Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Implementasi reformasi kepegawaian untuk mewujudkan Aparatur
Sipil Negara yang akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik serta
selalu mengedepankan kepentingan negara dan masyarakat, diperlukan
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pengertian Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 2014, adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Menurut UU No. 5 Tahun 2014 pasal 12, peran
Aparatur Sipil Negara yaitu “Sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional, melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme”.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, untuk mencapai kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang berkarakter dan profesional, struktur kurikulum Pelatihan
Dasar CPNS terbagi dalam dua bagian yaitu:
1). Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri atas:
- Agenda sikap perilaku bela negara;
- Agenda nilai-nilai dasar CPNS;
- Agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI;
- Agenda habituasi.

1
2

2). Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas, yang


terdiri atas:
- Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Administratif;
- Agenda untuk memenuhi Kompetensi Teknis Substantif.
Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan
dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran
yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam
pembelajaran agenda habituasi. Pembelajaran agenda habituasi
memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi dari
materi pelatihan yang telah dipelajari.
Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta
mendapatkan pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja dan penjelasan tentang kegiatan
pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan memiliki kemampuan
merumuskan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi,
pembimbingan pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar
rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dan
menyusun laporan aktualisasi serta melakukan analisis dampak (apabila
nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam pelaksanaan tugas jabatan),
menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi, dan
melaksanakan seminar aktualisasi.
Substansi dari keseluruhan materi pelatihan yang diberikan selama
pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil tersebut pada dasarnya adalah
untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang baik, adapun materi
tersebut isinya yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi), Whole of Government, Manajemen
ASN, serta Pelayanan Publik. Peserta pelatihan dasar (latsar) yang telah
terbentuk dalam pola baru ini, maka perlu membuat laporan aktualisasi
yang sesuai dengan tempat tugas masing-masing peserta latsar.
Dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
3

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selanjutnya


dikatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut , dapat
dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya
peningkatan kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi
kesehatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis, belum
adanya Standar Operasional Prosedur (Standar Prosedur Operasional
(SPO)) tentang Pendidikan Kesehatan sebagai salah satu pelayanan
kesehatan promotif di Rumah Sakit tempat saya bekerja menyebabkan
pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan masih belum optimal. Dalam hal ini
penulis akan melakukan aktualisasi dengan isu yang diangkat yaitu
“Belum Optimalnya Penyuluhan Kesehatan Promotif di Instalasi Rawat
Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin”.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
Tujuan dari penulisan kegiatan aktualisasi ini terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a) Tujuan Umum
Mampu untuk memahami, mengimplementasikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yang
diakronimkan sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di kehidupan sehari-hai
maupun di unit kerja.
b) Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan adalah mengoptimalkan kegiatan penyuluhan
kesehatan di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin.
4

2. Manfaat
Manfaat dari penerapan pendidikan kesehatan berdasarkan
standar operasional prosedur serta mengaktualisasikan nilai – nilai
dasar profesi pegawai negeri sipil (PNS) yang penulis lakukan agar
bisa berguna bagi:
a) Diri sendiri sehingga mampu menjadi aparatur sipil negara
(ASN) yang terampil dan profesional di bidang pelayanan
kesehatan promotif.
b) Pimpinan sehingga dapat mengevaluasi kinerja pegawainya
saat memberikan pelayanan di Rumah Sakit.
c) Petugas yang menerapkan pendidikan kesehatan sesuai
dengan standar operasional prosedur akan meningkatkan
efektifitas dari pendidikan kesehatan.
d) Lingkungan Masyarakat sehingga mampu meningkatkan
pengetahuan dan derajat kesehatan.

C. Isu Aktual
Tenaga kesehatan atau dalam hal ini perawat yang bekerja di
rumah sakit, salah satutugas pokok dan fungsinya adalah mengajarkan
perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka melakukan
upaya promotif.
Penyuluhan Kesehatan merupakan salah satu cara pendidikan
kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan derajat
kesehatan masyarakat, dengan terselenggaranya Penyuluhan Kesehatan
yang tepat maka akan membantu masyarakat untuk memelihara
kesehatannya.
Permasalahan atau isu yang ditemukan di UPT RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin adalah belum optimalnya pelayanan
kesehatan promotif di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin.
5

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang Lingkup Aktualisasi merupakan gambaran tentang lokasi /
unit kerja di mana peserta akan melakukan kegiatan aktualisasi.
1. Tempat
Tempat pelaksanaan aktualisasi sesuai unit kerja penugasan
yaitu di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin yang beralamat di Jln RK
Ilir RT.07 RW.01 Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan
Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.
2. Waktu
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari sesuai
dengan jadwal Pelatihan Dasar CPNS oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan yaitu mulai tanggal 27 September 2019
sampai 3 November 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin


UPT RSUD Sultan Suriansyah merupakan rumah sakit tipe C milik
Pemerintah Kota Banjarmasin, yang terletak di Jln RK Ilir RT.07 RW.01
Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan.
UPT RSUD Sultan Suriansyah berada di wilayah Kota Banjarmasin,
secara geografi wilayah Kota Banjarmasin terletak antara 3º16’46"LS-
3º22’54”LS serta 114º 31’ 40dan 114º 39’55”BT, pada ketinggian 0,16 m di
bawah permukaan laut dengan kondisi berpaya-paya dan relatif datar.
Pada waktu air pasang memungkinkan hampir seluruh wilayah digenangi
air.
Secara administratif, Kota Banjarmasin berada di sebelah selatan
dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan luas 98,46 Km2 dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah utara : Kabupaten Barito Kuala
 Sebelah timur : Kabupaten Banjar
 Sebelah selatan : Kabupaten Banjar
 Sebelah barat : Sungai Barito (Kabupaten Barito Kuala)
Kota Banjarmasin memiliki luas wilayah mencapai 7.200 Ha atau
0,22% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan terbagi menjadi
5 (Lima) kecamatan yaitu:
 Kecamatan Banjarmasin Utara
 Kecamatan Banjarmasin Selatan
 Kecamatan Banjarmasin Tengah
 Kecamatan Banjarmasin Barat: dan
 Kecamatan Banjarmasin Timur
Populasi jumlah penduduk Kota Banjarmasin tahun 2017 berjumlah
615.570 jiwa yang terdiri dari 306.989 jiwa laki-laki dan perempuan
308.581 jiwa. Berdasarkan wilayah kecamatan, maka hampir sekitar 48%
penduduk Kota Banjarmasin berdiam di Kecamatan Banjarmasin Selatan

6
7

dan Banjarmasin Barat dengan tingkat kepadatan penduduk terbesar


pada Kecamatan Banjarmasin Barat yang mencapai 10.700 jiwa/km2.
Laju pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh
kelahiran, kematian, dan migrasi. Berdasarkan hasil sensus laju
pertumbuhan penduduk di wilayah Kota Banjarmasin tahun 2014 – 2015
mencapai 1,72 %.
Penduduk Kota Banjarmasin merupakan penduduk yang terpadat
dibandingkan dengan seluruh kabupaten/kota lainnya di Provinsi
Kalimantan Selatan. Dari tahun ke tahun kepadatan penduduk Kota
Banjarmasin selalu mengalami peningkatan sejalan dengan terjadinya
pertumbuhan penduduk Kota Banjarmasin yang selalu mengalami
peningkatan. Kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu
Belitung Selatan 21,78 jiwa/km2 sedangkan kelurahan dengan kepadatan
penduduk terendah yaitu Kelurahan Basirih 5,98 jiwa/km2.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan
murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang baik, yang pada gilirannya memperoleh
kehidupan yang sehat dan produktif.
Sebagai ibukota provinsi jumlah fasilitas kesehatan termasuk dalam
kategori memadai, dimana terdapat 9 rumah sakit, 3 unit rumah sakit
bersalin, didukung dengan 26 puskesmas, puskesmas pembantu 52,
puskesmas keliling, Posyandu 392,Posyandu Lansia 82, BKIA, apotik dan
balai pengobatan yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Banjarmasin.
UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin berdiri diatas
lahan seluas± 2 Ha dengan luas bangunan rumah sakit mencapai 21.510
(M2). Berdasarkan Analisis Beban Kerja UPT RSUD Sultan Suriansyah
Kota Banjarmasin Tahun 2017, Sumber Daya Manusia yang diperlukan
pada UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin berjumlah 199
orang.
Saat ini Ketenagaan di UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin seluruhnya berjumlah 179 orang terdiri dari 20 orang tenaga
8

