Dosen Pengampu :
Sukma Wicaturatmashudi, M.Kep, Sp.KMB
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Tingkat 2.A
1. Erika Sherly Damayanti (PO.71.20.1.19.029)
2. Erina Rahmadiyah (PO.71.20.1.19.030)
3. Famela (PO.71.20.1.19.031)
4. Fanisa Amalia Safitri (PO.71.20.1.19.032)
5. Farha Diba Panerli (PO.71.20.1.19.033)
6. Febriani Suci Priadi (PO.71.20.1.19.034)
7. Fenni Octa Labina (PO.71.20.1.19.035)
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 07 Mei 2018 di
pavilium Marwah Atas Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
1. Identitas
Pasien berinisial Ny. S, jenis kelamin perempuan, usia 82 tahun,
status perkawinan janda, agama Islam, suku bangsa Sunda, pendidikan
terakhir SD. Bahasa yang digunakan Indonesia, pekerjaan ibu rumah
tangga, alamat Jl. Kenunig Dalam RT 6/4 No. 32, Kel. Utan Kayu Utara,
Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Sumber biaya
BPJS, sumber informasi diperoleh dari pasien, keluarga, tim perawat di
ruangan, dan status pasien.
2. Resume Kasus
Pasien masuk dari UGD pada hari Jum’at, 04 Mei 2018, jam 10:00
WIB. Sebelum diantar oleh keluarga ke UGD pasien dengan keluhan
sesak sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak karena sering
beraktivitas dirumah, karakteristik seperti tertimpan beban berat, sesak di
area lapang dada, skala sesak 4, lamanya 10 menit. Saat datang ke UGD,
kondisi pasien sesak masih dirasakan, nyeri dada sisi kiri, badan lemas
seluruh tubuh, hasil TTV TD: 110/60 mmHg, N: 87 x/menit, RR: 30
x/menit, S: 36,5 , pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien dilakukan
pemeriksaan penunjang, seperti: EKG dengan hasil Atrial Fibrilasi, HR:
87 x/menit, irama tidak teratur, pemeriksaan rongent thorax dengan hasil
COR: agak membesar, elongasi aorta, Pulmo: Corakan bronchovasculer
kasar, sinus, diafragma, tulang: normal, Kesan: Cardiomegali, dan
bronchitis kronis, pemeriksaan lab dengan hasil:
Hasil Pemeriksaan Laboraturium pada Tanggal 04 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Rutin
Hemoglobin L 10,4 g/dl 11.7- 15.5
Jumlah Leukosit H 11.82 10’3/ uL 3.60-11.00
Hematokrit L 29 % 35-47
Jumlah 225 10’3/ uL 150-440
Trombosit
Eritrosit L 3.59 10’6/ uL 3.80-5.20
MCV/ VER 81 fL 80-100
MCH/ KHER 29 Pg 26-34
Kimia Klinik 36 g/dl 32-36
Jantung
Troponim T Negatif Ng/ml < 0.03 (-)
Negatif
Faal Ginjal
Kreatinin Darah H 2.4 mg/dl < 1.4
Elektrolit
Natrium (Na) L 129 mEq/L 135-147
Darah
Kalium (K) L 2.7 mEq/L 3.5-5.0
Darah
Klorida (Cl) 99 mEq/L 94-111
Darah
Diabetes
Glukosa Darah 126 mg/dl 70-200
Sewaktu
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan saat ini pasien mengatakan badan lemas, sesak nafas
saat beraktivitas seperti tertimpan beban berat, sesak di area lapang
dada, skala sesak 3, lamanya 5 menit. Nyeri dada sisi kiri seperti
ditusuktusuk, skala nyeri 4, frekuensi hilang timbul, lamanya 5
menit. Batuk sudah 3 hari yang lalu dengan produktif sputum warna
putih, konsistensi encer. Masalah ini dirasakan secara bertahap
ketika aktivitas, dan untuk upaya mengatasinya dengan beristirahat,
dan minum obat.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut keluarga pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2
tahun yang lalu tetapi sudah sembuh 3 bulan yang lalu. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi obat, makanan, binatang, dan lingkungan.
Pasien tidak ada riwayat kecelakaan, dan tidak ada riwayat di rawat
dirumah sakit. Riwayat pemakaian obat yaitu Amlodipine 5mg dan
sudah berhenti minum obat 3 bulan yang lalu karena riwayat
hipertensi pasien sudah sembuh, dan pasien mengikuti intruksi
dokter untuk kontrol hipertensi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien anak kedua dari empat bersaudara. Orang tua pasien
sudah meninggal. Suami pasien yaitu Tn. S meninggal karena
penyakit prostad. Adik pertama pasien yaitu Ny. M sudah meninggal
karena penyakit hipertensi. Anak kedua pasien yaitu Ny.M memiliki
katarak dan sudah dioperasi. Pasien saat ini memiliki penyakit CHF.
