Anda di halaman 1dari 23

GAGAL JANTUNG

Dosen Pengampu :
Sukma Wicaturatmashudi, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Tingkat 2.A
1. Erika Sherly Damayanti (PO.71.20.1.19.029)
2. Erina Rahmadiyah (PO.71.20.1.19.030)
3. Famela (PO.71.20.1.19.031)
4. Fanisa Amalia Safitri (PO.71.20.1.19.032)
5. Farha Diba Panerli (PO.71.20.1.19.033)
6. Febriani Suci Priadi (PO.71.20.1.19.034)
7. Fenni Octa Labina (PO.71.20.1.19.035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Gagal Jantung

A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 07 Mei 2018 di
pavilium Marwah Atas Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
1. Identitas
Pasien berinisial Ny. S, jenis kelamin perempuan, usia 82 tahun,
status perkawinan janda, agama Islam, suku bangsa Sunda, pendidikan
terakhir SD. Bahasa yang digunakan Indonesia, pekerjaan ibu rumah
tangga, alamat Jl. Kenunig Dalam RT 6/4 No. 32, Kel. Utan Kayu Utara,
Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Sumber biaya
BPJS, sumber informasi diperoleh dari pasien, keluarga, tim perawat di
ruangan, dan status pasien.
2. Resume Kasus
Pasien masuk dari UGD pada hari Jum’at, 04 Mei 2018, jam 10:00
WIB. Sebelum diantar oleh keluarga ke UGD pasien dengan keluhan
sesak sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak karena sering
beraktivitas dirumah, karakteristik seperti tertimpan beban berat, sesak di
area lapang dada, skala sesak 4, lamanya 10 menit. Saat datang ke UGD,
kondisi pasien sesak masih dirasakan, nyeri dada sisi kiri, badan lemas
seluruh tubuh, hasil TTV TD: 110/60 mmHg, N: 87 x/menit, RR: 30
x/menit, S: 36,5 , pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien dilakukan
pemeriksaan penunjang, seperti: EKG dengan hasil Atrial Fibrilasi, HR:
87 x/menit, irama tidak teratur, pemeriksaan rongent thorax dengan hasil
COR: agak membesar, elongasi aorta, Pulmo: Corakan bronchovasculer
kasar, sinus, diafragma, tulang: normal, Kesan: Cardiomegali, dan
bronchitis kronis, pemeriksaan lab dengan hasil:
Hasil Pemeriksaan Laboraturium pada Tanggal 04 Mei 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Rutin
Hemoglobin L 10,4 g/dl 11.7- 15.5
Jumlah Leukosit H 11.82 10’3/ uL 3.60-11.00
Hematokrit L 29 % 35-47
Jumlah 225 10’3/ uL 150-440
Trombosit
Eritrosit L 3.59 10’6/ uL 3.80-5.20
MCV/ VER 81 fL 80-100
MCH/ KHER 29 Pg 26-34
Kimia Klinik 36 g/dl 32-36
Jantung
Troponim T Negatif Ng/ml < 0.03 (-)
Negatif
Faal Ginjal
Kreatinin Darah H 2.4 mg/dl < 1.4
Elektrolit
Natrium (Na) L 129 mEq/L 135-147
Darah
Kalium (K) L 2.7 mEq/L 3.5-5.0
Darah
Klorida (Cl) 99 mEq/L 94-111
Darah
Diabetes
Glukosa Darah 126 mg/dl 70-200
Sewaktu