dokter spesialis, 8 orang tenaga dokter umum, 2 orang dokter gigi


spesialis, 90 orang perawat, 20 orang bidan, 3 orang tenaga farmasi, 22
orang tenaga kesehatan lainnya, dan 14.orang tenaga
administrasi/manajemen.
Berdasarkan UU nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
menerangkan bahwa Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit
umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 2 (dua) spesialis penunjang medik, 4
(delapan) spesialis lain. Saat ini ketenagaan pelayanan medik RSUD
Sultan Suriansyah terdiri dari :
1. Pelayanan medik spesialis dasar, meliputi :
a) Pelayanan penyakit dalam, terdiri dari 2 orang dokter
spesialis penyakit dalam.
b) Pelayanan kesehatan anak, terdiri dari 2 orang dokter
spesialis anak
c) Pelayanan bedah, terdiri dari 1 orang dokter spesialis bedah.
d) Pelayanan obstetri dan ginekologi, terdiri dari 2 orang dokter
spesialis obstetri dan ginekologi.
2. Pelayanan medik spesialis penunjang, meliputi :
a) pelayanan anestesiologi, terdiri dari 1 orang dokter
spesialis
b) Pelayanan radiologi, terdiri dari 1 orang dokter spesialis
c) Pelayanan patologi klinik, terdiri dari 2 orang spesialis
d) Pelayanan patologi anatomi, terdiri dari 1 orang dokter
spesialis
3. Pelayanan medik spesialis lain, meliputi :
a) Pelayanan telinga hidung tenggorokan kepala leher, terdiri
dari 2 orang dokter spesialis.
b) Pelayanan syaraf, terdiri dari 2 orang dokter spesialis.
c) Kedokteran jiwa, terdiri dari 2 orang dokter spesialis.
d) Kedokteran paru, terdiri dari 1 orang dokter spesialis.
e) Kedokteran Gizi Klinik, terdiri dari 1 orang dokter spesialis.
9

4. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut saat ini yang dimiliki
RSUD Sultan Suriansyah adalah 1 orang dokter spesialis
periodonti dan 1 orang dokter spesialis konservasi gigi.
Jasa pelayanan kesehatan UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat, Selain itu untuk menunjang tiga layanan tersebut
disediakan juga Pelayanan Penunjang yang dikelompokkan menjadi
Pelayanan Penunjang Medik dan Pelayanan Penunjang Non Medik.
UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin lebih difungsikan
pada pelayanan kesehatan rujukan pertama sesudah Puskesmas dan
praktek dokter.
Berikut ini merupakan pelayanan yang akan diberikan oleh UPT
RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin:
1. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan Rawat Jalan pada UPT RSUD Sultan Suriansyah
Kota Banjarmasin meliputi Pelayanan medik spesialis dasar,
pelayanan medik spesialis penunjang,dan pelayanan medik
spesialis gigi dan mulut
Sarana pelayanan medik Rawat Jalan di UPT RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin, terdiri dari :
a. Poliklinik yang terdiri dari 4 klinik spesialistik dasar, antara
lain :
1) Klinik Penyakit Dalam
2) Klinik Anak
3) Klinik Bedah
4) Klinik Obstetri Ginekologi
b. Poliklinik tambahan / pelengkap antara lain :
1) Klinik THT
2) Klinik Rehabilitasi Medik
3) Klinik Syaraf
4) Klinik Paru
10

5) Klinik VCT
6) Klinik Penyakit Dalam
7) Klinik Jiwa
8) Klinik Gigi dan Mulut
9) Klinik KB dan Imunisasi
10) Klinik Gizi

B. Visi, Misi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin dan


Tata Nilai Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
1. Visi
Sesuai dengan Visi, Misi Kota Banjarmasin dan untuk
memberikan gambaran apa yang kita inginkan ke depan, maka
ditetapkan Visi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin
yakni :“Menjadikan Rumah Sakit Sultan Suriansyah pilihan
masyarakat dengan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
bermartabat, sesuai standar akreditasi”.
2. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan, misi UPT RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan
efektif berorientasi pada keselamatan pasien.
b. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang
berintegritas dan professional dalam memberikan pelayanan.
c. Mengoperasionalkan rumah sakit yang secara paripurna
dengan standar bangunan sesuai kepentingan pasien.
d. Menyediakan peralatan medis yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran
e. Mengembangkan perangkat manajemen yang inovatif dan
responsive berbasis IT
11

3. Tata Nilai Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


“THE WINNERS”
1. Togetherness (Kebersamaan)
Definisi Operasional adalah sebuah ikatan organisasi yang
menjalankan program – program kerjanya dengan saling
bekerjasama dan bahu membahu untuk memenuhi tujuan visi dan
misi organisasi.
2. Wise (Bijaksana)
Definisi Operasional adalah sebuah kesesuaian dalam
pengambilan keputusan yang di dapat melalui koordinasi dan
komunikasi serta memperhatikan kebutuhan petugas dan juga
pengguna pelayanan
3. Integrity (Integritas)
Definisi Operasional adalah kesesuaian antara pikiran dan
tindakan dalam menjalankan program kerja.
4. Norm (Norma)
Definisi operasional adalah dalam melaksanakan kegiatan
dan kerja selalu berlandaskan aturan dan perundang-undangan.
5. No Discrimination (Tidak membeda-bedakan)
Definisi operasional adalah setiap kegiatan pelayanan
diberikan kepada masyarakat tanpa memandang SARA maupun
relasi maupun jabatan
6. Energic (Energik)
Definisi operasional adalah adanya semangat dalam bekerja
yang tergambar disetiap nuansa kerja
7. Responsive (Responsif)
Definisi Operasional adalah tanggap dan perduli dengan
penggunaan layanan serta kebutuhan pemberian layanan dan
permasalahannya
8. Safety (Aman)
Definisi Operasional adalah keamanan dalam melakukan
tindakan pelayanan maupun PPI di unit pelayanan baik untuk
petugas maupun untuk pengguna layanan
12

C. Struktur Organisasi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota


Banjarmasin
Susunan organisasi, wenenang dan tanggung jawab pada
struktur dan unsur organisasi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin diatur sesuai PP 18 Tahun 2017 tentang perangkat
daerah, secara organisatoris Unit Pelaksana Teknis UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin memiliki kedudukan sebagai
berikut:
1. UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin.
2. UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin dipimpin oleh
seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yaitu Direktur Rumah
Sakit. Dibawahnya terdapat bidang-bidang , yaitu
a. bagian administrasi umum, kepegawaian dan keuangan;
b. bidang pelayanan medik
c. bidang keperawatan
d bidang penunjang medik
e. Komite-komite
a. Instalasi
b. Satuan Pengawas Internal
3. Susunan organisasi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin, terdiri dari :
a. Bagian Umum, kepegawaian dan Keuangan, Terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum dan Hukum
2. Sub Bagian Kepegawaian dan Diklat
3. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
b. Bidang Pelayanan Medik terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan
2. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap
13

c. Bidang Keperawatan Terdiri dari:


1. Seksi Keperawatan Rawat Jalan
2. Seksi Keperawatan Rawat Inap
d. Bidang Penunjang terdiri dari:
1. Seksi Sumber daya , Penunjang Medik dan Non Medik.
2. Seksi Rekam Medik.
e. Instalasi terdiri dari :
1. Instalasi Gawat Darurat;
2. Instalasi Rawat Inap;
3. Instalasi Rawat Jalan;
4. Instalasi Bedah Central;
5. Instalasi Gizi;
6. Instalasi Farmasi;
7. Instalasi Radiodiagnostik;
8. Instalasi Laboratorium;
9. Instalasi Perawatan Intensif;
10. Instalasi CSSD;
11. Instalasi IPRS;
12. Instalasi Kamar Jenazah;
f. Komite- komite
1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Komite Etik dan Hukum
4. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
5. Komite Farmasi dan terapi
g. Satuan Pengawas Internal
14

Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI UPT RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN

D. Tugas Pokok Dan Fungsi Perawat Terampil


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No 25 tahun 2014 pasal 8 rincian
kegiatan Perawat Terampil sebagai berikut.
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
15

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau


pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu dalam rangka upaya preventif
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
pada individu dalam rangka upaya preventif
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok
dalam rangka melakukan upaya preventif
7. Memberikan oksigenasi sederhana
8. Memberikan bantuan hidup dasar
9. Melakukan pengukuran antropometri
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien
14. Melakukan fiksasi fisik;
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung
kenyamanan pada pasien;
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19. Membersihkan mulut pasien;
20. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;
21. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang
warming blanket);
22. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
23. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care);
16

24. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai


meninggal;
25. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
26. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
27. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
28. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
29. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
30. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
31. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
32. Melakukan supervisi lapangan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori dan Konsep


1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
Rancangan aktualisasi adalah rancangan yang dibuat sebelum
pelaksanaan habituasi yang telah diseminarkan pada seminar
aktualisasi dan juga rancangan aktualisasi yang dibuat setelah
pelaksanaan habituasi melalu persetujuan mentor dan coach.
Pembuatan rancangan aktualisasi dilakukan dengan cara
identifikasi dan internalisasi nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) dikenal dengan sebutan ANEKA, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.
Nilai dasar dijadikan landasan utama dalam bersikap dan
melakukan kegiatan yang sejalan dengan visi, misi dan tujuan
organisasi serta tempat bekerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Setelah
dibekali dalam tahap internalisasi pada saat proses pembelajaran,
diharapkan peserta latihan dasar dapat mengimplementasikan nilai-nilai
dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatan secara profesional
sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar yang dimaksud dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai oleh setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Nilai- nilai yang terkandung dalam akuntabilitas sebagai berikut:
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggung jawab
5) Keadilan

