Anda di halaman 1dari 59

MODUL

KALKULUS 2

HERANI TRI LESTIANA, S.Pd., M.Sc.


DIAN NATARIA OKTAVIANI, S.Si., M.Pd.

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


2017

i
PRAKATA

Konsep Kalkulus banyak digunakan dalam kehidupan, misalnya dalam bidang

Ekonomi dan Bisnis. Integral misalnya, bisa digunakan untuk mencari fungsi biaya

total, fungsi penerimaan total, surplus konsumen, dan surplus produsen. Pada

penyampaian materi yang abstrak seperti Kalkulus diperlukan sumber materi dan

sebuah perangkat yang bisa membatu mahasiswa dalam memahami konsep. Kemajuan

teknologi informasi memberikan kemudahan kepada para pengajar untuk

memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Modul ini terintegrasi dengan penggunaan software Maple sehingga

diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep Kalkulus serta

aplikasinya, termasuk dalan bidang kewirausahaan. Software Maple bisa memberikan

visualisasi atau gambaran dari fungsi-fungsi yang dipelajari pada Kalkulus sehingga

lebih memudahkan mahasiswa dalam memahami konsep. Dengan software Maple,

mahasiswa bisa aktif menggali hubungan antara konsep-konsep kalkulus dan

representasi grafisnya.

Modul ini memuat pengantar konsep kalkulus dan penjabaran teorema-

teoremanya. Selain itu, modul ini juga menyajikan contoh soal untuk memberikan

gambaran yang lebih jelas tentang teorema-teorema kalkulus. Pada akhir kegiatan,

terdapat beberapa soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa memahami

materi yang telah dipelajari.

Tegal, April 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... iii
DESKRIPSI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ........................................................... iv
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR .......................................................... vi
BAB 1 ........................................................................................................................................................ 1
ANTI TURUNAN DAN INTEGRAL TAK TENTU .................................................................... 1
1.1. ANTI TURUNAN .................................................................................................................. 2
1.2. INTEGRAL TAK TENTU ................................................................................................... 3
1.3. TEOREMA-TEOREMA INTEGRAL TAK TENTU ...................................................... 4
BAB 2 ...................................................................................................................................................... 10
INTEGRAL TENTU ........................................................................................................................ 10
2.1. NOTASI SIGMA .................................................................................................................. 11
2.2. INDUKSI MATEMATIKA ................................................................................................ 16
2.3. JUMLAH RIEMANN .......................................................................................................... 19
2.4. INTEGRAL TERTENTU ................................................................................................... 22
2.5. TEOREMA-TEOREMA INTEGRAL TERTENTU...................................................... 23
BAB 3 ...................................................................................................................................................... 34
APLIKASI INTEGRAL ................................................................................................................... 34
3.1. LUAS DAERAH................................................................................................................... 35
3.2. VOLUME BENDA PUTAR ............................................................................................... 40
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 53

iii
DESKRIPSI DAN PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul ini terdiri atas tiga bab. Bab yang pertama membahas tentang konsep anti-
turunan, integral tak tentu, serta teorema-teorema pada integral tak tentu. Pada
bab kedua, topik yang dibahas adalah integral tertentu. Sebelum memasuki inti
bab, yaitu jumlah Riemann, integral tertentu dan teorema-teoremanya, bab ini
membahas notasi sigma dan induksi matematika sebagai pengantar. Bab ketiga
membahas aplikasi konsep integral yang meliputi luas daerah, volume benda
putar, dan aplikasi integral pada bidang ekonomi.

Indikator Pemahaman Konsep yang Digunakan

Mahasiswa dikatakan memahami sebuah konsep jika mahasiswa dapat:

1. menyatakan ulang sebuah definisi, aksioma, dan teorema tentang


kalkulus serta membuktikannya;
2. memberikan contoh dan/atau bukan contoh dari sebuah definisi, aksioma,
dan teorema;
3. meyajikan representasi dari sebuah konsep;
4. menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu;
5. mengaplikasikan konsep integral dalam menyelesaikan masalah.

Dengan mengacu indikator di atas, maka isi modul disusun berdasarkan hierarki
pemahaman konsep, yaitu:

1. Menyajikan definisi dan teorema-teorema


2. Menyajikan contoh pada setiap definisi atau teorema
3. Menyajikan representasi geometris dari sebuah teorema dan soal-soal
dengan menggunakan software maple
4. Menyajikan latihan soal dan evaluasi agar mahasiswa bisa mengaplikasikan
teorema, operasi, atau prosedur yang telah dipelajari.

Tiap bab memuat aspek-aspek berikut.

1. Tujuan Pembelajaran
2. Definisi dan teorema-teorema serta beberapa pembuktian
3. Contoh soal
4. Latihan Soal
5. Evaluasi
6. Indikator pemahaman konsep yang hendak dicapai pada setiap soal /
latihan soal

iv
Petunjuk Penggunaan Modul Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan prasyarat sebelum


mempelajari modul ini, yaitu materi Kalkulus 1
2. Perhatikan setiap kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran pada setiap bab yang
Anda pelajari.
3. Pahami isi materi modul ini dengan seksama.
4. Mintalah penjelasan pada dosen apabila ada materi yang tidak dapat dipahami.
5. Kerjakan semua soal latihaan yang ada pada masing-masing bab.
6. Kerjakan semua soal evaluasi yang ada pada setiap bab untuk mengukur.
pemahaman konsep Anda setelah mempelajari materi pada modul ini. Jika skor
yang Anda dapatkan belum mencapai 71% dari skor total, maka pelajarilah kembali
materi pada modul ini untuk meningkatkan pemahaman Anda.
7. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.
8. Tunjukkan jiwa kewirausahaan Anda dalam menggunakan dan mempelajari
modul ini. Sifat-sifat jiwa kewirausahaan antara lain:
a. Percaya diri
Percaya dirilah pada kemampuan sendiri dalam mengerjakan soal-soal
sehingga Anda bisa mengukur kemampuan Anda sendiri.
b. Bekerja keras dan tidak pantang menyerah
Setiap mendapati soal yang sulit, teruslah berusaha menyelesaikannya.
Anda bisa meminta bantuan dari teman maupun dosen.
c. Kerjasama
Dalam mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal, bekerja sama
dengan teman akan memudahkan Anda memahami dan menyelesaikan
soal-soal.
d. Mandiri
Saat evaluasi, bersikaplah mandiri sehingga Anda bisa mengetahui sejauh
mana Anda memahami materi dan mengaplikasikan materi yang
diperoleh dalam soal-soal.
e. Aktif dan Kreatif
Anda harus aktif dalam pembelajaran dan Anda juga bisa berkreasi
dengan membuat contoh sendiri dari materi yang dipelajari.

v
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi:

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan integral tak tentu; teknik


pengintegralan; integral tentu; penerapan integral tentu; fungsi logaritma; fungsi
eksponen; fungsi hiperbolik; dan integral bentuk tak wajar.

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah


integral tak tentu dan integral tentu, serta teknik pengintegralan.
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah tentang aplikasi integral tentu
3. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah
integral fungsi logaritma, fungsi eksponen, fungsi hiperbolik, dan integral
bentuk tak wajar.

Peta Konsep Materi Modul

ANTI TURUNAN DAN - Anti turunan


INTEGRAL TAK TENTU - Integral tak tentu
- notasi sigma
- induksi matematika
- jumlah Riemann
INTEGRAL TERTENTU - Integral tertentu
- Teorema-teorema integral
tertentu
- Luas daerah
- Volum benda putar
APLIKASI INTEGRAL - Panjang busur
KALKULUS 2 TERTENTU - Kewirausahaan
- Momen dan Pusat Gravitasi

- Fungsi logaritma
FUNGSI LOGARITMA, - Fungsi eksponen dan
EKSPONEN, DAN HIPERBOLIK aplikasinya
- Fungsi hiperbolik

- Teorema-teorema integral
- Integral bagian demi bagian
TEKNIK PENGINTEGRALAN - Integral fungsi trigonometri
- Integral fungsi rasional

Gambar 1. Peta Konsep Materi Modul

vi
BAB 1

ANTI TURUNAN DAN INTEGRAL TAK TENTU

Alokasi waktu : 3 x pertemuan (@100 menit)

Kompetensi Dasar:

Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah integral


tak tentu dan integral tentu

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan:


1. mahasiswa dapat menjelaskan konsep anti turunan dan
mengaplikasikannya untuk menentukan anti turunan suatu fungsi
2. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan teorema-teorema pada
integral tak tentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah
3. mahasiswa dapat memahami rumus-rumus pada integral tak tentu dan
menggunakannya untuk menyelesaikan

ANTI TURUNAN DAN


INTEGRAL TAK TENTU

INTEGRAL TAK TEOREMA-TEOREMA


ANTI TURUNAN
TENTU INTEGRAL TAK TENTU

Gambar 2. Peta Konsep Bab I

1
ANTI TURUNAN DAN INTEGRAL TAK TENTU

1.1. ANTI TURUNAN

Dipunyai suatu teorema mengenai turunan yaitu

Dipunyai fungsi f mempunyai turunan pada selang buka I. Jika 𝑓 ′ 𝑥 = 0


pada selang I, maka 𝑓 𝑥 = 𝑘 untuk suatu konstanta 𝑘.

Perhatikan contoh berikut.

𝒇(𝒙) 𝒇′ (𝒙)
3𝑥 2 + 5 6𝑥
3𝑥 2 − 9 6𝑥
3𝑥 2 6𝑥

Berdasarkan contoh di atas dapat dilihat bahwa 𝑓 ′ 𝑥 = 6𝑥 dan mempunyai


kebalikan dari turunan tersebut yaitu 𝑓 𝑥 = 3𝑥 2 + 5, 𝑓 𝑥 = 3𝑥 2 − 9, 𝑓 𝑥 = 3𝑥 2 .
Dari informasi ini dapat diperoleh suatu teorema berikut.

TEOREMA 1

Dipunyai fungsi 𝑓 dan 𝑔 mempunyai turunan pada selang buka I. Jika


𝑓 ′ 𝑥 = 𝑔′ (𝑥) pada selang I, maka 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 + 𝑘 untuk suatu konstanta 𝑘.

Bukti Teorema 1:

Dipunyai 𝑓 ′ 𝑥 = 𝑔′(𝑥) pada selang I.

Jelas 𝑓 ′ 𝑥 − 𝑔′ 𝑥 = 0 ⇔ (𝑓 − 𝑔)′ 𝑥 = 0 pada selang I.

Jadi 𝑓 − 𝑔 𝑥 = 𝑘 untuk suatu konstanta k

⇔𝑓 𝑥 −𝑔 𝑥 =𝑘

⇔ 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 + 𝑘 untuk suatu konstanta k.

DEFINISI

Dipunyai fungsi f terdefinisi pada selang terbuka I. Fungsi F yang memenuhi


F’(x)=f(x) pada selang I disebut anti turunan atau fungsi primitive pada selang I

2
Anti turunan suatu fungsi f tidak tunggal, berikut contohnya.

Dipunyai fungsi 𝑓 𝑥 = 2𝑥 + 3, 𝐹1 𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 + 1, 𝐹2 𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 − 5.

Akan dibuktikan bahwa 𝐹1 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐹2 𝑥 merupakan anti turunan dari f(x).


𝑑 𝐹1 𝑥 𝑑(𝑥 2 +3𝑥+1)
Jelas = = 2𝑥 + 3
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑 𝐹2 𝑥 𝑑(𝑥 2 +3𝑥−5)
Jelas = = 2𝑥 + 3
𝑑𝑥 𝑑𝑥

Jadi 𝐹1 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝐹2 𝑥 merupakan anti turunan dari f(x).

1.2. INTEGRAL TAK TENTU

Setiap operasi matematika mempunyai operasi balikannya, misalnya operasi


pengurangan memerupakan operasi balikan dari operasi penjumlahan; operasi
pembagian merupakan balikan dari operasi perkalian; akar kuadrat merupakan
balikan dari operasi kuadrat, dan sebagainya. Jika sebuah fungsi dikenai sebuah
operasi kemudian dikenai operasi balikan, maka akan kembali ke fungsi semula.

Contoh.

Ambil angka 3.

Jelas 32 = 9.

Jelas 9 = 3.

Dalam operasi turunan (differensial), operasi balikannya adalah integral. Jika


fungsi turunan dari sebuah fungsi sudah diketahui, maka untuk mengetahui anti-
turunannya atau fungsi awalnya digunakan operasi integral. Misal f’ x adalah
turunan dari sebuah fungsi f(x), maka f(x) dinamakan anti-differensial dari fungsi
f’ x dan f x bisa dicari dengan mengintegralkan f’ x . Berikut definisi tentang
anti-turunan dan operasi integral.

DEFINISI

Anti-Turunan (Anti-Diferensial)
Anti-turunan atau anti-diferensial adalah bentuk paling umum dari suatu anti
turunan atau primitif suatu fungsi.
Jika F’ x = f x pada selang buka I, maka anti diferensial dari fungsi f pada
selang I adalah 𝑦 = 𝐹 𝑥 + 𝐶 untuk sembarang konstanta C.

3
DEFINISI

Integral tak tentu


Dipunyai fungsi f terdefinisi pada selang buka I dan F adaalah suatu anti
turunan f pada selang I. Proses menentukan anti diferensial dari fungsi f
dinamakan integral tak tentu f pada I, ditulis:

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 + 𝐶

Dengan C sembarang konstanta dan dibaca integral tak tentu dari f terhadap
variabel x.

Contoh 1

Tentukan 4𝑥 𝑑𝑥.
Penyelesaian:
Jelas f(x) = 4x.
Pilih F(x) = 2𝑥 2
𝑑[𝐹 𝑥 ] 𝑑(2𝑥 2 )
Diperoleh = = 4𝑥 = 𝑓(𝑥).
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Jadi F(x) merupakan anti-turunan atau anti-differensiaal dari f(x).

1.3. TEOREMA-TEOREMA INTEGRAL TAK TENTU

Dalam integral, terdapat beberapa sifat-sifat integral yang bisa digunakan dalam
menyelesaikan soal integral.

TEOREMA 2. TEOREMA KELINIERAN

a. 𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥
b. 𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥

Bukti:

a. Pilih F sebagai anti-turunan dari f, dan G sebagai anti-turunan dari g.


Jelas F’ x = f x dan G x = g x
Jadi F + G ’ x = f + g x
Jadi (F + G) adalah suatu anti turunan dari (f + g).
Jelas 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 + 𝐶 dan 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐺 𝑥 + 𝐶
4
𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 + 𝐺 𝑥 + 𝐶
= 𝐹 𝑥 + 𝐶1 + 𝐺 𝑥 + 𝐶2
= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥

b. Pilih F sebagai anti-turunan dari f.


𝑑[𝐹 𝑥 ]
Jelas F’ x = f(x) ⇔ = 𝑓(𝑥)
𝑑(𝑥)
𝑑[𝐹 𝑥 ]
⇔ 𝐾. = 𝐾. 𝑓(𝑥)
𝑑 (𝑥)
𝑑[𝐾.𝐹 𝑥 ]
⇔ = 𝐾. 𝑓(𝑥)
𝑑(𝑥)

Jadi K.F(x) adalah anti-turunan dari K.f(x)


Jadi 𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥.

Contoh 2

a. Tentukan (4𝑥 + 2) 𝑑𝑥.

Penyelesaian:

Jelas f(x) = 4x dan F(x) = 2𝑥 2 ; g(x) = 2 dan G(x) = 2x

Jelas (4𝑥 + 2)𝑑𝑥 = 4𝑥. 𝑑𝑥 + 2. 𝑑𝑥

= 2𝑥 2 + 𝐶1 + (2𝑥 + 𝐶2 )

= 2𝑥 2 + 2𝑥 + 𝐶

b. Tentukan 4𝑥 𝑑𝑥

Penyelesaian:

Tulis f(x) = x dan F(x) = 𝑥 2

Jelas 4𝑥. 𝑑𝑥 = 4. 𝑥. 𝑑𝑥

= 4. 𝑥 2 + 𝐶

TEOREMA 3. TEOREMA PENGGANTIAN (INTEGRAL SUBSTITUSI)

Dipunyai 𝑦 = 𝑔(𝑥) mempunyai turunan 𝐷𝑔 dan 𝑅𝑔 ⊂ 𝐼 dengan I adalah suatu


selang. Jika 𝑦 = 𝑓(𝑥) terdefinisi pada selang I sehingga 𝐹 ′ 𝑥 = 𝑓(𝑥), maka

𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑔 𝑥 +𝐶

5
Bukti:

Dipunyai 𝑅𝑔 ⊂ 𝐼

𝑑 𝐹 𝑥
Jadi 𝐹 ′ 𝑔 𝑥 =𝑓 𝑔 𝑥 ⇔ = 𝑓[𝑔 𝑥 ]
𝑑[𝑔 𝑥 ]

⟺𝑑𝐹 𝑥 = 𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑑[𝑔 𝑥 ]

Jadi 𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑑[𝑔 𝑥 ] = 𝐹 𝑔 𝑥 +𝐶

⇔ 𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑔 𝑥 +𝐶

Contoh 3

Tentukan 2𝑥 + 3 (𝑥 2 + 3𝑥 − 4)4 𝑑𝑥.

Penyelesaian.

Tulis 𝑔′ 𝑥 = 2𝑥 + 3, jadi 𝑑 𝑔 𝑥 = 2𝑥 + 3

Jelas 𝑔 𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 + 𝐶

Pilih C = -4, diperoleh 𝑔 𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 − 4

Tulis 𝑓 𝑥 = 𝑥 4
𝑥5
Jelas 𝑥 4 𝑑𝑥 = 5

Ganti x dengan g(x), diperoleh

𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑓 𝑔 𝑥 . 𝑑 𝑔 𝑥

⇔ 𝑥 2 + 3𝑥 − 4 4
2𝑥 + 3 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 − 4 4
𝑑(𝑥 2 + 3𝑥 − 4)
5
𝑥 2 +3𝑥−4
=
5

TEOREMA 4. TEOREMA INTEGRAL PARSIAL

Jika U = U(x) dan V = V(x) adalah fungsi-fungsi yang mempunyai turunan pada
selang buka I, maka

𝑈 𝑑𝑉 = 𝑈. 𝑉 − 𝑉 𝑑𝑈

6
Bukti:

Jelas d(U.V) = U.dV + V.dU

Jadi 𝑑(𝑈. 𝑉) = 𝑈. 𝑑𝑉 + 𝑉. 𝑑𝑈

𝑈. 𝑉 = 𝑈. 𝑑𝑉 + 𝑉. 𝑑𝑈

𝑈. 𝑑𝑉 = 𝑈. 𝑉 − 𝑉. 𝑑𝑈

Contoh 4

Tentukan (2𝑥 − 1) 𝑥 + 5 𝑑𝑥

Penyelesaian:
𝑑𝑈
Misal 𝑈 = 2𝑥 – 1 → =2 → dU = 2dx
𝑑𝑥

𝑑𝑉
𝑑𝑉 = 𝑥 + 5 𝑑𝑥 ⇔ = 𝑥+5
𝑑𝑥

3
2
𝑉= 𝑥 + 5 𝑑𝑥 = 𝑥+5 2
3

Jadi 𝑈 𝑑𝑉 = 𝑈𝑉 − 𝑉 𝑑𝑈

2 3
2 3
⇔ (2𝑥 − 1) 𝑥 + 5 𝑑𝑥 = 2𝑥 − 1 . 3 (𝑥 + 5)2 − 3
𝑥 + 5 2 . 2𝑑𝑥
3 3
2 4
= 3 2𝑥 − 1 𝑥 + 5 2 −3 𝑥+5 2 𝑑𝑥

3 5
2 4 2
= 3 2𝑥 − 1 𝑥 + 5 2 −3 𝑥+5 2 +𝐶
5

3 5
2 8
= 2𝑥 − 1 𝑥 + 5 2 − 𝑥+5 2 +𝐶
3 15

Membedakan Integral Substitusi dan Integral Parsial

Integral substitusi dipakai jika:


 salah satu fungsi derajat pangkatnya lebih tinggi dari pada fungsi yang lain
 fungsi yang satu merupakan turunan dari fungsi yang lain
Integral parsial dipakai jika:
 salah satu fungsinya bukan merupakan turunan dari fungsi yang lainnya
 kedua fungsi memiliki derajat pangkat yang sama

7
Rumus-Rumus Integral Tak Tentu

No Rumus No Rumus
1 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝐶 9 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥. cot 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 𝐶
1 1
2 𝑥 𝑑𝑥 = 2 𝑥 2 + 𝐶 10 𝑑𝑥 = sin−1 𝑥 + 𝐶
1−𝑥 2

= − cos−1 𝑥 + 𝐶
𝑥 𝑛 +1 1 𝑈
3 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = +𝐶 11 𝑑𝑥 = sin−1 𝑎 + 𝐶
𝑛+1 𝑎 2 −𝑈 2
𝑈
= − cos−1 𝑎 + 𝐶
1
4 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝐶 12 𝑑𝑥 = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 + 𝐶
1+𝑥 2

= − cot −1 𝑥 + 𝐶
1 1 𝑈
5 cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶 13 𝑑𝑥 = 𝑎 𝑡𝑎𝑛−1 𝑎 + 𝐶
𝑎 2 +𝑈 2
1 𝑈
= − 𝑎 cot −1 𝑎 + 𝐶
1
6 sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝐶 14 𝑑𝑥 = sec −1 𝑥 + 𝐶
𝑥 𝑥 2 −1

= − cosec −1 𝑥 + 𝐶
7 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝐶 15 1 1
𝑑𝑥 = 𝑎 sec −1
𝑈
+𝐶
𝑈 𝑈 2 −1 𝑎
8 sec 𝑥 . tan 𝑥 𝑑𝑥 = sec 𝑥 + 𝐶 1 𝑈
= − 𝑎 cosec −1 +𝐶
𝑎

EVALUASI

Tentukan strategi apa (integral substitusi atau integral parsial) yang


digunakan untuk menyelesaikan soal berikut, kemudian selesaikan dengan
strategi yang telah Anda tentukan. 1)
1. 𝑥 sin 2𝑥 𝑑𝑥
𝑥2
2. 𝑑𝑥
𝑥 2 +1

𝑥4
3. 𝑑𝑥
𝑥−1

4. sin 𝑥 . cos 𝑥 𝑑𝑥

1
) indikator pemahaman konsep : menggunakan dan memanfaatkan serta memilih proseduratau
operasi tertentu
8
LEMBAR JAWAB EVALUASI

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

9
BAB 2

INTEGRAL TENTU

Alokasi waktu : 4 x pertemuan (@100 menit)

Kompetensi Dasar:

Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah


integral tak tentu dan integral tentu

Tujuan Pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep notasi sigma dan memecahkan


masalah yang berkaitan dengan notasi sigma
2. Mahasiswa mampu menjelaskan induksi matematika dan membuktikan
teorema atau permasalahan dengan menggunakan induksi matematika
3. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep jumlah Riemann dan menghitung
jumlah Riemann untuk fungsi pada selang tertentu
4. Mahasiswa mampu menyelesaikan integral tentu suatu fungsi dengan
jumlah Riemann
5. Mahasiswa mampu memahami teorema-teorema integral tentu dan
mengaplikasikannya untuk menyelesaikan masalah integral tentu

INTEGRAL
TENTU

NOTASI IINDUKSI JUMLAH INTEGRAL


SIGMA MATEMATIKA RIEMANN TENTU

Gambar 3. Peta Konsep Bab II

10
INTEGRAL TENTU DAN PENGINTEGRALAN

2.1. NOTASI SIGMA

Jumlah beberapa bilangan yang berurutan atau mempunyai pola tertentu bisa
dinyatakan dalan notasi sigma.
n

a
i 1
i  a1  a2  a3  ...  an

Contoh 5
5
a. 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = ii 1
(Jumlah 5 bilangan asli yang pertama)

5
1
+ 3 + 4 + 5 =
1 1 1 1
b. 2
i 2 i

6
c. 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 2.1 + 2.2 + 2.3 + 2.4 + 2.5 + 2.6 =  2i
i 1

6 4
d. 32 + 42 + 52 + 62 =  i 2 atau
i 3
 (i  2)
i 1
2

Latihan
Nyatakan penjumlahan bilangan berikut dengan notasi sigma.
1. 3 + 5 + 7 + 9 + ... + 41
2. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5
3. 8 + 18 + 32 + 50

Penyelesaian:

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

11
TEOREMA 5. TEOREMA-TEOREMA NOTASI SIGMA
n
(i)  a  n.a
i 1
; n,a suatu konstanta

Bukti:
Diketahui ai = a
n n
Jelas  a   ai
i 1 i 1

= 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛
=𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + ⋯+ 𝑎
= 𝑛. 𝑎

Buatlah sebuah contoh rumus di atas dengan n, a sebuah konstanta!


Penyelesaian:
…..

… … = … + … + … + ….
…..

= …+ …+ …
=⋯
…..
Jadi ….. … = …
2)

n n
(ii)  c.ai  c. ai 
............................................................................................................................................................
i 1 i 1

............................................................................................................................................................
Bukti:
............................................................................................................................................................
n
Jelas  c.ai  c.a1  c.a2  c.a3  ...  c.an
i 1
............................................................................................................................................................
 c(a1  a2  a3  ...  an )
............................................................................................................................................................
n
 c. ai
i 1

2
) indicator pemahaman konsep : memberikan contoh dan/atau bukan contoh dari sebuah definisi,
aksioma, dan teorema
12
Buatlah sebuah contoh rumus di atas dengan n, c, a sebuah konstanta!

Penyelesaian:
…..

… … = … + … + … + ….
…..

= …+ …+ …
=⋯
…..
Jadi ….. … = …

n n m
(iii)  c.ai  d .bi  c. ai  d . bi
............................................................................................................................................................
i 1 i 1 i 1

Bukti:
............................................................................................................................................................
n
Jelas  c.ai  d .bi  (c.a1  d .b1 )  (c.a2  d .b2 )  (c.a3  d .b3 )  ...  (c.an  d .bn )
............................................................................................................................................................
i 1

 (c.a  c.a  c.a  ...  c.a )  (d .b  d .b  d .b  d .b )


1 2 3 n 1 2 3 n
............................................................................................................................................................
 [c(a1  a2  a3  ...  an )]  [d (b1  b2  b3  bn )]
............................................................................................................................................................
n m
 c. ai  d . bi
i 1 i 1

Buatlah sebuah contoh rumus di atas dengan n, c, a sebuah konstanta!


Penyelesaian:
…..

(… + … ) = … + … + … + ….
…..

=⋯
….. …..

…+ … = … + … + … + ….
….. …..

=⋯
Jadi ......... = ............
3

............................................................................................................................................................
3
) indicator pemahaman konsep : memberikan contoh dan/atau bukan contoh dari sebuah definisi,
............................................................................................................................................................
aksioma, dan teorema
13
............................................................................................................................................................
Rumus-Rumus Notasi sigma

n
n(n  1)
a. i 
i 1 2
Contoh:
2 2.3
𝑖=1 𝑖 = 1+2 =3 = 2
3 … 𝑥…
𝑖=1 𝑖 = ⋯+ ⋯+ ⋯ =⋯ =
2
4 … 𝑥…
𝑖=1 𝑖 = ⋯+ ⋯+ ⋯+ ⋯ = ⋯ = 2
𝑛 … 𝑥…
𝑖=1 𝑖 = ⋯+ ⋯+ ⋯+ ⋯ = 2

n
n(n  1)(2n  1)
b. i
i 1
2

6

Buatlah contoh seperti pada contoh rumus (a).


......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

n
[n(n  1)]2
c. i
i 1
3

2

Buatlah contoh seperti pada contoh rumus (a).


......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

14
n
n(n  1)(6n 3  9n 2  n  1)
d. i 4 
i 1 30

Buatlah contoh seperti pada contoh rumus (a).


......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Latihan

Hitunglah nilai sigma berikut.


5
1. i  2
i 1
6
2. i
i 1
2

5
3.  (i  3)(i  1)
i 1

Penyelesaian:

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

15
2.2. INDUKSI MATEMATIKA

Induksi matematika merupakan salah satu cara pembuktian dalam


matematika untuk membuktikan suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap
𝑛 ∈ ℕ atau 𝑛 ∈ ℕ∗ dengan langkah sebagai berikut.
1. Membuktikan bahwa P(1) benar
2. Membuktikan P(k+1) benar jika diasumsikan P(k) benar

Induksi Matematika
𝑃(1) benar
𝑃(𝑛) benar jika
𝑃(𝑘 + 1) benar jika 𝑃(𝑘) benar

Contoh 6
n
Buktikan bahwa 2+4+6+...+2n =  2i  n(n  1)
i 1

Bukti:
n
Diketahui P(n) :  2i  n(n  1)
i 1

1
i. Jelas P(1) :  2i  1(1  1)
i 1

1
Jelas  2i  2 dan 1 1 + 1
i 1
=2

1
Jadi  2i  1(1  1)  2
i 1

Jadi P(1) benar

ii. Dipunyai P(k) benar.


k
Jadi P(k) :  2i  k (k  1)
i 1

k 1
Akan dibuktikan P(k+1) :  2i  (k  1)(k  2)
i 1

k 1
 k 
Jelas  2i    2i   2(k  1)
i 1  i1 
 k (k  1)  2(k  1)

16
 k 2  k  2k  2
 k 2  3k  2
 (k  1)(k  2)
Jadi P(k+1) benar jika P(k) benar.
n
Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa 2+4+6+...+2n =  2i  n(n  1)
i 1

Latihan

Dengan menggunakan induksi matematika, buktikan bahwa


𝑛
1. 𝑖=1( 2𝑖 + 1) = 𝑛(𝑛 + 2)

𝑛 3 𝑛 𝑛+1 2
2. 𝑖=1 𝑖 =
2

Penyelesaian:

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................
17
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................ 4)

............................................................................................................................................................
4
) indicator pemahaman konsep : menyatakan ulang sebuah teorema serta membuktikannya;
18
2.3. JUMLAH RIEMANN

DEFINISI

Diketahui [a,b] suatu selang tertutup. Suatu partisi Pn untuk selang [a,b] adalah
sembarang himpunan yang terdiri dari (n+1) bilangan yaitu {x0, x1, x2, x3, ... xn}
dengan
a = x0 < x1 < x2 < x3 < ... < xn = b

Contoh 7

Diketahui selang tertutup [2, 5].


Jelas P5 adalah partisi dari selang [2, 5] yang terdiri dari 6 bilangan.
5 7 17
Misal P5 = { 2, 2 , 2 , 4, , 5 }.
4

Secara geometris digambarkan sebagai berikut.

5 7 17
2 4 5
2 2 4

Dari gambar di atas diperoleh bahwa dengan partisi P5 selang [2, 5] terbagi
5 5 7 7 17 17
menjadi 5 selang yaitu: [2, 2 ] ; [ 2, 2 ] ; [2 , 4] ; [4, ];[ , 5].
4 4

Panjang dari tiap selang tidak harus sama. Pada contoh di atas panjang tiap
selangnya yaitu.
5 1
Δx1 = x1 – x0 = 2 − 2 = 2
7 5
Δx2 = x2 – x1 = 2 − 2 = 1
7 1
Δx3 = x3 – x2 = 4 − 2 = 2
17 1
Δx4 = x4 – x3 = −4=4
4
17 3
Δx5 = x5 – x4 = 5 − =4
4

Panjang subselang terpanjang dinyatakan dengan 𝑃 , dibaca norm P. Dari


3
contoh di atas, diperoleh 𝑃 = 4.

Misal f adalah fungsi yang terdefinisi pada selang tertutup [a,b]

19
Gambar 4. Representasi Geometri Jumlah Riemann

Interval [a,b] dibagi menjadi n subselang (panjang selang tidak perlu sama)
dengan titik-titik partisinya adalah {x0, x1, x2, x3 ... xn}, dengan a = x0 < x1 < x2
< x3 < ... < xn = b, dan panjang subselang Δxi = xi – xi-1. Kemudian, dibuat
persegi panjang dengan panjang f(x1), f(x2), f(x3), ... , f(xn) dan lebar masing-
masing Δx1, Δx2, Δx3, ... , Δxn sehingga diperoleh:
Luas persegi panjang 1 = f(x1). Δx1
Luas persegi panjang 2 = f(x2). Δx2
Luas persegi panjang 3 = f(x3). Δx3
...
Luas persegi panjang n = f(xn). Δxn
Jadi, jumlah luas semua persegi panjang = f(x1). Δx1 + f(x2). Δx2 + f(x3). Δx3 +
n
... + f(xn). Δxn atau dinotasikan dengan  f ( x ).x
i 1
i i

n
Notasi  f ( x ).x
i 1
i i dinamakan jumlah Riemann untuk f pada [a,b]

dengan n partisi.

Contoh 8

Hitunglah jumlah Riemann untuk fungsi f(x) = 2x + 1 pada selang [0,8]


menggunakan P5 = {0, 2, 3, 5, 7, 8} dan titik sample ti yang merupakan titik
tengah dari subselang ke-i.
Penyelesaian:
Jelas x0 = 0 ; x1 = 2 ; x2 = 3 ; x3 = 5 ; x4 = 7 ; x5 = 8
𝑥 1 −𝑥 0 2−0
t1 = 𝑥0 + =0+ =1
2 2
𝑥 2 −𝑥 1 3−2 5
t2 = 𝑥1 + =2+ =2
2 2

20
𝑥 3 −𝑥 2 5−3
t3 = 𝑥2 + =3+ =4
2 2
𝑥 4 −𝑥 3 7−5
t4 = 𝑥3 + =5+ =6
2 2
𝑥 5 −𝑥 4 8−7 15
t5 = 𝑥4 + =7+ =
2 2 2
5

 f (t ).x = 𝑓 𝑡1
i 1
i i . ∆𝑥1 + 𝑓 𝑡2 . ∆𝑥2 + 𝑓 𝑡3 . ∆𝑥3 + 𝑓 𝑡4 . ∆𝑥4 + 𝑓 𝑡5 . ∆𝑥5

5 15
=𝑓 1 . 2−0 +𝑓 2
. 3−2 +𝑓 4 . 5−3 +𝑓 6 . 7−5 +𝑓 2
. (8 − 7)

= 3.2 + 6.1 + 9.2 + 13.2 + (16.1)


= 6 + 6 + 18 + 26 + 16 = 72.

Representasi grafik integral di atas bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5. Representasi Geometris Jumlah Riemann f(x) = 2x + 1


dengan software Maple

Luas yang sebenarnya dari daerah D diperoleh jika 𝑛 → ∞ (banyaknya


𝑛
partisi tak hingga), dengan begitu 𝑃 → 0. Jadi 𝐿 = 𝑙𝑖𝑚 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 .

Jika nilai limit tersebut ada fungsi f dikatakan terintegral secara Riemann
pada interval [a,b].

21
2.4. INTEGRAL TERTENTU

DEFINISI

Dipunyai fungsi 𝑓: [𝑎, 𝑏] → ℜ


Jika lim 𝑃 →0 𝑛𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 ada, maka dikatakan fungsi f terintegralkan secara
Riemann pada selang [a,b]. Selanjutnya ditulis
𝑛 𝑏

lim 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑃 →0
𝑖=1 𝑎
Notasi di atas disebut integral tertentu (integral Riemann) fungsi f dari a ke b.

Catatan:
a. Definisi formal integral tertentu diberikan dengan 𝜀 − 𝛿
𝑛
lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 ditulis
𝑛

∀𝜀 > 0 ∃𝛿 > 0 ∋ 𝑃 <𝛿⇒ 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 − 𝐿 < 𝜀, ∀𝑡𝑖 ∈ 𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖


𝑖=1

b. Dalam kasus selang [a,b] dibagi menjadi n bagian sama panjang, maka
𝑃→0 ⇔𝑛→∞
𝑏
c. Pada bentuk 𝑎
𝑓(𝑥) 𝑑𝑥, f disebut integran, a disebut batas bawah dan b
disebut batas atas integral.
d. Dalam kasus fungsi f kontinu pada selang [a,b] dan f(x) ≥ 0 pada [a,b],
𝑏
𝑎
𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 menyatakan luas daerah yang dibatasi oleh grafik f, garis x=a,
garis x=b, dan sumbu X.
e. Integral tertentu adalah suatu bilangan riil yang dapat bernilai positif,
nol, atau negatif.

Contoh 9
3
Tentukan nilai dari integral 1
(𝑥 + 1) 𝑑𝑥
Penyelesaian:
Bagi selang [1,3] menjadi n buah subselang.
3−1 2
Jelas ∆𝑥𝑖 = =𝑛
𝑛
Jelas 𝑥0 = 1
2 2
x1 = 𝑥0 + = 1 +
𝑛 𝑛
2 2
x2 = 𝑥0 + 2. 𝑛 = 1 + 2. 𝑛
...
2 2
xi-1 = 𝑥0 + 𝑖 − 1 = 1 + (𝑖 − 1) 𝑛
𝑛
22
2 2
xi = 𝑥0 + 𝑖. 𝑛 = 1 + 𝑖. 𝑛
xn = 4
Pilih 𝑡𝑖 = 𝑥𝑖 untuk setiap 𝑥𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]
2 2i
Jelas f t i = f xi = 1 + i. n + 1 = +2
n
3 n n 2i 2
Jadi 1
(x + 1)dx = lim P →0 i=1 f(t i )∆xi = limn→∞ i=1 n + 2 .n
4 𝑛 4 𝑛
= lim𝑛 →∞ 𝑖=1 𝑖 +𝑛 𝑖=1 1
𝑛2
4 𝑛(𝑛 +1) 4
= lim𝑛 →∞ . + .𝑛
𝑛2 2 𝑛
2(𝑛 2 +𝑛)
= lim𝑛 →∞ +4
𝑛2

=2+4=6

2.5. TEOREMA-TEOREMA INTEGRAL TERTENTU

TEOREMA 6. TEOREMA DASAR KALKULUS

Jika fungsi f kontinu pada selang [a,b], dan F adalah suatu antiturunan dari
f pada selang [a,b], maka
𝑏

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎)
𝑎

Bukti:
𝑥
Tulis 𝐹 𝑡 = 𝑎
𝑓 𝑡 𝑑𝑡 , 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏]

Dipunyai fungsi f kontinu pada selang [a,b]

Jadi F mempunyai turunan pada selang [a,b] dan 𝐹 ′ 𝑥 = 𝑓 𝑥 ∀𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏]

Jelas F kontinu pada selang [a,b].

Buat partisi untuk selang [a,b] yang membagi selang [a,b] menjadi n buah
subselang dengan titik pembagian:

a = x0 < x1 < x2 < x3 < ... < xi-1 < xi < ... < xn =b

pilih titik sampel 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ] dengan cara sebagai berikut.

Dipunyai F’(x) pada selang [a,b].

Jelas F’(x) ada pada selang [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ], jadi F kontinu pada selang [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ].

23
𝐹 𝑥 𝑖 −𝐹(𝑥 𝑖−1 )
Pilih 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ] sehingga 𝑓 𝑡𝑖 = 𝑥 𝑖 −𝑥 𝑖−1

𝐹 𝑥 𝑖 −𝐹(𝑥 𝑖−1 )
Jelas 𝐹 ′ 𝑡𝑖 = 𝑓 𝑡𝑖 ⇔ 𝑓 𝑡𝑖 = 𝑥 𝑖 −𝑥 𝑖−1

⇔ 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝐹 𝑥𝑖 − 𝐹(𝑥𝑖−1 )
𝑛 𝑛
⇔ 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝑖=𝑛 [𝐹 𝑥𝑖 − 𝐹(𝑥𝑖−1 )]
𝑛
⇔ 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝐹(𝑏) − 𝑓(𝑎)
𝑛
⇔ lim𝑛→∞ 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝐹(𝑏) − 𝑓(𝑎)
𝑏
⇔ 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝑓(𝑎)

Contoh 10
4
Tentukan nilai dari 1
(2𝑥 − 5)𝑑𝑥.
Penyelesaian:
4 4
Jelas 1
(2𝑥 − 5)𝑑𝑥 = 𝑥2 − 5𝑥]1
= 42 − 5.4 − (12 − 5.1)
= −4 − (−4)
=0

Buatlah sebuah contoh lain dari Teorema 2.5a.

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
5)
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
DEFINISI
............................................................................................................................................................
𝑎
a. Jika f(a) terdefinisi maka 𝑎 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 0
............................................................................................................................................................
𝑎 𝑎 𝑏
b. Jika a > b, dan 𝑏 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 terdefinisi, maka 𝑏 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
5
) indikator pemahaman konsep : memberikan contoh dan/atau bukan contoh dari sebuah definisi,
............................................................................................................................................................
aksioma, dan teorema
............................................................................................................................................................ 24
............................................................................................................................................................
TEOREMA 7

Jika fungsi f kontinu pada selang [a,b], maka f terintegral secara Riemann
pada selang [a,b]

TEOREMA 8

Teorema 2.5c
𝑏 𝑛

𝑑𝑥 = lim ∆𝑥𝑖 = 𝑏 − 𝑎
𝑃 →0
𝑎 𝑖=1

Contoh 11
5 5
1
1. 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 ∆𝑥𝑖
5−1 4
Jelas ∆𝑥𝑖 = =𝑛
𝑛
5 𝑛 𝑛 4
Jadi 1
1 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 ∆𝑥𝑖 = lim𝑛→∞ 𝑖=1 𝑛

4 𝑛
= lim𝑛 →∞ 𝑛 𝑖=1 1

4
= lim𝑛 →∞ 𝑛 . 𝑛

= lim𝑛 →∞ 4
=4
Atau (dengan teorema dasar kalkulus):
5 5
Jelas 1
1 𝑑𝑥 = 𝑥]1
=5−1
=4

TEOREMA 9

𝑏 𝑛

𝐾 𝑑𝑥 = lim 𝐾. ∆𝑥𝑖 = 𝐾 𝑏 − 𝑎
𝑃 →0
𝑎 𝑖=1

Contoh 12
5 5
1
3 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 3. ∆𝑥𝑖
5−1 4
Jelas ∆𝑥𝑖 = =𝑛
𝑛
5 𝑛 𝑛 4
Jadi 1
3. 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 3. ∆𝑥𝑖 = lim𝑛 →∞ 𝑖=1 3. 𝑛

25
4 𝑛
= lim𝑛 →∞ 𝑛 𝑖=1 3

4
= lim𝑛 →∞ 𝑛 . 3𝑛

= lim𝑛 →∞ 12
= 12
Atau (dengan teorema dasar kalkulus):
5 5
Jelas 1
3 𝑑𝑥 = 3𝑥]1
= 3(5 − 1)
= 12

TEOREMA 10

Jika fungsi-fungsi f dan g terintegral pada selang [a,b], maka fungsi-fungsi


(f + g) dan K.f dengan K konstanta terintegralkan, yaitu:
𝑏 𝑏 𝑏
a. 𝑎
𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑎
𝑔 𝑥 𝑑𝑥
𝑏 𝑏
b. 𝑎
𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐾. 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥

Bukti:

a. Buat partisi pada selang [a,b] yang membagi selang [a,b] menjadi n buah
subselang yang sama panjang.
𝑏 𝑛
Jelas 𝑎
𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 + 𝑔(𝑡𝑖 ) . ∆𝑥𝑖
=
𝑛
lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 +
𝑛
lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑔 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
𝑏 𝑏
= 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑎
𝑔 𝑥 𝑑𝑥

b. Buat partisi pada selang [a,b] yang membagi selang [a,b] menjadi n buah
subselang yang sama panjang.
𝑏 𝑛
Jelas 𝑎
𝐾. 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝐾. 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
𝑛
= 𝐾. lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
𝑏
= 𝐾. 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥

26
Contoh 13
3 3 2 3
a. 1
𝑥 2 + 4𝑥 𝑑𝑥 = 1
𝑥 𝑑𝑥 + 1
4𝑥 𝑑𝑥
1
= 3 𝑥 3 ]13 + 2𝑥 2 ]13
1
= 3 33 − 13 + 2(32 − 12 )
1
= 3 . 26 + 2.8
26 74
= + 16 =
3 3

3 3 2
b. 1
3𝑥 2 𝑑𝑥 =3 1
𝑥 𝑑𝑥
1
=3 𝑥 3 ]13
3

1
= 3. 33 − 13
3

1
= 3. 26 = 26
3

TEOREMA 11

Jika fungsi f kontinu pada suatu selang yang memuat a, b, dan c, maka
𝑏 𝑐 𝑏

𝐿= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑎 𝑎 𝑐

tanpa memperhatikan urutan a, b, dan c.

Contoh 14
7 3 7
1
3𝑥 2 + 2𝑥 𝑑𝑥 = 1
3𝑥 2 + 2𝑥 𝑑𝑥 + 3
3𝑥 2 + 2𝑥 𝑑𝑥

= (𝑥 3 + 𝑥 2 )]13 + (𝑥 3 + 𝑥 2 )]73
= [ 27 + 9 − (1 + 1)] + [ 343 + 9 − (27 + 9)]
= 36 − 2 + (352 − 36)
= 350

TEOREMA 12

Jika fungsi f terintegral pada selang [a,b] dan f(x) ≥ 0, maka


𝑏

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≥ 0
𝑎

27
Bukti:

Buat partisi pada selang [a,b] yang membagi selang [a,b] menjadi n buah
subselang yang sama panjang.
𝑛 𝑏
Jelas lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑏
Andaikan 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 < 0
pilih 𝑡𝑖 ∈ 𝑎𝑖 , 𝑏𝑖 ∋ 𝑓 𝑡𝑖 < 0
ini adalah suatu kontradiksi.
𝑏
Jadi 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≥ 0 .

TEOREMA 13

Jika fungsi f dan g terintegral pada selang [a,b] dan f(x) ≤ g(x), maka
𝑏 𝑏

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≤ 𝑔 𝑥 𝑑𝑥
𝑎 𝑎

Bukti:

Dipunyai f(x) ≤ g(x) pada selang [a,b].

Jelas f(x) – g(x) ≤ 0 pada selang [a,b].


𝑏
Jadi 𝑎
𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 ≤ 0

𝑏 𝑏
⇔ 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 − 𝑎
𝑔 𝑥 𝑑𝑥 ≤ 0

𝑏 𝑏
⇔ 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≤ 𝑎
𝑔 𝑥 𝑑𝑥

TEOREMA 14

Jika fungsi f kontinu pada selang [a,b], m = mina≤x≤b f(x) dan M = maxa≤x≤b f(x),
𝑏

𝑚(𝑏 − 𝑎) ≤ 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≤ 𝑀(𝑏 − 𝑎)
𝑎

28
TEOREMA 15

Jika D adalah daerah-daerah tertutup yang dibatasi grafik fungsi f, garis x = a,


x = b, dan sumbu X, maka
𝑏

𝐿= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑎

Interpretasi geometri teorema 15 dengan menggunakan maple:

Gambar 6. Representasi Geometris Teorema 15

LATIHAN SOAL PENGGUNAAN TEOREMA-TEOREMA INTEGRAL TENTU

1. Dengan menggunakan definisi integral Riemann


𝑛 𝑏

lim 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑃 →0
𝑖=1 𝑎

6
Tentukan nilai dari: 2
(2𝑥 − 5) 𝑑𝑥, kemudian gambarkan
representasinya dengan menggunakan software maple.

Penyelesaian:

1. ...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
29
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Tentukan nilai dari integral berikut.
3
a. −2
(3𝑥 2 − 2𝑥 + 4) 𝑑𝑥

𝜋
b. 0
2 sin 3𝑥 . cos 𝑥 𝑑𝑥

3 𝑥
c. 0 𝑥+1 2
𝑑𝑥

Penyelesaian:

3
a. −2
(3𝑥 2 − 2𝑥 + 4) 𝑑𝑥 = (… … … … … … … )]3−2

= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................

𝜋 𝜋
1
b. 0
2 sin 𝑥 . cos 𝑥 𝑑𝑥 = 2
0 2
(2. sin 𝑥 . cos 𝑥)𝑑𝑥

𝜋
1
= 2
0 2
sin 2𝑥 𝑑𝑥

𝜋
1
= 0
2 sin 2𝑥 𝑑𝑥
2

= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................

30
3 𝑥
c. 0 2𝑥+1
𝑑𝑥

Misal 𝑢 = 2𝑥 + 1, maka 𝑑𝑢 = ⋯
1
Jelas 𝑥 = (𝑢2 − 1)
2

3 𝑥 31
0 2𝑥+1
𝑑𝑥 = 0 2
(𝑢2 − 1) 𝑑𝑢

= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
= ..................................................................................................................................
6)

EVALUASI BAB 2 7)

Hitunglah nilai integral berikut.

1. Nyatakan deret: (4 + 8 + 12 + 16 + 20) dalam notasi sigma.


2. Buktikan dengan induksi matematika pernyataan P(n) :
n
n(n  1)(2n  1)
i
i 1
2

6
3. Hitung nilai dari integral berikut.
3
a. −1
(𝑥 2 − 3𝑥) 𝑑𝑥
𝜋
b. 0
4 cos2 2𝑥 𝑑𝑥
4
c. 0
2𝑥 − 1 (𝑥 2 − 𝑥 + 6) 𝑑𝑥
5 𝑥2
d. 1 𝑥+1
𝑑𝑥

6
) indicator pemahaman konsep: meyajikan representasi dari sebuah konsep; menggunakan dan
memanfaatkan serta memilih proseduratau operasi tertentu; mengaplikasikan konsep integral dalam
menyelesaikan masalah
7
) semua indicator pemahaman konsep
31
LEMBAR JAWAB EVALUASI

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

32
...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

33
BAB 3

APLIKASI INTEGRAL

Alokasi waktu : 4 x pertemuan (@100 menit)

Kompetensi Dasar:

Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah tentang aplikasi integral tentu

Tujuan Pembelajaran:

1. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan memecahkan soal aplikasi


integral untuk mencari luas daerah yang dibatasi oleh dua buah kurva.
2. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, dan memecahkan soal aplikasi
integral untuk mencari volume benda putar dengan metode cakram,
metode cincin, dan metode sel silinder
3. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, dan memecahkan soal aplikasi
integral untuk mencari panjang busur
4. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, dan memecahkan soal aplikasi
integral dalam bidang kewirausahaan
5. Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, dan memecahkan soal aplikasi
integral untuk mencari momen dan gravitasi

APLIKASI
INTEGRAL

VOLUME BENDA MOMEN DAN


LUAS DAERAH PANJANG BUSUR KEWIRAUSAHAAN
PUTAR GRAVITASI

Gambar 7. Peta Konsep Materi Bab III

34
APLIKASI INTEGRAL

3.1. LUAS DAERAH

Luas daerah yang dibatasi oleh sebuah grafik fungsi dan sumbu X dan luas daerah
yang dibatasi oleh dua buah grafik fungsi dapat dicari dengan menggunakan
integral tertentu.

DEFINISI

Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f dengan f x ≥ 0


untuk semua 𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 , 𝑥 = 𝑎, 𝑥 = 𝑏, dan sumbu X. Jika L adalah luas daerah D,
maka:
𝑏

𝐿= 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑎

Contoh 15
1
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh grafik dungsi 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 + 1 yang
4
dibatasi oleh sumbu X, diantara x = 1 dan x = 5.

Penyelesaian:

Jelas fungsi f kontinu pada selang [1, 5] dan f x ≥ 0 untuk semua 𝑥 ∈ 1,5 .
5 1 2
Jadi 𝐿= ( 𝑥
1 4
+ 1) 𝑑𝑥

1 5
= 𝑥3 + 𝑥
12 1

125 1
= +5 − +1
12 12

1
= 14 3

35
Representasi contoh di atas dapat dilihat dengan software maple seperti berikut.

1
Gambar 8. Representasi Geometris Luas Daerah 𝑓 𝑥 = 4 𝑥 2 + 1
dengan software Maple

LATIHAN
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh grafik dungsi 𝑓 𝑥 = −𝑥 3 − 1 yang
dibatasi oleh sumbu X, diantara x = -3 dan x = -1

Penyelesaian:
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................ 8)
............................................................................................................................................................
8 ............................................................................................................................................................
) indicator pemahaman konsep: mengaplikasikan konsep integral dalam menyelesaikan masalah
............................................................................................................................................................ 36
............................................................................................................................................................
DEFINISI

Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah grafik fungsi f dan g
dengan 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) untuk semua 𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 , 𝑥 = 𝑎, 𝑥 = 𝑏. Jika L adalah luas
daerah D, maka:
𝑏

𝐿= 𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
𝑎

Contoh 16

Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓 𝑥 = 𝑥 + 2 dan 𝑔 𝑥 = 2𝑥 2 − 3𝑥 − 4 .


Penyelesaian:
Tentukan perpotongan grafik f dan g, yaitu titik (-1,1) dan (3,4)
Periksa apakah grafik fungsi f dan g kontinu pada selang [-1,3] dan 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥).
Jelas grafik fungsi f dan g kontinu pada selang [-1,3] dan 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥).
3
Jadi 𝐿= −1
𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥
3
= −1
(𝑥 + 2) − (2𝑥 2 − 3𝑥 − 4) 𝑑𝑥
3
= −1
{−2𝑥 2 + 4𝑥 + 6) 𝑑𝑥
2 3
= − 3 𝑥 3 + 2𝑥 2 + 6𝑥
−1
2 2
= − 3 . 27 + 18 + 18 − − 3 −1 + 2 − 6
10 1
= 18 + = 21 3
3

Representasi luas daerah pada contoh di atas dapat dilihat menggunakan software
maple seperti berikut.

Gambar 9. Representasi Geometris Daerah yang Dibatasi Kurva 𝑓 𝑥 = 𝑥 + 2 dan


𝑥 = 2𝑥 2 − 3𝑥 − 4 dengan software Maple

37
LATIHAN
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑓 𝑥 = 3 − 𝑥 dan
𝑔 𝑥 = −𝑥 2 + 5.

Penyelesaian:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
9)
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
TEOREMA 16
............................................................................................................................................................
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f yang kontinu pada
[𝑎,............................................................................................................................................................
𝑏] dan 𝑓 𝑥 < 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 , 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋, 𝑥 = 𝑎, 𝑥 = 𝑏. Jika L adalah
luas daerah D, maka:
............................................................................................................................................................
𝑏
............................................................................................................................................................
𝐿 = − 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
............................................................................................................................................................
𝑎

............................................................................................................................................................
Bukti:
............................................................................................................................................................
𝑏
Dari............................................................................................................................................................
teorema 15, diperoleh bahwa luas daerah L adalah 𝐿 = 𝑎 𝑓 𝑥 𝑑𝑥.
............................................................................................................................................................
Diketahui 𝑓 𝑥 < 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑎, 𝑏 .
Jadi ............................................................................................................................................................
𝑓(𝑥) = −𝑓(𝑥)
............................................................................................................................................................
𝑏 𝑏
Jadi 𝐿 = 𝑎 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥.
............................................................................................................................................................

9
............................................................................................................................................................
) indicator pemahaman konsep: mengaplikasikan konsep integral dalam menyelesaikan masalah
............................................................................................................................................................ 38
............................................................................................................................................................
Contoh 17
1 2
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi 𝑓 𝑥 = − 𝑥−1 yang
2
dibatasi oleh sumbu X, untuk 4 ≤ 𝑥 ≤ 6.

Penyelesaian:

Pemeriksaan apakah 𝑓 𝑥 < 0 untuk 4 ≤ 𝑥 ≤ 6.

Dipunyai 4 ≤ 𝑥 ≤ 6
1
Jelas 2 ≤ 𝑥 ≤ 3
2

1
⇔ 1 ≤ 2𝑥 −1 ≤ 2

1 2
⇔1≤ 𝑥−1 ≤4
2

1 2
⇔ −4 ≤ − 𝑥−1 ≤ −1
2

Karena 𝑓 𝑥 < 0 untuk semua 𝑥 ∈ 4,6 maka bisa Teorema 16 bisa digunakan.

6 1 2
Jelas 𝐿 = − 4
− 2𝑥 −1 𝑑𝑥

6 1 2
= 4 2
𝑥 −1 𝑑𝑥

61 2
= 4 4
𝑥 − 𝑥 + 1 𝑑𝑥

1 1 6
= 𝑥3 − 2 𝑥2 + 𝑥
12 4

4 14
=6−3 = 3

Representasi dari contoh di atas dapat dilihat dengan software maple seperti
berikut.

Gambar 10. Representasi Geometris Daerah yang Dibatasi Kurva


1 2
𝑓 𝑥 =− 𝑥−1 dan sumbu X, untuk 4 ≤ 𝑥 ≤ 6 dengan software Maple
2
39
LATIHAN
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh grafik dungsi 𝑓 𝑥 = −𝑥 3 − 1 yang
dibatasi oleh sumbu X, diantara x = 1 dan x = 3

Penyelesaian:
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................ 10)

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
3.2. VOLUME BENDA PUTAR
............................................................................................................................................................
Suatu daerah D pada bidang datar akan benjadi sebuah benda putar jika diputar
............................................................................................................................................................
dengan poros tertentu. Salah satu penggunaan integral adalah untuk mencari
volum benda putar tersebut. Dalam bab ini akan dibahas tiga metode untuk
............................................................................................................................................................
mencari volum benda putar yaitu metode cakram, metode cincin, dan metode sel
............................................................................................................................................................
silinder.
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
(a) Metode cakram (b) Metode cincin (c) Metode sel silinder
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
10 ............................................................................................................................................................
) indicator pemahaman konsep: mengaplikasikan konsep integral dalam menyelesaikan masalah
............................................................................................................................................................ 40
............................................................................................................................................................
3.2.1. METODE CAKRAM

Diketahui fungsi f(x) kontinu pada selang [a,b]. Sebuah benda putar akan
terbentuk jika daerah D yang dibatasi oleh grafik f(x), sumbu X, x=a, dan x=b
diputar dengan poros sumbu X, seperti gambar berikut.

Gambar 11. Representasi Geometris Volume Benda Putar daerah D dibatasi oleh
grafik f(x), sumbu X, x=a, dan x=b diputar dengan poros sumbu X

Begitu juga jika daerah D yang dibatasi oleh grafik f(x), sumbu Y, y=a, dan y=b
diputar dengan poros sumbu Y, akan terbentuk sebuah benda putar seperti pada
gambar berikut.

Gambar 12. Representasi Geometris Volume Benda Putar daerah D dibatasi oleh
grafik f(x), sumbu X, x=a, dan x=b diputar dengan poros sumbu X

Dengan metode cakram, volum benda putar tersebut bisa dicari


dengan cara sebagai berikut.

Buat partisi untuk selang [a,b].


Pilih titik 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]
Jika diputar terhadap sumbu X, partisi yang diambil akan
membentuk cakram yang menyerupai tabung dengan jari-jari
𝑓(𝑡𝑖 ) dan tinggi ∆𝑥𝑖 seperti gambar di samping.
Jadi, volum cakram tersebut bias dicari dengan rumus volum
tabung, sehingga volum cakram ke- i adalah
𝑉𝑖 = 𝜋𝑟 2 𝑡 = 𝜋[𝑓 𝑡𝑖 ]2 . ∆𝑥𝑖
Jadi
𝑛 𝑏

𝑉 = lim 𝜋[𝑓 𝑡𝑖 ]2 . ∆𝑥𝑖 = 𝜋 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥


𝑃 →0
𝑖=1 𝑎
41
Contoh 18

Dipunyai grafik fungsi f(x) = x – 1. Tentukan volum benda putar yang dibatasi
oleh grafik fungsi f, sumbu X, x = 1, dan x = 4, diputar terhadap sumbu X.

Penyelesaian:
Buat partisi untuk selang [1,4] pada sumbu X.
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]
Jadi
𝑛 2
𝑉 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝜋 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
4
=𝜋 1
(𝑥 − 1)2 𝑑𝑥
4 2
=𝜋 1
(𝑥 − 2𝑥 + 1) 𝑑𝑥
1 4
=𝜋 𝑥3 − 𝑥2 + 𝑥
3 1
28 1
=𝜋 −3
3
27
= 𝜋 = 9𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
3

Berikut representasi soal di atas dengan menggunakan software maple:

Gambar 13. Representasi Geometris Volume Benda Putar yang dibatasi oleh grafik
fungsi f(x) = x – 1, sumbu X, x = 1, dan x = 4, diputar terhadap sumbu X

42
Contoh 19

Dipunyai grafik fungsi f(x) = x – 1. Tentukan volum benda putar yang dibatasi
oleh grafik fungsi f, sumbu Y, x = 1, dan x = 4, diputar terhadap sumbu Y.

Penyelesaian:
Jelas untuk x = 1  f(x) = 0 dan x = 4  f(x) = 3
Buat partisi untuk selang [0,3] pada sumbu Y.
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [𝑦𝑖−1 , 𝑦𝑖 ]
Jelas 𝑦 = 𝑥 − 1 ⟺ 𝑥 = 𝑦 + 1
Tulis 𝑥 = 𝑔 𝑦 = 𝑦 + 1
Jadi
𝑛 2
𝑉 = lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝜋 𝑔 𝑡𝑖 . ∆𝑦𝑖
3
=𝜋 0
(𝑦 + 1)2 𝑑𝑦
3 2
=𝜋 0
(𝑦 + 2𝑦 + 1) 𝑑𝑦
1 3
=𝜋 𝑦3 + 𝑦2 + 𝑦
3 0

=𝜋 9+9+3 −0
63
= 𝜋 = 21𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
3

Representasi dengan maple:

Gambar 14. Representasi Geometris Volume Benda Putar yang dibatasi oleh grafik
fungsi f(x) = x – 1, sumbu Y, x = 1, dan x = 4, diputar terhadap sumbu Y
43
LATIHAN
Tentukan volum benda putar berikut dengan menggunakan metode cakram
kemudian gambarlah representasinya dengan menggunakan software maple!
a. Benda putar dibatasi oleh kurva f(x) = x2 – 4, sumbu X, x = - 2, dan
x = 1, diputar terhadap sumbu X.
b. Benda putar dibatasi oleh kurva f(x) = x2 – 4, sumbu Y, x = - 2, dan
x = 1, diputar terhadap sumbu Y.

Penyelesaian:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
44
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
3.2.2. METODE CINCIN
............................................................................................................................................................
Menghitung volume benda putar dengan
............................................................................................................................................................
menggunakan metode cincin dapat dilakukan
............................................................................................................................................................
dengan pendekatan rumus volume cincin. Dari
............................................................................................................................................................
gambar disamping, volum cincin bisa dicari dengan
............................................................................................................................................................
rumus berikut.
............................................................................................................................................................
𝑉 = 𝜋 𝑅2 − 𝑟 2 . 𝑡
............................................................................................................................................................
Diketahui fungsi f x ≥ g x pada selang [a,b]. Jika daerah D dibatasi oleh grafik
............................................................................................................................................................
fungsi f dan g, x = a, dan x = b,maka volum benda putar yang terbentuk bisa
............................................................................................................................................................
dicari dengan cara sebagai berikut.
............................................................................................................................................................
Buat partisi untuk selang [a,b] pada sumbu X.
............................................................................................................................................................
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 − 𝑥𝑖 ]
............................................................................................................................................................
Volum cincin ke- i adalah 𝑉𝑖 = 𝜋[𝑓 𝑡𝑖 ]2 . ∆𝑥𝑖 − 𝜋[𝑔 𝑡𝑖 ]2 . ∆𝑥𝑖
2 2
= 𝜋[ 𝑓 𝑡𝑖 − 𝑔 𝑡𝑖 ]. ∆𝑥𝑖

45
Jadi
𝑛
2 2
𝑉 = lim 𝜋 𝑓 𝑡𝑖 − 𝑔 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
𝑃 →0
𝑖=1

𝑏
2 2
𝑉=𝜋 𝑓 𝑡𝑖 − 𝑔 𝑡𝑖 𝑑𝑥
𝑎

Repesentasi volume benda putar dengan menggunakan metode cincin, diputar


terhadap sumbu X dan sumbu Y

Gambar 15. Representasi Geometris Volume Benda Putar dengan Menggunakan


Metode Cincin

Contoh 20
Dipunyai grafik fungsi f(x) = 2x dan g(x) = x2, f x ≥ g x pada selang [0,2] pada
sumbu X. Tentukan volum benda putar yang dibatasi oleh grafik fungsi f dan g,
yang diputar terhadap sumbu X.

Penyelesaian:
Buat partisi untuk selang [0,2] pada sumbu X.
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [𝑥𝑖−1 − 𝑥𝑖 ]
Jelas
𝑛 2 2
= lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝜋 𝑓 𝑡𝑖 − 𝑔 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
2
=𝜋 0
(2𝑥)2 − (𝑥 2 )2 𝑑𝑦
2
=𝜋 0
4𝑥 2 − 𝑥 4 𝑑𝑦
4 1 2
=𝜋 𝑥3 − 5 𝑦5
3 0
32 32 64
=𝜋 − = 15 𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
3 5

46
Representasi benda putarnya dengan maple:

Gambar 16. Representasi Geometris Volume Benda Putar yang dibatasi oleh grafik
fungsi f(x) = 2x dan g(x) = x2 pada selang [0,2] yang diputar terhadap sumbu X

Contoh 21
Dipunyai grafik fungsi f(x) = x2 dan g(x) = 2x, f x ≥ g x pada selang [0,4] pada
sumbu Y. Tentukan volum benda putar yang dibatasi oleh grafik fungsi f dan g,
yang diputar terhadap sumbu Y.

Penyelesaian:
Buat partisi untuk selang [0,4] pada sumbu Y.
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [𝑦𝑖−1 , 𝑦𝑖 ]
Jelas 𝑦1 = 𝑥 2 ⟺ 𝑥 = ± 𝑦1

Jadi f(y) = ± 𝑦
𝑦2
Jelas 𝑦2 = 2𝑥 ⟺ 𝑥 = 2
𝑥
Jadi g(y) =
2

Jelas
𝑛 2 2
lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝜋 𝑓 𝑡𝑖 − 𝑔 𝑡𝑖 . ∆𝑦𝑖

47
4 2 𝑦 2
=𝜋 0
𝑦 − 𝑑𝑦
2

4 𝑦2
=𝜋 0
𝑦− 𝑑𝑦
4

1 1 4
=𝜋 𝑦 2 − 12 𝑦 3
2 0
64
= 𝜋 8 − 12
16 8
=𝜋 8− = 3 𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
3

Representasi contoh di atas dapat dilihat dengan software maple seperti berikut.

Gambar 17. Representasi Geometris Volume Benda Putar yang dibatasi oleh grafik
fungsi f(x) = x2 dan g(x) = 2x pada selang [0,4] yang diputar terhadap sumbu Y

LATIHAN
Tentukan volum benda putar berikut dengan menggunakan metode cincin
kemudian gambarlah representasinya dengan menggunakan software maple!
a. Benda putar dibatasi oleh kurva f(x) = x2 – 4 dan g(x) = -x -2, sumbu X, x
= - 2, dan x = 1, diputar terhadap sumbu X.
b. Benda putar dibatasi oleh kurva f(x) = x2 – 4 dan g(x) = -x -2, sumbu Y, y
= - 3, dan y = 0, diputar terhadap sumbu Y.

Penyelesaian: 48
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Penyelesaian:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

49
EVALUASI

Tentukan volum benda putar di bawah ini dengan menggunakan metode cakram
dan metode cincin, kemudian gambarlah representasinya dengan menggunakan
software maple!
a. Benda putar dibatasi oleh kurva f(x) = x2 + 5, sumbu Y, x =1, dan x = 3,
diputar terhadap sumbu Y.
b. Benda putar yang dibatasi oleh kurva f(x) = 3 cos x, sumbu X, x = 0, dan x =
¼ π, diputar terhadap sumbu X.

LEMBAR JAWAB EVALUASI

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................
50
...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................

51
3.2.3. METODE SEL SILINDER
Dipunyai fungsi kontinu f dan f x ≥ 0pada selang [a,b]. Jika daerah D yang
dibatasi oleh grafik fungsi f, sumbu X, x = a, dan x = b diputar dengan pusat
rotasi sumbu Y, maka volum benda putar yang terbentuk bisa dicari dengan
cara sebagai berikut.

Buat partisi untuk selang [a,b].


Pilih selang 𝑡𝑖 dengan 𝑡𝑖 adalah titik tengah selang [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]
𝑥 𝑖 +𝑥 𝑖−1
Diperoleh 𝑡𝑖 = 2
Volum sel silinder ke- i yaitu:
𝑉𝑖 = 𝜋𝑥𝑖2 . 𝑓 𝑡𝑖 − 𝜋𝑥𝑖−1
2
. 𝑓 𝑡𝑖
2 2
𝑉𝑖 = 𝜋𝑓 𝑡𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )
𝑉𝑖 = 𝜋𝑓 𝑡𝑖 . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 )(𝑥𝑖 + 𝑥𝑖+1 )

𝑉𝑖 = 2𝜋. 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖

Jadi
𝑛 𝑏

𝑉 = 2𝜋. lim 𝑡𝑖 . 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖 = 2𝜋 𝑥. 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥


𝑃 →0
𝑖=1 𝑎

Contoh 22
Dipunyai grafik fungsi f(x) = x – 1. Tentukan volum benda putar yang
dibatasi oleh grafik fungsi f, sumbu X, x = 1, dan x = 4.
Penyeleasaian:
Buat partisi untuk selang [1,4] pada sumbu X.
Pilih selang 𝑡𝑖 ∈ [1,4] dengan 𝑡𝑖 adalah titik tengah selang [1,4]
1+4 5
Diperoleh 𝑡𝑖 = =2
2

Jadi
𝑛
𝑉 = 2𝜋. lim 𝑃 →0 𝑖=1 𝑡𝑖 . 𝑓 𝑡𝑖 . ∆𝑥𝑖
4
= 2𝜋 1
𝑥. 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
4
= 2𝜋 1
𝑥. (𝑥 − 1) 𝑑𝑥
4 2
= 2𝜋 1
(𝑥 − 𝑥) 𝑑𝑥
1 1 4
= 2𝜋 𝑥3 − 2 𝑥2
3 1
64 1 1
= 2𝜋 −8 − −2
3 3
27
= 2𝜋( 2 ) = 27𝜋 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

52
DAFTAR ISI

Chotim, Mochammad. 2004. Buku Ajar Kalkulus 2. Jurusam Matematika FMIPA


Universitas Negeri Semarang

Heru, Robertus. 2005. Buku Ajar Kalkulus I. Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Diponegoro.

Martubi. 2005. Integrasi Fungsi. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT


Universitas Negeri Yogyakarta.

Purcell, E. J., Varberg, D., & Rigdon, S. E. 2003. Kalkulus Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

53

Anda mungkin juga menyukai