Pasien di diagnosa medis Dyspneu e.c CHF dengan masalah


keperawatan gangguan pernafasan. Tindakan yang sudah dilakukan di
UGD adalah observasi TTV, pemasangan infus dengan cairan Asering
500cc/24 jam, pemberian nasal kanul 3 liter, pemasangan kateter. Pasien
di UGD diberikan obat CPG 75mg, ondansentron 1g, ISDN 5mg, Rantin
1g, aspilet 80mg, lasix 2ml. Evaluasi keperawatan pasien di UGD, yaitu
pasien masih merasakan sesak, dan nyeri dada sisi kiri, terpasang nasal
kanul 3 liter. Pasien di pindahkan ke pavilium Marwah Atas dikamar 02
pada hari Jum’at, 04 Mei 2018, jam 23:45 WIB diantar oleh petugas dan
keluarga dengan keluhan pasien sesak dan nyeri dada sisi kiri yang
dirasakanseperti di UGD. Kondisi pasien di ruangan kesadaran
composmentis, GCS: E: 4, M: 6, V: 5, TTV TD: 110/ 70 mmHg, N: 83
x/menit, RR: 30 x/menit, S: 36,5 , badan lemas. Sesak karena aktivitas,
karakteristik seperti tertimpan beban berat, sesak di area lapang dada,
skala sesak 4, lamanya 10 menit, nyeri dada sisi kiri, frekuensi kadang
kala, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7, lamanya nyeri 10 menit.
Pasien di diagnosa medis CHF dan masalah keperawatan nyeri akut
berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung. Tindakan yang
sudah dilakukan oleh perawat ruangan, yaitu: monitor TTV, monitor
CRT, monitor nyeri, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian obat, yaitu NaCl kapsul 500mg 3x1
kapsul, bisoprolol 5mg 1x2,5mg, folid acid 5mg 1x1 tablet, nitrockaf
5mg 2x1 kapsul, KSR 600mg 3x1 tablet, lasix 2ml 1x1 ampul. Evaluasi
keperawatan tanggal 07 Mei 2018, yaitu: sesak berkurang, sudah tidak
memakai nasal kanul, nyeri dada sisi kiri berkurang.

3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan saat ini pasien mengatakan badan lemas, sesak nafas
saat beraktivitas seperti tertimpan beban berat, sesak di area lapang
dada, skala sesak 3, lamanya 5 menit. Nyeri dada sisi kiri seperti
ditusuktusuk, skala nyeri 4, frekuensi hilang timbul, lamanya 5
menit. Batuk sudah 3 hari yang lalu dengan produktif sputum warna
putih, konsistensi encer. Masalah ini dirasakan secara bertahap
ketika aktivitas, dan untuk upaya mengatasinya dengan beristirahat,
dan minum obat.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut keluarga pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2
tahun yang lalu tetapi sudah sembuh 3 bulan yang lalu. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi obat, makanan, binatang, dan lingkungan.
Pasien tidak ada riwayat kecelakaan, dan tidak ada riwayat di rawat
dirumah sakit. Riwayat pemakaian obat yaitu Amlodipine 5mg dan
sudah berhenti minum obat 3 bulan yang lalu karena riwayat
hipertensi pasien sudah sembuh, dan pasien mengikuti intruksi
dokter untuk kontrol hipertensi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien anak kedua dari empat bersaudara. Orang tua pasien
sudah meninggal. Suami pasien yaitu Tn. S meninggal karena
penyakit prostad. Adik pertama pasien yaitu Ny. M sudah meninggal
karena penyakit hipertensi. Anak kedua pasien yaitu Ny.M memiliki
katarak dan sudah dioperasi. Pasien saat ini memiliki penyakit CHF.
Pasien memiliki empat orang anak dan empat orang anaknya sudah
tidak tinggal serumah. Pasien tinggal dirumah sendiri.
Genogram Ny. S

