Anda di halaman 1dari 8

Chapter 8

Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Inventory Issue

Klasifikasi

Persediaan adalah barang aset yang dimiliki perusahaan untuk langsung dijual, atau barang yang akan digunakan
dalam proses pembuatan barang yang akan dijual.

Di dalam persediaan terdapat beberapa jenis barang, antara lain ::

 Bahan baku : berupa persediaan yang masih mentah atau belum diproses
 Bahan dalam proses : berupa persediaan yang masih dalam proses produksi
 Barang jadi : berupa persediaan yang siap untuk dijual

Arus Biaya Persediaan

Sistem perpetual : secara terus menerus mencatat adanya perubahan pada akun persediaan

Sistem periodik : menghitung persediaan yang tersedia secara periodik

Sistem Persediaan Perpetual Sistem Persediaan Periodik


Persediaan awal, 100 unit dengan harga $6
Pada akun persediaan tercatat persediaan ada akun persediaan tercatat persediaan
sebesar $600 sebesar $600
Membeli persediaan sebanyak 900 unit dengan harga $6
Persediaan 5.400 Pembelian 5.400
Hutang 5.400 Hutang 5.400
Penjualan persediaan sebanyak 600 unit dengan harga $12
Piutang 7.200 Piutang 7.200

Penjualan 7.200 Penjualan 7.200


HPP (600 unit x $6) 3.600
Persediaan 3.600
Pada akhir periode, persediaan tersisa 400 unit dengan arga $6
Persediaan 5.400
Pembelian 5.400
HPP 3.600

Persediaan 3.600
Atau bisa juga
Tidak diperlukan pencatatan
Persediaan akhir 2.400
(400 unit x $ 6)

HPP 3.600
Pembelian 5.400
Persediaan awal 600
(100 unit x $6)
Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Dasar perhitungan persediaan

Persediaan awal, 1 Januari Rp 100.000

Pembelian atau barang yang diproduksi 800.000

Hatga Pokok Persediaan yang siap untuk dijual 900.000

Persediaan akhir, 31 Desember (200.000)

Harga Pokok Penjualan tahun tersebut Rp 700.000

Barang Fisik yang Termasuk dalam Persediaan

Semua barang milik perusahaan pembeli diakui ketika diterima, kecuali barang barang berikut :

 Barang dalam persediaan yang dibeli dengan kontrak pengiriman berupa FOB Shipping point. Sehingga
barang sudah diakui oleh perusahaan pembeli ketika keluar dari gudang penjual, begitu pun ongkos
pengirimannya
 Barang konsinyasi. Seperti contohnya hypermart ataupun indomaret. Persediaan yang tersedia bukanlah
milik perusahaan tersebut melainkan milik perusahaan penjual. Indomaret dan Transmart hanya tidak
mengakui sebagai persediaan dan hanya beruoa barang titipan.
 Penjualan dengan perjanjian akan dibeli kembali. Pembeli tidak mengakui persediaan tersebut karena
persediaan tersebut akan dibeli kembali penjual persediaan tersebut. Sistemnya hampir persis seperti
pegadaian.
 Penjualan dengan ketentuan retur. Jika dapat ditentukan seberapa besar retur yang akan dikembalikan
dalam jangka waktu tertentu, maka pembeli hanya mengakui persediaan yang dibeli sebesar total
persediaan – retur.

Efek dari kesalahan pencatatan

Kesalahan pencatatan persediaan akhir

Diketahui bahwa persediaan akhir yang benar adalah 30.000, tetapi perusahaan hanya mencatat 20.000 (lebih
renda). Maka akan terjadi perbedaan seperti berikut :

Laporan Laba Rugi


Pencatatan yang salah Pencatatan yang benar
Penjualan $ 100.000 $ 100.000
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal 25.000 25.000
Pembelian dan Produksi 45.000 45.000
Harga Pokok Persediaan siap 70.000 70.000
dijual
Dikurangi Persediaan akhir (20.000) (30.000)
Harga Pokok Penjualan 50.000 40.000
Laba Kotor 50.000 60.000
Beban admin dan lain lain (40.000) (40.000)
Laba bersih 10.000 20.000

Menyebabkan HPP tinggi

Sehingga Laba bersihnya lebih rendah


Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Jika pada kasus lain kesalahan pencatatan lebih tinggi dibanding yang sebenarnya, maka menyebabkan HPP lebih
rendah, dan Laba bersih menjadi tinggi

Kesalahan pencatatan pembelian

Saat perusahaan kesalahan dalam pencatatan pembelian, maka akan terjadi kesalahan pencatatan pada akun-akun
terkait. Lihat kolom di bawah ini :

Pembelian persediaan Perpetual Pembelian persediaan periodik


Persediaan 5.400 Pembelian 5.400
Hutang 5.400 Hutang 5.400

Dari sini maka dapat disimpulkan jika terjadi kesalahan dari pembelian, maka akan berpengaruh pada akun
Persediaan dan Hutang.

Biaya yang termasuk dalam Persediaan

Biaya Produksi

Didalam biaya produksi terkandung biaya sebagai berikut :

 Harga pembelian
 Bea masuk atau pajak lainnya
 Biaya transportasi
 Biaya langsung yang berhubungan dengan barang produksi (seperti biaya tenaga kerja langsung)

Treatmet dari Diskon Pembelian

Terdapat dua metode :

Metode kotor (gross method) Metode Bersih (Net Method)


Membeli persediaan dengan harga $10.000, termin 2/10 n/30
Pembelian 10.000 Pembelian 9.800
Hutang 10.000 Hutang 9.800
Pembayaran hutang sebesae $ 4000 pada masa diskon
Hutang 4.000 hutang 3.920

Diskon Pembelian 80 kas 3.920


Kas 3.920
Pembayaran hutang sebesar $ 6.000 setelah masa diskon
Hutang 6.000 hutang 5.880
Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Kas 6.000 Kerugian diskon pembelian 120


Kas 6.000

Metode Penilaian Persediaan

Identifikasi Spesifik (Specific Identification)

Metode ini hanya bisa dilakukan saat dapat dipisahkan secara fisik persediaan yang telah dibeli. Sehingga dalam
praktiknya perusahan melakukan metode ini pada barang yang murah, atau bisa dibedakan secara jelas.

Contohnya :

Pada tanggal 2 Maret tercatat persediaan awal sebanyak 2000 unit dengan harga $ 4.00

Pada 15 Maret membeli persediaan sebanyak 6.000 unit dengan harga $ 4.40

Pada 19 Maret menjual persediaan sebanyak 4.000 unit

Pada 30 Maret membeli persediaan sebanyak 2.000 unit dengan harga $ 4,75

Dan diketahui Harga Pokok Persediaan yang tersedia untuk dijual adalah $ 43.900

Maka cara perhitunganya adalah :

Tanggal Kuantitas Harga per unit Harga total


Yang dicatat hanya
2 Maret 1.000 $4.00 $ 4.000 persediaan awal
dan pembelian
15 Maret 3.000 4.40 13.200 setelah dikurangi
30 Maret 2.000 4.75 9.500 dengan barang
yang telah dijual
Persediaan akhir 6.000 $ 26.700

Harga Pokok Persediaan yang siap dijual $ 43.900

Dikurangi : Persediaan akhir 26.700

Harga Pokok Penjualan $ 17.200

Dalam metode ini diketahui item yang dijual yang mana saja. Contohnya seperti di atas, persediaan yang dijual
sebanyak 4.000 unit yang terdiri dari 1.000 dari persediaan awal (tanggal 2 Maret), dan 3.000 dari persediaan
yang dibeli (tanggal 15 Maret).

Metode rata rata (Average Cost)

Metode ini dibagi menjadi dua jenis yaitu

Weight average Method, dimana pencatatannya secara periodik

Moving average Method, dimana pencatatannya secara perpertual


Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Contoh pengerjaan :

Diketahui

Pada tanggal 2 Maret tercatat persediaan awal sebanyak 2000 unit dengan harga $ 4.00

Pada 15 Maret membeli persediaan sebanyak 6.000 unit dengan harga $ 4.40

Pada 19 Maret menjual persediaan sebanyak 4.000 unit dengan harga $ 4.30

Pada 30 Maret membeli persediaan sebanyak 2.000 unit dengan harga $ 4,75

Dan diketahui Harga Pokok Persediaan yang tersedia untuk dijual adalah $ 43.900

Metode Weight Average Method

Tanggal Kuantitas Harga per unit Harga total

2 Maret 2.000 $4.00 $ 8.000


Yang dicatat hanya
15 Maret 6.000 4.40 26.400 persediaan awal
dan pembelian
30 Maret 2.000 4.75 9.500

Persediaan siap dijual 10.000 $ 43.900

$ 43.900
Harga rata rata perunit = $ 4.39
10.000

Persediaan per unit (sisa persediaan) 6.000

Persediaan akhir 6.000 x $ 4,39 = $ 26.340

Harga Pokok Persediaa tersedia untuk dijual $ 43.900

Dikurangi : Persediaan akhir 26. 340

Harga Pokok Penjualan $ 17 560


Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Metode Moving Average Method

