Anda di halaman 1dari 2

PEMANFAATAN BATUBARA DI INDONESIA

1. Pemanfaatan batubara untuk pembangkit listrik

Pembangkit listrik yang memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar adalah PLTU.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit listrik yang menggunakan energi kinetik
dari uap sebagai penggerak utama untuk memutar turbin. Prinsip yang digunakan adalah
siklus Rankine, dimana air dipanaskan hingga menjadi uap, lalu uap tersebut digunakan untuk
menggerakkan turbin yang selanjutnya akan memutar generator sehingga listrik dapat
dihasilkan. Selanjutnya uap dialirkan ke kondensor agar menjadi air kembali dan didaur
ulang untuk dipanaskan kembali.Gambar II.1berikut merupakan diagram mengenai
komponen komponen yang terdapat di PLTU berbahan bakar batubara.

Pemanfaatan batubara untuk industri semen

Semen terbuat dari campuran kalsium karbonat (umumnya dalam bentuk batu kapur), silika,
oksida besi dan alumina. Sebuah kilnsuhu tinggi, yang berbahan bakar batubara, akan
memanaskan material tersebut menjadi bahan setengah jadi pada suhu 1450 ° C. Proses
tersebut akan mengubah karakteristik material secara kimia dan fisika menjadi suatu produk
yang dikenal sebagai clinker. Clinker yang bertekstur seperti kerikil abu-abu ini
menghasilkan karakteristik mengikat (binding) yang penting dalam produk semen.
Selanjutnya clinkerakan dicampur dengan gipsum dan digerus sampai menjadi bubuk halus
untuk membuat semen. Batubara digunakan sebagai sumber energi dalam produksi semen
terutama untuk memanaskan kiln. Menurut World Coal (2016), dibutuhkan sekitar 200kg
batubara untuk menghasilkan satu ton semen.

Pemanfaatan batubara di proses peleburan besi dan baja

Baja merupakan bahan dasar dari banyak proses manufaktur peralatan dan mesin-mesin
untuk mendukung berbagai industri seperti telekomunikasi, transportasi, pertanian, dan
lainnya. Baja adalah paduan/alloy yang bahan utamanya merupakan besi. Di alam,
keterdapatan besi ada pada bijih-bijih oksida, dalam bentuk FeO2, sehingga diperlukan
proses reduksi menghasilkan besi, dengan bantuan reduktor yaitu karbon yang didapat dari
coking coal. Coking coal akan diubah menjadi kokas dengan cara dipanaskan untuk
menghilangkan unsur pengotor dan menyisakan hampir hanya karbon murni saja. Besi dibuat
dengan cara memasukkan umpan berupa bijih besi, kokas dan sedikit fluks (mineral seperti
gamping untuk menangkap pengotor) dalam suatu tanur uap. Udara yang dipanaskan sampai
sekitar 1200° C ditiupkan ke tanur melalui pipa di bagian bawah. Udara panas tersebut akan
menyebabkan kokas terbakar, menghasilkan karbon monoksida yang bereaksi dengan bijih
besi, serta panas untuk melelehkan besi. Selanjutnya besi cair dan terak dapat ditampung
pada lubang tap di bagian bawah tungku.

Pemanfaatan batubara sebagai bahan baku briket batubara

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar
untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Salah satu bahan utama briket adalah
batubara, disamping dapat pula digunakan bahan lainnya seperti arang kayu, biomassa dan
gambut. Briket dibuat dengan mencampur bahan utama dan bahan pendukung seperti batu
kapur, pati, boraks, dan malam di suatu mesin pembuat briket yang akan menekan dan
mengeringkan campuran bahantersebutmenjadi blok yang keras.

Anda mungkin juga menyukai