Anda di halaman 1dari 6

As-Syifaa Vol 06 (02) : Hal.

112-117, Desember 2014


ISSN : 2085-4714

ANALISIS KADAR PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA PRODUK MINUMAN


BERKARBONASI DENGAN METODE HPLC

Rahmawati, Rachmat Kosman, Nurmaya Effendi, Nur Ismayani

Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia


Email : rama.umifarmasi@gmail.com

ABSTRACT

It has been worked a research about the analysis of sodium benzoate content
of carbonated beverages which is in Makassar market using High Performance
Liquid Chromatography (HPLC) reverse phase. In this research, the analysis was
conducted on four brands of carbonated beverages products. The results of analysis
are sample A contains 47,6907 mg/kg, sample B 152,9348 mg/kg, sample C
271,4082 mg/kg, and sample D 357,3797 mg/kg of sodium benzoate. The four
samples appropriate Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/1988 are <600 mg/kg.

Key words : Natrium Benzoate, HPLC, Carbonated Beverages

PENDAHULUAN mengatur penggunaan benzoat


Minuman berkarbonasi atau sebagai pengawet di USA. FDA
yang dikenal sebagai minuman ringan memasukkan benzoat sebagai bahan
(softdrink) menjadi salah satu yang secara umum direkomendasikan
minuman favorit sebagai pelepas sebagai GRAS dengan batas
dahaga karena rasanya yang enak dan maksimum konsentrasi yang diizinkan
segar (Anneahira, 2013). Karena 0,1%. European Union Legislation
tersimpan untuk jangka waktu tertentu, menetapkan batas 0,015% dalam
maka minuman ini seringkali diberi softdrink dan sampai 0m2% pada
tambahan pengawet untuk menjaga produk makanan. Penggunaan
kualitasnya (Sidik, 2013). Salah satu benzoat yang lebih tinggi sekitar 0,1%
pengawet yang sering digunakan akan mengubah rasa pada softdrink
adalah natrium benzoat. Bentuk garam (Dionex, 2004). Pada komposisi
dari asam benzoat ini lebih disukai minuman, jelas terlihat adanya
penggunaannya karena 200 kali lebih kandungan senyawa ini tetapi jumlah
mudah larut daripada bentuk asamnya yang digunakan seringkali tidak
(Glevitzky, et al., 2009; Dionex, 2004). dicantumkan. Hal ini menimbulkan
Food and drug administration (FDA) kekhawatiran karena penggunaan

112
Analisis Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Produk Minuman Berkarbonasi Dengan
Metode HPLC

yang melebihi batas akan berakibat seperti telah dibuktikan oleh Pete
negatif terhadap kesehatan manusia. Peter yang meneliti pengaruh natrium
Batas maksimum natrium benzoat benzoat pada sel ragi yang ternyata
untuk minuman ringan adalah 600 mampu merusak DNA mitokondria
mg/kg sesuai Permenkes No. pada ragi (Anneahira, 2013).
722/Menkes/Per/IX/1988. Asosiasi Konsumen Penang
Pengawetan makanan dan (1988) menyatakan bahwa
minuman menggunakan bahan berdasarkan penelitian Badan Pangan
pengawet dibedakan menjadi 3 jenis, Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang
yaitu : berlebihan pada tikus dapat
a. GRAS (generally recognized as menyebabkan kematian dengan gejala
safe), bersifat alami, tidak hiperaktif, sawan, kencing terus-
menimbulkan efek racun pada menerus dan penurunan berat badan
tubuh. (Yuliarti,2007).
b. ADI (acceptable daily intake), Banyak metode analisis yang
disesuaikan dengan batas digunakan untuk menentukan
penggunakan hariannya untuk kandungan pengawet dalam makanan
kesehatan konsumen. atau minuman, tetapi metode High
c. Pengawet yang tidak layak Performanced Liquid Chromatography
dikonsumsi (bukan untuk (HPLC) paling sering digunakan dalam
makanan/minuman) seperti boraks analisis benzoat karena dengan teknik
dan formalin (Afrianti, 2008). ini, banyak sampel dapat secara
Syarat umum pengawet yaitu, sederhana diencerkan dan diinjeksikan
dapat menghambat pertumbuhan secara langsung ke dalam sistem
mikroba pembusuk pada pangan baik kromatografi tanpa preparasi sampel
patogen maupun non patogen, dapat yang kompleks.
memperpanjang umur simpan Penelitian ini bertujuan untuk
pangan, tidak menurunkan kualitas menentukan kadar pengawet natrium
gizi, warna, cita rasa dan bau benzoat dalam minuman berkarbonasi
makanan yang diawetkan (Cahyadi, dengan menggunakan metode High
2006). Penggunaan natrium benzoat Performance Liquid Chromatography
yang melebihi persyaratan dilarang (HPLC) fase terbalik.
karena senyawa ini terindikasi Metode HPLC banyak
menyebabkan kerusakan pada DNA, digunakan karena resolusinya yang
113
Analisis Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Produk Minuman Berkarbonasi Dengan
Metode HPLC

