Anda di halaman 1dari 7

METODE PEMBELAJARAN

Imas Putri Rahayu

1101045139

Inovasi Pembelajaran Ips

ALASAN

          Pemilihan metode pembelajaran saat ini pada dasarnya harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi disiswa pada umumnya. Namun tetap harus disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang terdapat dalam tujuan pendidikan. Karena selain harus dapat diserap
oleh siswa, tetapi juga harus mampu untuk diaplikasikan siswa dalam kehidupannya
sebagai hasil dari proses pendidikan. Karena pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya
suatu target yang konsisten dan efektif, maka dibutuhkan suatu metode, model dan
strategi yang sesuai perkembangan IPTEK.

          Pada model pembelajaran ini, ular tangga mungkin sudah asing lagi bagi semua
orang karena selain mudah didapatkan, dan juga mudah untuk mendapatkan permainan
ini sebagai mainan anak-anak. Namun kali ini permainan ular tangga ini dapat kita poles
menjadi suatu model, media, dan strategi pembelajaran bagi siswa. Sistematika dalam
permainan ini adalah

1. Pada permainan diubah menjadi upaya pembelajaran dengan memberikan materi


ataupun sebagai media evaluasi siswa.
2. Konsep yang ditanamkan dalam permainan ini melatih kognitif sebagai bahan
perhitungan jumlah mata ular dadu.
3. Jika digunakan sebagai model pembelajaran siswa akan diajak bermain sambil
belajar karena tidak terpaku pada proses belajar yang monoton ataupun
memberikan efek jenuh yang berlebihan karena permainan ini digunakan dengan
memberikan ringkasan materi pada kartu penjelasan. Jadi seperti mengajak siswa
berkeliling permainan ular yang diisi dengan materi.
4. Jika dalam proses evaluasi, guru akan memberikan permainan ini di akhir materi
pembelajaran dengan memberikan soal pada kartu yang telah disediakan.
5. Pemberian pertanyaan pada setiap mulai mengocok dadu. Jika angka kembar
maka siswa dapat keuntungan sekali lagi mengocok dadu.
6.  Pembuatan soal dengan jenis yang sama maksimal 3 buah. Dengan total
keseluruhan soal sesuai dengan berapa banyak anak tangga ular.

LANGKAH-LANGKAH

          Pada kegiatan ini, dapat menggunakan bahan dari barang bekas ataupun baru.
Namun diharapkan menggunakan bahan yang mampu untuk didaur ulang karena akan
mengajarkan siswa arti penting bahwa menjaga lingkungan dengan memanfaatkan bahan
daur ulang dapat menyelamatkan bumi.

          Pada langkah-langkah  ini, guru dapat menggunakan sebagai media untuk evaluasi
dengan :

1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang sesuai
dengan siswa didalam kelas.
2. Memberitahukan beberapa peraturan permainan :

Permainan dimulai dengan hom pi pah, jika menang maka berhak mendapatkan kartu
yang berisi pertanyaan.

Jika dapat dijawab maka dimulailah siswa tersebut memulai permainan ular tangga. Jika
tidak maka bergantian lagi melakukan hom pi pah dengan sudah mempersilakan kepada
siswa lain yang menang setelah siswa tersebut menang.

Misal A, B, C dan D melakukan hom pi pah lalu A menang, maka A mulai mengambil
kartu dan menjawab pertanyaan. Disisi lain B, C dan D melakukan hom pi pah lalu B
menang. Namun A tidak mampu men jawab maka B menjawab kartu dan A, C dan D
melakukan hom pi pah. Begitu seterusnya.

1. Memulai permainan dengan sudah mempersiapkan arena permainan.

Jika menggunakan bidak maka papan permainan dapat menggunakan karton atau set
permainan yang sudah dimodifikasi dengan materi.

Jika menggunakan siswa itu sendiri sebagai bidak maka permainan dilakukan di dalam
ruangan yang besar dan kartu pertanyaan sudah disesuaikan dengan arena dan dalam
kelompok harus saling bekerja sama karena ada yang bertugas menjawab pertanyaan dan
menuliskan jawaban pada papan tulis (dilakukan secara kompetisi dengan anggota
kelompok 2 orang).

1. Permainan dilakukan dalam waktu sekitar 60 menit.


2. Siswa atau kelompok yang mampu menjawab pertanyaan akan diberikan poin 10
dan yang tidak dikurangi 2 poin. (diberlakukan ketika siswa mulai memainkan
permainan, bukan saat hom pi pah awal)
3. Setelah  mencapai finish maka selesailah permainan dan dilakukan kesimpulan.

KELEBIHAN

1. Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk mengantri dalam memulai
pengocokan/permainan.
2. Melatih kognitif siswa saat menjumlahkan mata ular saat dadu keluar.
3. Melatih kerjasama (kelompok)
4. Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar adalah hal yang
menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya harus terpaku
pada lembaran-lembaran soal ulangan.
5. Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran yang
telah diberikan
6. Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan.
7. Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media pembelajaran ini.
8. Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila mereka
berhenti di kotak pertanyaan.
9. Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak terdapat gambar yang
menarik dan full colour.
10. Menerapkan imajinasi siswa tentang peraturan permainan.

KEKURANGAN

1. Membutuhkan persiapan yang matang agar menyesuaikan konsep materi dan


kegiatan pembelajaran
2. Jika terdapat siswa yang cenderung cepat bosan maka ia akan kehilangan minat
untuk bermain.
3. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu untuk
menjelaskan kepada anak.
4. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi pembelajaran.
5. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan
kericuhan.
6. Jika siswa turun tangga maka kemungkinan mendapatkan jenis soal yang sama.
7. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami kesulitan
dalam bermain.

https://pgsd4d2013.wordpress.com/2013/05/12/ular-tangga/
Media Permainan Ular Tangga

Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia meskipun


tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan tersebut.Pada
zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain ular tangga membuat
permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat. Permainan ini ringan,
sederhana, mendidik, menghibur dan sangat berinteraktif jika dimainkan bersama –
sama.
Ada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan atau
karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap kotak diberi
nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai nomor 10 di sudut
kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris kedua sampai nomor 20
dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas. Kotak-kotak tertentu berisi
gambar yang mengandung pesan atau perbuatan. Ada pesan atau perbuatan baik, ada
yang buruk. Pesan atau perbuatan baik bisaanya diganjar dengan kenaikan ke kotak
yang lebih tinggi lewat tangga, sedangkan pesan atau perbuatan buruk dihukum
dengan penurunan ke kotak lebih rendah melewati ular. Karena itu dinamakan Ular
Tangga.
Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang dapat
menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang
berlainan.Di bawah ini adalah gambar dari salah satu papan ular tangga.
Permainan sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh dunia dan
umumnya memiliki ciri yang sama dengan nama yang umumnya merupakan terjemahan
dari kata ular dan tangga dalam bahasa masing-masing. Dalam bahasa Inggris misalnya
dinamakan Snakes-and-Ladders.
Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga diantaranya
adalah:
Kegiatan Pembelajaran :
-          Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan
Siswa disuruh menunjukkan dan menghitung benda-benda apa saja yang ada di

kelas.

-          Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan

permainan ular tangga.

-          Guru membagi anak dalam beberapa kelompok

  Kemudian guru menjelaskan aturan permainannya

-          Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan

sesuai dengan jumlah pemain.

-          Semua pemain memulai dari petak nomor 1.

  Pada saat gilirannya, siswa melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa
petak sesuaidengan angka hasil lemparan dadu. 
-          Bila siswa mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain

tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu.

-          Jika bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka

siswa memperoleh pertanyaan penjumlahan pengurangan dari guru. Jika siswa

bisa memjawabnya, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang

ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut. Dan jika siswa tidak bisa

menjawab, maka dia akan tetap dikotak itu.

-          Jika bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka

akan mendapatkan pertanyaan lagi dari guru. Dan jika dia tidak bisa

menjawab maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk

oleh kepala dari ular tersebut. Tetapi bila pertanyaannya bisa dijawab, dia

tidak akan turun ke kepala ular.


-          Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang pertama kali berhasil

mencapai petak 50.

-          Bagi siswa yang memenangkannya akan diberikan hadiah

-          Secara berurutan siswa disuruh menyebutkan bilangan dari 1-50 yang

terdapat pada papan ular tangga.

-          Siswa diajak membilang loncat 2, 3, 4, 5 dan lainya

Keterkaitan Media Pembelajaran, Konsep Matematika, dan Permainan Ular


Tangga

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan untuk terjadinya proses belajar.
Dengan media siswa mendapat banyak informasi sehingga meteri akan semakin jelas
dan mudah dimengerti. Selain itu, media juga dapat mengurangi keterbatasan guru
atau buku dan meningkatkan daya tarik terhadap materi yang sedang diajarkan
sehingga siswa lebih berminat untuk belajar. Dalam pembelajaran matematika,
digunakannya media yaitu agar dapat menjembatani antara konsep – konsep
matematika yang abstrak menjadi lebih kongkrit, sehingga anak dapat memahami
matematika yang disajikan oleh guru.
Penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran terbukti dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak dalam memahami konsep bilangan 1 sampai 50 pada anak – anak Kelas 1 SD.
Peningkatan ditandai dengan meningkatnya kelancaran menyebutkan urutan bilangan
1 sampai 50, menunjukkan benda untuk bilangan 1 sampai 50, memasangkan
lambang bilangan dengan benda sampai 50.
Penggunaan media permainan ular tangga sebagai media pembalajaran dapat
digunakan sebagai salah satu alternative untuk dapat mengembangkan kemampuan
mengenal konsep bilangan. Guru dapat menggunakan media permainan ular tangga
yang direkomendasikan dalam pembelajaran metematika di SD yang merupakan
permainan yang disukai anak – anak karena cara memainkannya yang sangat mudah
dan menarik.
Secara umum bahwa media permainan ular tangga dapat diberikan untuk anak
usia 5-7 tahun dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti
kognitif, bahasa dan sosial. Keterampilan berbahasa yang dapat distimulasi melalui
permainan ini misalnya kosakata naik turun, maju mundur, ke atas – ke bawah, dan
lain sebagainya.Keterampilan sosial yang dilatih dalam permainan ini di antaranya
kemauan mengikuti dan mematuhi aturan permainan, bermain secara bergiliran.
Keterampilan kognitif matematika yang terstimulasi yaitu menyebutkan urutan
bilangan, mengenal lambang bilangan dan konsep bilangan.
  
NAMA : LILIK HANDAYANI
NIM : 201010480321051
JURUSAN : PSKGJ-PGSD
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HOMEBASE NGIMBANG - LAMONGAN 
http://li2khandayani.blogspot.co.id/2012/12/media-permainan-ular-tangga_12.html

Anda mungkin juga menyukai