Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL MATEMATIKA DI SMA


( STUDI KASUS SMA N. 11 KOTA JAMBI )

Wardi Syafmen
Program Studi Pendidikan Matematika PMIPA FKIP Universitas Jambi
email : wardisyafmen@yahoo.com

Abstrak: Dalam proses pembelajaran yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang
diharapkan. Terkadang ditemui siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat
diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Agar dapat membantu anak berkesulitan belajar
matematika, perlu diketahui kesulitan belajar matematika tersebut. Teknik yang dapat ditempuh
untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar salah satunya yaitu dengan
menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat. Rendahnya hasil belajar
matematika siswa akhir-akhir ini adalah suatu indikasi adanya kesulitan yang dialami oleh siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika pada materi perbandingan trigonometri di kelas X SMA N.11 Kota Jambi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 78 orang siswa untuk 5 soal uraian yang diberikan dan hasil
wawancara diperoleh rata-rata kesalahan konsep adalah 30,6 %, rata-rata kesalahan menggunakan
data 24,8 %, rata–rata kesalahan menginterpretasikan data adalah 17,2 %, kesalahan teknis 9,4 %
dan kesalahan dalam menarik kesimpulan hanya 1%.Alasan yang dikemukakan siswa adalah lupa,
kurang teliti. Disarankan pada guru dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan kegiatan
pembelajaran aktif, dan memberikan latihan secara kontinu sehingga konsep akan bertahan lama
dalam ingatan siswa.

Kata Kunci : Identifikasi, Kesalahan, Soal Matematika

PENDAHULUAN Kesulitan belajar menurut The National


Pendidikan merupakan suatu kegiatan joint Committee for learning Disabilities
yang universal dalam kehidupan manusia. (NJCLD) dalam Abdurrahman (2003:7)
Pendidikan dapat mengubah pola pikir menunjuk pada kesulitan yang nyata dalam
seseorang untuk selalu melakukan perubahan kemahiran dan penggunaan kemampuan
dan inovasi guna meningkatkan kualitas diri mendengarkan, bercakap-cakap, membaca,
dalam segala aspek kehidupan. Tercapai atau menulis, menalar, atau kemampuan dalam
tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak bidang studi matematika.
ukur dari keberhasilan penyelenggaraan Bidang studi matematika merupakan
pendidikan. Kegiatan pendidikan khususnya salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
kegiatan belajar dilaksanakan untuk mencapai penting untuk dipelajari pada pendidikan
tujuan-tujuan pendidikan nasionalt. formal karena matematika merupakan dasar
Dalam proses pembelajaran yang dalam berbagai bidang terutama IPTEK.
dialami siswa tidak selalu lancar seperti yang Cocroft (Abdurrahman, 2003:253)
diharapkan. Terkadang ditemui siswa mengemukakan bahwa matematika perlu
mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar diajarkan kepada siswa karena (1) selalu
dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam digunakan dalam segala segi kehidupan; (2)
suatu proses belajar yang ditandai adanya semua bidang studi memerlukan ketrampilan
hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana
hasil belajar. komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4)
dapat digunakan untuk menyajikan informasi

Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan ............................. 73


dalam berbagai cara; (5) meningkatkan a. Tidak menggunakan data yang
kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan seharusnya dipakai.
kesadaran keruangan; (6) memberikan b. Kesalahan memasukkan data ke
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah variabel.
yang menantang. c. Menambah data yang tidak diperlukan
Hasil belajar matematika merupakan untuk menjawab masalah.
salah satu indikator keberhasilan seorang 3. Kesalahan Interpretasi Bahasa,
siswa, sekolah dan dunia pendidikan . Indikatornya :
rendahnya hasil belajar matematika a. Kesalahan dalam menyatakan bahasa
dipengaruhi oleh banyak factor.Kesalahan sehari-hari dalam bahasa matematika.
siswa dalam menyelesaikan soal matematika b. Kesalahan dalam menginterpretasikan
termasuk salah satu factor di dalamnya, dengan simbol-simbol, grafik, dan table ke
demikian kesalahan itu perlu di identifikasi dalam bahasa matematika.
dengan tujuan untuk mendapat informasi 4. Kesalahan Teknis, Indikatornya ;
tentang jenis kesalahan tersebut dan pada a. Kesalahan perhitungan dan komputasi.
akhirnya dapat membantu siswa mengatasi b. Kesalahan manipulasi operasi aljabar.
kesulitan dalam belajar matematika. 5. Kesalahan Penarikan Kesimpulan,
Kesulitan belajar siswa dalam Indikatornya:
memecahkan masalah atau menyelesaikan soal a. Melakukan penyimpulan tanpa alasan
matematika dapat terlihat dari adanya pendukung yang benar.
kesalahan penyelesaian soal. Soedjadi, dkk b. Melakukan penyimpulan pernyataan
(Moma, 2008:24) mengatakan bahwa kesulitan yang tidak sesuai dengan penalaran
merupakan penyebab terjadinya kesalahan. logis.
Kesalahan ini harus diketahui guru, kesalahan
dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa dalam METODE PENELITIAN
mengerjakan tes. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
Agar dapat membantu anak berkesulitan kualitatif yang menggunakan metodologi
belajar matematika, perlu diketahui kesulitan penelitian deskriptif.
belajar matematika tersebut. Menurut 3.1. Subjek Penelitian.
Krismanto (2006, 21) teknik yang dapat Subjek penelitian adalah siswa kelas X
ditempuh untuk mengidentifikasi siswa yang SMA N. 11 Kota Jambi.Teknik pemilihan
mengalami kesulitan belajar salah satunya subjek penelitian yang digunakan pada
yaitu dengan menganalisis hasil ulangan penelitian ini adalah teknik purposive
dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat. sampling.terpilih dua kelas dengan jumlah
Menurut Budiyono (2008: 42) jenis- siswa sebanyak 78 orang siswa Setelah
jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam diidentifikasi ditemukan 2 orang siswa yang
menyelesaikan soal-soal matematika antara mengalami kesalahan terbanyak dan kesalahan
lain: tersebut bervariasi pada setiap nomor soal,
1. Kesalahan Konsep, Indikatornya: maka siswa inilah yang nantinya akan
a. Kesalahan menentukan teorema atau diwawancarai untuk memperdalam informasi
rumus untuk menjawab masalah. mengenai kesalahan dalam penyelesaian soal
b. Penggunaan rumus atau teorema oleh perbandingan trigonometri.
siswa tidak sesuai dengan kondisi 3.2 Instrumen Penelitian
prasyarat berlakunya rumus tersebut Instrumen dalam penelitian adalah
atau tidak menuliskan teorema. lembar tes uraian dan wawancara yang
2. Kesalahan Menggunakan Data, dipandu dengan pedoman wawancara yang
Indikatornya : akan membimbing peneliti dalam
mengidentifikasi kesalahan siswa. Disamping

Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan ............................. 74


itu peneliti juga menggunakan alat perekam HASIL PENELITIAN DAN
wawancara. PEMBAHASAN
3.3. Analisis Data Berdasarkan lembaran jawaban siswa
Data hasil tes uraian maupun hasil untuk masing-masing soal tes uraian yang
wawancara dan catatan lapangan dianalisis diberikan, dari 5 soal, untuk 78 orang siswa
dengan mengacu pada jenis kesalahan siswa ditemukan beberapa kesalahan Kesalahan-
yang dikemukakan Subanji dan Mulyoto kesalahan tersebut akan disajikan sebagai
(Nurhesa, 2010 : 31) pada bagian pendahuluan berikut:
di atas.

No. Jenis Kesalahan S O A L

1 2 3 4 5
Org/% Org/% Org/% Org/% Org/%
1. Kesalahan Konsep 37/47% 16/21% 23/29% 15/19% 29/37%
2. Kesalahan Menggunakan data 24/31% 17/22% 15/19% 22/28% 19/24%
3. Kesalahan menginterpretasi 9/12% 11/14% 13/17% 16/21% 17/22%
data
4. Kesalahan Teknis 7/9% 5/6% 13/17% 2/3% 9/12%
5. Kesalahan penarikan 2/3% 1/1% 0 0 1/1%
kesimpulan

Untuk soal nomor 1 terlihat bahwa yang mengalami kesalahan konsep yaitu
kesalahan konsep merupakan kesalahan yang sebanyak 23 siswa(29%), sedangkan untuk
paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa kesalahan menggunakan data sebanyak 15
yang mengalami kesalahan konsep yaitu siswa(19%), kesalahan teknis hanya 13
sebanyak 37 siswa( 47%), sedangkan untuk siswa(17%), sedangkan untuk kesalahan
kesalahan menggunakan data sebanyak 24 interpretasi bahasa 13 siswa(17%) .
siswa(31%), kesalahan interpretasi data 9 Pada soal nomor 4 terlihat Jumlah siswa
siswa(12%), dan kesalahan teknis hanya 7 yang mengalami kesalahan konsep yaitu
siswa( 7%). Dan kesalahan dalam menarik sebanyak 15 siswa(19%), sedangkan untuk
kesimpulan 2 orang siswa(3%). kesalahan menggunakan data sebanyak 22
Pada soal nomor 2 terlihat bahwa siswa(28%), kesalahan interpretasi bahasa
kesalahan menggunakan data merupakan sebanyak 16 siswa(21%), dan kesalahan teknis
kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa. hanya 2 orang(3%). Dan tidak ada siswa yang
Jumlah siswa yang mengalami kesalahan salah dalam menarik kesimpulan
menggunakan data yaitu sebanyak 17 Pada soal nomor 5 terlihat bahwa
siswa(22%), sedangkan untuk kesalahan kesalahan menggunakan data merupakan
mengiterpretasikan data 11 siswa (14%), kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa.
kesalahan konsep 16 siswa(21%), dan Jumlah siswa yang mengalami kesalahan
kesalahan teknis hanya 5 siswa(6%).dan menggunakan data yaitu sebanyak 19
kesalahan dalam menyimpulkan 1 siswa(1%). siswa(24%), sedangkan untuk kesalahan
Pada soal nomor 3 terlihat bahwa konsep 29 siswa(37%), kesalahan teknis 9
kesalahan konsep merupakan kesalahan yang siswa(12%), sedangkan untuk kesalahan
paling banyak dilakukan siswa. Jumlah siswa interpretasi bahasa 17 siswa(22%), dan
kesalahan dalam menarik kesimpulan ada 1
orang siswa(1%).

Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan ............................. 75


Dari table di atas tergambar kesalahan cm. Jika besar α = 30°, hitunglah
apa saja yang dilakukan siswa dalam panjang MN.
menyelesaikan soal materi perbandingan
O
trigonometri. Untuk memperdalam informasi
tentang jenis kesalahan siswa dalam menjawab α
soal tersebut maka dipilih 2 orang siswa
(objek) yang melakukan kesalahan terbanyak α
6 cm
dan bervariasi pada setiap nomor dalam
α
menyelesaikan soal dari 78 orang
siswa.Terhadap siswa ini dilakukan
wawancara. M N
Berikut ini penulis tampilkan sebagai Penyelesaian : Diketahui : segitiga siku-siku
sampel , soal, jawaban siswa(objek), hasil OMN, OM = 6 cm, α = 30°
wawancara dan jenis kesalahan siswa. Ditanya : hitunglah panjang MN
Jawab : tangen 30° = ------- √ =
Soal No. 2
Pada gambar di bawah ini OMN siku- --------2 √ cm = MN
siku di M dengan panjang sisi OM = 6 Jadi panjang MN = 2 √ cm

Lembar Jawaban siswa :

Jenis kesalahan : kesalahan dalam penentuan aturan(Kesalahan konsep) .

Dari hasil tes uraian dan hasil sama juga dilakukan terhadap objek berikutnya
wawancara dengan objek untuk soal nomor 2 untuk soal berikutnya.
di atas terungkap bahwa siswa salah Berdasarkan jawaban dari 78 orang
menentukan perbandingan trigonometri yang siswa untuk 5 soal uraian yang diberikan dan
digunakan untuk menjawab soal, siswa hasil wawancara diperoleh rata-rata kesalahan
menjawab soal dengan menggunakan konsep adalah 30,6 %, rata-rata kesalahan
perbandingan trigonometri cos 30°, seharusnya menggunakan data 24,8 %, rata –rata
yang digunakan adalah perbandingan kesalahan menginterpretasikan data adalah
trigonometri tan 30°. Kesalahan terjadi karena 17,2 %, kesalahan teknis 9,4 % dan kesalahan
siswa belum paham mana yang merupakan sisi dalam menarik kesimpulan hanya 1%.
depan, dan sisi miring dari segitiga siku-siku
ini terungkap pada jawaban siswa. Jenis KESIMPULAN DAN SARAN
kesalahan siswa ini adalah kesalahan konsep Simpulan.
dimana siswa tidak mengerti konsep Berdasarkan hasil penelitian dapat
perbandingan sisi dalam segitiga siku-siku, disimpulkan bahwa:Jenis kesalahan yang
walaupun konsep ini sudah didapat dari proses dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
pembelajaran tapi siswa lupa dan bekerja materi perbandingan trigonometri sesuai urutan
kurang teliti dengan konsep tersebut. Hal yang paling menonjol adalah (1) kesalahan konsep

Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan ............................. 76


(2) kesalahan menggunakan data (3) kesalahan Depdiknas,2007. Tes Diagnostik : Direktorat
menginterpretasikan data (4). kesalahan teknis Jendral managemen Pendidikan dasar
yang terdiri dari kesalahan manipulasi operasi dan
aljabar (5) kesalahan interpretasi data yaitu Hamzah, B.Uno ( 2007 ), Profesi
kesalahan dalam menyatakan dalam bahasa Kependidikan Problematik, Solusi dan
matematika . Reformasi Pendidikan di
Saran Indonesia,Bumi Aksara, Jakarta
1. Guru lebih menekankan pada penguasaan Krismanto,AL. ,2006. Diagnosis Kesulitan
konsep dalam kegiatan pembelajaran. Belajar Matematika SMP, Bahan
salah satunya dengan memilih Pelatihan Diklat Jejang Lanjut, PPPG
pembelajaran aktif yang memungkinkan Matematika, Yogyakarta
konsep bertahan lama dalam ingatan M. Entang ,2002, Diagnosis Kesulitan Belajar
siswa, dan sifat lupa,kurang teliti bisa Matematika dan Pengajaran Remidi,
dihilangkan . Depdikbud : Jakarta
2. Dengan memberikan latihan secara M. Sukardjo (2009), Landasan Pendidikan
kontinu , memeriksa latihan dan Konsep dan Aplikasinya, Rajawali Pers,
mendiskusikan kesalahan yang di Jakarta
temukan dan siswa akan tahu letak menengah, Jakarta
kesalahannya maka kesalahan dalam Moma, La,2008, Analisa Kesalahan Siswa
operasi aljabar ,kesalahan dalam Kelas VI Sd dalam Menyelesaikan
menggunakan data dan Pengukuran Panjang, Ambon:FMIPA
menginterpretasikan data bisa dihindari. Universitas Patimura
Ngainun,Naim, 2009, Menjadi Guru Inspiratif,
DAFTAR RUJUKAN Pustaka Pelajar : :Jogyakarta
Nurhesa,2008, Analisis Kesalahan dalam
Abdurrahman, Mulyono,2003, Pendidikan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Siswa
Bagi Anak Berkesulitan Belajar, : SMP pada Mata Pelajaran Matematika,
Rineka Cipta: Jakarta Skripsi: UNY.
Afifudin,dan Ahmad,Beni ,2009, Metodologi Ruseffendi,2007, Pengantar Kepada
Penelitian kualitatif, Pustaka Setia, Membantu Guru Mengembangkan
Bandung Kompetensinya dalam Pengajaran
Budiyono,2008, Kesalahan Mengerjakan Soal Matematika untuk meningkatkan CBSA,
Cerita dalam Pembelajaran Matematika, Tarsito: Bandung
Paedogogia,II(1)

Wardi Syafmen, Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan ............................. 77

Anda mungkin juga menyukai