Abstract: Premarital sex is one of the biggest problems regarding various case of juvenile
delinquency. Teenagers with well knowledge about premarital sex will tend to have positive
attitude or go away from premarital sex behavior. Goal of this research was to know the
attitude of teenagers about premarital sex behavior to X grade students in SMA Negeri 1
Manado. This research was based on observational studies by the approach of cross sectional
study. Sample was taken by purposive sampling technique with a total of 68 respondents.
Instrument used in this research was questionnaire. Results of this was used statistical
technique of Chi square test with degrees of freedom = 0,05 or 95%. From the statistical test
the value gotten was p = 0,000 < . Conclusion of this research that there are
relationships between knowledge and attitude of teenagers about premarital sex behavior to X
grade students in SMA Negeri 1 Manado.
Keywords: Premarital Sex, Knowledge, Attitudes, Teenagers
Abstrak: Seksual pranikah merupakan salah satu permasalahan terbesar dari berbagai kasus
kenakalan remaja. Remaja yang berpengetahuan baik mengenai seksual pranikah akan
cenderung memiliki sikap positif atau menjauhi perilaku seksual pranikah. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap remaja tentang perilaku
seksual pranikah pada siswi kelas X di SMA Negeri 1 Manado. Penelitian ini bersifat
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik
purposive sampling yaitu sebanyak 68 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Chi Square dengan
WLQJNDW NHPDNQDDQ . DWDX +DVLO XML VWDWLVWLN GLGDSDWNDQ QLODL p = .
0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja
tentang perilaku seksual pranikah pada siswi kelas X di SMA Negeri 1 Manado.
Kata Kunci: Seksual Pranikah, Pengetahuan, Sikap, Remaja
PENDAHULUAN seks bebas. Di Bandung sendiri temuan
Masa remaja adalah masa transisi penelitian BKKBN menyebutkan, sekitar
dari anak-anak menuju dewasa dan pada 21-30% remaja melakukan hubungan seks
masa ini jiwa mereka masih penuh dengan pranikah, menyamai DKI Jakarta dan
gejolak. Tidak sedikit diantara mereka Yogyakarta. Sedangkan di Cianjur 42,3%
justru berperilaku menyimpang, bahkan pelajar melakukan hubungan seks pranikah
ada yang menjurus ke seks bebas, tindak dengan lebih dari satu pasangan.
kriminal dan penyalahgunaan obat Dari hasil penelitian BKKBN (2010)
(Prasetyono, 2013). di Provinsi Sulawesi Utara khususnya kota
Remaja yang memasuki masa Manado, remaja yang melaporkan hamil
peralihan, memiliki pengetahuan yang diluar nikah atau kehamilan yang tidak
kurang tentang hubungan seksual pranikah. diinginkan (KTD) tahun 2007 hanya
Hal ini disebabkan karena orang tua sebanyak 55 orang. Setahun kemudian
merasa tabu membicarakan masalah melonjak hingga 254 orang atau naik 36%
seksual dengan anaknya dan hubungan dan tahun 2009 naik lagi menjadi 571
orang tua anak menjadi jauh sehingga anak orang atau 78%. Hal ini disebabkan karena
berpaling ke sumber-sumber lain yang meningkatnya rasa penasaran remaja
tidak akurat khususnya teman (Sarwono, tentang hubungan seksual, pergaulan
2006). bebas, keluarga yang tidak harmonis,
Sikap seksual pranikah remaja dapat masalah ekonomi dan peningkatan
dipengaruhi oleh banyak hal, selain dari penjualan video porno maupun akses
faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh internet yang semakin meluas (BKKBN,
faktor kebudayaan, media masa, 2010).
pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, Hasil penelitian Wardani (2013)
lembaga agama dan emosi dari dalam diri tentang hubungan pengetahuan tentang
individu (Azwar, 2009). seks pranikah dan sikap terhadap seks
Perilaku seksual pada remaja dapat pranikah dengan perilaku seks pranikah
diwujudkan dalam tingkah laku yang pada remaja SMA Negeri 1 Godong
bermacam-macam, mulai dari perasaan (sampel berjumlah 79 responden),
tertarik, berkencan, berpegangan tangan, memperoleh hasil pengetahuan siswa
mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, tentang seks pranikah mayoritas adalah
memegang payudara, memegang alat dalam kategori baik (96,2%) dan kategori
kelamin dan melakukan senggama cukup (3,8%) dan tidak didapatkan
(Sarwono, 2003). kategori kurang (0%). Sikap siswa tentang
Jones (2005), mengatakan dalam 20 seks pranikah sebagian besar adalah
tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah negatif yaitu sebanyak (54,4%) dan sikap
remaja putri yang berhubungan seks positif sebesar (45,6%). Perilaku seks
pranikah di Inggris, Amerika Serikat, pranikah siswa sebagian besar adalah
Kanada dan Australia. Sekitar 17% remaja dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak
putri berhubungan seks pranikah sebelum (48,1%) dan kategori baik (51,9%)
usia 16 tahun dan ketika usia 19 tahun, tiga (Wardani, 2013).
perempat remaja putri satu kali melakukan Berdasarkan data awal melalui
seks pranikah (Jones, 2005). wawancara singkat dengan 15 siswi kelas
Hasil penelitian BKKBN (2007), X di SMA Negeri 1 Manado, 10
terhadap lima kota besar di Indonesia diantaranya mengatakan bahwa mereka
menemukan bahwa Jawa Barat diwakili memiliki pengetahuan yang kurang tentang
kota Tasikmalaya dan Cirebon : seks pranikah, tidak paham dengan bahaya
Tasikmalaya 17% remaja mengaku sudah dan resiko jika melakukan hubungan seks
melakukan hubungan seks pranikah dan pranikah. Mereka juga tidak tahu
6,7% remaja Cirebon mengaku menganut bagaimana cara atau sikap yang harus
dilakukan untuk menghindari seks sangat setuju (SS) skor 4, setuju (S) skor 3,
pranikah. tidak setuju (TS) skor 2 dan sangat tidak
Dari uraian diatas, maka peneliti setuju (STS) skor 1. Sebaliknya, untuk
tertarik untuk meneliti tentang hubungan pernyataan negatif sangat setuju (SS) skor
pengetahuan dengan sikap remaja tentang 1, setuju (S) skor 2, tidak setuju (TS) skor
perilaku seksual pranikah pada siswi kelas 3 dan sangat tidak setuju (STS) skor 4.
X di SMA Negeri 1 Manado. Maka skor tertinggi adalah 60 dan skor
terendah adalah 15. Dengan kriteria
METODOLOGI PENELITIAN objektif sebagai berikut: bersikap positif
Penelitian ini menggunakan (kecenderungan menghindari perilaku
penelitian observasional analitik dengan seksual pranikah jika responden menjawab
rancangan cross sectional yaitu jenis dengan skor 38-60 dan bersikap negatif
penelitian yang menekankan waktu (kecenderungan mendekati perilaku
pengukuran atau observasi data variabel seksual pranikah) jika responden
dependen dan independen dinilai hanya menjawab dengan skor 15-37.
satu kali atau saat itu juga (Suyanto, 2011). Pengumpulan data yang dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri melalui tahapan: setelah proposal disetujui,
1 Manado selama tanggal 11-13 Juni 2014. peneliti mengajukan surat permohonan izin
Jumlah keseluruhan populasi sebanyak 308 ke pihak sekolah SMA Negeri 1 Manado
siswi dan menggunakan metode purposive untuk dapat melakukan penelitian. Setelah
sampling dengan rumus oleh Setiadi mendapat persetujuan, peneliti menemui
(2012), diperoleh jumlah sampel 68 orang. calon responden dan mengadakan
Instrumen dalam penelitian ini pendekatan, serta memberikan penjelasan
menggunakan dua kuesioner, yaitu kepada calon responden mengenai
kuesioner pengetahuan seksual pranikah penelitian yang akan dilakukan serta hak-
dan kuesioner sikap seksual pranikah. hak responden, calon responden yang
Untuk kuesioner pengetahuan seksual bersedia menjadi responden diberi lembar
pranikah yang akan diberikan pada siswi persetujuan (informed concent) dan lembar
menggunakan soal yang berjumlah 15 kuesioner. Peneliti memberikan penjelasan
pertanyaan. Pengukuran pengetahuan mengenai cara pengisian kuesioner dan
menggunakan model skala Guttman memberikan kesempatan bagi responden
dengan menggunakan bentuk pertanyaan untuk bertanya bila ada informasi yang
tertutup dengan dua alternatif jawaban kurang jelas. Responden diberi waktu
tersebut yaitu B (Benar) dan S (Salah). untuk mengisi kuesioner dan peneliti
Skor yang diberikan 1 untuk jawaban melakukan pengawasan selama pengisian
benar dan 0 untuk jawaban salah. Jadi, kuesioner. Kuesioner yang telah diisi
total skor pertanyaan tentang pengetahuan dikembalikan kepada peneliti dan
nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi dilakukan pengecekan kembali untuk
adalah 15. Dengan kriteria objektif sebagai dilakukan pengolahan data.
berikut: berpengetahuan baik jika reponden Prosedur pengolahan data yang
menjawab dengan benar 8-15 pertanyaan dilakukan melalui tahap editing, coding,
yang diberikan dan berpengetahuan kurang entry data dan tabulating. Data dianalisis
jika hanya responden menjawab dengan melalui prosedur analisis univariat dan
EHQDU ” SHUWDQ\DDQ \DQJ GLEHULNDQ Dan analisis bivariat dengan menggunakan uji
untuk kuesioner sikap perilaku seksual chi-square pada tingkat kemaknaan 95%
pranikah yang akan diberikan pada siswi .”
menggunakan soal yang berjumlah 15 Etika dalam penelitian ini sebagai
pertanyaan. Pengukuran sikap berikut: peneliti melakukan beberapa hal
menggunakan model skala Likert dengan yang berhubungan dengan etika penelitian
alternatif jawaban untuk pernyataan positif berupa lembar persetujuan penelitian
(informed concent), tanpa nama Tabel 5. Distribusi Kategori Pengetahuan
(anonimity) dan kerahasiaan Pengetahuan Banyak Responden
(confidentiality). n %
Baik 56 82,4
Kurang 12 17,6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Total 68 100,0
A. Hasil Penelitian
Sumber : Data Primer, 2014
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut
Tabel 6. Distribusi kategori sikap perilaku
Umur
Umur Banyak Responden seksual pranikah
n % Sikap Perilaku Seksual Banyak Responden
Pranikah n %
14 tahun 13 19,1
15 tahun 47 69,1 Positif 57 83,8
16 tahun 8 11,8 Negatif 11 16,2
Total 68 100,0 Total 68 100,0
Sumber : Data Primer, 2014 Sumber : Data Primer, 2014