Anda di halaman 1dari 4

KUALITAS AIR MENGGUNAKAN BIOINDIKATOR

 Alat dan Bahan


 Alat
- Serokan ikan 30 x 20 cm, ukuran lubang jaring/mesh paling kecil yang ada di
pasaran, serokan harus diperkuat rangkanya agar tidak bengkok ketika
digunakan (lihat contoh atau konsultasikan dengan Asisten).
- Pinset.
- Botol Sampel (Botol Film, 6 buah).
- Senter (1 buah, minimal).
- Loop/Kaca pembesar ukuran kecil dengan perbesaran minimal 4 x – bisa
menggunakan aplikasi loop yang diunduh dari Play Store, jika menggunakan
aplikasi pastikan kalian membawa Power Bank (min 1 buah).
- ATK (pulpen tinta tahan air atau pensil, papan alas).
- Tongkat untuk tangkai serok, panjang 2 m, bias dari kayu atau bambu,
pemasangannya konsultasikan dengan Asisten.
- Sepatu Bot, minimal 2 pasang untuk yang turun ke sungai mengambil
sampel.
- Meteran Besar – meteran gulung panjang 50 m.
- Meteran Baju yang ditempel di tongkat kayu sepanjang 2 m, lurus,
pemasangannya konsultasikan dengan Asisten.
- Kokotan besar dengan isinya
- Tali Rapia 1 gulung besar (banyak gunanya).
- Sarung Tangan, lateks seperti untuk lab, minimal 2 digunakan untuk yang
memilah sampel.
- Cetakkan Es berukuran kecil berbentuk persegi, minimal 1 buah, ukuran
kotak cetakan jangan terlalu kecil, kotak akan digunakan untuk mencacah
sampel.

 Bahan
- Kartu Petunjuk Identifikasi Serangga (bisa diunduh dari internet dan
konsultasikan dengan Asisten, pastikan gambar pada kartu anda tampak jelas
dan memiliki keterangan yang cukup) .
- Vinil 40 x 60 cm (6 lembar), vinil akan digunakan sebagai alas saat
pemisahan sampel, untuk itu bagian tepi vinil harus ditekuk ke atas setinggi 5
cm dan dihubungkan bagian tepinya dengan pengokot, sehingga membentuk
wadah seperti nampan berdinding (kalau kurang jelas konsultasikan dengan
Asisten)
- Plastik wrapping 1 gulung.
- Formalin (500 ml untuk semua kelompok, bukan setiap kelompok).
- Plastik Es Klip (1 pak).
- Strip Uji Sampel Air (disediakan oleh Dosen).
- Spidol Permanen (waterproof) Warna Hitam.
- Kertas Label ukuran sedang satu bungkus.
Petunjuk pelaksanaan

1. Setiap kelompok menuju ke lokasi masing-masing dengan diarahkan oleh Asisten dan
Pemandu. Setibanya di lokasi jangan langsung turun mengambil sampel. Lakukan
pengamatan pada kondisi sungai, dan diskusikan dengan Asisten dimana kalian akan
mengambil sampel dan memilah sampel.
2. Setelah lokasi disepakati, buat sketsa lokasi dan sungai, kemudian berjalan menuju
lokasi pengambilan sampel.
3. Lakukan observasi sungai (mengamati dan mensketsa sungai), sketsa dilakukan 2
tahap
 Dari atas sebelum mengambil sampel
 Ketika mengambil sampel untuk mengetahui kondisi dasar sungai
4. Jika mungkin gunakan jalur darat, jika harus turun ke sungai maka gunakan satu sisi
sungai, yaitu sisi yang tidak menjadi lokasi pengambilan sampel. Berjalan dengan
pelan agar air tidak menjadi keruh atau dasar sungai teraduk-aduk. Jangan merusak
apapun baik tumbuhan maupun batu di sungai.
5. Siapkan tempat untuk pemisahan dan pengamatan sampel yang lapang, terang dan
cukup bersih.
 1 kelompok 4-6 sampel
6. Lokasi untuk mengambil sampel
 Serasah di dasar sungai
 Serasah yang berada di permukaan sungai
 Serasah di bawah batang kayu besar
 Serasah di bawah tumbuhan di tepian sungai
 Serasah di bawah batu dan kerikil

Tandai lokasi pengambilan sampel dengan menggunakan GPS (GPS digunakan


bergiliran dan dibawa oleh Asisten)

7. Buat catatan di lokasi pengambilan sampel apakah air mengalir cepat/tidak. Ukur
kecepatan aliran dengan menggunakan current meter (current meter digunakan
bergiliran, dibawa oleh Asisten.
8. Waktu pengambilan tiap sampel atau per-”penyerokan” (2 menit). Gerakkan serok
secara merata di lokasi sampling.
9. Sampel yang telah diangkat dipilah menggunakan pinset (pisah dan amati tiap sampel
selama 20 menit per sampel, kemudian identifikasi jenis serangga catat dan foto)
10. Lengkapi sketsa sampai cukup baik, lihat buku manual.
11. Gambar profil melintang sungai.

Anda mungkin juga menyukai