentukan besarnya hambatan pentanahan RG adalah hambatan jenis
tanahnya. Semakin kecil hambatan tanah Rearth, maka hambatan system pentanahan
akan semakin kecil yang berarti semakin baik.

Berdasarkan PUIL 2000, nilai tahanan jenis tanah sangat berbeda-beda bergantung
pada jenis tanahnya.

Tabel 2.4 Resistansi jenis tanah

Jenis Tanah Tanah Tanah Liat Pasir Kerikil Pasir dan Tanah
Rawa dan Tanah Basah Basah Kerikil berbatu
Ladang kering

Resistansi jenis
30 100 200 500 1000 3000
(ohm/m)

Tabel 2.5 Hambatan tanah dari beberapa jenis tanah

JENIS TANAH HAMBATAN TANAH


(Ω)
PASIR >400
TANAH BERPASIR 300
TANAH LIAT 100
TANAH LEMPUNG 60
TANAH HITAM 50
TANAH GEMUK 20
(PEAK)
TANAH TEPIAN >0 dan <50
SUNGAI

Tujuan pentanahan peralatan ialah :

 Agar jika terjadi kegagalan isolasi maka tegangan sentuh yang tinggi dapat dicegah
dan pengaman segera bekerja
 Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus
dan
 Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya bagi orang
disekitarnya.
1. Sistem Pengaman
 Sistem Pentanahan/Pembumian

System pentanahan ini menggunakan Sistem TT. Jadi sistem TT mempunyai satu titik
yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik
terpisah dari elektroda bumi sistem instalasi listrik.

Gambar 2.13 Sistem Pentanahan

 Jenis Elektroda Pentanahan

Elektroda pentanahan ialah penghantar yang ditanam dalam bumi dan membuat
kotak langsung dengan bumi. Penghantar bumi yang tidak berisolasi yang ditanam dalam bumi
dianggap sebagai bagian dari elektroda bumi.

Sebagai bahan elektroda digunakan tembaga, atau baja yang digalvanisasi atau dilapisi
tembaga sepanjang kondisi setempat tidak mengharuskan memakai bahan lain.

Macam-macam bentuk elektroda pentanahan. Pada dasarnya bentuk pentanahan dapat


dilakukan dengan :

 Elektroda Batang
 Elektroda Strip
 Elektroda Plat
 Elektroda Pentanahan
Untuk menentukan diameter (d) elektroda pentanahan dapat dihitung:

2x π x l
ρ=R x
1
( )
¿ 4x
d

Dimana :

ρ : Tahanan jenis tanah (Ω)

R : Tahanan Pentanahan (Ω)

l : Panjang elektroda yang ditanam (m)

d : Diameter batang elektroda pentanahan (m

2. Perlengkapan Listrik

Jenis
Perlengkapan Perlengkapa Ukuran Cara Pemasangan
n
PHB Utama PHB utama di pasang di gedung C dengan
bergantung di dinding satinggi ……. Dan
sumber tegangan barasal dari bawah. (lihat
Gambar…)
PHB Gedung A PHB ini di pasang di gedung A dengan
bergantung di dinding satinggi ……. Dan
sumber tegangan barasal dari bawah. (lihat
Gambar…)
PHB Gedung B PHB ini di pasang di gedung A dengan
bergantung di dinding satinggi ……. Dan
sumber tegangan barasal dari bawah. (lihat
Gambar…)
PHB Gedung C PHB ini di pasang di gedung A dengan
bergantung di dinding satinggi ……. Dan
sumber tegangan barasal dari bawah. (lihat
Gambar…)
PHB Penerangan PHB ini dipasang di gedung A dengan
Gedung C bergantung di dinding satinggi ……. Dan
sumber tegangan barasal dari bawah. (lihat
Gambar…)
Panel Masing Panel Masing-masing motor dipasang pada
Motor gedung C ditempel pada dinding setinggi
……. Dan sumber tegangan berasal dari atas
panel dan kabel yang menuju motor melalui
bawah panel(lihat gambar ….)
Tombol Tekan Tombol tekan dipasang disamping panel
motor (lihat Gambar ….)
Switch Box Switch box adalah tempat saklar, memiliki
dimensi ………, dipasang sebagai dengan
tinggi ….., (lihat gambar…..)
Saklar Saklar dipasang didalam switch box
Kabel NYM Kabel ini dipasang pada instalasi dalam
ruangan,
Kabel NY Kabel ini dipasang pada instalasi outdoor,
kabel ini ditanam di dalam tanah sedalam
….. (lihat gambar …..)
Pipa Pipa dipasang didalam tembok untuk
instalasi tertanam sebagai jalur untuk kabel
dari titik ke titik lain (lihat gambar ….)
KKB KKB memiliki dimensi …….. , dipasang
didalam tembok dengan tinggi …..(lihat
gambar ….)
KKK KKK memiliki dimensi …….. , dipasang
didalam tembok dengan tinggi …..(lihat
gambar ….)
Armatur Lampu Armature lampu sebagai dudukan lampu
pada instalasi penerengan armature lampu
yang digunakan adalah armature lampu TL
36W 1 x 4 dipasang dengan jarak antar
armature adalah …...., dengan tertanam pada
plafon

3. Pengujian Instalasi

Pengujian merupakan bagian dari testing dan komisioning, dimana untuk dilihat secara
kasat mata tidak bisa dilakukan, terhadap material/ barang/ alat maupun konstruksi yang telah
terpasang pada instalasi listrik.

 Beberapa jenis pengujian, antara lain :


1. pengujian individual,
2. pengujian atau pengukuran tahanan pembumian
3. pengujian tegangan tinggi, dan
4. Pengujian sistem pengaman/ kontrol.
 Pengujian individual :
1. Pengujian untuk mencocokkan kesesuaian karakteristik dan rujukan, atau
2. Pengujian untuk mengetahui apakah kondisi peralatan telah berfungsi dengan baik
atau tidak.
 Pengujian atau pengukuran tahanan pembumian : Untuk mengetahui apakah nilai tahanan
pembumian telah memenuhi standar/ ketentuan yang telah ditetapkan.

Pemeriksaan instalasi listrik harus mentaati ketentuan dalam PUIL 2000 dan peraturan-peraturan
lain sebagaimana disebut dalam puil 2000 :

 UU No. 1 tahun 1970


 Peraturan bangunan nasional
 Peraturan pemerintah RI tentang pengusahaan kelistrikan
 Peraturan pemerintah RI tentang keselamatan kerja
 Peraturan meteri pertambangan dan energy tentang izin usaha kelistrikan
 Peraturan menteri pertambangan san energy tentang standar nasionnal Indonesia (SNI)
 Peraturan lainnya mengenai kelistrikan dan usaha penunjang
Ruang lingkup :

1. Pemeriksaan visual peralatan dan instalasi (konstruksi).


2. Pengukuran tahanan isolasi kabel :
a. Menggunakan alat Megger/ Mega Ohm Meter/ Insulation Tester.
b. Nilai tahanan isolasi sebesar 1.000 Ohm/ 1 Volt.
3. Pengukuran tahanan pembumian (grounding/ aarding/ earthing) :
a. Menggunakan alat Earth Resistance Tester.
b. Nilai tahanan pembumian maksimum 5 Ohm.

Cara pengujian :

1. Dilakukan per sirkit, antara titik pasok (APP) ke PHB utama.


2. Pengujian antara PHB utama ke PHB cabang
3. Pengujian antara PHB cabang ke PHB cabang berikutnya, sampai sirkit akhir.
4. Hasil pemeriksaan dan pengujian tersebut dituangkan dalam formulir Jaminan Instalasi
4. Dokomen Lama Pengerjaan (Time Skejul)

Anda mungkin juga menyukai