17
18

6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau rasa cinta yang wajar
sebagai warga negara Indonesia terhadap bangsa dan negara serta
sekaligus menghormati bangsa lain yang didasarkan pada nilai-nilai
pancasila. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN), bahkan tidak sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya. Aparatur Sipil
Negara (ASN) diharapkan tidak berfikir sektoral tetapi memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme sebagai
berikut:
1) Aparatur Sipil Negara mengimplementasikan nilai-nilai pancasila.
2) Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan masyarakat atau publik
 Profesional
 Yang Melayani Publik
 Memenuhi Hak-hak Pelanggan (Pasal 18 UU No. 25 Tahun
2009;
 Berintegritas Tinggi
3) Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik
 Berintegritas Tinggi;
 Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kejujuran, Keadilan, Tidak
Korupsi, Transparan, Akuntabel, Dan Memuaskan Publik;
 Mengutamakan Kepentingan Publik Dan Masyarakat Luas;
 Mengutamakan Pelayanan Yang Berorientasi Pada
Kepentingan Publik.
19

4) Aparatur Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa dan negara


 Pemersatu Bangsa (Dilandasi Nilai-nilai Semangat Sumpah
Pemuda dan Bhineka Tunggal Ika);
 Menjaga Kondisi Damai.

c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salah tindakan keputusan perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab sebagai pelayan publik. Adapun nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Aparatur Sipil
Negara (ASN), yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik di
mana masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Masyarakat semakin menyadari
haknya untuk mendapatkan layanan terbaik dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) sehingga diperlukan komitmen mutu harus dilakukan
secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen pihak-
20

pihak yang terlibat agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga


tentang layanan publik di pemerintah.
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut:
1) Efektifitas dan efisiensi.
2) Inovasi.
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan masyarakat.
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar masyarakat tetap setia.
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan.
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan masyarakat maupun
perkembangan teknologi.
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku yang melawan norma-norma
untuk memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Adapun sembilan nilai anti korupsi sebagai berikut:
1) Jujur
2) Peduli
3) Mandiri
4) Disiplin
21

5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Berani
9) Adil
2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional yang mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat
diperlukan juga pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai
kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia sehingga terealisasikan. Nilai-nilai dasar selain
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) meliputi Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of
Goverment, pejabaran ketiga nilai dasar tersebut sebagai berikut:
a. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun nilai-
nilai pelayanan publik yang berlaku sebagai berikut:
1) Partisipasif
2) Transparansi
3) Responsif
4) Efektif dan efisien
5) Tidak diskriminatif
6) Mudah dan murah
7) Aksebilitas
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
22

b. Manajemen ASN
Seorang Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat
penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai
tantangan yang dihadapi oleh Aparatur Sipil Negara dalam mencapai
tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar
maupun dalam negeri yang menuntut Aparatur Sipil Negara untuk
meningkatkan profesionalitasnya.
Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi
menjadikan aksesibilitas semakin mudah. Dalam kenyataannya
birokrasi pemerintahan masih menjadi hambatan dalam
pembangunan, yang ditandai dengan masih rendahnya kinerja
pelayanan dan masih tingginya angka korupsi di Indonesia. Selain
menghadapi permasalahan internasional, birokrasi pemerintah juga
masih dihadapkan kepada permasalahan dalam negeri seperti
pelayanan kepada masyarakat yang kurang baik, politisasi birokrasi
terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi daerah,
karena birokrasi belum profesional untuk dapat menjalankan tugas
dan fungsinya.
Mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin profesional,
agar mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.

c. Whole of Goverment
Whole of Goverment adalah bentuk integrasi aksi dari
pemerintah dalam rangka melakukan pelayanan kepada masyarakat,
maknanya saat ini pemerintah sudah memberikan pelayanan dari
tiap organisasi sektor publik atau organisasi pemerintah kepada
masyarakat. Whole of Goverment memberikan pelayanan kepada
masyarakat dari semua sektor publik untuk menjadi satu kesatuan.
23

Tujuan diperlukannya satu kesatuan tersebut yaitu dalam


rangka meningkatkan kepuasan pelayanan terhadap masyarakat.
Mengintegrasikan setiap layanan dari sektor publik (layanan lembaga
pemerintah) menjadi satu kesatuan maka diperlukan adanya
indikator kepuasaan masyarakat yaitu layanan lebih mudah, cepat,
tepat dan akurat serta mengetahui dan memahami setiap kebutuhan
masyarakat.

3. Landasan Teori
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan
individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat
diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu prosedur yang harus
dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses
perkembangan yag berubah secara dinamis, yang didalamnya
seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun
praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.

Promosi kesehatan mempengaruhi 3 faktor penyebab


terbentuknya perilaku tersebut, Green dalam (Notoatmodjo, 2012)
yaitu :
a. Promosi Kesehatan dalam Faktor-faktor predisposisi
Bertujuan untuk mengunggah kesadaran, memberikan atau
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan
dan peningkatatn kesehatan.
b. Promosi Kesehatan dalam Faktor-faktor Enabling (penguat)
Dilakukan agar masyarakat dapat memberdayakan masyarakat
agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan
dengan memberikan kemampuan melalui cara bantuan teknik,
memberikan arahan, dan cara-cara mencari dana untuk
pengadaan sarana dan prasarana
24

c. Promosi Kesehatan dalam Faktor Reinforcing


Memiliki maksud untuk mengadakan pelatihan bagi tokoh
agama, tokoh masyarakt, dan petugas kesehatan sendiri
dengan tujuan agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi
teladan.

Metode pendidikan kesehatan menurut Notoatmodjo,


berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, ada 3 (tiga)
yaitu:
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
1) Bimbingan dan penyuluhan
2) Wawancara
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
1) Kelompok besar
2) Kelompok kecil
c. Metode berdasarkan pendekatan massa

Bentuk media penyuluhan berdasarkan fungsinya sebagai


penyalur media kesehatan
a. Media Cetak
1) Leaflet
2) Booklet
3) Flyer
4) Flip chart
5) Rubrik
b. Media Elektronik
1) Video dan film strip
2) Slideshow
c. Media Papan
25

B. Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.1 Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

Profesi : Perawat Terampil


Unit Kerja : Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penyuluhan kesehatan di Instalasi Rawat
Jalan Poliklinik Bedah UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin.
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Pendidikan Kesehatan kepada Komite Keperawatan
2. Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional
(SPO) tentang Pendidikan Kesehatan kepada rekan
sejawat.
3. Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan
kesehatan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan
keluarga pasien
26

Penguatan
N Output/Hasil Kontribusi Terhadap
Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Nilai-Nilai
o Kegiatan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengusulkan 1. Melakukan Melakukan Melakukan konsultasi Pengusulan Standar Kegiatan ini
Standar konsultasi dengan kegiatan konsultasi dengan Komite Prosedur Operasional memberikan
Prosedur Komite dengan atasan Keperawatan (SPO) Pendidikan penguatan pada
Operasional Keperawatan menghasilkan sebagai bentuk kewajiban Kesehatan sesuai tata nilai
(SPO) 2. Mencari referensi Standar Prosedur pada atasan untuk dengan visi UPT RSUD Togetherness
Pendidikan tentang Standar Operasional (SPO) melaporkan setiap kegiatan Sultan Suriansyah (Kebersamaan)
Kesehatan Prosedur yang memiliki khususnya kegiatan baru “Menjadikan Rumah Wise
kepada Operasional kontribusi untuk yang sebelumnya belum Sakit Sultan (Bijaksana)
Komite (SPO) Pendidikan mengoptimalkan pernah dilaksanakan (Nilai Suriansyah Pilihan Responsive
Keperawatan Kesehatan pendidikan Dasar Akuntabilitas Masyarakat dengan (Responsif)
3. Membuat Standar kesehatan yaitu Kejelasan dan Pelayanan Kesehatan
Prosedur Responsibilitas, Nilai yang Bermutu dan
Operasional Nasionalisme sila ke 4, Bermartabat, sesuai
(SPO) Pendidikan amanah, musyawarah, dan Standar Akreditasi “
Kesehatan kekeluargaan, Nilai Dasar Dan sesuai dengan misi
4. Mencetak Standar Etika Publik yaitu, UPT RSUD Sultan
Prosedur memegang teguh ideologi Suriansyah Kota
27