Tanggal Pembelian Penjualan Saldo

2 Maret (2.000 @ $4.00) $ 8.000 (2.000 @ $ 4.00) $ 8.000


Ditambah
15 Maret (6.000 @ $ 4.40) $ 26.400 menjadi ( 8.000 @ 4.30) 34.400

Menjadi Dibagi dengan


Menggunakan
harga di saldo
terakhir

19 Maret (4.000 @ $ 4.30) $17.200 (4.000 @ $ 4.30) 17.200

Merupakan Merupakan
Harga Pokok saldo persediaan
Penjualan terkini

30 Maret (2.000 @ $ 4.75) $ 9.500 (6.000 @ 4.45) 26.700

Merupakan
persediaan
akhir

Pada dua metode ini dikatakan sudah benar pengerjaannya jika Persediaan akhir dan Harga Pokok Penjualan tidak
harus sama persis tapi hampir sama.

Pada metode wight average Persediaan akhir = 26. 340 dan Harga Pokok Penjualan = 17.560

Pada metode moving average Persediaan akhir = 26.700 dan Harga Pokok Penjualan = 17.200

Metode First In First Out (FIFO)

Pada metode ini perusahaan diasumsikan persediaan awal (baik yang awal merupakan persediaan awal atau
pembelian awal) merupakan persediaan yang dijual pertama. Sehingga persediaan yang tersisa merupakan
representasi dari persediaan yang paling baru, atau saat ini.

Metode ini juga dibagi menjadi dua, yaitu :

 FIFO Periodik
 FIFO Perpetual

Contoh pengerjaan :

Diketahui

Pada tanggal 2 Maret tercatat persediaan awal sebanyak 2000 unit dengan harga $ 4.00
Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Pada 15 Maret membeli persediaan sebanyak 6.000 unit dengan harga $ 4.40

Pada 19 Maret menjual persediaan sebanyak 4.000 unit dengan harga $ 4.30

Pada 30 Maret membeli persediaan sebanyak 2.000 unit dengan harga $ 4,75

Dan diketahui Harga Pokok Persediaan yang tersedia untuk dijual adalah $ 43.900

Metode FIFO Periodik

Tanggal Kuantitas Harga per unit Harga total


Yang dicatat hanya
30 Maret 2.000 $4.75 $ 9.500 persediaan awal
dan pembelian
15 Maret 4.000 4.40 17.600
setelah dikurangi
Persediaan siap dijual 6.000 $ 27.100 dengan penjualan

Harga Pokok Persediaa tersedia untuk dijual $ 43.900

Dikurangi : Persediaan akhir 27.100

Harga Pokok Penjualan $ 16 800

Pada soal ini, terdapat penjualan 4.000 unit. Sesuai dengan teroi FIFO dimana persediaan awal dulu yang akan
dijual, maka penjualan yang terjadi adalah :

 2.000 unit persediaan awal dengan harga $ 4.00


 2.000 unit persediaan pada tanggal 15 Maret dengan haga $ 4.40

Sehingga pada perhitungan atas hanya ditulis persediaan sisa berupa

 4.000 unit persediaan pada tanggal 15 Maret dengan haga $ 4.40


 2.000 unit persediaan pada tanggal 30 Maret dengan harga $ 4.75
Chapter 8
Valuation of Inventories : A cost-Basis Approach

Metode FIFO Perpetual

Tanggal Pembelian Penjualan Saldo

2 Maret (2.000 @ $4.00) $ 8.000 (2.000 @ $ 4.00) $ 8.000

15 Maret (6.000 @ $ 4.40) $ 26.400 (2.000 @ $ 4.00)

( 6.000 @ 4.40) 34.400


Menghabiskan persediaan
19 Maret (2.000 @ $ 4.00)
paling awal dulu $ 16.800
(2.000 @ $ 4.40) (4.000 @ $ 4.40) 17.600

Merupakan Merupakan
Menghabiskan persediaan
Harga Pokok saldo persediaan
setelahnya
Penjualan terkini

30 Maret (2.000 @ $ 4.75) $ 9.500 (4.000 @ 4.40)

(2.000 @ 4.75) 27.100

Merupakan
persediaan
akhir

Pada dua metode ini dikatakan sudah benar pengerjaannya jika Persediaan akhir dan Harga Pokok Penjualan
harus sama persis

Pada metode FIFO Periodik Persediaan akhir = 27.100dan Harga Pokok Penjualan = 16.800

Pada metode FIFO Perpetual Persediaan akhir = 27.100 dan Harga Pokok Penjualan = 16.800

Anda mungkin juga menyukai