SURVEI GNSS
2019
LEMBAR PENILAIAN
Bab I Pendahuluan
Sub Bab Nilai
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Waktu Praktikum
1.4 Lokasi Praktikum
Bab II Dasar Teori
2.1 Global Positioning System
(GPS)
2.2 Prinsip Penentuan Posisi
dengan GPS
2.3 Sistem RTK (Real Time
Kinematic)
2.4 Sistem Single Base RTK
(RTK-Radio)
2.5 NRTK (Network Real Time
Kinematic)
Bab III Metode Pelaksanaan
Pengolahan Data
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
i
DAFTAR PUSTAKA
4.1 Hasil............................................................................................................. 14
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
lapangan yang biasanya berhubungan dengan manajemen survey seperti
kelengkapan jenis peralatan yang di gunakan, kondisi di lapangan baik itu
geometri penerimaan satelit maupun jumlah titik, lokasi titik termasuk juga
metode pengamatan, pengolahan data dan organisasi pelaksanaan. Pada
praktikum ini peserta praktikum akan di kenalkan dan di ajarkan bagaimana
cara penggunaan GNSS menggunakan metode Real Time Kinematik.
Penentuan posisi real-time kinematic (RTK) adalah teknik navigasi satelit
yang digunakan untuk meningkatkan ketepatan data posisi yang diperoleh dari
sistem penentuan posisi berbasis satelit (sistem navigasi satelit global, GNSS)
seperti GPS, GLONASS, Galileo, dan BeiDou. Ia menggunakan pengukuran
fase gelombang pembawa sinyal sebagai tambahan terhadap konten informasi
dari sinyal dan bergantung pada stasiun referensi tunggal atau stasiun virtual
yang diinterpolasi untuk memberikan koreksi waktu nyata, memberikan
akurasi tingkat sentimeter (3).
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk memahami lebih dalam
tentang survey GNSS metode static dan metode RTK serta memahami
pengolahan data GPS dan mampu menganalisa hasil pengolahan data tersebut
(3).
2
1.3 Waktu Praktikum
3
BAB II DASAR TEORI
4
diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki
empat parameter yang harus ditentukan yaitu 3 (tiga) parameter koordinat X,
Y, Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan
jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan
minimal pengukuran jarak ke empat satelit. (2)
Secara umum metode dan sistem penentuan posisi dengan GPS dapat
diklasifikasikan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini :
5
Ketelitian posisi yang diberikan oleh sistem RTK sekitar 1-5 cm,
dengan syarat bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar. Salah satu
hal yang harus diatasi adalah penentuan ambiguitas fase dengan menggunakan
jumlah data yang terbatas dan juga dengan receiver yang bergerak merupakan
hal yang cukup susah. Mekanisme penentuan ambiguitas fase pada metode
RTK dinamakan on fly ambiguity (2).
6
2.5 NRTK (Network Real Time Kinematic)
7
BAB III METODE PELAKSANAAN
8
3. Masukan data hasil pengambilan di lapangan dengan metode Real Time
Kinematic (RTK) ke dalam layer.
9
5. Setelah muncul bentuk point di dalam layer, export data tersebut menjadi
shapefile. Klik Ok
6. Setelah itu data yang telah menjadi bentuk shapefile, lakukan define
projection untuk menyamakan data shapefile tersebut dengan proyeksi
pada layer.
10
7. Drag data tersebut ke layer, jika bentuk data yang di drag sesuai dengan
gambar dibawah ini maka bentuk data tersebut telah benar menjadi data
bentuk shapefile yaitu point.
8. Untuk data yang kedua silahkan lakukan hal yang sama pada proses data
yang pertama untuk membentuk data dalam angka koordinat menjadi
sebuah bentuk data shapefile yaitu point.
11
9. Setelah kedua data tersebut menjadi data berbentuk point, Selanjutnya
lakukan pendigitasian antar point tersebut menjadi sebuah bentuk yang
sesuai dengan kondisi saat pengambilan data di lapangan. Pertama,
membuat shapefile baru untuk membuat bentuk baru.
12
11. Melakukan layouting peta sesuai dengan keadaaan lapangan aslinya.
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
14
Ketelitian posisi yang diberikan oleh sistem RTK sekitar 1-5 cm,
dengan syarat bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar. Salah satu
hal yang harus diatasi adalah penentuan ambiguitas fase dengan menggunakan
jumlah data yang terbatas dan juga dengan receiver yang bergerak merupakan
hal yang cukup susah.
15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Ketelitian posisi GPS dipengaruhi oleh berbagai faktor dan parameter yang
antara lain adalah ketelitian data, geometri satelit, metode penentuan
posisi, dan strategi pemrosesan data.
2. Sistem RTK (Real-time kinematic) adalah suatu sistem penentuan posisi
Real-time secara differential menggunakan data fase.
3. Setelah melakukan pengukuran survei GNSS dengan metode RTK, data di
download dari receiver untuk kemudian diolah dengan software. Ini
disebut tahap pemrosesan awal.
4. Pada pengolahan data RTK ini dilakukan layouting peta menggunakan
software ArcGIS untuk dilakukan layouting peta.
5. Untuk mendapatkan hasil yang teliti dengan metode RTK data yang
diamati harus berupa data fixed.
6. Dalam mengolah data GPS diperlukan kemampuan analisis untuk
mengetahui fenomena apa saja yang terdapat dalam data tersebut sehingga
dalam melakukan pengolahan data dapat mengeliminasi atau mereduksi
sumber-sumber kesalahan.
5.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Abidin, H.Z. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita, 2016.
2. Abidin, HZ. GPS Positioning. Bandung : Teknik Geodesi dan Geomatika FTSL
ITB, 2007.
3. Abidin H. Z., Jones, Kahar J. Survei dengan GPS. Bandung : Institut Teknologi
Bandung, 2016.
17