tinggi, selektifitas dan sensitifitas yang Prosedur penelitian


sangat baik untuk fase normal maupun Penyiapan sampel
fase terbalik (Rohman, 2007). Sampel berupa 4 merek
Pemilihan metode HPLC pada minuman berkarbonasi diambil dari
penelitian ini karena metode ini wilayah kota Makassar. Sebelum
mampu menganalisis sampel dalam dianalisis, sampel terlebih dulu
jumlah relatif kecil, sampel yang dipreparasi menggunakan branson
digunakan sedikit, waktu analisis cepat ultrasonik untuk menghilangkan
dan sangat baik untuk sampel yang gelembung gasnya.
berada dalam bentuk campuran Pereaksi yang digunakan :
dengan senyawa lain serta dapat 1. Fase gerak dapar fosfat : metanol
dihubungkan dengan detektor yang (95:5) : dimasukkan 950 mL dapar
sesuai (Johnson, 1991). fosfat pH 6,8 dan 50 mL metanol
METODE PENELITIAN 60% ke dalam labu takar 1000 mL,
Waktu dan tempat penelitian dihomogenkan.
Penelitian dilaksanakan pada 2. Larutan baku induk : 50,87 mg
bulan Mei 2013 sampai selesai di Balai baku standar natrium benzoat
Besar Pengawasan Obat dan dalam metanol 60% ad 50 mL
Makanan (BBPOM) Makassar (199,6392 µg/mL).
Sulawesi Selatan bidang pengujian 3. Larutan baku kerja : masing-
pangan dan bahan berbahaya. masing 0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan
Alat dan bahan penelitian 5,0 mL larutan baku induk dalam
Beaker glass 100 mL (pyrex), metanol 60% ad 50 mL. Larutan
Branson ultrasonik, erlenmeyer 250 disaring dengan membram filter
mL (pyrex), HPLC (Shimadzu Tipe LC- ukuran 0,45 µg dan
10AT), labu ukur 10, 50, 100, 1000 mL dihampaudarakan (A).
(pyrex), membran filter diameter 0,45 Larutan uji
µm, pipet volume 2 dan 5 mL, Masing-masing sample A, B, C
timbangan analitik. dan D kurang lebih 5 g dan
Air bidestillata, baku standar dimasukkan ke dalam labu ukur 50
natrium benzoat, dikalium hidrogen mL, ditambakan 5 mL metanol,
fosfat, kalium dihidrogen fosfat, ditambahkan air bidestillata sampai
metanol 60%, sampel minuman batas. Untuk sampel C dan D dipipet
berkarbonasi. berturut-turut 5 dan 2 mL dari larutan
114
Analisis Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Produk Minuman Berkarbonasi Dengan
Metode HPLC

50 mL, dimasukkan ke dalam labu 1. Kolom : oktadesilsilana pada


ukur 10 mL dan ditambahkan air partikel silika 5 µm, 4,6 mm x 25
bidestillata sampai tanda. Lalu masing- cm.
masing larutan disaring dengan 2. Fase gerak : dapar fosfat : metanol
membran filter ukuran 0,45 µm ke (95:5), disaring dengan membran
dalam tabung reaksi bersumbat dan filter 0,45 µm dan didiamkan.
dihampaudarakan (B). Pengerjaan 3. Laju aliran : 1,5 mL/menit.
dilakukan 3 kali unmtuk tiap sampel. 4. Detektor : UV, λ 225 nm.
Penetapan kadar 5. Volume penyuntikan : 20 µL.
Larutan A dan B masing-masing
diinjeksikan ke dalam HPLC dengan
kondisi sebagai berikut :
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil pengukuran baku standar natrium benzoat

Seri larutan Konsentrasi (µg/mL) Waktu retensi (menit) Area

0,5 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 1,9963 7,072 39507


1,0 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 3,9927 7,060 91210
2,0 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 7,9855 7,057 169398
3,0 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 11,9783 7,061 260803
4,0 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 15,9711 7,053 380269
5,0 mL/50 mL x 199,6392 µg/mL 19,9639 7,056 484096

Tabel 2. Hasil identifikasi dan penetapan kadar natrium benzoat dalam sampel A, B,
C dan D
Kode sampel X (µg/mL) Kadar (mg/kg) Kadar rata-rata (mg/kg) SD RSD

