Anda di halaman 1dari 19
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN NOMOR /© TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENGAKSES PEMBIAYAAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2019 DEPUT! BIDANG PEMBIAYAAN, Menimbang : bahwa untuk memberdayakan koperasi, usaha mikro dan kecil dalam upaya meningkatkan kualitas kelembagaan, usaha dan daya saing koperasi dan usaha mikro dan kecil serta untuk mclaksanakan ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6 Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 02/Per/M.KUKM/1/2016 tentang Pendampingan Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil mengakses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); JJ. HR Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan Jokarta Selatan 12940 | Koiak Pos 177, 621, 384 ‘elp. 021-5204386-74, 52892777, 52992099 | Fax. 021-5204383 hip: kukm. go. | E-mall: Kontak@kukm go id | Cal Gonter 1500587 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5404); Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 222); Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2015 tentang Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 106}; Menetapkan KESATU 10. 11 12. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 08/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 1555); Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 02/Per/M.KUKM/I/2016 tentang Pendampingan Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 181); Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 14/PER/M.KUKM/XI/2016 tentang Pedoman Koperasi Penyalur Kredit Usaha Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2092); Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1507); MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENGAKSES PEMBIAYAAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2019. Menetapkan Petunjuk Teknis Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil Mengakses Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Deputi ini yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan pendampingan Kredit Usaha Rakyat Tahun 2019; KEDUA KETIGA KEEMPAT Pelaksanaan Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil Mengakses Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam bentuk belanja Honorarium Tahun 2019. Pada saat Keputusan Deputi mulai berlaku, Peraturan Deputi Bidang Pembiayaan Nomor 07/Kep/Dep.2/I1/2018 tentang Pendampingan Kredit Usaha Rakyat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Deputi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terjadi perubahan, maka akan dilakukan penyesuaian dan perbaikan sebagaimana mestinya. tapkan di Jakarta pada tahggal 26 Februari 2019 DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN, aA\e phd “YUANA SUTYOWATI NIP. 19591130 198303 2 001 LAMPIRAN KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN NOMOR /@ TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENGAKSES PEMBIAYAAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2019 PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENGAKSES PEMBIAYAAN MELALUI KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2019 BABI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam Keputusan Presiden No. 19 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, bahwa untuk percepatan pengembangan akses pembiayaan untuk meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dibentuk Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Selanjutnya Ketua Komite Menerbitkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. Dalam penyelenggaraan Program Kredit Usaha Rakyat permasalahan yang masih dihadapi antara lain Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) masih memerlukan pendampingan dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat. Berkaitan dengan hal tersebut, pelaksanaan Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil untuk mengakses Pembiayaan khususnya melalui Kredit Usaha Rakyat sangat diperlukan. _Kegiatan pendampingan tahun 2019 diprioritaskan pada Usaha Mikro dan Kecil untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat pada sektor-sektor yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. TUJUAN Petunjuk Teknis Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil Mengakses Pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan pendampingan Kredit Usaha Rakyat. SASARAN DAN RUANG LINGKUP a. Sasaran ‘Terselenggaranya pendampingan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil pada Kredit Usaha Rakyat. b. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan Pendampingan dimaksud meliputi 1) persyaratan, mekanisme seleksi dan penetapan; 2) pelaksanaan pendampingan; dan 3) monitoring dan evaluasi, PENGERTIAN a. Usaha Mikro dan Kecil adalah usaha ekonomi produktif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. b. Usaha Mikro dan Kecil Sektor Prioritas adalah Usaha Mikro dan Kecil pada sektor-sektor yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. c. Kredit Usaha Rakyat yang selanjutnya disingkat KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. Penyalur KUR adalah Lembaga Keuangan atau Koperasi yang ditunjuk untuk menyalurkan KUR dan telah memenuhi persyaratan sebagai Penyalur KUR. . Pendampingan KUR adalah kegiatan bimbingan dan konsultasi dalam hal pemenuhan persyaratan pengajuan, serta fasilitasi dan mediasi hingga proses pengajuan KUR ke Penyalur KUR yang dilakukan oleh Pendamping KUR. Pendamping KUR selanjutnya disebut Tenaga Pendamping adalah orang yang melaksanakan tugas dan fungsi pendampingan KUR. . Koordinator Pendamping KUR selanjutnya discbut Koordinator Pendamping adalah orang yang melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Koordinator Tenaga Pendamping KUR. Menteri adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan sesuai tugas dan kewenangannya pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Penanggungjawab Kegiatan adalah Asisten Deputi Asuransi, Penjaminan dan Pasar Modal. . Pejabat Pembuat Komitmen Deputi Bidang Pembiayaan yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Deputi selaku Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan atau tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Perangkat Daerah Provinsi/DI adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dalam bentuk instansi/lembaga yang menyelenggarakan urusan koperasi, usaha kecil di provinsi/DI yang ditetapkan oleh Gubernur. m. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan dacrah dalam bentuk instansi/lembaga yang menyelenggarakan urusan koperasi, usaha mikro di kabupaten/kota yang ditctapkan oleh bupati/walikota. BAB II PERSYARATAN, MEKANISME SELEKSI DAN PENETAPAN 1. PERSYARATAN a. Tenaga Pendamping harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) pendidikan minimal Sarjana (Strata Satu); 2) bukan Pegawai Negeri Sipil dengan menyertakan surat pernyataan sebagaimana tercantum pada gambar 3; 3) tidak sedang menjadi Tenaga Pendamping pada program dari Kementerian/Lembaga yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyertakan surat pernyataan sebagaimana tercantum pada gambar 3; 4) memiliki Identitas Diri (Kartu'Tanda Penduduk); 5) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Tenaga Pendamping; 6) memiliki rekening tabungan aktif atas nama pribadi selaku Tenaga Pendamping; 7) memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); 8) memiliki surat keterangan sehat dinyatakan dari dokter; 9) mendapat rekomendasi dari Perangkat Daerah Provinsi/DI; 10) memiliki kompetensi dan/atau pengalaman pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang pembiayaan yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat pernyataan sebagaimana tercantum pada gambar 3; dan 11) membuat surat pernyataan tentang kesediaan melaksanakan pendampingan selama masa pendampingan dengan baik dan b. benar di lokasi yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum pada gambar 3 Koordinator Pendamping harus. memenuhi persyaratan sebagai berikut 1) mendapatkan rekomendasi dari Perangkat Daerah Provinsi/DI; 2) Pegawai Negeri Sipil. 2. MEKANISME SELEKSI DAN PENETAPAN a Perangkat Daerah Provinsi/DI melakukan seleksi calon Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping. Dalam hal pelaksanaan seleksi, Perangkat Daerah Provinsi/DI dapat melakukan 1) Koordinasi atau kerjasama dengan Perangkat Daerah kab/kot: dan/atau 2) Koordinasi atau kerjasama dengan Lembaga Konsultan Bisnis/Asosiasi Perangkat Daerah Provinsi/DI merekomendasikan calon Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping yang telah memenuhi persyaratan. Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping ditetapkan dengan Keputusan Deputi. Keputusan Deputi memuat nama, tugas, jangka waktu pendampingan, besarnya honorarium Tenaga Pendamping serta besarnya honorarium Koordinator Pendamping. Deputi dapat melakukan penggantian Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping apabila meninggal dunia, berhalangan tetap, dan/atau memberikan informasi yang tidak sebenarnya dan/atau melakukan perbuatan melanggar hukum, atas rekomendasi dari Perangkat Daerah Provinsi/DI. BAB III PELAKSANAAN PENDAMPINGAN 1, TUGAS a. Tenaga Pendamping memiliki tugas sebagai berikut : (1) memberikan pendampingan kepada 12 (dua belas) Usaha Mikro dan Kecil sesuai laporan pendamping sebagaimana tercantum pada tabel 1 dan kertas kerja pendampingan sebagaimana tercantum pada tabel 2; dan (2) melaporkan hasil pelaksanaan pendampingan per bulan kepada Koordinator Pendamping sesuai mekanisme _pelaporan sebagaimana tercantum pada gambar 1 b. Koordinator Pendamping memiliki tugas sebagai berikut : (1) mengoordinasikan pelaksanaan tugas pendampingan; (2) menghimpun laporan Tenaga Pendamping; (3) monitoring dan evaluasi; (4) melaporkan hasil monitoring dan evaluasi_ per bulan sebagaimana tercantum pada tabel 3 kepada Penanggungjawab Kegiatan sesuai mekanisme pelaporan sebagaimana tercantum pada gambar 1; c. Penanggungjawab Kegiatan memiliki tugas sebagai berikut : (1) menghimpun laporan hasil pendampingan dari Koordinator Pendamping; (2) melaksanakan administrasi pembayaran honorarium Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping; (3) monitoring dan evaluasi; 2. PEMBEKALAN a. Penanggungjawab Kegiatan dapat melaksanakan pembekalan pendampingan kepada Tenaga Pendamping dan Koordinator Pendamping sesuai alokasi anggaran. b. Materi pembekalan mencakup kebijakan program KUR dan kebijakan pendampingan KUR. 3. KOORDINASI a. Pendampingan dimaksud dilaksanakan melalui koordinasi antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan Perangkat Daerah Provinsi/DI dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota serta Penyalur KUR. b. Perangkat Daerah Provinsi/DI dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dapat mendukung pendampingan tersebut antara lain dengan mengintegrasikan kegiatan daerah dan_bersinergi dengan Penyalur KUR dan stakeholder khususnya dalam hal : (1) sosialisasi KUR kepada Koperasi dan UKM; (2) fasilitasi dan mediasi pendampingan KUR; dan/atau (3) replikasi pendampingan KUR dengan menggunakan APBD. c. Perangkat Daerah Provinsi/DI mengalokasikan sebaran Tenaga Pendamping dan _—Koordinator + Pendamping — dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah. 4. TATA CARA PEMBAYARAN HONOR a. Pembayaran Honor Tenaga Pendamping (1) Tenaga Pendamping wajib menyerahkan fotokopi KTP, NPWP dan buku tabungan atas nama Tenaga Pendamping; (2) Tenaga Pendamping menyerahkan laporan _kegiatan pelaksanaan pendampingan per_—bulan_—_—ikepada Penanggungjawab Kegiatan melalui Koordinator Pendamping yang telah ditandatangani oleh Tenaga Pendamping serta diketahui oleh Koordinator Pendamping dan Penyalur KUR (cap/stempel); (3) Tenaga Pendamping menerima honor sesuai aturan yang berlaku; dan (4) Penanggungjawab Kegiatan membayar honor setelah menerima laporan sesuai format laporan scbagaimana tercantum pada tabel 1 dan tabel 2. b, Pembayaran Honor Koordinator (1) Koordinator Pendamping wajib menyerahkan fotokopi KTP, NPWP dan buku tabungan atas nama pribadi selaku Koordinator Pendamping; (2)Koordinator Pendamping menyerahkan laporan Tenaga Pendamping dan laporan hasil monitoring dan evaluasi kepada Penanggungjawab Kegiatan; (3) Koordinator Pendamping menerima honor sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; (4) Penanggungjawab Kegiatan membayar honor setelah menerima laporan hasil monitoring dan evaluasi sesuai format laporan sebagaimana tercantum pada tabel 3. BAB IV MONITORING DAN EVALUASI 1. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendampingan sebagaimana tercantum pada tabel 4. 2. Dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendampingan, Penanggungjawab Kegiatan _ berkoordinasi dengan Perangkat Daerah Provinsi/DI, Perangkat Daerah kabupaten/kota dan Koordinator Pendamping. 3. Penangungjawab Kegiatan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendampingan kepada Deputi pada akhir tahun anggaran. itetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Februari 2019 BIDANG PEMBIAYAAN, andag epeday ueuode] ueyedweAusw uerelday qemelsuns8ueuad ueveiBoy qemelBuns8ueusg ueBvap Buldwepuag eeu, uesode) sey uey|seuipsooyuew IG//suIADd Yes0eG YeyBUEsId la/!suorg yeroeg reyBuesa ueduap Suidwepuad eBeua, uesodey sey uey|seuIpiooySuaw eioy/qex YeIed rexBUEIag uevelday qemelBunB8ueusg 24 ueyedwekusw —uep——-Burdwrepuag s01euIpi00y, uesode) yengwaw uep Buldwepuad e8eu2} —ueiode;-—undwiyfuaw —soyeupsooy * yeduiors ero%/qex yer9eq yeyBueiag Uep UereIBey gemelBunBBueuad eped ay uuesnquisy ueBuap Suid.wepuag s0j2uIps00y epeday veiode) ueyiedwesvew Suidwepuag —efteuay @ ‘Bujduepuag 40xeUIPs00, e0y/aey ee wader yessed reyBues8g layisuinosg yerseg reyBues9g a vuereoy gemeBunssueuag padag UNH NVONIGWVNGd NVYOdV1ad GWSINVHS T requiey Gambar 2 DAFTAR PENYALUR KUR No Nama No Nama 1 | PT. Bank Rakyat Indonesia | 22 | PT. BD Sumatera Barat 2 | PT. Bank Mandiri 23 | PT. BPD Sumsel Babel 3 | PT. Bank Negara Indonesia | 24 | PT. BPD Jabar Banten 4 | PT. Bank Tabungan Negara | 25 | PT. BPD Kalimantan Selatan 5 | PT. Bank Central Asia 26 | PT. BPD Riau Kepri 6 | PT. Bank Bukopin 27 | PT. BPD Nusa Tenggara Barat 7 +| PT. Bank Maybank 28 | PT. BPD Lampung Indonesia 8 | PT. Bank Sinarmas 29 | PT. BPD Papua 9 | PT. Bank Permata 30 | PT. BPD Bengkulu 10 | PT. Bank Tabungan 31 | PT. BPD Kalimantan Tengah Pensiun Nasional 11 | PT. OCBC NISP 32 | PT. BPD Jambi 12 | PT. Bank Artha Graha 33 | PT. BPD Jawa Tengah 13 | PT. Bank Rakyat Indonesia | 34 | PT. BPD Sulawesi Tenggara Syariah 14 | PT. Bank Rakyat Indonesia | 35 | PT. BPD Kalimantan Timur Agroniaga 15 | PT. Bank CTBC 36 | PT. Adira Dinamika Finance 16 | PT. BPD Bali 37 | PT. Mega Central Finance 17 | PT. BPD Kalimantan Barat | 38 | PT. Internusa Tribuwana Citra Finance 18 | PT. BPD NTT 39 | Koperasi Simpan Pinjam Jasa 19 | PT. BPD DIY 40 | Koperasi Obor Mas 20 | PT. BPD Sulselbar 41 | Koperasi Simpan Pinjam Guna Primadana 21 PT. BPD Sumatera Utara Gambar 3 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah int Nama NIK scsi ‘Tempat / Tanggal Lahir anaes Jenis Kelamin Agama “ ‘Alamat ne -Menyatakan dengan sesunggubnya bahwa 1. Pada saat int saya tidak sedang dan menjadi CPNS/PNS pada Instansi manapun dan wilayah manapun, 2. Pada saat ini saya tidak sedang dan menjadi Tenaga Pendamping pada program dari Kementerian/Lembaga yang éibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk tahun Anggaran 2019; 3. Memiliki kompetensi dan atau pengalaman pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dibidang pemblayaan; 4. Bersedia melaksanakan pendampingan usaha mikro dan kecil mengakses pembiayaan melalul KUR selama ‘masa pendampingan dengan ball dan benar di lokasi yang telah ditetapkan, Demikian surat pernyataan ini saya buat, dan apabila pernyataan saya int tidak sesual dengan sebenarnya maka saya bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Pemerintah sr 2019 Yang membuat pernyataan, Matera 6.000 NAMA JELAS nftuostp eps ny wonteaued wnqeds wrepuor wench AN MepedepuoM umjeqas 19s IC "UoSUDIONO (sear eurey) rm) (seer eure) GUL 8 avo LL avo anceps er evee eevee eevee aE eeaE Eee tie Surdurepusg Seuss, soyBMNpPIOOy, anyesag senrT/seeg 6102 7 myeroBicayy wal + € z L te wo oo ict ® w i) a a o @ 0 te) (ay) fay | oaw seo auesanx | ox pucria | nimqames | yuo | ean jap, | sexton | omen | fax | Ben wontoemey | earenetiinma | "tontSonn | unm mesey | Sysmen | or | alse | Gytien | mmx | faux | oma | hows ‘eure ueing isutnoag e101 /Qey 610% NOHVL DNIdWVONGd NVAOdVT T qe, +: Sudurepuog eure Tabel 2 KERTAS KERJA PENDAMPINGAN Profil Usaha ‘Nama Pemilik Usaha No. KTP/NIK Jenis Kelamin Alamat roto une Pendidikan ‘No Tip/HP Sektor/Jenis Usaha Data Usaha Jumlah Aset/Kekayaan_| | Rp. Jumlah Omset/Penjualan_| : | Rp. Jumlah Tenaga Kerja__[: Keuntungan_ Rp. Pengajuan KUR Rp. fae nee Realisasi Pengajwan Rp. Nama Penyalur KUR_ Jadwal Pendampingan Hari/Tanggal Aktivitas. Tanda Tangan UMK 2019 Koordinator ‘Tenaga Pendamping Pendamping CAP & TTD (Nama Jelas) (Nama Jelas) dN an (serer PareN) sejap eureN) LL dvd LL 8 avo Green laisuroug Won top ieiodoyy Ruppiquanyy 30K se enchaepung sorENpL00 “Ta/ssusorg Secearpeg mie ‘wep edo sngesBuony uueSuidurepuod ueverBoy euejos Wlepeysp Burk erepuoy-eyepLUdy 15 Repay °X uuedundurepuod isey weresn isiiq wei “XT 3 sae sa on (0-6) @io)=(8) 0 |e) (s) _® | © @ Cay Cae SIND rsenjeag | sesqeoy | weBuydurepuag | rep | NPE oy yeqwng Suyduepuog moyqeY oN 1seH asewasiog | asequasiag Sey cous | ewe ssenyeag wep SuLouopy uvsodyjad upjngy isucy: ueyNg] moyuoredngeyy sig | HOS/qEN ISUNOLY stag, JoWwUIpIOOy wurEU YSU: SuIdurEpuag s0TeUIpIO0y BUEN, YY ueBuIcurepuad wenfin in WAY uesuidurepuad nerdy SuEyE|aq seEL SHC: TuEyeIe AIT .ONTAWVCNAd HOLVNIGYOOY ISWAVTV AA NVC ONTHOLINOW NVUOAVT. Ser se: PNET 610% NOHVL ISVATVAT NVC ONIXOLINOW NVAOdVT ANITLNO © Pde, (Gejor owen) aut aIN unwitoy quaetiunsaueusg urSurdwepuod uewrSoy eurejas idepeyp Hues ejepuay-epepuoy, wa repo curuydurepuod sey uoyeun sug, werei = 8 te Wls)=6) (3) @ W)AS)=9), (s) ) | @ @ (%) Cap Cdy) (%) (HAN) (inn) emai |S wenfiéueg | uvSudurepuog | ueduidurepuog | ueduduepuog | Suidwepuog urtuesoey | jsvs1v0y a puoyerg astItasiod Issttvoy 132e1 efeua, | tsurorg | oN asouosiog | SHPO ejay 610% NOHVL ISVAIVAG NVC DNTAOLINOW NVAOdVT ANITLNO Peay

Anda mungkin juga menyukai