Operasional Pancasila, memelihara dan Banjarmasin poin


(SPO) Pendidikan menjunjung tinggi etika b.Mengembangkan
Kesehatan yang luhur, menghargai kompetensi sumber
5. Draf Standar konsultasi, komunikasi daya manusia yang
Prosedur dan kerjasama) berintegritas dan
Operasional Dalam berkonsultasi kepada profesional
(SPO) Pendidikan atasan harus dengan sikap
Kesehatan hormat sebagai bentuk
tanggung jawab atas
amanah yang diberikan.
Masukan dari atasan
diterima dengan santun dan
dimusyawarahkan secara
kekeluargaan. (Nilai Dasar
Nasionalisme : amanah,
musyawarah,
kekeluargaan)
Menyiapkan literatur rujukan
untuk pembuatan Standar
Prosedur Operasional (SPO)
28

Pendidikan kesehatan yang


isinya dapat
dipertanggungjawabkan
dengan benar (Nilai Dasar
Akuntabilitas :
Responsibilitas Kejelasan,
Nilai Etika Publik :
Mempertanggungjawabka
n tindakan dan kinerjanya
kepada publik).
Membuat Standar Prosedur
Operasional (SPO)
Pendidikan Kesehatan
sehingga dapat
mengoptimalkan kegiatan
pendidikan kesehatan (Nilai
Dasar Komitmen Mutu :
Efektif dan efisiensi)

2. Penyampaian 1. Melakukan Penyampaian Melakukan koordinasi Penyampaian Informasi Kegiatan ini


29

Informasi koordinasi dengan Informasi akan dengan rekan sejawat Standar Prosedur memberikan
Standar rekan sejawat berkontribusi pada secara detail dan Operasional (SPO) penguatan pada
Prosedur 2. Melakukan pengetahuan diri transparan (Nilai dasar Pendidikan Kesehatan tata nilai
Operasional penyampaian sendiri dan rekan Akuntabilitas : sesuai dengan visi UPT Togetherness
(SPO) informasi Standar sejawat tentang Transparansi. Nilai dasar RSUD Sultan (Kebersamaan)
Pendidikan Prosedur pelaksanaan Nasionalisme : amanah, Suriansyah Kota Wise
Kesehatan Operasional Standar Prosedur musyawarah, dan Banjarmasin (Bijaksana)
(SPO) Pendidikan Operasional (SPO) kekeluargaan. Nilai Dasar ““Menjadikan Rumah No
Kesehatan Pendidikan Etika Publik : memegang Sakit Sultan Discrimination
3. Membuka sesi Kesehatan teguh ideologi Pancasila, Suriansyah Pilihan Energic
tanya jawab memelihara dan Masyarakat dengan (Energik)
4. Dokumentasi menjunjung tinggi etika Pelayanan Kesehatan Responsive
kegiatan yang luhur, menghargai yang Bermutu dan (Responsif)
konsultasi, komunikasi Bermartabat, sesuai
dan kerjasama). Standar Akreditasi “
Persiapan terlaksana Dan sesuai dengan misi
sesuai target dan dalam UPT RSUD Sultan
waktu yang singkat (Nilai Suriansyah Kota
dasar Komitmen mutu : Banjarmasin poin
Efektif dan Efisien). a.Menyelenggarakan
30

Penyampaian Informasi pelayanan kesehatan


dilaksanakan dengan yang bermutu, dan
metode ceramah di efektif berorientasi
hadapan banyak orang pada keselamatan
untuk meningkatkan pasien.
efisiensi waktu dan tenaga. b. Mengembangkan
Dalam sosialisasi akan kompetensi sumber
dilaksanakan sesi Tanya daya manusia yang
jawab, dimana semua berintegritas dan
partisipan akan diberikan profesional dalam
hak yang sama untuk memberikan
bertanya tanpa membeda- pelayanan.
bedakan status sosial,
agama atapun suku (Nilai
dasar Nasionalisme : Sila
ke-2 Kemanusiaan-tidak
diskriminatif. Nilai dasar
Komitmen mutu :
Efisiensi).
3 Membuat 1. Melakukan Membuat leaflet Melakukan konsultasi Membuat media leaflet Kegiatan ini
leaflet konsultasi sebagai media dengan Komite sini sesuai dengan visi memberi
31

sebagai dengan Komite penyuluhan Keperawatan UPT RSUD Sultan penguatan pada
media untuk Keperawatan kesehatan dapat sebagai bentuk kewajiban Suriansyah Kota tata nilai
melakukan tentang desain mengoptimalkan pada atasan (Nilai Dasar Banjarmasin Togetherness
penyuluhan leaflet Pendidikan Akuntabilitas “Menjadikan Rumah (Kebersamaan)
kesehatan 2. Mengumpulkan Kesehatan yang yaitu Kejelasan dan Sakit Sultan Wise
referensi materi diberikan Responsibilitas, Nilai Suriansyah Pilihan (Bijaksana)
leaflet Nasionalisme sila ke 4, Masyarakat dengan Integrity
3. Mendesain amanah, musyawarah, dan Pelayanan Kesehatan (Integritas).
leaflet kekeluargaan, Nilai Dasar yang Bermutu dan
4. Mencetak leaflet Etika Publik yaitu, Bermartabat, sesuai
memegang teguh ideologi Standar Akreditasi “
Pancasila, memelihara dan Dan sesuai dengan
menjunjung tinggi etika misi RSUD Sultan
yang luhur, menghargai Suriansyah Kota
konsultasi, komunikasi Banjarmasin poin
dan kerjasama) a. Menyelenggarakan
Mengumpulkan referensi pelayanan kesehatan
materi merupakan langkah yang bermutu, dan
awal dalam pembuatan efektif berorientasi
leaflet. Pengumpulan pada keselamatan
32

referensi dilakukan dengan pasien.


kerja keras agar didapatkan b. Mengembangkan
materi yang berbobot dan kompetensi sumber
akurat. Informasi yang daya manusia yang
disampaikan dalam leaflet berintegritas dan
harus dapat profesional dalam
dipertanggungjawabkan dan memberikan
dipercaya kebenaran isinya pelayanan.
(Nilai dasar Akuntabilitas : e. Mengembangkan
Responsibilitas. Nilai perangkat manajemen
Dasar Komitmen Mutu : yang inovatif dan
Menghasilkan produk/jasa responsive berbasis
yang berkualitas. Nilai IT
dasar Anti korupsi : Kerja
keras).
Bahasa dalam leaflet
menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti ,sopan
dan santun (Nilai dasar
Etika publik : Santun,
33

menghargai komunikasi.
Nilai dasar Komitmen
Mutu : Mengedepankan
komitmen terhadap
kepuasan pelanggan)
Leaflet yang didesain sendiri
merupakan salah satu jenis
inovasi dalam pelayanan
kesehatan promotif (Nilai
dasar Komitmen mutu :
Inovasi. Nilai dasar Anti
Korupsi : Kejujuran,
Kemandirian). Leaflet
diletakkan di ruang tunggu
pasien sehingga dapat
dilihat dan dibaca oleh
semua pasien sembari
menunggu antrian tanpa ada
satupun tindak diskriminatif
yang mungkin terjadi.
34

Semua pasien berhak untuk


mendapatkan pelayanan
promotif Perawat yang
optimal agar pasien
meningkat derajat
kesehatannya. (Nilai dasar
Akuntabilitas :
Responsibilitas, Integritas,
Keadilan, Kepercayaan
Nilai dasar Nasionalisme :
Sila ke-2 Tidak
Diskriminatif. Nilai dasar
Etika Publik : Memegang
teguh ideologi Pancasila,
Memberikan layanan
kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
Nilai dasar Komitmen
35

Mutu : Efektifitas dan


Efisiensi, Mengedepankan
komitmen terhadap
kepuasan pelanggan,
Memberikan layanan yang
menyentuh hati untuk
menjaga dan memelihara
kesetiaan pelanggan. Nilai
dasar Anti-Korupsi :
Kepedulian, Tanggung
Jawab, dan Keadilan)