A1 5,7149 48,2773
A2 5,6912 48,2213 47,6907 0,9678 2,0293
A3 5,759 46,5736
B1 18,0597 152,574
B2 18,1041 152,8577 152,9348 0,4048 0,2647
B3 18,1955 153,3727
C1 16,0321 269,1816
C2 16,2821 275,3322 271,4082 3,4085 1,2559
C3 15,9414 269,4082
D1 8,4849 358,4156
D2 8,3678 353,2014 357,3797 3,7687 1,0545
D3 8,5894 360,5222

115
Analisis Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Produk Minuman Berkarbonasi Dengan
Metode HPLC

PEMBAHASAN luas area sampel yang terukur sebagai


Penetapan kadar pengawet variabel y ke dalam persamaan
natrium benzoat dalam minuman regresi. Persamaan regresi diperoleh
berkarbonasi dilakukan dengan dari pembuatan kurva baku natrium
metode HPLC fase terbalik. Fase benzoat. Dari sini didapatkan nilai
terbalik (reverse fase) dipilih karena untuk koefisien a dan b, sedangkan
natrium benzoat bersifat polar. variabel x adalah kadar natrium
Identifikasi natrium benzoat dilakukan benzoat dalam sampel yang diukur.
dengan membandingkan waktu retensi Dari kurva baku diperoleh persamaan
natrium benzoat dalam sampel dengan regreasi y = 24566x – 15845 seperti
waktu retensi baku natrium benzoat. pada Gambar 1. Hasil pengukuran
Kadar natrium benzoat dalam sampel HPLC larutan baku standar natrium
diperoleh dengan cara memasukkan benzoat terlihat seperti pada Tabel 1.

Gambar 1. Kurva baku larutan standar natrium benzoat


Dari persamaan regresi di atas, di atas standar (Tabel 2).
dihitunglah nilai x sebagai kadar KESIMPULAN
natrium benzoat dalam sampel seperti Kadar natrium benzoat dalam
yang terlihat pada Tabel 2. Dari minuman berkarbonasi berturut-turut
analisis natrium benzoat dalam adalah 47,6907 mg/kg (sampel A),
sampel, diperoleh nilai RSD yang 152,9348 mg/kg (sampel B), 271,4082
memenuhi persyaratan, yaitu ≤ 2% mg/kg (sampel C), and 357,3797
untuk sampel 2, sampel 3 dan sampel mg/kg (sampel D) yang memenuhi
4, sedangkan sampel 1 nilai RSD-nya persyaratan sesuai Permenkes RI

116
Analisis Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Produk Minuman Berkarbonasi Dengan
Metode HPLC

Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988, yaitu Application Note 165, Thermo


Scientific.
600 mg/kg. Nilai RSD yang diperoleh
memenuhi syarat, yaitu ≤ 2% untuk Glevitzky, M., Dumitrel, G. A., Perju,
D., Popa, M., 2009, Studies
sampel B (0,2647), C (1,2559) dan D
regarding the use of
(1,0545). preservatives on soft drinks
stability
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, L. H. 2008. Teknologi Johnson. E. L., Robert Stevenson,
Pengawetan Pangan. Alfabeta. 1991. Dasar Kromatografi
Bandung. Cair, Terjemahan dari Basic
Liquid Chromatography, oleh
Anneahira. 2013. Minuman – Padmawinata, Institut
berkolaborasi. (online) Teknologi Bandung, Bandung.
http://www.anneahira.com/min
uman-berkarbonasi.html, Rohman, A., dan Gandjar, I. G., 2007.
diakses 3 Maret 2013. Metode Kromatografi untuk
Analisis Makanan. Pustaka
Anneahira. 2013. Bahan pengawet Pelajar. Yogyakarta.
minuman buatan – aman atau
berbahaya?. (online) Rohman, A., dan Gandjar, I. G., 2007.
http://www.anneahira.com/min Kimia Farmasi Analisis.
uman-berkarbonasi.html, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
diakses 3 Maret 2013.
Sidik, J. M. 2013. Bahan tambahan
Cahyadi. W. 2006. Analisis dan Aspek pangan pada minuman
Kesehatan Bahan Tambahan bersoda, amankah?. (online)
Pangan, Bumi Aksara. Jakarta. http://www.antaranews.com.ht
ml, diakses 13 Maret 2013.
Dionex, 2004, Determination of
benzoate in liquid food Yuliarti, N. 2007. Awas! Bahaya Di
products by reagent-free TM Balik Lezatnya Makanan.
ion chromatography, Penerbit Andi. Yogyakarta.

117

Anda mungkin juga menyukai