Pasien memiliki empat orang anak dan empat orang anaknya sudah
tidak tinggal serumah. Pasien tinggal dirumah sendiri.
Genogram Ny. S
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Tanggal 06 Mei 2018
Pemerriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Rutin
Hemoglobin L 11.3 g/dl 11.7-15.5
Jumlah Leukosit H 12.65 10’3/ uL 3.60-11.00
Hematokrit L 33 % 35-47
Jumlah 357 10’3/ uL 150-440
Trombosit
Eritrosit 3.93 10’6/ uL 3.80-5.20
MCV/ VER 85 Fl 80-100
MCH/ VER 29 Pg 26-34
MCHC/ KHER 34 g/dl 32-36
6. Pelaksanaan Terapi
a. Terapi oral:
1) Nac 200mg 3x1 kapsul jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
2) Bisoprolol 5mg 1x2,5mg jam 06:00 WIB
3) Folid acid 5mg 1x1 tablet jam 06:00 WIB
4) Nitrockaf 5mg 2x1 kapsul jam 06:00, 18:00 WIB
5) NaCl kapsul 500mg 3x1 kapsul jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
6) KSR 600mg 3x1 tablet jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
b. Terapi injeksi:
1) Lasix 2ml 1x1 ampul jam 06:00 WIB
c. Terapi inhalasi
1) Ventolin 2,5mg 2x1 ampul jam 06:00, 18:00 WIB
d. Infus
1) Asering 500ml/8 jam 20 tetes/menit
e. Diit
1) Lunak dengan diit jantung 3 (DD3)
7. Data Fokus
No Data Objektif Data Subyektif Masalah
Keperrawatan
1 Kesadaran: Compos mentis Pasien Penurunan
Keadaan umum: sakit sedang mengatakan curah
TTV TD: 120/80 mmHg, N: “cepat lelah, jantung
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 badan terasa
Pasien tampak pucat lemas”
Ekstremitas bawah tampak Pasien
bengkak grade +1 mengatakan
Nadi apical 90 x/menit “nyeri
Irama jantung tidak teratur pada dada sebelah
S1, S2 terdengar lemah kiri“
Skala nyeri 4 Pasien
mengatakan
Kharakteristik seperti di tusuk-
“nyeri
tusuk
saat beraktivitas”
Lamanya nyeri 5 menit
Frekuensi nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis saat nyeri
muncul
Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
Hasil ECHO: EF 43%, global
pergerakan ruang jantung: LV
menebal, thrombus (-), PE (-), LV
kontraktilitas global menurun
Hasil EKG: Atrial fibrilasi
Rongent Thorax: Cardiomegali
2 Tampak ada sumbatan pada jalan Pasien Bersihan jalan
nafas mengatakan nafas tidak
Pasien tampak sesak saat “nafasnya sesak efektif
melakukan aktivitas saat melakukan
Karakteristik seperti tertimpah aktivitas”
beban berat Pasien
Sesak di area lapang dada mengatakan
Skala sesak 5 menit “cepat lelah”
TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Kedalaman nafas dangkal
Pasien tampak batuk
Batuk produktif
Sputum warna putih
Konsistensi sputum encer
Suara nafas ronchi
Rongent Thorax:
3 Ekstremitas bawah tampak Pasien Kelebihan
bengkak grade +1 mengatakan volume
TTV TD: 120/80 mmHg, N: “sesak saat cairan
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 aktivitas”
Balance cairan: intake 2000 ml Pasien
(infus: 600 ml, minum: 1400 ml) - mengatakan
Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml, “bengkak di kaki”
IWL: 500 ml) = +700 ml/hari
Hasil lab: Cr 1,2 mg/dl, Na 129
mEq/L, K 2,7 mEq/L, Cl 99 mEq/L
4 Pasien tampak cepat lelah saat Pasien Intoleransi
aktivitas mengatakan aktivitas
Pasien tampak membatasi “nafasnya sesak
aktivitasnya dan nyeri dada
Pasien tampak sulit dalam saat melakukan
pergerakan aktivitas”
Pasien tampak sakit pada sendi Pasien
kaki mengatakan
Ekstremitas bawah bengkak grade “badannya terasa
+1 lemas, dan lemah
Kekuatan otot: apabila
5 5 5 5ǀ 5 5 5 5 melakukan
3 3 3 3ǀ 3 3 3 3 aktivitas”
TTV TD: 120/80 mmHg, N:
8. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Penurunan Ketidakmampuan
Pasien mengatakan “cepat lelah, curah jantung memompa
badan terasa lemas” jantung sejumlah darah
Pasien mengatakan “nyeri pada untuk
dada sebelah kiri“ mencukupi
Pasien mengatakan “nyeri saat kebutuhan jaringan
beraktivitas” tubuh
DO:
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan umum: sakit sedang
TTV TD: 120/80 mmHg, N: 86
x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Pasien tampak pucat
Ekstremitas bawah tampak
bengkak grade +1
Nadi apical 90 x/menit
Irama jantung tidak teratur
