Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELAS PENGANTAR ILMU POLITIK PEKAN2

Prof. Dr. Armin, M.Si.


E061201125_Muhammad Raffy Rahmat_Hubungan Internasional

1. Ceritakan perkembangan politik dimasa klasik Yunani kuno.

2. Ceritakan perkembangan ilmu politik dimasa modern ?.

3. Ceritakan perkembangan ilmu Politik kontempirer ?

Jawaban
1. 1. YUNANI KUNO
Jika pemikiran tentang politik, negara, dan hukum tidak mendahului pembentukan
peradaban-peradaban, tetapi merupakan sesuatu gejala sosial yang baru
menampakkan diri setelah berabad-abad lamanya ada peradaban yang tinggi,
pemikiran itu akan ditemui sumbernya di tempat hubungan-hubungan politik dan
ketatanegaraan memberi kemungkinan dan alasan untuk itu. Memang sangat penting
bagi negara bahwa ia mengijinkan warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat
tentang negara dan kekuasaan secara kritis, sedangkan selain itu sikap demikian rupa
terhadap kehidupan negara dan masyarakat harus tampak pula pada rakyat negara itu.
Situasi yang demikian tentu merupakan suatu perkembangan masyarakat yang baru
dalam sejarah. Itulah yang terjadi di era Yunani Kuno, tepatnya yang teradi di Athena.
Mulai abad ke-5 SM, kesadaran bermasyarakat semacam itu mula-mula dimulai oleh
berbagai faktor dan kejadian, misalnya sifat agama disana yang tidak mengenal ajaran
Tuhan yang ditetapkan sebagai kaidah hukum yang terlalu sakral. Juga, ada faktor
sosio-historis, misalnya , keadaan geografis negeri yang membuatnya mengarah
kepada perdagangan dan kolonisasi, yang membuat bangsa Yuanani bertemu dengan
negeri-negeri disebelah Timur yang bentuk negaranya berbentuk republik. Kesadaran
bangsa Yunani sebagai kesatuan, yang disebabkan oleh peperangannya yang menang
dengan bangsa Persia, seiring dengan terpecah-pecahnya menjadi negara-negara kecil
dan individualisme.
Setelah bangsa Yunani berhasil mempertahankan diri terhadap serangan bangsa
Persia, ia menganggap telah bisa menyelamatkan kebangsaan dan kemerdekaannya,
kepribadainnya, dan setelah itu datanglah masa keemasan yang ditandai dengan
berbagai perkembangan dibidang seni dan ilmu pengetahuan. Yunani pun segera
mengelami titik baliknya, muncul pertanyaan tentang kehidupan yang akan
menentukan masa yang akan datang.
Tradisi berfikir filsufis telah lama terjadi. Milite, salah satu Koloni Yunani, adalah
tempat lahirnya filsafat. Awalnya, dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan filsafat
kosmologis, tentang bangun dan susunan alam semesta. Setelah meninggalnya
Pericles pada 429 SM, di Athena mulai muncul filsafat yang radikal, dan demokrasi
mulai menjadi masalah banyak orang yang membutuhkan pemecahan bersama. Dari
sinilah mulai muncul para filsuf besar. Para pemuda menginginkan jawaban-jawaban
bijak tentang masyarakat dan negara, dan mereka mendatangi orang-orang yang
dianggap bijak.
Awalnya, pemikiran di dominasi oleh kaum sofis, yaitu kaum yang menawarkan jasa-
jasa bagi orang yang ingin mendengarkan mereka dan mereka diberi imbalan yang
layak. Lambat laun, keberadaan mereka tidak begitu disukai, terutama setelah muncul
filsuf yang berusaha mencari pedoman-pedoman lebih baik, pedoman-pedoman
tentang masa depan pemerintahan negara. Dengan munculnya Socrates yang juga
sering bertukar pikiran dengan kaum sofis, mulailah perkembangan pikiran
kemasyarakatan dengan Yunani.
Demokrasi mencapai puncak perkembangannya di Athena selama abad ke-5 SM. Unit
pemerintahan yang dikenal pada saat itu adalah apa yang dalam sejarah politik disebut
sebagai “negara kota” atau “polis”, sebuah bentuk organisasi politik yang unik dan tak
ada padanannya di masa modern. Di Yunani ada ratusan polis dengan berbagai ukuran
dan bentuk pemerintahan. Akan tetapi, yang paling dikenal karena kemajuannya
adalah Athena, sebuah polis tempat intelektualisme mencapai puncaknya yang sangat
tinggi, dan bidang pengajaran juga memiliki kekuatan sosial dan politik.
Athena merupakan kota kecil, secara corak produksi dapat dikatakan sebagai
kombinasi antara daerah industri dan pertanian. Terdapat wilayah urban yang
dikelilingi tembok dan ada wilayah pinggiran pedesaan yang terletak di luarnya yang
terdiri dari kebun anggur, padang rumput, dan ladang. Negara kota ini merupakan
entitas yang secara hukum independen dari kekuasaan pemerintahan superior
manapun. Ia memiliki konstitusi sendiri, dan melaksanakan hubungan luar negeri
sendiri.
Negara kota menjadi bentuk masyarakat politik yang akrab karena seluruh warga
negara memainkan peran yang langsung dan komprehensif dalam pemerintahan
persemakmuran. Setiap individu mempunyai ”rasa memiliki” kota tersebut, menjadi
mitra bukan subjek baginya. Orang-orang Yunani secara umum sepakat bahwa
kehidupan yang benar-benar berperadaban hanya bisa berlangsung dalam
hubungannya dengan polis. Sebab, kotalah yang menjadi jantung dan inspirasi bagi
prestasi mereka dalam bidang sastra, seni, filsafat, dan dalam pengembangan
kehidupan yang baik.
Tokoh-tokoh politk pada masa ini, yaitu:
a) Socrates (470-399 SM)
b) Plato (429-347 SM)
c) Aristoteles (384-322 SM)
d) Epicurus (sekitar 300 SM)

Sumber : http://daarul-ilmu.blogspot.com/2011/05/perkembangan-politik-dari-masa-ke-
masa.html

2. Selama abad pertengahan Eropa pernah mengalami masa suram (Dark Age) dengan ilmu
pengetahuan yang terkesan “berjalan di tempat”. Hal ini terjadi lantaran
perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga mendorong adanya
kebangkitan Peradaban Modern Eropa yang dikenal dengan zaman Renaissance.Jika dilihat
pada kalender, banyak yang mengatakan bahwa era ini terjadi mulai abad ke-14 hingga ke-
16. Tentunya, tak ada perkembangan pemikiran yang tak disebabkan oleh dinamika material-
ekonomi. Era tersebut merupakan era transisi dari masyarakat pertanian murni menuju sistem
komersial kapitalis. Uang logam sebagai pengganti barter mulai digunakan dan inilah yang
memepercepat perdagangan.Ciri-ciri lainnya adalah sebagai berikut:Muncul kelas pedagang,
kelas borjuis, yang jumlahnya kian bertambah banyak lama-kelamaan menjadi pilar bagi
perekenomian yang nantinya mengarah pada industrialisasi.

Munculnya penemuan-penemuan baru dan datangnya teknologi-teknologi baru seperti


impor kompas dari Timur, mesin cetak yangbisa dipindah, bubuk mesiu, penemuan sistem
matahari, serta sirkulasi darah. Pengetahuan tentang geografi juga muncul, terutama akibat
perjalanan mengelilingi bumi oleh Vasco da Gama, Columbus, dan Magellan.Minat ke arah
intelektual dan budaya kian meningkat, kelas menengah keranjingan untuk berfikir,
berkesenian, dan meminati sastra. Minat pada etika, metafisika, dan teologi (Kristen) kian
berkurang .Karenanya, legitimasi dan dominasi gereja mulai berkurang bahkan ada yang
sangat tidak menyukai campur tangan gereja terhadap politik dan urusan negara. Disinalah
paham sekularisme muncul keinginan untuk memisahkan urusan agama dari masalah negara
atau politik. Orang lebih menyukai pengetahuan dan kebebasan berekspresi daripada cara
berfikir yang terrkekang.Jadi, ini adalah era lahirnya humanisme. Dalam bahasa Prof
Hallowell, keterampilan yang sebelumnya diarahkan pada pembangunan katedral-katedral
megah yang menjadi simnbol kejayaan Tuhan, sekarang dirahkan pada pemujaan kepada
manusia.Tokoh-tokoh politik pada masa ini, yaitu:a) Martin Lutherb) Jhon Calvin (1509-
1564)c) Monarchomachsd) Niccolo Machiavelli (1469-1527)e) Jean Bodin (1530-1596)f)
Hugo Grotius (1583-1645)g) Thomas Hobbes (1588-1679)h) John Locke (1632-1704)i)
Montesquiue (1689-1755)j)Jean Jacques Rousseau (1712-1778)k) Hegel (1770-1831)

(Source : https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/zaman-renaissance-apa-itu-
4591/http://daarul-ilmu.blogspot.com/2011/05/perkembangan-politik-dari-masa-ke-
masa.html)

3. karakteristik ilmu politik kontemporer :

1. Suatu kajian yang berangkat dari asumsi mengenai determinisme dan hukum kausasi
universal. Dimana pengetahuan berbentuk hubungan sebab akibat dan menjadi
pengetahuan yang ilmiah.
2. Dalam ilmu politik kontemporer kajian membedakan antara fakta dengan nilai. Fakta
nantinya akan diperoleh dari obsevarsi empirik yang bisa diuji kebenarannya. Dan
nilai yang setara dengan ;penalaran dan konflik sehingga nilai tanpa membuat
penilaian yang satu dengan yang lainnya terpengaruhi.
3. Melalui ilmu politik kontemporer suatu masalah dapat dianalisis, menjelaskan
permasalahan atau suatu fenomena serta meramalkan peristiwa=peristiwa
kedepannya.
4. Dalam ilmu politik kontemporer ilmuawan dengan nilai sendiri berlaku sebagai
pengamat politik tidak bertindak sebagai aktor politik
5. Memberikan pertimbangan nilai yang instrumental bukan berdasarkan nilai dasar dan
tujuan masyarakat
Teori Politik Kontemporer adalah jurnal akademik peer-review yang mencakup teori dan
filsafat politik yang diterbitkan oleh Palgrave Macmillan .

Sumber : http://philosopheryn.blogspot.com/2011/11/mengenal-ilmu-politik-
kontemporer.html

Anda mungkin juga menyukai