4. Menyiapkan 1. Menentukan Menyiapkan materi Tahapan kegiatan Penyiapan materi Kegiatan ini
materi untuk topik yang akan edukasi sebelum penyiapan materi edukasi edukasi untuk memberi
melakukan dibahas melakukan yang pertama kali dilakukan melakukan pendidikan penguatan pada
penyuluhan 2. Mengumpulkan kegiatan adalah mengumpulkan kesehatan sesuai tata nilai
kesehatan referensi materi penyuluhan referensi. referensi yang dengan visi RSUD Togetherness
3. Menentukan kesehatan memiliki digunakan dipilih dengan Sultan Suriansyah (Kebersamaan)
media edukasi kontribusi untuk teliti. Selanjutnya dilakukan “Menjadikan Rumah Wise
yang akan mengoptimalkan penyusunan materi edukasi. Sakit Sultan (Bijaksana)
36

digunakan penyuluhan Saya akan bekerja keras Suriansyah Pilihan Integrity


4. Menyusun kesehatan untuk menyiapkan dan Masyarakat dengan (Integritas)
materi menyusun materi edukasi Pelayanan Kesehatan No
5. Berkonsultasi yang benar, tepat, akurat yang Bermutu dan Discrimination
dan meminta dan bertanggung jawab Bermartabat, sesuai (Tidak
persetujuan dari (Nilai dasar Akuntabilitas : Standar Akreditasi “ membeda-
Kepala Seksi Responsibilitas. Nilai Dan sesuai dengan bedakan)
Keperawatan dasar Komitmen Mutu : misi UPT RSUD Sultan Responsif
Rawat Jalan Menghasilkan produk/jasa Suriansyah Kota
yang berkualitas. Nilai Banjarmasin poin
dasar Anti korupsi : Kerja a. Menyelenggarakan
keras). pelayanan kesehatan
Materi edukasi akan dibuat yang bermutu, dan
dengan sesederhana efektif berorientasi
mungkin agar audience pada keselamatan
(pasien & keluarga pasien) pasien.
dapat dengan mudah b. Mengembangkan
memahami materi edukasi kompetensi sumber
yang diberikan. Bahasa daya manusia yang
yang digunakan dalam berintegritas dan
37

menyusun materi harus profesional dalam


menggunakan bahasa yang memberikan
mudah dimengerti, sopan pelayanan.
dan santun (Nilai dasar e. Mengembangkan
Etika publik : Santun, perangkat manajemen
menghargai komunikasi. yang inovatif dan
Nilai dasar Komitmen responsive berbasis
Mutu : Mengedepankan IT
komitmen terhadap
kepuasan pelanggan)
Melakukan konsultasi
dengan Komite
Keperawatan
sebagai bentuk kewajiban
pada atasan (Nilai Dasar
Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan
Responsibilitas, Nilai
Nasionalisme sila ke 4,
amanah, musyawarah, dan
38

kekeluargaan, Nilai Dasar


Etika Publik yaitu,
memegang teguh ideologi
Pancasila, memelihara dan
menjunjung tinggi etika
yang luhur, menghargai
konsultasi, komunikasi
dan kerjasama)
5. Melakukan 1. Melakukan Melakukan Sebelum melaksanakan Kegiatan Pendidikan Kegiatan ini
penyuluhan konsultasi untuk kegiatan kegiatan sosialisasi, Kesehatan sesuai memberi
kesehatan melakukan penyuluhan terlebih dahulu melakukan dengan visi UPT RSUD penguatan pada
terhadap penyuluhan kesehatan sesuai konsultasi dengan Komite Sultan Suriansyah Kota tata nilai
pasien dan kesehatan dengan Standar Keperawatan mengenai Banjarmasin Togetherness
keluarga kepada Komite Prosedur kegiatan apa saja yang ““Menjadikan Rumah (Kebersamaan)
pasien Keperawatan Operasional (SPO) akan dilakukan saat Sakit Sultan Wise
2. Mempersiapkan berkontribusi pada penyuluhan kesehatan Suriansyah Pilihan (Bijaksana)
leaflet sebagai optimalnya kegiata secara detail dan Masyarakat dengan No
media transparan (Nilai Dasar Pelayanan Kesehatan Discrimination
pendidikan Akuntabilitas yang Bermutu dan Energic
kesehatan yaitu Kejelasan dan Bermartabat, sesuai (Energik)
3. Meminta Responsibilitas, Nilai Standar Akreditasi “ Responsive
39

persetujuan Nasionalisme sila ke 4, Dan sesuai dengan misi (Responsif)


pasien untuk amanah, musyawarah, UPT RSUD Sultan
dilakukan dan kekeluargaan, Nilai Suriansyah Kota
penyuluhan Dasar Etika Publik yaitu, Banjarmasin poin
kesehatan memegang teguh a.Menyelenggarakan
4. Menyampaikan ideologi Pancasila, pelayanan kesehatan
materi memelihara dan yang bermutu, dan
pendidikan menjunjung tinggi etika efektif berorientasi
kesehatan yang luhur, menghargai pada keselamatan
5. Membuka sesi konsultasi, komunikasi pasien.
tanya jawab dan kerjasama). b. Mengembangkan
6. Mengevaluasi Kegiatan pendidikan kompetensi sumber
pemahaman kesehatan ini sesuai daya manusia yang
pasien dengan salah satu tugas berintegritas dan
pokok dan fungsi perawat profesional dalam
dalam Permenpan-RB No. memberikan
25 Tahun 2014, perawat pelayanan.
memiliki tanggung jawab
untuk melaksanakan
kegiatan tersebut (Nilai
40

dasar Anti korupsi :


Tanggung jawab, Etika
Publik : memiliki
kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan
dan program
pemerintah). Sosialisasi
dilaksanakan dengan
metode ceramah di
hadapan banyak orang
untuk meningkatkan
efisiensi waktu dan tenaga
(Nilai dasar Komitmen
mutu : Efisiensi).
Dalam sosialisasi akan
dilaksanakan sesi Tanya
jawab, dimana semua
pasien & keluarga pasien
akan diberikan hak yang
sama untuk bertanya tanpa
41

membeda-bedakan status
sosial, agama atapun suku
(Nilai dasar Akuntabilitas
: Responsibilitas,
Integritas, Keadilan,
Kepercayaan Nilai dasar
Nasionalisme : Sila ke-2
Tidak Diskriminatif. Nilai
dasar Etika Publik :
Memegang teguh
ideologi Pancasila,
Memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan
santun. Nilai dasar
Komitmen Mutu :
Efektifitas dan Efisiensi,
Mengedepankan
42

komitmen terhadap
kepuasan pelanggan,
Memberikan layanan
yang menyentuh hati
untuk menjaga dan
memelihara kesetiaan
pelanggan. Nilai dasar
Anti-Korupsi :
Kepedulian, Tanggung
Jawab, dan Keadilan).
43

C. Jadwal Rencana Kegiatan


Tabel 3.2 Rincian Jadwal Rencana Kegiatan

No Kegiatan Jadwal Kegiatan

Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang 27 September – 3


1.
Pendidikan Kesehatan kepada Komite Keperawatan Oktober 2019
Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang
2. 4 Oktober 2019
Pendidikan Kesehatan kepada rekan sejawat
Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan penyuluhan 5 Oktober – 10 Oktober
3.
kesehatan 2019
11 Oktober – 18 Oktober
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan kesehatan
2019
Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan keluarga 19 Oktober – 31 Oktober
5.
pasien 2019

D. Matrik Jadwal Rencana Kegiatan


44

Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan yaitu :

Tabel 3.3 Matrik Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi


BULAN
No
KEGIATAN September Oktober November
.
IV V I II III IV V I II III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PERSIAPAN
1. Konsultasi atau koordinasi dengan mentor dan coach
PELAKSANAAN KEGIATAN
Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang 27
1. 4
Pendidikan Kesehatan kepada Komite Keperawatan
Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
2. 4
tentang Pendidikan Kesehatan kepada rekan sejawat
Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan penyuluhan 5
3. 10
kesehatan
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan kesehatan 11 18
5. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan
18 - 31
keluarga pasien
EVALUASI
1 Menyusun Laporan
2 Seminar hasil
Keterangan : Dilaksanakan
45

BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat,
pelaksanaan aktualisasi sekaligus habituasi di tempat tugas yaitu
Poliklinik Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin telah dilaksanakan sejak tanggal 27 September – 31
Oktober 2019. Pelaksanaan aktualisasi sekaligus habituasi tersebut
selalu dikoordinasikan dan dilaporkan dengan mentor maupun coach
dengan bukti fisik berupa lembar kendali terlampir.
Rencana kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rancangan
aktualisasi sejumlah 5 dimana pada pelaksanaannya seluruh kegiatan
telah berlangsung. Seluruh kegiatan tersebut ialah sebagai berikut :
1. Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pendidikan
Kesehatan Kepada Komite Keperawatan.
2. Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
tentang Pendidikan Kesehatan kepada rekan sejawat.
3. Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan penyuluhan
kesehatan.
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan kesehatan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan keluarga
pasien
46