d. Riwayat psikososial dan spiritual


Saat ini orang terdekat dengan pasien adalah anak pertamanya
karena rumahnya berdekatan. Pola komunikasi pasien dengan
keluarga dan orang lain baik, setiap ada permasalahan selalu di
diskusikan dengan keluarga dan selalu diputuskan bersama keluarga.
Kegiatan masyarakat yang di ikuti pasien adalah pengajian ibu-ibu di
rumah. Hal yang dipikirkan saat ini adalah penyakitnya sekarang
yang belum kunjung sembuh. Harapan pasien terhadap penyakitnya
ingin lekas sembuh walaupun tidak maksimal dan ingin cepat
kembali ke rumah. Aktivitas agama pasien beribadah 5 waktu tidak
di tinggalkan karena sebagai kewajiban yang harus di laksanakan
dan berzikir. Kondisi lingkungan rumah pasien ramai dan bising
karena berdekatan dengan kost-kostan. Sisi keamanan kondisi rumah
pasien antara tempat tidur dan kamar mandi dalam 1 kamar dan
lantai kamar mandi tidak licin, jika pasien membutuhkan bantuan
keluarganya maka pasien menelpon anak-anaknya terutama anak
pertamanya karena rumahnya berdekatan dengan pasien.
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum dirawat
Sebelum sakit pola kebiasaan makan pasien adalah
3x/hari dengan menghabiskan 1 porsi makanan dengan
komposisi makanan nasi, lauk, dan sayur. Pasien sebelum
sakit nafsu makan baik, tidak ada hambatan dalam hal
mengkonsumsi makanan.
b) Saat dirawat
Pola makan pasien saat dirawat 3x/hari. Nafsu makan
pasien 1/2 porsi karena pasien tidak suka makanan di rumah
sakit. Saat ini pasien mendapatkan diit lunak dengan diit
jantung 3 (DD3).
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum dirawat
Sebelum sakit pasien biasa buang air kecil 6x/hari
dengan volume tidak terukur, warna kuning jernih. Buang
air besar pasien 1x/hari dengan warna kuning,
konsistensinya lembek.
b) Saat dirawat
Saat dirawat pasien buang air kecil 800ml/hari, warna
kuning jernih, dan pasien terpasang kateter hari ketiga
dengan kondisi kateter bersih. Buang air besar pasien
1x/hari, warna kuning jernih, dan konsistensinya lembek.
3) Pola Personal Hygiene
a) Sebelum dirawat
Pasien biasa mandi 2x/hari menggunakan sabun, dan
menggosok gigi 2x/hari menggunakan odol dan sikat gigi,
setiap mandi pagi dan sore. Pasien 2x/minggu
membersihkan rambutnya dengan menggunakan shampo.
b) saat dirawat
Selama dirawat pasien mandi dibantu sebagian oleh
keluarga 2x/hari, menggosok gigi 2x/hari, setiap pagi dan
sore. Pasien mandi hanya dilap dengan air hangat karena
pasien hanya beraktivitas di tempat tidur saja.
4) Pola Istirahat Tidur
a) Sebelum dirawat
Pasien tidur selama 6 jam/hari di malam hari, dan tidur
3 jam/hari di siang hari. Dan tidak mempunyai kebiasaan
sebelum tidur dan sesudah tidur.
b) Saat dirawat
Pasien tidur selama 6 jam/hari dengan sering terbangun
di malam hari, dan tidur 2 jam/hari di siang hari. Karena
sudah bosan dengan suasana rumah sakit, dan terkadang
banyaknya pengunjung. Dan tidak mempunyai kebiasaan
sebelum tidur dan sesudah tidur.
5) Pola Aktivitas dan Latihan
a) Sebelum dirawat
Aktivitas sehari-hari pasien yaitu hanya membersihkan
rumahnya dan jika sering melakukan aktivitas terlalu lama
pasien mudah lelah. Pasien tidak pernah melakukan
olahraga karena faktor usia.
b) Saat dirawat
Selama dirawat aktivitas pasien terganggu karena
kurang terbiasa dengan suasana rumah sakit dan pasien
ingin segera pulang. Aktivitas pasien hanya di tempat tidur,
dan duduk untuk mengobrol dengan keluarga atau orang
yang membesuk.
4. Pengkajian Fisik
Keadaan umum pasien sakit sedang, kesadaran pasien compos metis,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, berat badan pasien 55 kg
(BB ideal: 54-66 kg), tinggi badan pasien 160 cm (IMT: 21,48/ normal).
Tekanan darah pasien 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit, pernafasan 21
x/menit, suhu 36,5
a. Sistem penglihatan
Fungsi penglihatan pasien normal, tidak terdapat tanda-tanda
radang, tidak ada kelainan otot-otot mata, pupil bereaksi terhadap
rangsang cahaya, posisi mata simetris, kelopak mata normal,
pergerakan bola mata normal. Konjungtiva an anemis, kornea
normal, sklera anikterik, pupil isokor, pasien tidak menggunakan
kacamata, dan tidak menggunakan lensa kontak.
b. Sistem pendengaran dan wicara
Fungsi pendengaran pasien normal, daun telinga normal,
karakteristik serumen warna kuning, kosistensi kental, bau khas,
kondisi telinga normal. Tidak ada cairan dari telinga pasien, tidak
ada perasaan penuh di telinga, tidak tinitus, tidak mempunyai
gangguan kesimbangan, dan tidak memakai alat bantu dengar.
Sistem wicara pasien normal, dan menanggapi pembicaraan sesuai.
c. Sistem pernafasan
Jalan nafas pasien ada sumbatan sekret, pernafasan sesak, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi nafas 21x/menit,
irama teratur, jenis pernafasan spontan, kedalaman dangkal. Pasien
batuk dengan produktif sputum warna putih, konsistensi encer, tidak
terdapat darah, suara nafas ronchi, tidak ada nyeri saat bernafas, dan
tidak menggunakan oksigen tambahan.
d. Sistem kardiovaskuler
Nadi pasien 86 x/menit, irama teratur, denyut nadi kuat, tekanan
darah 120/80 mmHg, tidak ada distensi vena jugularis, temperatur
kulit hangat, warna kulit pucat, pengisian kapiler <2 detik, terdapat
edema pada tungkai bawah grade +1. Kecepatan denyut apical 90
x/menit, irama tidak teratur, S1 dan S2 terdengar lemah, nyeri dada
sisi kiri saat aktivita, karakteristik seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri
4, frekuensi hilang timbul, lamanya nyeri 5 menit, pasien tampak
meringis saat nyeri muncul.
e. Sistem hematologi
Tidak ada perdarahan, warna kulit pucat, Hb 11.3 g/dl.
f. Sistem saraf pusat
Pasien tidak ada keluhan sakit kepala, tigkat kesadaran compos
mentis, GCS E: 4, M: 6, V: 5, tidak ada tanda-tanda peningkatan
TIK, tidak ada gangguan sistem persyarafan, pemeriksaan refleks
fisiologis normal, dan refleks patologis tidak.
g. Sistem pencernaan
Gigi pasien tidak caries, tidak menggunakan gigi palsu, tidak
ada stomatitis, lidah tidak kotor, salifa normal, tidak ada muntah,
tidak ada mual. Tidak ada nyeri daerah perut, bising usus 10 x/menit,
tidak ada diare, tidak konstipasi, hepar tak teraba, dan abdomen
lembek.
h. Sistem endokrin
Pasien tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau
keton, tidak ada luka gangren.
i. Sistem urogenital
Balance cairan selama 24 jam. Intake: 2000 ml (infus: 600 ml,
minum: 1400 ml) - Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml, IWL: 500 ml).
Jadi balance cairan +700 ml. Perubahan pola kemih pasien nocturia,
warna kuning jernih, tidak ada distensi kandung kemih, tidak
keluhan sakit pinggang, dan tidak ada nyeri.
j. Sistem integumen
Turgor kulit pasien baik, temperatur kulit hangat, warna kulit
pucat, keadaan kulit baik, tidak ada kelainan kulit, tidak ada tanda-
tanda peradangan pada kondisi pemasangan infus.
k. Sistem muskuloskletal
Pasien terdapat kesulitan dalam pergerakan, sakit pada sendi
kaki, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan bentuk tulang sendi, tidak
ada kelainan struktur tulang belakang, keadaan tonus otot baik,
ekstremitas bawah tampak bengkak grade +1, kekuatan otot:
5555ǀ5555
3333ǀ3333

