ATURAN :
Tekstur
Ketahanan : relict
Kilap : lilin
Warna hijau
2. Peraga KPG-8
3. Peraga B4
Komposisi Mineral : kuarsa (lebih kecil 100%) atau marmer
Non foliasi
Ukuran : fanerik
Bentuk : nematoblastik
4. Peraga B1
Struktur :
Tekstur : granuloblastik
Ketahanan : kristaloblastik
Ukuran : fanerik
5. Peraga X
6. Peraga R-7
Kecenderungan menunjukkan adanya penjajaran mineral
Yang hitam : penjajaran mineral
Struktur : foliasi gneiss atau schistosic
Schistosik : mineral pipih lbh banyak dibandingkan mineral granularnya
Tekstur ketahanan : kristaloblastik
Ukuran butir : fanerik
Bentuk butir : granoblastik
Hubungan antar butir :hypidio/idio
Komposisi : kuarsa, amphibol (hitam), klorit (ijo)
Penamaan : schistosic/gneis(kalau lebih besar) (wt huang)
7. Peraga KPG-9
Struktur : foliasi schistosic
Komposisi mineral : klorit (hijau) kuarsa (putih), biotit (hitam) (5 %)
Penamaan (schist klorit , wt huang)
8. Peraga M-1
Struktur : non foliasi
Komposisi mineral : kuarsa
Penamaan : quarzite (wt huang)
Kuarsa : lebh cerah daripada marmer
Petrogenesa
Metamorf terbentuk dari batuan sebelumnya. Batuan asal disebut dengan protolithh
Metamorf dari padat ke padat. Foliasi (tekanan) non foliasi (suhu).
Foliasi : batuan terbentuk dari pengaruh tekanan dan juga suhu tetapi dominan tekanan.
Lokal (pengaruh kataklasitik, hidrotermal, metamorposa kontak)
Regional (burial,dll) : geneisic (metamorfismme derajat tinggi)
Basa : zona permukaaan samudra : serpentin, olivin piroksen
Zona burial
Zona orogenik : mika, ada interaksi antar lempeng
Nonfoliasi (lokal) `; biisa jadi ada kkontak anatar suhu dl. Ada pengaruh struktur lokal. Ada
sesar dan pengaruh lempeng
Gren schis : tidak ada klorit
Ekogit : garnet