Berikut penjelasan mengenai pelaksanaan 5 kegiatan pada


aktualisasi dan habituasi tersebut, yaitu :
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pertama
Kegiatan 1 : Mengusulkan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Pendidikan Kesehatan
Kepada Komite Keperawatan.
Waktu : 27 September - 3 Oktober 2019
Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan Komite
dan Keterkaitan Keperawatan
Nilai Dasar sebagai bentuk kewajiban pada atasan
untuk melaporkan setiap kegiatan
khususnya kegiatan baru yang
sebelumnya belum pernah dilaksanakan
(Nilai Dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan Responsibilitas,
Nilai Nasionalisme sila ke 4, amanah,
musyawarah, dan kekeluargaan, Nilai
Dasar Etika Publik yaitu, memegang
teguh ideologi Pancasila, memelihara
dan menjunjung tinggi etika yang luhur,
menghargai konsultasi, komunikasi dan
kerjasama)
Dalam berkonsultasi kepada atasan harus
dengan sikap hormat sebagai bentuk
tanggung jawab atas amanah yang
diberikan.
Masukan dari atasan diterima dengan
santun dan dimusyawarahkan secara
kekeluargaan. (Nilai Dasar
Nasionalisme : amanah, musyawarah,
kekeluargaan)
Menyiapkan literatur rujukan untuk
47

pembuatan Standar Prosedur Operasional


(SPO) Pendidikan kesehatan yang isinya
dapat dipertanggungjawabkan dengan
benar (Nilai Dasar Akuntabilitas :
Responsibilitas Kejelasan, Nilai Etika
Publik : Mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik).
Membuat Standar Prosedur Operasional
(SPO) Pendidikan Kesehatan yang disertai
diagram alir sehingga dapat
mengoptimalkan kegiatan pendidikan
kesehatan secara efektif dan efisien(Nilai
Dasar Komitmen Mutu : Efektif dan
efisiensi)
Output/ Hasil : Melakukan kegiatan konsultasi dengan
atasan, mendapatkan masukan agar SPO
ditambahkan diagram alir supaya
menghasilkan SPO yang memiliki
kontribusi untuk mengoptimalkan
pendidikan kesehatan yang efektif dan
efisien
Kontribusi terhadap : Pengusulan Standar Prosedur
Visi dan Misi Operasional (SPO) Pendidikan Kesehatan
Organisasi sesuai dengan visi UPT RSUD Sultan
Suriansyah “Menjadikan Rumah Sakit
Sultan Suriansyah Pilihan Masyarakat
dengan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Bermartabat, sesuai Standar
Akreditasi “
Dan sesuai dengan misi UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin poin
b.Mengembangkan kompetensi sumber
daya manusia yang berintegritas dan
profesional
Penguatan : Kegiatan ini memberikan penguatan pada
48

terhadap Nilai-Nilai tata nilai


Organisasi Togetherness
(Kebersamaan)
Wise (Bijaksana)
Responsive (Responsif)
Dokumentasi :
Kegiatan

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Kedua


Kegiatan 2 : Penyampaian Informasi Standar
Prosedur Operasional (SPO) tentang
Pendidikan Kesehatan kepada rekan
sejawat.
49

Waktu Pelaksanaan : 11 Oktober 2019


Tahapan Kegiatan : Sebelum melaksanakan penyampaian
dan Keterkaitan informasi, terlebih dahulu berkoordinasi
Nilai Dasar dengan rekan sejawat secara detail dan
transparan (Nilai dasar Akuntabilitas :
Transparansi. Nilai dasar
Nasionalisme : amanah, musyawarah,
dan kekeluargaan. Nilai Dasar Etika
Publik : memegang teguh ideologi
Pancasila, memelihara dan
menjunjung tinggi etika yang luhur,
menghargai konsultasi, komunikasi
dan kerjasama). Persiapan terlaksana
sesuai target dan dalam waktu yang
singkat (Nilai dasar Komitmen mutu :
Efektif dan Efisien).
Penyampaian informasi dilaksanakan
dengan metode ceramah di hadapan
banyak orang untuk meningkatkan
efisiensi waktu dan tenaga.
Dalam penyampaian informasi akan
dilaksanakan sesi Tanya jawab, dimana
semua partisipan akan diberikan hak
yang sama untuk bertanya tanpa
membeda-bedakan status sosial,
agama atapun suku (Nilai dasar
Nasionalisme : Sila ke-2
Kemanusiaan-tidak diskriminatif.
Nilai dasar Komitmen mutu :
Efisiensi). Pada saat kegiatan ini, salah
satu partisipan bertanya “Apa manfaat
SPO Pendidikan Kesehatan bagi
tenaga kesehatan?”. SPO ini dijadikan
50

acuan bagi tenaga kesehatan saat akan


melakukan penyuluhan kesehatan,
mempermudah tenaga kesehatan
dalam mempersiapkan kegiatan
penyuluhan kesehatan, karena dalam
SPO ini sudah dilengkapi langkah-
langkah saat akan melakukan
penyuluhan kesehatan. SPO ini juga
dapat meningkatkan kualitas
penyuluhan kesehatan yang diberikan.
(Nilai Dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan Responsibilitas,
Nilai Nasionalisme sila ke 4, amanah,
musyawarah, dan kekeluargaan, Nilai
Dasar Etika Publik yaitu, memegang
teguh ideologi Pancasila, memelihara
dan menjunjung tinggi etika yang
luhur, menghargai konsultasi,
komunikasi dan kerjasama).
Output/ Hasil : Melakukan Penyampaian Informasi akan
berkontribusi pada pengetahuan diri
sendiri dan rekan sejawat tentang
pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Pendidikan
Kesehatan
Kontribusi terhadap : Penyampaian Informasi Standar
Visi Misi Organisasi Prosedur Operasional (SPO) Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan visi UPT
RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin ““Menjadikan Rumah Sakit
Sultan Suriansyah Pilihan Masyarakat
dengan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Bermartabat, sesuai
51

Standar Akreditasi “
Dan sesuai dengan misi UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin poin
a.Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan efektif
berorientasi pada keselamatan pasien.
b. Mengembangkan kompetensi
sumber daya manusia yang
berintegritas dan profesional dalam
memberikan pelayanan.
Penguatan terhadap : Kegiatan ini memberikan penguatan pada
Nilai-Nilai tata nilai
Organisasi Togetherness
(Kebersamaan)
Wise (Bijaksana)
Responsive (Responsif)

Dokumentasi :
Kegiatan

Gambar 4.3

Gambar 4.4
52

Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan Ketiga


Kegiatan 3 : Membuat leaflet sebagai media untuk
melakukan penyuluhan kesehatan
Waktu : 5 – 10 Oktober 2019
Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan Komite
dan Keterkaitan Keperawatan
Nilai Dasar sebagai bentuk kewajiban pada atasan
(Nilai Dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan Responsibilitas,
Nilai Nasionalisme sila ke 4, amanah,
musyawarah, dan kekeluargaan, Nilai
Dasar Etika Publik yaitu, memegang
teguh ideologi Pancasila, memelihara
dan menjunjung tinggi etika yang luhur,
menghargai konsultasi, komunikasi dan
kerjasama)
Mengumpulkan referensi materi
merupakan langkah awal dalam
pembuatan leaflet. Pengumpulan referensi
dilakukan dengan kerja keras agar
didapatkan materi yang berbobot dan
akurat. Informasi yang disampaikan dalam
leaflet harus dapat dipertanggungjawabkan
dan dipercaya kebenaran isinya (Nilai
dasar Akuntabilitas : Responsibilitas.
Nilai Dasar Komitmen Mutu :
Menghasilkan produk/jasa yang
berkualitas. Nilai dasar Anti korupsi :
Kerja keras).
Bahasa dalam leaflet menggunakan
53

bahasa yang mudah dimengerti ,sopan


dan santun (Nilai dasar Etika publik :
Santun, menghargai komunikasi. Nilai
dasar Komitmen Mutu :
Mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan pelanggan)
Leaflet yang didesain sendiri merupakan
salah satu jenis inovasi dalam pelayanan
kesehatan promotif (Nilai dasar
Komitmen mutu : Inovasi. Nilai dasar
Anti Korupsi : Kejujuran, Kemandirian).
Leaflet diletakkan di ruang tunggu pasien
sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh
semua pasien sembari menunggu antrian
tanpa ada satupun tindak diskriminatif
yang mungkin terjadi. Semua pasien
berhak untuk mendapatkan pelayanan
promotif Perawat yang optimal agar pasien
meningkat derajat kesehatannya. (Nilai
dasar Akuntabilitas : Responsibilitas,
Integritas, Keadilan, Kepercayaan Nilai
dasar Nasionalisme : Sila ke-2 Tidak
Diskriminatif. Nilai dasar Etika Publik :
Memegang teguh ideologi Pancasila,
Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna,
dan santun. Nilai dasar Komitmen
Mutu : Efektifitas dan Efisiensi,
Mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan pelanggan, Memberikan
layanan yang menyentuh hati untuk
54

menjaga dan memelihara kesetiaan


pelanggan. Nilai dasar Anti-Korupsi :
Kepedulian, Tanggung Jawab, dan
Keadilan)
Output/ Hasil : Membuat leaflet sebagai media
penyuluhan kesehatan dapat
mengoptimalkan Pendidikan Kesehatan
yang diberikan
Kontribusi : Membuat media leaflet sini sesuai dengan
terhadap Visi Misi visi UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Organisasi Banjarmasin “Menjadikan Rumah Sakit
Sultan Suriansyah Pilihan Masyarakat
dengan Pelayanan Kesehatan yang
Bermutu dan Bermartabat, sesuai
Standar Akreditasi “
Dan sesuai dengan misi RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin poin
a. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan efektif
berorientasi pada keselamatan pasien.
b. Mengembangkan kompetensi sumber
daya manusia yang berintegritas dan
profesional dalam memberikan
pelayanan.
e. Mengembangkan perangkat
manajemen yang inovatif dan
responsive berbasis IT
Penguatan : Kegiatan ini memberi penguatan pada tata
terhadap Nilai-Nilai nilai
Organisasi Togetherness
(Kebersamaan)
Wise (Bijaksana)
Integrity (Integritas).
55

Dokumentasi :
Kegiatan

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Tabel 4.4 Pelaksanaan Kegiatan Keempat


Kegiatan 4 : Menyiapkan materi untuk melakukan
penyuluhan kesehatan
Waktu : 17 Oktober 2019
Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan : Tahapan kegiatan penyiapan materi
dan Keterkaitan edukasi yang pertama kali dilakukan
Nilai Dasar adalah mengumpulkan referensi. referensi
yang digunakan dipilih dengan teliti.
Selanjutnya dilakukan penyusunan materi
edukasi. Saya akan bekerja keras untuk
menyiapkan dan menyusun materi edukasi
56

yang benar, tepat, akurat dan bertanggung


jawab (Nilai dasar Akuntabilitas :
Responsibilitas. Nilai dasar Komitmen
Mutu : Menghasilkan produk/jasa yang
berkualitas. Nilai dasar Anti korupsi :
Kerja keras).
Materi edukasi akan dibuat dengan
sesederhana mungkin agar audience
(pasien & keluarga pasien) dapat dengan
mudah memahami materi edukasi yang
diberikan. Bahasa yang digunakan dalam
menyusun materi harus menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti, sopan
dan santun (Nilai dasar Etika publik :
Santun, menghargai komunikasi. Nilai
dasar Komitmen Mutu :
Mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan pelanggan)
Melakukan konsultasi dengan Komite
Keperawatan
sebagai bentuk kewajiban pada atasan
(Nilai Dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan Responsibilitas,
Nilai Nasionalisme sila ke 4, amanah,
musyawarah, dan kekeluargaan, Nilai
Dasar Etika Publik yaitu, memegang
teguh ideologi Pancasila, memelihara
dan menjunjung tinggi etika yang luhur,
menghargai konsultasi, komunikasi dan
kerjasama)
Output/ Hasil : Menyiapkan materi edukasi sebelum
melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan memiliki kontribusi untuk
57

mengoptimalkan penyuluhan kesehatan


Kontribusi : Penyiapan materi edukasi untuk
terhadap Visi Misi melakukan pendidikan kesehatan sesuai
Organisasi dengan visi RSUD Sultan Suriansyah
“Menjadikan Rumah Sakit Sultan
Suriansyah Pilihan Masyarakat dengan
Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
dan Bermartabat, sesuai Standar
Akreditasi “
Dan sesuai dengan misi UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin poin
a. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan efektif
berorientasi pada keselamatan pasien.
b. Mengembangkan kompetensi sumber
daya manusia yang berintegritas dan
profesional dalam memberikan
pelayanan.
e. Mengembangkan perangkat
manajemen yang inovatif dan
responsive berbasis IT
Penguatan : Kegiatan ini memberi penguatan pada tata
terhadap Nilai-Nilai nilai
Organisasi Togetherness
(Kebersamaan)
Wise (Bijaksana)
Integrity (Integritas)
No Discrimination (Tidak membeda-
bedakan)
Responsif

Dokumentasi :
58

Kegiatan

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan Kelima


Kegiatan 5 : Melakukan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien dan keluarga pasien
Waktu : 19-31 Oktober 2019
Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan : Sebelum melaksanakan kegiatan
Keterkaitan Nilai sosialisasi, terlebih dahulu melakukan
59

Dasar konsultasi dengan Komite Keperawatan


mengenai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan saat penyuluhan kesehatan
secara detail dan transparan (Nilai
Dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan dan Responsibilitas,
Nilai Nasionalisme sila ke 4, amanah,
musyawarah, dan kekeluargaan, Nilai
Dasar Etika Publik yaitu, memegang
teguh ideologi Pancasila, memelihara
dan menjunjung tinggi etika yang
luhur, menghargai konsultasi,
komunikasi dan kerjasama).
Kegiatan pendidikan kesehatan ini sesuai
dengan salah satu tugas pokok dan
fungsi perawat dalam Permenpan-RB
No. 25 Tahun 2014, perawat memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan
kegiatan tersebut (Nilai dasar Anti
korupsi : Tanggung jawab, Etika
Publik : memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah). Sosialisasi dilaksanakan
dengan metode ceramah di hadapan
banyak orang untuk meningkatkan
efisiensi waktu dan tenaga (Nilai dasar
Komitmen mutu : Efisiensi).
Dalam sosialisasi akan dilaksanakan sesi
Tanya jawab, dimana semua pasien &
keluarga pasien akan diberikan hak yang
sama untuk bertanya tanpa membeda-
bedakan status sosial, agama atapun
60

suku (Nilai dasar Akuntabilitas :


Responsibilitas, Integritas, Keadilan,
Kepercayaan Nilai dasar Nasionalisme
: Sila ke-2 Tidak Diskriminatif. Nilai
dasar Etika Publik : Memegang teguh
ideologi Pancasila, Memberikan
layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun. Nilai
dasar Komitmen Mutu : Efektifitas dan
Efisiensi, Mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan pelanggan,
Memberikan layanan yang menyentuh
hati untuk menjaga dan memelihara
kesetiaan pelanggan. Nilai dasar Anti-
Korupsi : Kepedulian, Tanggung
Jawab, dan Keadilan).
Output/ Hasil : Melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional (SPO) berkontribusi
pada optimalnya kegiatan
Kontribusi : Kegiatan Pendidikan Kesehatan sesuai
terhadap Visi Misi dengan visi UPT RSUD Sultan Suriansyah
Organisasi Kota Banjarmasin ““Menjadikan Rumah
Sakit Sultan Suriansyah Pilihan
Masyarakat dengan Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu dan
Bermartabat, sesuai Standar Akreditasi
“ Dan sesuai dengan misi UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin poin
a.Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan efektif
berorientasi pada keselamatan pasien.
61

b. Mengembangkan kompetensi sumber


daya manusia yang berintegritas dan
profesional dalam memberikan
pelayanan.
Penguatan : Kegiatan ini memberi penguatan pada tata
terhadap Nilai-Nilai nilai
Organisasi Togetherness
(Kebersamaan)
Wise (Bijaksana)
No Discrimination
Energic (Energik)
Responsive (Responsif)
Dokumentasi :
Kegiatan

Gambar 4.10

Gambar 4.11

B. Deskripsi Core Isu Dan Strategi Pemecahannya


Isu adalah sebuah masalah yang dikedepankan yang belum
terpecahkan dan siap diambil langkah-langkah keputusannya. Isu
62

terjadi baik didalam maupun diluar organisasi yang apabila tidak


ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat di
Instalasi Rawat Jalan UPT RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin menemui beberapa isu, Dari isu yang ada di UPT RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, saya mengambil isu prioritas
belum optimalnya penyuluhan kesehatan. Saya mengangkat isu
utama “Belum optimalnya penyuluhan kesehatan di instalasi
rawat jalan poliklinik bedah RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin” dengan 5 kegiatan pemecahan isu yaitu ; Mengusulkan
standar prosedur operasional (SPO) pendidikan kesehatan kepada
komite keperawatan, penyampaian informasi standar prosedur
operasional (SPO) tentang pendidikan kesehatan, membuat leaflet
sebagai media untuk melakukan penyuluhan kesehatan, melakukan
penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan keluarga pasien.
Perawat khususnya yang bekerja di rumah sakit dituntut untuk
merealisasikan pendidikan kesehatan untuk membantu pasien dalam
memahami penyakit dan meningkatkan pengetahuan pasien tentang
apa yang dialaminya. Perawat harus dapat memenuhi hak pasien
agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk tuntutan
hukum. Dengan demikian, perawat Indonesia dapat berkompetisi dan
menjadi tuan rumah di Negara sendiri. Diketahui permasalahan yang
ada yaitu mengenai Belum optimalnya penyuluhan kesehatan di
Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah RSUD Sultan Suriansyah
Kota Banjarmasin yang disebabkan oleh:
1. Belum adanya SPO Pendidikan Kesehatan di RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin.
2. Petugas kesehatan belum mengetahui bahwa ada Standar
Prosedur Operasional dalam melakukan Pendidikan Kesehatan.
Strategi pemecahan masalah tersebut adalah dengan
mengaktualisasikan secara berkelanjutan kegiatan-kegiatan yang
63

telah disusun pada saat pembuatan laporan hasil aktualisasi dan


habituasi berdasarkan nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen
ASN dan Whole of Government.

Dalam pelaksanaan strategi pemecahan masalah tersebut


ditemukan beberapa kendala atau hambatan dilapangan. Hambatan-
hambatan tersebut antara lain :
Tabel 4.6 Kendala yang dihadapi dan strategi pemecahannya

Hambatan/kendala Strategi Pemecahan / solusi


Kendala Internal
Dalam pelaksanaan, penulis Untuk mengatasi hambatan/ kendala
mengalami kesulitan dalam ini, saya meminta tolong kepada
mencontohkan cara melakukan teman untuk menjadikannya sebagai
perawatan luka bersih, peraga saat saya mencontohkan
dikarenakan kurangnya fasilitas cara membersihkan luka.
yang bisa dijadikan alat peraga.
Kendala Eksternal
Dalam pelaksanaan kegiatan Menggunakan waktu seefisien
penyuluhan di poliklinik kurang mungkin dan dalam penyampaian
begitu kondusif karena pasien materi menggunakan kata-kata
kadang-kadang ingin cepat yang mudah dipahami dan bahasa
selesai, dan sedikitnya jumlah tubuh yang sesuai dan
kunjungan pasien yang sesuai menyenangkan.
dengan sasaran penyuluhan
kesehatan.

C. PROSES PENERAPAN INISIATIF DAN GAGASAN KREATIF


Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan
melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberitahu, mampu
64

mengutamakan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu


yang ada disekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan
beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit
Munandar (1990:48) memberikan penjelasan bahwa inisiatif
adalah kemampuan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban
dari suatu masalah dimana penekanannya adalah kuantitas, ketepatan
guna, dan keragaman jawaban.
Dalam KBBI kreatif didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mencipta atau proses timbulnya ide baru. Kreativitas dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata. Kreativitas itu sebuah
proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kita harus
mengetahui kreativitas seseorang berbeda-beda, kemampuan
seseorang dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga dapat
mempengaruhi kreativitas.
Keberhasilan rangkaian kegiatan dalam rangka mengatasi
isu aktual yang dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah
RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin sangat memerlukan
inisiatif dan gagasan kreatif agar dapat memberikan inisiatif
pemecahan dari masalah yang dihadapi. Inisiatif dan gagasan kreatif
yang telah saya laksanakan telah saya konsultasikan dengan mentor
dan rekan sejawat, dan dapat dukungan sepenuhnya.
Inisiatif dan gagasan kreatif yang saya lakukan adalah
membuat leaflet agar pasien akan lebih mudah memahami tentang
bagaimana merawat luka di rumah.
65

D. Pengendalian Coach
Nama Peserta : Muhammad Arie Tanujaya, A.Md.Kep
Instansi : Pemerintah Kota Banjarmasin
Unit Kerja : RSUD Sultan Suriansyah
Tempat Aktualisasi : Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah
NDH : 15

No. Tanggal Kegiatan Output Komunikasi Paraf


1. 24 Konsultasi judul Lanjutkan Tatap Muka
September rancangan membuat
2019 aktualisasi dan rancangan
bab 1 - 3 aktualisasi
2. 24 Konsultasi Perbaikan Via WA
September rancangan dan ACC
2019 aktualisasi bab
1-3
3 17 Konsultasi Perbaikan, Tatap Muka
November laporan ditambahkan
2019 aktualisasi bab rencana aksi
4-5 untuk
kedepan

Tabel 4.7 Formulir Pengendalian Coach


66

E. Pengendalian Mentor
Nama Peserta : Muhammad Arie Tanujaya, A.Md.Kep
Instansi : Pemerintah Kota Banjarmasin
Unit Kerja : RSUD Sultan Suriansyah
Tempat Aktualisasi : Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah
NDH : 15

No. Tanggal Kegiatan Output Komunikas Paraf


i Mentor
1. 18 Konsultasi Isu yang Pesan Via
September tentang Isu diangkat Whatsapp
2019 yang diangkat
untuk
rancangan
aktualisasi
2. 24 Konsultasi Saran dan Pesan Via
September bab 1-3 perbaikan Whatsapp
2019
3. 9 Oktober Konsultasi Saran Tatap Muka
2019 hasil kegiatan kegiatan
yang telah
dilaksanakan
4 17 Konsultasi Perbaikan Tatap muka
November laporan sistematika
2019 aktualisasi penulisan
bab 4-5

Tabel 4.8 Formulir Pengendalian Mentor

F. Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi


67

No Kegiatan Pelaksanaan Tempat


.
(1) (2) (3) (4)
Mengusulkan Standar 27 September
Prosedur Operasional (SPO) Komite
1. – 3 Oktober
tentang Pendidikan Kesehatan Keperawatan
2019
kepada Komite Keperawatan
Penyampaian Informasi
Standar Prosedur Operasional
2. 11 Oktober Lantai 2 Gedung
(SPO) tentang Pendidikan Poliklinik
2019
Kesehatan kepada rekan
sejawat
Membuat leaflet sebagai
3. 5 – 10 Oktober
media untuk melakukan Poliklinik Bedah
2019
penyuluhan kesehatan
Menyiapkan materi untuk
4. 17 Oktober
melakukan penyuluhan Poliklinik Bedah
2019
kesehatan
Melakukan penyuluhan
5 18 – 31
kesehatan terhadap pasien Poliklinik Bedah
Oktober 2019
dan keluarga pasien
Tabel 4.9 Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi
68

G. Matriks Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi

BULAN
No
KEGIATAN September Oktober November
.
IV V I II III IV V I II III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PERSIAPAN
1. Konsultasi atau koordinasi dengan mentor dan coach
PELAKSANAAN KEGIATAN
Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang 27
1. 3
Pendidikan Kesehatan kepada Komite Keperawatan
Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
2. 11
tentang Pendidikan Kesehatan kepada rekan sejawat
Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan penyuluhan 5
3. 10
kesehatan
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan kesehatan 17
5. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan 18
31
keluarga pasien
EVALUASI
1 Menyusun Laporan
2 Seminar hasil
Tabel 4.10 Matriks Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi

Keterangan : Dilaksanakan
69

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan
Negara yang tercantum dalam UUD 1945 maka perlu dibentuk
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, professional,
netral, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk membentuk PNS
yang ideal maka perlu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA).
Setelah mengikuti pendalaman nilai-nilai dasar dalam
masa diklat on campus selanjutnya nilai-nilai dasar tersebut harus
diterapkan dalam pelaksanaan tugas di tempat kerja (off campus)
yang dilaksanakan dari tanggal 27 September 2019 sampai 31
Oktober 2019 maka peserta diklat akan mampu meningkatkan
kinerja dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat
bekerja sehingga mutu dan kualitas pelayanan kesehatan yang
diharapkan dapat terwujud. Hal ini membuktikan bahwa sebagai
seorang perawat terampil yang professional akan memiliki peran
penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
khususnya di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Bedah RSUD Sultan
Suriansyah Banjarmasin.
Total kegiatan aktualisasi yang dilakukan sebanyak enam
kegiatan. Pelaksanaan tugas berdasarkan uraian tugas perawat
terampil dan Sasaran Kinerja Pegawai.
Kegiatan yang telah saya kerjakan berdasarkan jadwal
kegiatan saya adalah:
1. Mengusulkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pendidikan
Kesehatan kepada Komite Keperawatan.
70

2. Penyampaian Informasi Standar Prosedur Operasional (SPO)


tentang Pendidikan Kesehatan kepada rekan sejawat.
3. Membuat leaflet sebagai media untuk melakukan penyuluhan
kesehatan.
4. Menyiapkan materi untuk melakukan penyuluhan kesehatan.
5. Melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dan keluarga
pasien.

B. SARAN
Saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi ini diharapkan
bisa memberi bahan masukan, diantaranya:
1. Peserta diklat menerapkan nilai-nilai dasar yang berkesinambungan
dalam kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagainilai dasar,
kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik,
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas,
profesionalitas jabatan.
3. Perawat Terampil sebagai pemberi layanan kepada pasien dapat
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dalam pelayanan kepada pasien
di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin

Adapun rencana aksi yang bisa diterapkan berkelanjutan yaitu


membuat catatan atau register pasien yang telah diberikan penyuluhan
agar bisa dilakukan evaluasi saat pasien tersebut melakukan
kunjungan ulang untuk kontrol penyakitnya. Penyuluhan kesehatan
bisa dilakukan setiap tiga bulan, penentuan materi penyuluhan
berdasarkan register jumlah kunjungan penyakit terbanyak, dan tenaga
kesehatan dapat membandingkan data penyakit terbanyak sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan untuk mengetahui perkembangan
pelayanan kesehatan yang telah diberikan.
71

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi


Kalimantan Selatan. 2019. Buku Panduan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan III dan IV di Lingkungan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan Tahun 2019.
Banjarbaru: BPSDMD Kalsel.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
(AKUNTABILITAS). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
(NASIONALISME). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III (ETIKA
PUBLIK). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III (KOMITMEN
MUTU). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III (ANTI
KORUPSI). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017.Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS (PELAYANAN PUBLIK). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
72

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017.Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS (WHOLE OF GOVERMENT). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017.Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS (MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA).
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Uha Suliha, dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. 2014.
Aparatur Sipil Negara di https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU5-
2014Aparatur SipilNegara.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009.2009 Tentang
Rumah Sakit
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No 25 tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai