Anda di halaman 1dari 27

OBSTETRI

“GANGGUAN KENYAMANAN PADA MASA KEHAMILAN”

DOSEN PENGAMPU : dr. Zulkarnain,SpOG


: dr. Nurul Islamy,M.Kes,Sp.OG

DI SUSUN OLEH :
NAMA : Mawar Zhahara
NIM : 1915401103
REG : 3 (Tiga)

JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan  makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga  makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isinya sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 12 September 2020

Penyusun

Mawar Zhahara

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang................................................................................................................... 4

B.     Rumusan Masalah..............................................................................................................4

C.     Tujuan................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A.    Definisi...............................................................................................................................5

B. Etiologi..............................................................................................................................6

C.     Tanda dan gejala................................................................................................................9

D. komplikasi dan penatalaksana.........................................................................................10

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan ..................................................................................................................... 26

B.     Saran............................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................27

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kehamilan kerap dideskripsikan sebagai masa masa indah yang sangat berkesan. Tapi
kenyataannya, mayoritas calon ibu mengaku menjalani masa kehamilan dengan setumpuk
keluhan.

Selama hamil, tubuh wanita mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini kadang-


kadang terasa tidak nyaman, tapi umumnya normal. Segera setelah wanita hamil, tubuhnya
akan mulai mengadakan beberapa perubahan besar yang membuatnya dapat menerima
kehadiran janin selama 37 minggu yang penuh dengan pertumbuhan dan perubahan.
Kelenjar-kelenjar pada system endokrin dan plasenta ibu meningkatkan produksi hormonnya.
Volume darah calon ibu bertambah dan rahimnya membesar.

Salah satu perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil yaitu pola
makan yang sering menyebabkan ibu hamil menjadi mual muntah. Beberapa
ketidaknyamanan di masa hamil mengkondisikan ibu hamil untuk menyesuaikan kebiasaan
makan. Seringkali ibu hamil tidak dapat mengkonsumsi makanan seperti biasa. Bahkan, tidak
jarang makanan pokok seperti nasi menyebabkan mual dan muntah bagi ibu hamil. Masih
banyak lagi gejala-gejala yang membuat ibu merasa tidak nyaman dan banyak  cara untuk
mengatasi berbagai keluhan semasa hamil.

1.2 Rumusan Masalah


1)      apakah yang di maksud ketidaknyamanan?

2) apasaja masalah ketidaknyamanan pada masa kehamilan?

3)      apasaja kebutuhan dasar ibu kehamilan trisemester 1,2, dan 3.

1.3 Tujuan Penulisan

1)        Sebagai tugas umum, untuk membantu para ibu mencari solusi dalam menangani rasa

tidak nyaman selama masa kehamilan serta mengetahui kebutuhan dasar ibu

kehamilan.

2)        Sebagai tugas khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah Obstetri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi
  Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

Pengertian ketidaknyamanan merupakann suatu perasaan yang kurang ataupun yang


tidak  menyenangkan  bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil .kehamilan
merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan berbagai perubahan dan
menyebabkan rasa tidak nyaman, hal ini merupakan kondisi yang normal pada wanita hamil.
Beberapa ibu biasanya mengeluh mengenai hal-hal yang membuat kehamilanya tidak nyaman
dan kadang menyulitkan ibu.

2.2 Etiologi
2.2.1. Penyebab ketidaknyamanan pada trimester 1

a. Morning Sickness

Keluhan kehamilan pada trimester pertama yang sering dialami bagi ibu hamil adalah
morning sickness. Morning sickness tidak selalu terjadi pada pagi hari.

Morning Sickness disebabkan akibat dari perubahan hormon ekstrogen, hormon human
chorionic gonadotrophin (HCG) dan kKekurangan zat gizi, seperti kekurangan vitamin B6
selama masa kehamilan. Dampaknya, ibu hamil akan sering merasa mual, muntah, lemas, dan
malas makan.

b. Sakit Kepala

Karena perubahan hormon maka sirkulasi darah akan meningkat sehingga membuat ibu
hamil kerap merasakan sakit kepala. Bisa juga karena dipicu oleh tekanan darah tinggi, kadar
gula darah yang rendah karena perut lama tidak diisi makanan, atau kelelahan.

2.2.2. Penyebab ketidaknyamanan pada trimester 2 dan 3

a. Berat Badan Bertambah

Menjelang bulan kelima, antara 16-20 minggu, rahim sudah mulai keluar dari panggul.
Sehingga, perut sudah mulai terlihat besar. Perbesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Tentu saja, akibatnya berat badan anda bertambah. Hampir separuh dari

5
tambahan berat itu berbentuk janin yang terus membesar selama Anda hamil.Jangan terlalu
mengkhawatirkan bentuk badan anda. Yang perlu diingat, tetap dijaga agar kenaikan berat
badan tetap ideal selama hamil.

b. Perubahan Kulit

Karena perubahan hormonal selama hamil ,enang saja, hormon yang menyebabkan
peningkatan pigmentasi dan perubahan warna ini akan menurun setelah bayi lahir. Perubahan
warna ini akan pupus sampai hilang setelah melahirkan.

c. Bekas-Bekas Peregangan di Kulit Atau Gatal-Gatal di Kulit

Sekitar 90 persen wanita hamil mengalami bekas-bekas peregangan di kulitnya. Tidak ada
yang bisa Anda lakukan mencegah keluarnya bilur-bilur itu Berat berlebihan yang didapat
ketika hamil adalah penyebab utama bekas-bekas peregangan ini. Bilur-bilur ini paling kerap
terjadi pada perut, tapi sebagian wanita juga mengalaminya di paha, lengan atas dan
payudara.Wanita yang rambutnya lebih terang (asli blonda atau rambut merah, bukan dicat)
cenderung punya stretch marks yang tampak sangat merah.Walau bekas-bekas ini mungkin
tidak hilang sepenuhnya setelah melahirkan, namun jangan takut. Biasanya, tanda yang
tersisa akan memudar.

d. Suka Sendawa dan Buang Angin

Keluhan ini paling sering dialami. Hal ini wajar terjadi karena perut Anda kembung.
Kadang-kadang perut mengeluarkan lebih banyak asam selama hamil.Janin yang sedang
tumbuh menekan perut, bisa memaksa asam lambung ke atas sehinqqa menyebabkan
kembung. Akibatnya, Anda jadi suka bersendawa atau buang angin.

e. Sering Buang Air Kecil

Masalah ini biasa terjadi pada tiga bulan pertama dan terakhir kehamilan. Karena rahim
membesar, kandung kemih tertekan, apalagi kalau janin Anda sedang ada di bawah.Pada
masa terakhir kehamilan, sangat jamak jika anda sedikit mengompol setiap kali batuk, bersin
atau tertawa keras. Kerap buang air kecil (BAK) ini, akan menghilang begitu usai bersalin.

f. Sakit Pinggang

Rasa sakit yang dirasakan ibu hamil pada area pinggang juga jamak dirasakan pada
trimester kedua. lni terjadi karena sudah ada penekanan, hingga gerakan bayi yang sangat
mengganggu sarnpai-sampai menyebabkan perutnya ibu terasa tegang dan kencang.

Derita ini biasanya dirasakan oleh ibu hamil pada kehamilan trimester ketiga, umumnya
bulan kedelapan, di mana kepala bayi mulai memasuki panggul. Sakit punggung sering
terjadi ketika berat Anda terus bertambah, sehingga menarik tulang belakang menjadi ke
depan dan mengubah pusat gravitasi Anda.

6
g. Nyeri di Ulu Hati

Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Hormon progesterone meningkat
yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin
membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke
kerongkongan.

h. Susah Tidur

Pada ibu hamil, gangguan tidur ini umumnya terjadi pada usia kandungan trimester
pertama dan ketiga. Pada trimester pertama, ibu hamil sering merasa jengkel. Gejala sering
buang air kecil ini terjadi lantaran kandung kemih mendapat tekanan akibat membesarnya
rahim. Selain itu, pada periode itu, kebanyakan ibu hamil juga merasa mual yang tak cuma
muncul pada pagi hari, tapi bisa jadi sepanjang hari.

Pada trimester ketiga, gangguan tidur bakal makin menjadi-jadi. Tak cuma akibat
seringnya buang air kecil, tapi juga rasa tidak nyaman lantaran perut yang makin
membuncit.Tak heran, beberapa wanita yang hamil tua mengaku sulit sekali tidur akibat rasa
gerah yang sangat menyiksa. Mayoritas keluhan yang diutarakan adalah kesulitan mengatur
posisi tidur. Mau terlentang salah, miring pun tak enak. Belum lagi rasa gerahnya, itulah yang
membuat mereka nyaris tak pernah bisa tidur nyenyak.

Lalu, bagaimana dengan trimester kedua; apakah gangguan tidur juga menyerang? Pada
umumnya, para wanita yang pernah hamil menyatakan bahwa masa ini adalah yang paling
nyaman. Di samping perut belum terlalu besar, pada trimester kedua rasa gerah juga belum
mengganggu.Rasa mual yang sebelumnya sangat menyiksa dan membuat saya nggak doyan
makan, juga telah hilang. lbu hamil memang disarankan untuk menikmati betul masa
trimester kedua ini.

i. Varises

Varises atau kelainan pada pembuluh darah balik (vena) lebih suka menyerang wanita
dibanding pria. Mau tahu sebabnya? Bukan karena wanita itu indah dan cantik, tetapi, karena
wanita memiliki jaringan kulit yang lebih lunak. Belum lagi, gangguan hormonal pun lebih
tinggi terutama saat wanita mengalami pubertas dan kehamilan.

Namun, sayangnya banyak perempuan yang kurang menghiraukan.varises. Padahal, pada


masa kehamilan, varises bisa menjadi lebih serius. Penyakit ini bisa membahayakan
perempuan, terutama saat proses persalinan.

Karena saat hamil, sirkulasi darah pada ibu hamil lebih banyak dibandingkan saat tidak
hamil. Tak heran jika perubahan pada pembuluh darah terlihat semakin jelas menjelang
persalinan. Pembesaran rahim yang menekan pembuluh-pembuluh darah besar di depan dan
di samping tulang punggung, menyebabkan darah vena (darah balik) yang kembali dari
bagian bawah ke jantung menjadi kurang lancar.

7
Karena itu, sebenarnya melebarnya pembuluh-pembuluh balik itu dianggap sebagai reaksi
sistem vena terutama dindingnya, terhadap perubahan hormonal dalam kehamilan di mana
otot polos dinding pembuluh darah melemah.

Umumnya, keluhan yang ditimbulkan akibat varises bagi wanita hamil berupa gangguan
kosmetik, gatal-gatal, pegal, dan nyeri di dubur. Tetapi setelah bayi keluar, keluhan-keluhan
ini biasanya akan hilang atau berkurang. Meski demikian, bila tidak melakukan pencegahan,
varises akan muncul kembali, apalagi makin tua, elastisitas dinding vena makin berkurang.

Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab utama varises. Namun, faktor
predisposisinya adalah karena faktor keturunan keluarga, obesitas, tekanan darah abdominal,
obat-obatan, dan terlalu lama berdiri.

j. Jerawatan

Produksi hormon estrogen yang lebih banyak di masa kehamilan memang bisa memicu
munculnya jerawat di wajah. Sayangnya, di saat seperti ini Anda tidak bisa dengan bebas
menggunakan sembarang obat jerawat.Bukan berarti tidak bisa diobati, namun Anda harus
memperhatikan kandungan obat jerawat yang ingin Anda gunakan. Obat yang harus dihindari
adalah yang mengandung asam salisilat di atas 2 persen, termasuk kandungan BHA.

Banyak dokter yang melarang wanita menggunakan krim wajah yang mengandung Retin A
di masa kehamilan. Sebetulnya belum ada penelitian yang membuktikan bahwa kandungan
Retin A memang berbahaya bagi janin. Namun, karena pemakaian Retin A dalam jangka
panjang bisa memberikan efek sistemik pada kulit (contohnya alergi), maka meski risikonya
kecil, sebaiknya tetap dihindari.

k. Kaki Bengkak

Setiap hari kerja kaki adalah menopang kepala dan tubuh. Bayangkan betapa beratnya
kerja bagian tubuh yang satu itu, terutama bila Anda hamil. Supaya tidak kaget, sebaiknya
Anda tahu perubahan dan gangguan apa yang bisa terjadi pada kaki selama kehamilan.

Sekitar 75 persen wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang
umumnya terjadi pada trimester terakhir. Untuk menghindari terjadinya edema, kurangi
kebiasaan berdiri terlalu lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki.
Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring
pada sisi kiri tubuh.

Pembesaran uterus tempat calon bayi berkembang dapat mempengaruhi saraf bagian
belakang hingga menyebabkan nyeri di beberapa bagian tubuh, salah satunya adalah kaki.
Meski tidak bisa sama sekali dihilangkan, namun Anda dapat mengurangi rasa
ketidaknyamanan itu.

8
2.3. tanda dan gejala
a. Berat Badan Bertambah

Ditandai dengan ukuran tubuh yang semakin besar,ditambah lagi karena jaringan tubuh
Anda yang membesar, volume darah dan cairan tubuh yang bertambah, serta tambahan lemak
yang disimpan tubuh.

b. Perubahan Kulit

Karena perubahan hormonal selama hamil, normal kalau warna kulit pipi, hidung dan
kening berubah, makin coklat. lni disebut chloasma atau “topeng kehamilan”. Selain itu,
adalah normal kalau kedua puting Anda makin gelap dan ada satu garis gelap pada perut
Anda dari pusat turun sampai tulang pubis anda {linea nigra).

c. Bekas-Bekas Peregangan di Kulit Atau Gatal-Gatal di Kulit

Tanda-tanda ini semacam jaringan Iuka yang terbentuk ketika elastisitas kulit normal tidak
cukup untuk mengakomodasi peregangan yang diperlukan selama hamil. Akibat peregangan
kulit ini, Anda dapat merasa gatal-gatal

d. Suka Sendawa dan Buang Angin

Anda jadi suka bersendawa atau buang angin.

