marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari semua bentuk makronutrien, mencakup
karbohidrat, lemak, dan protein. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada anak berusia di bawah 2
tahun.
Selain itu, penderita marasmus rentan mengalami infeksi akut seperti infeksi saluran
pernapasan dan gastroenteritis, serta infeksi kronis seperti tuberkulosis.
sedangkan kwashiorkor Secara spesifik, diartikan sebagai kondisi kekurangan atau bahkan ketiadaan
asupan protein. Padahal, protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki dan membuat sel-sel baru. Kondisi
ini ditandai dengan pembengkakan di bagian bawah kulit (edema), akibat terlalu banyaknya cairan dalam
jaringan tubuh. Pembengkakan dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh dan umumnya dimulai di kaki.
jadi kwashiorkor adalah malnutrisi karena kekurangan protein meski asupan energinya cukup,, Bengkak
biasanya diiringi sejumlah kondisi berikut:
Rambut yang kering, jarang, dan rapuh, bahkan dapat berubah warna menjadi putih atau kuning
kemerahan seperti rambut jagung.
Ruam atau dermatitis.
Mudah marah.
Kelelahan dan mengantuk.
Gangguan tumbuh kembang.
Perut membesar.
Infeksi yang terjadi terus menerus, akibat lemahnya kekebalan tubuh.
Kuku pecah dan rapuh.
Berubahnya pigmen kulit.
Penurunan massa otot.
Diare.
Berat dan tinggi badan tidak bertambah.
Pada kasus yang lebih parah, pengidap kwashiorkor juga dapat mengalami syok karena dehidrasi
berat. Kondisi ini perlu segera mendapat penanganan medis oleh dokter di rumah sakit