5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Tanggal 06 Mei 2018
Pemerriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Rutin
Hemoglobin L 11.3 g/dl 11.7-15.5
Jumlah Leukosit H 12.65 10’3/ uL 3.60-11.00
Hematokrit L 33 % 35-47
Jumlah 357 10’3/ uL 150-440
Trombosit
Eritrosit 3.93 10’6/ uL 3.80-5.20
MCV/ VER 85 Fl 80-100
MCH/ VER 29 Pg 26-34
MCHC/ KHER 34 g/dl 32-36

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Kimia Klinik
Faal Ginjal
Kreatinin Darah 12 mg/dl < 1.4
Diabetes
Gula Darah 96 mg/dl 70-200
Sewaktu

Hasil Pemeriksaan ECHO pada Tanggal 06 Mei 2018


Data Hasil Satuan Vales
Aorta Root Diameter 29 21-37 mm
Left Atrium Dimension 36 15-40 mm
Left Dimension (ED) 45 56 mm
Ventricle
(ES) 35 Variable
(EF) 43 >50%
LVPW Thickness (ED) 12/14 6-12 mm
IVS Thickness (ED) 12/15 6-12 mm
EPSS 8 < 10 mm
TAPSE 20 >15 mm
Comments Global pergerakan menurun
Dimensian ruang jantung: LV menebal,
thrombus (-), PE (-)
LV kontraktilitas global menurun
LV fgs diastolik gangguan relaksasi
RV kontraktilitas normal, TAPSE 2.0
cm
Hipokinetik basal-mid posterior wall
Katup: Mitral: morfologi kesan normal
Aorta: 3 kuspis
Doppler: E/A <1, MR (-), AR (-), TR (-)
Final LVH konsentrik dengan LV
Conclusion kontraktiltas menurun
Disfungsi diastolic grade 1
RWMA (+) saat resting

6. Pelaksanaan Terapi
a. Terapi oral:
1) Nac 200mg 3x1 kapsul jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
2) Bisoprolol 5mg 1x2,5mg jam 06:00 WIB
3) Folid acid 5mg 1x1 tablet jam 06:00 WIB
4) Nitrockaf 5mg 2x1 kapsul jam 06:00, 18:00 WIB
5) NaCl kapsul 500mg 3x1 kapsul jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
6) KSR 600mg 3x1 tablet jam 06:00, 12:00, 18:00 WIB
b. Terapi injeksi:
1) Lasix 2ml 1x1 ampul jam 06:00 WIB
c. Terapi inhalasi
1) Ventolin 2,5mg 2x1 ampul jam 06:00, 18:00 WIB
d. Infus
1) Asering 500ml/8 jam 20 tetes/menit
e. Diit
1) Lunak dengan diit jantung 3 (DD3)

7. Data Fokus
No Data Objektif Data Subyektif Masalah
Keperrawatan
1 Kesadaran: Compos mentis Pasien Penurunan
Keadaan umum: sakit sedang mengatakan curah
TTV TD: 120/80 mmHg, N: “cepat lelah, jantung
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 badan terasa
Pasien tampak pucat lemas”
Ekstremitas bawah tampak Pasien
bengkak grade +1 mengatakan
Nadi apical 90 x/menit “nyeri
Irama jantung tidak teratur pada dada sebelah
S1, S2 terdengar lemah kiri“
Skala nyeri 4 Pasien
mengatakan
Kharakteristik seperti di tusuk-
“nyeri
tusuk
saat beraktivitas”
Lamanya nyeri 5 menit
Frekuensi nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis saat nyeri
muncul
Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
Hasil ECHO: EF 43%, global
pergerakan ruang jantung: LV
menebal, thrombus (-), PE (-), LV
kontraktilitas global menurun
Hasil EKG: Atrial fibrilasi
Rongent Thorax: Cardiomegali
2 Tampak ada sumbatan pada jalan Pasien Bersihan jalan
nafas mengatakan nafas tidak
Pasien tampak sesak saat “nafasnya sesak efektif
melakukan aktivitas saat melakukan
Karakteristik seperti tertimpah aktivitas”
beban berat Pasien
Sesak di area lapang dada mengatakan
Skala sesak 5 menit “cepat lelah”
TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Kedalaman nafas dangkal
Pasien tampak batuk
Batuk produktif
Sputum warna putih
Konsistensi sputum encer
Suara nafas ronchi
Rongent Thorax:
3 Ekstremitas bawah tampak Pasien Kelebihan
bengkak grade +1 mengatakan volume
TTV TD: 120/80 mmHg, N: “sesak saat cairan
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 aktivitas”
Balance cairan: intake 2000 ml Pasien
(infus: 600 ml, minum: 1400 ml) - mengatakan
Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml, “bengkak di kaki”
IWL: 500 ml) = +700 ml/hari
Hasil lab: Cr 1,2 mg/dl, Na 129
mEq/L, K 2,7 mEq/L, Cl 99 mEq/L
4 Pasien tampak cepat lelah saat Pasien Intoleransi
aktivitas mengatakan aktivitas
Pasien tampak membatasi “nafasnya sesak
aktivitasnya dan nyeri dada
Pasien tampak sulit dalam saat melakukan
pergerakan aktivitas”
Pasien tampak sakit pada sendi Pasien
kaki mengatakan
Ekstremitas bawah bengkak grade “badannya terasa
+1 lemas, dan lemah
Kekuatan otot: apabila
5 5 5 5ǀ 5 5 5 5 melakukan
3 3 3 3ǀ 3 3 3 3 aktivitas”
TTV TD: 120/80 mmHg, N:

8. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Penurunan Ketidakmampuan
Pasien mengatakan “cepat lelah, curah jantung memompa
badan terasa lemas” jantung sejumlah darah
Pasien mengatakan “nyeri pada untuk
dada sebelah kiri“ mencukupi
Pasien mengatakan “nyeri saat kebutuhan jaringan
beraktivitas” tubuh
DO:
Kesadaran: Compos mentis
Keadaan umum: sakit sedang
TTV TD: 120/80 mmHg, N: 86
x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
Pasien tampak pucat
Ekstremitas bawah tampak
bengkak grade +1
Nadi apical 90 x/menit
Irama jantung tidak teratur
S1, S2 terdengar lemah
Skala nyeri 4
Kharakteristik seperti di tusuk-
tusuk
Lamanya nyeri 5 menit
Frekuensi nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis saat nyeri
muncul
Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
Hasil ECHO: EF 43%, global
pergerakan menurun, dimensian
ruang jantung: LV menebal,
thrombus (-), PE (-), LV
kontraktilitas global menurun
Hasil EKG: Atrial fibrilasi
Rongent Thorax:
2 DS: Bersihan jalan Proses infeksi
 Pasien mengatakan “nafasnya nafas tidak
sesak saat melakukan aktivitas” efektif
 Pasien mengatakan “cepat lelah”
DO:
 Tampak ada sumbatan pada jalan
nafas
 Pasien tampak sesak saat
melakukan aktivitas
 Karakteristik seperti tertimpah
beban berat
 Sesak di area lapang dada
 Skala sesak 5 menit
 TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
 Kedalaman nafas dangkal
 Pasien tampak batuk
 Batuk produktif
 Sputum warna putih
 Konsistensi sputum encer
 Suara nafas ronchi
 Rongent Thorax:
3 DS: Kelebihan Menurunnya curah
 Pasien mengatakan “sesak saat volume Jantung
aktivitas” cairan
 Pasien mengatakan “bengkak di
kaki”
DO:
 Ekstremitas bawah bengkak grade
+1
 TTV TD: 120/80 mmHg, N:
86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
 Balance cairan: intake 2000 ml
(infus: 600 ml, minum: 1400 ml) -
Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml,
IWL: 500 ml) = +700 ml/hari
 Hasil lab: Cr 1,2 mg/dl, Na 129
mEq/L, K 2,7 mEq/L, Cl 99
4 DS: Intoleransi Ketidakseimbangan
 Pasien mengatakan “nafasnya aktivitas suplai dan
sesak dan nyeri dada saat kebutuhan
melakukan aktivitas” oksigen
 Pasien mengatakan “badannya
terasa lemas, dan lemah apabila
melakukan aktivitas”
DO:
 Pasien tampak cepat lelah saat
aktivitas
 Pasien tampak membatasi
aktivitasnya
 Pasien tampak sulit dalam
pergerakan
 Pasien tampak sakit pada sendi
kaki
 Ekstremitas bawah bengkak grade
+1
 Kekuatan otot:
5 5 5 5ǀ 5 5 5 5
3 3 3 3ǀ 3 3 3 3
 TTV
TD: 120/80 mmHg, N:
86 x/menit, RR: 21 °C

B. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan jantung
memompa sejumlah darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan tubuh di
tandai dengan:
DS:
 Pasien mengatakan “cepat lelah, badan terasa lemas”
 Pasien mengatakan “nyeri pada dada sebelah kiri“
 Pasien mengatakan “nyeri saat beraktivitas”
DO:
 Kesadaran: Compos mentis
 Keadaan umum: sakit sedang
 TTV
TD: 120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5 ºC
 Pasien tampak pucat
 Ekstremitas bawah tampak bengkak grade +1
 Nadi apical 90 x/menit
 Irama jantung tidak teratur
 S1, S2 terdengar lemah
 Skala nyeri 4
 Kharakteristik seperti di tusuk-tusuk
 Lamanya nyeri 5 menit
 Frekuensi nyeri hilang timbul
 Pasien tampak meringis saat nyeri muncul
 Hasil lab: Hb 11,3 g/dl
 Hasil ECHO: EF 43%, global pergerakan menurun, dimensian ruang
jantung: LV menebal, thrombus (-), PE (-), LV kontraktilitas global
menurun
 Hasil EKG: Atrial fibrilasi
 Rongent Thorax: Cardiomegali

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi di


tandai dengan:
DS:
 Pasien mengatakan “nafasnya sesak saat melakukan aktivitas”
 Pasien mengatakan “cepat lelah”
DO:
 Tampak ada sumbatan pada jalan nafas
 Pasien tampak sesak saat melakukan aktivitas
 Karakteristik seperti tertimpah beban berat
 Sesak di area lapang dada
 Skala sesak 5 menit
 TTV
TD: 120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
 Kedalaman nafas dangkal
 Pasien tampak batuk
 Batuk produktif
 Sputum warna putih
 Konsistensi sputum encer
 Suara nafas ronchi
 Rongent Thorax: Bronchitis kronis
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah
jantung di tandai dengan:
DS:
 Pasien mengatakan “sesak saat aktivitas”
 Pasien mengatakan “bengkak di kaki”
DO:
 Ekstremitas bawah bengkak grade +1
 TTV
TD: 120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5
 Balance cairan: intake 2000 ml (infus: 600 ml, minum: 1400 ml) -
Output: 1300 ml ( BAK: 800 ml, IWL: 500 ml) = +700 ml/hari
 Hasil lab: Cr 1,2 mg/dl, Na 129 mEq/L, K 2,7 mEq/L, Cl 99 mEq/L
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen di tandai dengan:
DS:
 Pasien mengatakan “nafasnya sesak dan nyeri dada saat melakukan
aktivitas”
 Pasien mengatakan “badannya terasa lemas, dan lemah apabila
melakukan aktivitas”
DO:
 Pasien tampak cepat lelah saat aktivitas
 Pasien tampak membatasi aktivitasnya
 Pasien tampak sulit dalam pergerakan
 Pasien tampak sakit pada sendi kaki
 Ekstremitas bawah bengkak grade +1
 Kekuatan otot:
5 5 5 5ǀ 5 5 5 5
3 3 3 3ǀ 3 3 3 3
 TTV
TD: 120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5ºC

C. Perencanaan Keperawatan
No Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Auskultasi nadi apical, 1.Takikardi biasanya
asuhan keperawaran irama muncul saat pasien
kepada Ny. S selama 2. Auskultasi bunyi jantung dalam
3x24 jam diharapkan 3. Palpasi denyut nadi kondisi istirahat,
curah jantung perifer untukmengompensa
adekuat dengan 4. Monitor TTV si, penurunan
kriteria hasil: 5. Kaji kulit terhadap pucat kontraktilitasventrik
 TTV dalam batas dan sianosis ular.
normal 6. Kaji skala nyeri 2. S1 dan S2 lemah
 Denyut jantung 7. Anjurkan pasien untuk akibat penurunan
dalam batas istirahat dengan posisi kemampuan jantung
normal semifowler untuk memompa
 Irama jantung 8. Ciptakan lingkungan irama gallop.
teratur yang tenang dan batasi 3. Penurunan curah
pengunjung jantung dapat
9. Berikan pendidikan terlihat pada
kesehatan tentang CHF penurunan denyut
10. Berikan obat sesuai nadi radialis.
program: 4.CHF tekanan
 Bisoprolol 5mg 1x2,5mg darah meningkat
jam 06:00 WIB (oral) karena peningkatan
 Folid acid 5mg 1x1 tablet tekanan pembuluh
jam 06:00 WIB (oral) darah sistemik.
 Nitrockaf 5mg 2x1 kapsul 5.Pucat indikasi
jam 06:00, 18:00 WIB (oral) berkurangnya
perfusi perfifer
sekunder akibat dari
curah jantung tidak
adekuat, sianosis
dapat terjadi pada
CHF.
6.Untuk mengetahui
perkembangan nyeri
yang dirasakan
pasien.
7. Istirahat fisik
harus dipertahankan
untuk
meningkatkan
efisiensi kontraksi
jantung dan
menurunkan beban
jantung.
8.Untuk mengurangi
stress.
9. Untuk menambah
pengetahuan pasien
dan keluarga tentang
CHF.
10.Untuk
meningkatkan curah
jantung.
2 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1.Untuk mengetahui
asuhan keperawatan 2. Auskultasi suara nafas perkembangan
kepada Ny. S selama 3. Ajarkan pasien untuk pasien.
3x24 jam diharapkan batuk efektif dan tarik nafas 2.Mengetahui
bersihan jalan nafas dalam adanya kongesti
efektif dengan 4. Pertahankan posisi semi paru/ adanya
kriteria hasil: fowler penumpukkansekret.
 Pasien bebas dari 5. Berikan obat sesuai 3. Memberikan jalan
gejala program: nafas dan
gangguan pernafasan  Nac 200mg 3x1 kapsul memfasilitasi
 TTV dalam batas jam 06:00, 12:00, 18:00 kebutuhan oksigen.
normal WIB (oral) 4.Mengurangi
 Pasien tidak batuk  Ventolin 2,5mg 2x1 ampul konsumsi dan
 Suara nafas jam 06:00, 18:00 WIB kebutuhan oksigen,
vesikuler (inhalasi) meningkatkan
inflasi paru.
5.Untukmeningkatk
an pengiriman
oksigen dengan
mendilatasi nafas
kecil dan
mengeluarkan efek
diuretik ringan
untuk membantu
dalam mengurangi
kongesti paru.
3 Setelah dilakukan 1. Monitor intake dan output 1.Untuk mengetahui
asuhan keperawatan per 24 jam keseimbangan
kepada Ny. S selama 2. Kaji edema pitting cairan.
3x24 jam diharapkan 3. Auskultasi suara nafas 2.Retensi cairan
dapat 4. Berikan obat sesuai yang berlebihan
mempertahankan program: sebagai
keseimbangan  Diuretik lasix 2ml 1x1 pembentukkan
cairan dengan ampul jam 06:00 WIB edema.
kriteria hasil: (injeksi IV) 3. Kelebihan volume
Pasien  KSR 600mg 3x1 tablet cairan menyebabkan
menunjukkan jam 06:00, 12:00, 18:00 kongesti paru.
volume cairan stabil WIB (oral) 4.Diuretik
dengan asupan dan  NaCl kapsul 500mg 3x1 meningkatkan aliran
keluaran seimbang kapsul jam 06:00, 12:00, urine serta
 TTV dalam batas 18:00 WIB (oral) menghambat Na dan
normal Cl pada tubulus
 Tidak ada edema ginjal, suplemen
kalium dan natrium
untuk menggantikan
kalium dan natrium
yang hilang.
4 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV, khususnya 1. Hipotensi
asuhan keperawatan pasien ortostatik dapat
kepada Ny. S selama menggunakan diuretik, terjadi saat
3x24 jam diharapkan vasodilator beraktivitas akibat
toleransi terhadap 2. Kaji tingkat kelelahan, dari obat diuretik
aktivitas dengan evaluasi penyebab lain dan vasodilator atau
kriteria kelelahan misalnya: pengaruh fungsi
hasil: nyeri, perawatan gagal jantung.
 Berpartisipasi jantung 2. Kelelahan karena
dalam kegiatan 3. Kaji kekuatan otot pasien gagal jantung kronik
yang diinginkan 4. Dukung pasien untuk dapat berhubungan
sesuai kemampuan meningkatkan aktivitas dengan
 Peningkatan secara bertahap hemodinamik,
toleransi aktivitas 5. Bantu untuk pemenuhan pernafasan, dan
denganberkurangnya kebutuhan pasien sehari-hari kelainan otot perifer.
kelelahan dan 3. Untuk
kelemahan mengetahui
kekuatan otot
sehingga
dapat mengetahui
toleransi aktivitas.
4. Memenuhi
kebutuhan pasien
tanpa
mempengaruhi
kebutuhan oksigen
yang berlebih.
5. Agar kebutuhan
pasien yang
dibutuhkan
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Asikin M, dkk. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler.


Jakarta: Erlangga
Aspiani, Reny Yuli. (2015). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskuler Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: EGC
Kasron. (2012). Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha
Medika
LeMone, Priscilla, dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Gangguan Kardiovaskuler. Edisi 5. Diterjemahkan oleh: Nike Budhi
Subekti. Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Keperawatan Indonesa, Cetakan III Revisi. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Lampiran : Pembagian Tugas
1. Erika Sherly Damayanti (Mencari Materi)
2. Erina Rahmadiyah (Mengetik)
3. Famela (Mencari Materi)
4. Fanisa Amelia Safitri (Mengedit)
5. Farha Diba Panerli (Mencari Materi)
6. Febriani Suci Priadi (Mengetik)
7. Fenni Octa Labina (Mengedit)

Anda mungkin juga menyukai