S1, S2 terdengar lemah
Skala nyeri 4
Kharakteristik seperti di tusuk-
tusuk
Lamanya nyeri 5 menit
Frekuensi nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis saat nyeri
muncul
Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
Hasil ECHO: EF 43%, global
pergerakan menurun, dimensian
ruang jantung: LV menebal,
thrombus (-), PE (-), LV
kontraktilitas global menurun
Hasil EKG: Atrial fibrilasi
Rongent Thorax:
2 DS: Bersihan jalan Proses infeksi
Pasien mengatakan “nafasnya nafas tidak
sesak saat melakukan aktivitas” efektif
Pasien mengatakan “cepat lelah”
DO:
Tampak ada sumbatan pada jalan
nafas
Pasien tampak sesak saat
melakukan aktivitas
Karakteristik seperti tertimpah
beban berat
Sesak di area lapang dada
Skala sesak 5 menit
TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Kedalaman nafas dangkal
Pasien tampak batuk
Batuk produktif
Sputum warna putih
Konsistensi sputum encer
Suara nafas ronchi
Rongent Thorax:
3 DS: Kelebihan Menurunnya curah
Pasien mengatakan “sesak saat volume Jantung
aktivitas” cairan
Pasien mengatakan “bengkak di
kaki”
DO:
Ekstremitas bawah bengkak grade
+1
TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Balance cairan: intake 2000 ml
(infus: 600 ml, minum: 1400 ml) -
Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml,
IWL: 500 ml) = +700 ml/hari
Hasil lab: Cr 1,2 mg/dl, Na 129
mEq/L, K 2,7 mEq/L, Cl 99
4 DS: Intoleransi Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan “nafasnya aktivitas suplai dan
sesak dan nyeri dada saat kebutuhan
melakukan aktivitas” oksigen
Pasien mengatakan “badannya
terasa lemas, dan lemah apabila
melakukan aktivitas”
DO:
Pasien tampak cepat lelah saat
aktivitas
Pasien tampak membatasi
aktivitasnya
Pasien tampak sulit dalam
pergerakan
Pasien tampak sakit pada sendi
kaki
Ekstremitas bawah bengkak grade
+1
Kekuatan otot:
5 5 5 5ǀ 5 5 5 5
3 3 3 3ǀ 3 3 3 3
TTV
TD: 120/80 mmHg, N:
86 x/menit, RR: 21 °C
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan jantung
memompa sejumlah darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan tubuh di
tandai dengan:
DS:
Pasien mengatakan “cepat lelah, badan terasa lemas”
Pasien mengatakan “nyeri pada dada sebelah kiri“
Pasien mengatakan “nyeri saat beraktivitas”
DO:
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan umum: sakit sedang
TTV
TD: 120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 ºC
Pasien tampak pucat
Ekstremitas bawah tampak bengkak grade +1
Nadi apical 90 x/menit
Irama jantung tidak teratur
S1, S2 terdengar lemah
Skala nyeri 4
Kharakteristik seperti di tusuk-tusuk
Lamanya nyeri 5 menit
Frekuensi nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis saat nyeri muncul
Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
Hasil ECHO: EF 43%, global pergerakan menurun, dimensian ruang
jantung: LV menebal, thrombus (-), PE (-), LV kontraktilitas global
menurun
Hasil EKG: Atrial fibrilasi
Rongent Thorax: Cardiomegali
C. Perencanaan Keperawatan
No Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Auskultasi nadi apical, 1.Takikardi biasanya
asuhan keperawaran irama muncul saat pasien
kepada Ny. S selama 2. Auskultasi bunyi jantung dalam
3x24 jam diharapkan 3. Palpasi denyut nadi kondisi istirahat,
curah jantung perifer untukmengompensa
adekuat dengan 4. Monitor TTV si, penurunan
kriteria hasil: 5. Kaji kulit terhadap pucat kontraktilitasventrik
TTV dalam batas dan sianosis ular.
normal 6. Kaji skala nyeri 2. S1 dan S2 lemah
Denyut jantung 7. Anjurkan pasien untuk akibat penurunan
dalam batas istirahat dengan posisi kemampuan jantung
normal semifowler untuk memompa
Irama jantung 8. Ciptakan lingkungan irama gallop.
teratur yang tenang dan batasi 3. Penurunan curah
pengunjung jantung dapat
9. Berikan pendidikan terlihat pada
kesehatan tentang CHF penurunan denyut
10. Berikan obat sesuai nadi radialis.
program: 4.CHF tekanan
Bisoprolol 5mg 1x2,5mg darah meningkat
jam 06:00 WIB (oral) karena peningkatan
Folid acid 5mg 1x1 tablet tekanan pembuluh
jam 06:00 WIB (oral) darah sistemik.
Nitrockaf 5mg 2x1 kapsul 5.Pucat indikasi
jam 06:00, 18:00 WIB (oral) berkurangnya
perfusi perfifer
sekunder akibat dari
curah jantung tidak
adekuat, sianosis
dapat terjadi pada
CHF.
6.Untuk mengetahui
perkembangan nyeri
yang dirasakan
pasien.
7. Istirahat fisik
harus dipertahankan
untuk
meningkatkan
efisiensi kontraksi
jantung dan
menurunkan beban
jantung.
8.Untuk mengurangi
stress.
9. Untuk menambah
pengetahuan pasien
dan keluarga tentang
CHF.
10.Untuk
meningkatkan curah
jantung.
2 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1.Untuk mengetahui
asuhan keperawatan 2. Auskultasi suara nafas perkembangan
kepada Ny. S selama 3. Ajarkan pasien untuk pasien.
3x24 jam diharapkan batuk efektif dan tarik nafas 2.Mengetahui
bersihan jalan nafas dalam adanya kongesti
efektif dengan 4. Pertahankan posisi semi paru/ adanya
kriteria hasil: fowler penumpukkansekret.
Pasien bebas dari 5. Berikan obat sesuai 3. Memberikan jalan
gejala program: nafas dan
gangguan pernafasan Nac 200mg 3x1 kapsul memfasilitasi
TTV dalam batas jam 06:00, 12:00, 18:00 kebutuhan oksigen.
normal WIB (oral) 4.Mengurangi
Pasien tidak batuk Ventolin 2,5mg 2x1 ampul konsumsi dan
Suara nafas jam 06:00, 18:00 WIB kebutuhan oksigen,
vesikuler (inhalasi) meningkatkan
inflasi paru.
5.Untukmeningkatk
an pengiriman
oksigen dengan
mendilatasi nafas
kecil dan
mengeluarkan efek
diuretik ringan
untuk membantu
dalam mengurangi
kongesti paru.
3 Setelah dilakukan 1. Monitor intake dan output 1.Untuk mengetahui
asuhan keperawatan per 24 jam keseimbangan
kepada Ny. S selama 2. Kaji edema pitting cairan.
3x24 jam diharapkan 3. Auskultasi suara nafas 2.Retensi cairan
dapat 4. Berikan obat sesuai yang berlebihan
mempertahankan program: sebagai
keseimbangan Diuretik lasix 2ml 1x1 pembentukkan
cairan dengan ampul jam 06:00 WIB edema.
kriteria hasil: (injeksi IV) 3. Kelebihan volume
Pasien KSR 600mg 3x1 tablet cairan menyebabkan
menunjukkan jam 06:00, 12:00, 18:00 kongesti paru.
volume cairan stabil WIB (oral) 4.Diuretik
dengan asupan dan NaCl kapsul 500mg 3x1 meningkatkan aliran
keluaran seimbang kapsul jam 06:00, 12:00, urine serta
TTV dalam batas 18:00 WIB (oral) menghambat Na dan
normal Cl pada tubulus
Tidak ada edema ginjal, suplemen
kalium dan natrium
untuk menggantikan
kalium dan natrium
yang hilang.
4 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV, khususnya 1. Hipotensi
asuhan keperawatan pasien ortostatik dapat
kepada Ny. S selama menggunakan diuretik, terjadi saat
3x24 jam diharapkan vasodilator beraktivitas akibat
toleransi terhadap 2. Kaji tingkat kelelahan, dari obat diuretik
aktivitas dengan evaluasi penyebab lain dan vasodilator atau
kriteria kelelahan misalnya: pengaruh fungsi
hasil: nyeri, perawatan gagal jantung.
Berpartisipasi jantung 2. Kelelahan karena
dalam kegiatan 3. Kaji kekuatan otot pasien gagal jantung kronik
yang diinginkan 4. Dukung pasien untuk dapat berhubungan
sesuai kemampuan meningkatkan aktivitas dengan
Peningkatan secara bertahap hemodinamik,
toleransi aktivitas 5. Bantu untuk pemenuhan pernafasan, dan
denganberkurangnya kebutuhan pasien sehari-hari kelainan otot perifer.
kelelahan dan 3. Untuk
kelemahan mengetahui
kekuatan otot
sehingga
dapat mengetahui
toleransi aktivitas.
4. Memenuhi
kebutuhan pasien
tanpa
mempengaruhi
kebutuhan oksigen
yang berlebih.
5. Agar kebutuhan
pasien yang
dibutuhkan
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA