Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MAKE A MATCH BILANGAN BULAT

DI DESA BICAK

KECEMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh :

NUR MAJIDAILAH

NIM : 5.12.06.15.0.028

Abstrak

KKN merupakan sarana pendidikan bagi mahasiswa yang di jalankan secara

langsung di tengah – tengah masyarakat untuk menerapkan pengetahuan yang

diperoleh.

KKN dilaksanakan di Desa Bicak Kecamatan Trowulan Kabupaten

Mojokerto yang mayoritas masyarakatnya seorang petani. Minat belajar yang

kurang dengan kondisi tingkatan berbeda, membuat penulis antusias dalam

mengikuti KKN. Berdasarkan hasil observasi, penulis memiliki rencana dalam

meningkatkan belajar siswa menggunakan suatu teknik Make A Match yaitu,

mencari pasangan yang sesuai.

Melalui program tersebut diharapakan menjadi langkah awal dalam

meningkatkan potensi belajar dan minat belajar. Serta berharap dengan adanya

program yang dilaksanakan dapat bermanfaat selalu bahkan dikembangkan

sekalipun KKN telah selesai.

Pendahuluan
Rumusan Masalah

“Bagaimana meningkatkan minat belajar dalam memahamkan pelajaran

matematika dengan materi bilangan bulat?”

Tinjauan Konseptual Dan Teoritik

1. Minat

Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk

melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika

seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi

berminat. Kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasaan. Ketika

kepuasaan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat

tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah.

Crow dan Crow (1984) menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan

kemampuan untuk memperhatikan seseorang. Sesuatu barang atau kegiatan

atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pegalaman yang telah

di stimuli oleh kegiatan itu sendiri. Crow dan Crow menyebutkan bahwa

minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan, motif dan respon

emosional.

Hidi dan Derson (Ormrod, 2003) berpendapat minat adalah bentuk

dari motivasi intrinstik. Pengaruh positif minat akan membuat seseorang

mereka tertarik untuk bereksperimen seperti merasakan kesenangan,

kegembiraan, dan kesukaan. Garner (Ormrod, 2003) menjelaskan bahwa

seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat

mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai


dasar untuk pemebelajaran di masa yang akan datang. Pintrich dan Schunk

(1996) juga menyebutkan bahwa minat merupakan sebuah aspek penting

dari motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berfikir, dan prestasi.

Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi

minat secara umum menjadi tiga, yaitu : minat pribadi, minat situasi dn

minat dalam ciri psikologi.

2. Hakikat belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak lahir sampai

akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik

penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.belajar

mempunyai keuntungan baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi

individu, kemampuan untuk belajar secara terus – menerus akan

memberikan kontribusi terhadap perkembangan kualitas hidupnya.

Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang penting dalam

mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi (Bell –

Gredler, 1986).

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan – pelatihan atau

pengalaman – pengalaman.

3. Belajar

Dalam kamus besar indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki

pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai


kepandaian atau ilmu. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu,

memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu

(Fudyartanto,2002).

Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower (Fudyartanto,2002), belajar (to

learn) memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan

mendapatkan informasi atau menemukan.

Definisi terminologis, banyak ahli mengemukakan pendapatnya.

Cronbach (1954) “learning is shown by change in behavior as result of

experience” belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Pendapat ini

juga sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Spears (1955). Morgan dan

kawan – kawannya (1986), yang menyatakan belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

pengalaman.

4. Minat belajar siswa

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegiatan

yang tinggi atau keinginann yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber

(Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi

disebabkan ketergantungan terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti

pemusatan, perhatian, keinginantahuan, motivasi dan kebutuhan.

Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi. Karena jika

seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat

atau bahkan tidak mau belajar. Untuk membangkitkan minat belajar siswa

dapat dengan berbagai cara. Misal dengan membuat materi yang akan
dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk

buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk

mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa

(kognitif, afektif,psikomotorik) sehingga membuat siswa aktif maupun

perfomansi guru yang menarik saat mengajar. Bahkan memilih jurusan yang

sesuai dengan minat.

5. Matematika

Matematika diambil dari salah satu kata dalam bahasa latin

“mathemata” yang memiliki arti “sesuatu yang dipelajari”. Sedangkan

matematika di dalam bahasa Belanda dikenal dengan sebutan “wiskunde”

yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum matematika adalah

sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran. Matematika

merupakan salah satu ilmu yang mendasari kehidupan manusia. Dari awal

ditemukannya, matematika terus berkemabang secara dinamis seiring

dengan perubahan zaman. Perkembangan matematika tidak pernah berhenti

karena matematika akan terus dibutuhkan dalam berbagai sisi kehidupan.

Kurikulum 2004:“Matematika merupakan suatu bahan kajian yang

memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif,

yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari

kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep

dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.”

James and James (1976) “Matematika adalah ilmu tentang logika

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan


satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke

dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.”

Suherman (2003):“Matematika adalah disiplin ilmu tentang tata

cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara

kualitatif.”

6. Make a match

Menurut Rusman (2011: 223- 233) model make a match (membuat

pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran

kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu

cara keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil

belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan.

Model pembelajaran Make and Match adalah sistem pembelajaran yang

mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja

sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berfikir cepat

melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kertu (Wahab, 2007 :

59).

Model pembelajaran make and match adalah salah satu model

pembelajaran yang berorientasi pada permainan.

Metode Kajian

1. Observasi

Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl

popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas

dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk


menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan

tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan.

Dan menurut Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan

data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat

yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan

elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi

dengan jelas. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan

peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang,

tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi

yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item

tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

2. Pemberian tugas

Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar yang

diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan

metode pemberian tugas.

Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang


diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan
metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai
pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan
rumah dan pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah
dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan
rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi
memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru
menyuruh membaca. Juga juga menambah tugas (1),cari buku lain untuk
membedakan(2), pelajari keadaan orangnya”(roestiyah, 1996 : 75 ). Dalam
buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar  hal.132, Roestiyah
mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa
menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan
latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa
dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.

Paparan Kajian

1. Observasi

Dalam pembelajaran ini, penulis mengamati kegiatan siswa dan siswi

dalam mengerjakan pertanyaan tentang bilangan bulat. Dari hasil

pengamatan diketahui banyak dari mereka kurang memahami bilangan

bulat, jika sudah masuk dalam operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian

maupun pembagian. Karena dapat dilihat dari cara mereka mengerjakan,

ekspresi dan cepat tidaknya mereka menjawab. Penulis melakukan

pengamatan dilakukan pada saat bimbingan belajar di posdaya Dusun

Bicak, yakni tanggal 02 – 08 September 2015.

2. Pemberian tugas.

Dalam melaksanakan kagiatan bimbingan belajar dengan

menerapakan teknik Make A Match pada kelas 5 materi operasi bilangan

bulat. Penulis, selalu memberikan beberapa butir soal untuk dijawab setelah

materi dan pembahasannya diberikan, bertanya pada anak secara acak

tentang materi yang sudah diberikan. Bahkan setiap mau pulang, penulis

selalu menerapkan belajar berfikir cepat “siapa yang cepat menjawab

dengan jawaban benar, maka ia dapat pulang”

Pelaksanaan Kegiatan

Program kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 09 – 14 September 2015 di

Posdaya Dusun Bicak. Program kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat
siswa terhadap pelajaran matematika, khususnya kepahaman siswa dalam

mengoperasikan bilangan bulat. Kegiatan ini dilakukan dengan sangat

menyenangkan dan membuat siswa tertarik untuk melakukannya. Dalam

melaksanakan program kegiatan ini setip siswa mendapat satu kartu yang berisi 3

pertanyaan pengoperasian bilangan bulat yang nantinya akan dihitung dan dicari

pasangan jawaban yang sesuai di dalam sebuah kotak. Karena jumlah siswa dalam

kegiatan ini cukup banyak, maka penulis membagi beberapa kelompok.

Satu Foto kegiatan

Pembahasan Hasil

Kesimpulan Dan Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan KKN selama 1 bulan dengan tujuan

meningkatkan minat belajar para siswa, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

a. KKN merupakan sarana pendidikan mahasiswa yang di jalankan di tengah –

tengah masyarakat untuk menerapkan pengetahuan sekaligus belajar

bagaimana bermasyarakat yang baik.

b. Minat belajar sangat penting bagi seorang siswa karena minat sama halnya

dengan kecerdasan dan motivasi. Apabila seseorang tidak memiliki minat


untuk belajar, maka ia tidak akan bersemangat atau bahkan tidak mau untuk

belajar.

c. Matematika memiliki arti ilmu pasti yang berkenaan dengan penalaran.

Dalam menerapakan penalaran untuk berhitung ini, banyak membuat seorang

siswa merasa kesulitan untuk menangkap pelajaran yang berbau matematika.

Apalagi jika belajar memahaminya dengan cara yang monoton (guru

menyampaikan materi dan memeri soal, sedangkan siswa mendengarkan dan

menjawab soal).

d. Belajar matematika dengan suatu teknik dapat membuat siswa tertarik dan

termotivasi untuk belajar matematika. Teknik make a match adalah teknik

mencari pasangan. Disini seorang siswa akan aktif belajar karena tidak hanya

belajar, tetapi juga akan berbuat, bekerja sama dan berfikir cepat dan tepat

dalam mencari pasangan dengan bantuan sebuah kartu.

Refleksi

Berkaitan pada saat menerapkan tujuan ada beberapa kendala. Penulis

mengusulkan beberapa solusi, diantaranya sebagai berikut:

a. Mengajari seoarang siswa dengan menggunakan teknik make a match lebih

baik diterapkan pada anak kelas 5, karena materinya sesuai dengan mata

pelajaran mereka. Jika diajarkan untuk mencari pasangan jawaban yang

sesuai dengan bantuan kartu, mereka tidak kesulitan untuk memahami.

b. Meningkatkan minat belajar dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya

membuat kondisi belajar yang nyaman, meyenangkan dan teknik belajar agar

materi lebih menarik.


c. Dalam membuat anak termotivasi belajar tidak hanya seorang guru yang

berperan. Namun orang tua juga sangat penting dan besar pula perannya

dalam menumbuhkan rasa semangat anak untuk belajar.

d. Disamping semua telah berperan dengan baik, seorang anak juga harus tetap

berusaha belajar dan giat belajar.

Daftar Rujukan

Drs. H Baharuddin dan Wahyuni Nur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung

Uma sekaran.ResearchMethods for bussines, soutern Illinois University at

Carbondale, 1984.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

http://ModelPembelajaran.com/MakeaMatch/html

http://pengertianahli.com/pengertian-matematika-menurut-pendapat-ahli-dan-

kurikulum./html

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai