Anda di halaman 1dari 2

MORSE FALL SCALE FOR PATIENT WITH CVA Tn.

S
No Skala
. Pengkajian Tidak Ya Nilai Keterangan
1. Riwayat jatuh:
0 25 0
Apakah pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir
STEMI, TAVB,
2. Diagnosa sekunder: Heart Failure
0 15 15
Apakah memiliki lebih dari satu diagnose penyakit?
(pasien
3. Alat bantu jalan: bedrest)
- Bed rest/ dibantu perawat 0
0
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda sekitar 30
4. Terapi intravena: Terpasang
0 20 20
Apakah saat ini terpasang infus? infus
5. Gaya berjalan/ cara berpindah:
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0 Bedrest
bergerak sendiri) 0
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/diseret) 20
6. Status mental:
Menyadari
- Menyadari kondisi dirinya 0 0 kondisinya
- Mengalami keterbatasan daya ingat 15
35 (resiko
sedangi)
Total Nilai jatuh
Risiko Rendah 0 - 24 Risiko Sedang 25 - 45 Risiko Tinggi >45
Pemeriksaan enzim jantung
Berdasarkan NANDA, 2015 jilid 1 Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis:
1. CKMB berupa serum creatinine kinase (CK) dan fraksi MB merupakan indicator
penting dari nekrosis miokard Creatinin Kinase (CK) meningkat pada 6-8 jam setelah
awitan infark dan memuncak antara 24 dan 28 jam pertama. Pada hari 2-4 hari setelah
awitan AMI normal.
2. Dehidrogenasi laktat (LDH) mulai tampak pada serum setelah 24 jam pertama
setelah awitan dan akan tinggi selama 7-10 hari.
3. Petanda biokimia seperti troponin I (TnI) dan troponin T (TnT) mempunyai nilai
prognostic yang lebih baik daripada CKMB. Troponin C, TnI dan TnT berkaitan dengan
konstraksi dari sel miokard.
Enzim Meningkat Puncak Kembali normal
CK 3-8 jam 10-30 jam 2-3 hari
CK-MB 3-6 jam 10-24 jam 2-3 hari
CK-MB 2 1-6 jam 4-8 jam 12-48 jam
LDH 14-24 jam 48-72 jam 7-14 hari
LDH 1 14-24 jam 48-72 jam 7-14 hari

ENZIM JANTUNG:
Berdasarkan kasus STEMI:
1. Nilai troponin tidak terkaji namun interpretasinya (negative bila <1,0 dan positive bila
>1,0) (Normal)
2. CK-MB tidak terkaji namun interpretasinya (Normal = 7-25)

Anda mungkin juga menyukai