e. Sering Buang Air Kecil

Masalah ini biasa terjadi pada tiga bulan pertama dan terakhir kehamilan.Pada masa
terakhir kehamilan, sangat jamak jika anda sedikit mengompol setiap kali batuk, bersin atau
tertawa keras. Kerap buang air kecil (BAK) ini, akan menghilang begitu usai bersalin.

f. Sakit Pinggang

Rasa sakit yang dirasakan ibu hamil pada area pinggang juga jamak dirasakan pada
trimester kedua. lni terjadi karena sudah ada penekanan, hingga gerakan bayi yang sangat
mengganggu sarnpai-sampai menyebabkan perutnya ibu terasa tegang dan kencang.

g. Nyeri di Ulu Hati

Rasa panas atau terbakar d1 dada bagian bawah atau perut bagian atas (tidak ada
hubungannya dengan jantung), juga sering dirasakan ibu hamil pada trimester kedua.

h. Susah Tidur

kerap bangun di malam hari hanya untuk buang air kecil. Tidur pun jadi sangat terganggu.

i. Varises

terjadi bendungan dalam pembuluh-pembuluh balik di tungkai, di bawah kulit, di vulva,


vagina, atau di dubur dengan akibat melebarnya pembuluh-pembuluh balik itu.

9
Kenyataannya, varises sudah dapat timbul di usia kehamilan muda bahkan banyak wanita
mengetahui dirinya hamil, dari melihat jelasnya gambaran vena di daerah tertentu atau
timbulnya varises, sebelum haidnya terlambat.

Umumnya, keluhan yang ditimbulkan akibat varises bagi wanita hamil berupa gangguan
kosmetik, gatal-gatal, pegal, dan nyeri di dubur. Tetapi setelah bayi keluar, keluhan-keluhan
ini biasanya akan hilang atau berkurang. Meski demikian, bila tidak melakukan pencegahan,
varises akan muncul kembali, apalagi makin tua, elastisitas dinding vena makin berkurang.

k. Kaki Bengkak

Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat
badan yang meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa
jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-eclampsia.Pada trimester
kedua dan ketiga, ibu hamil mulai akan mengalami ketidaknyamanan pada kaki. Gangguan
seperti kram di malam hari atau rasa nyeri akan sering dirasakan.

2.4. Komplikasi dan Penatalaksana


1.  Ketidaknyamanan Payudara, nyeri, rasa penuh atau tegang, pengeluaran colostrums
(susu jolong), dan hiperpigmentasi (penghitaman kulit)

a.   Cara mengatasi

1)      Gunakan bra yang menyangga besar dan berat payudara

2)      Pakai nipple pad (bantalan) yang dapat menyerap pengeluaran kolostrum.

3)      Ganti segera bra jika kotor, payudara dibersihkan dengan air hangat dan jaga agar tetap
kering.

2.      Pusing/Sakit kepala

a. Cara mengatasi

1)      Teknik relaksasi

2)      Memassase leher dan otot bahu

3)      Penggunaan kompres panas atau es pada leher

4)      Istirahat

5)      Mandi air hangat

6)      Terapi : Tylenol / paracetamol. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative//hipnotik.

10
3.      Rasa lemah dan mudah lelah

 a. Cara mengatasi

1)      Istirahat sesuai kebutuhan. Konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia

2)      Konsumsi suplemen zat besi

3)      Berbaring dengan kaki terangkat lebih tinggi dari jantung selama 15 menit

4)      Hindari obat-obatan yang tidak disarankan oleh dokter atau bidan.

5)      Hindari asupan kafein yang berlebihan.

4.      Mual dan muntah (morning sickness)

a. Cara mengatasi

1)      Hindari perut kosong atau penuh

2)      Hindari merokok atau asap rokok

3)      Makan makanan tinggi karbohidrat: biscuit,

4)      Makan dengan porsi sedikit tapi sering

5)      Istirahat di tempat tidur sampai gejala mereda

6)      Segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan setempat bila mual, muntah terus

menerus.

7)      Hirup udara segar, pastikan cukup udara didalam rumah.

5.      Pengeluaran air ludah berlebihan (ptyalism)

a.      Cara mengatasi

1)      Menguyah atau menghisap permen karet untuk memberikan kenyamanan.

6.      Keputihan

a.     Cara mengatasi

1)      Jangan membilas bagian dalam vagina

2)      Kenakan pembalut wanita

3)      Jaga kebersihan alat kelamin

11
4)      Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika terjadi gatal, bau busuk atau perubahan sifat
dan warna.

7.      Gingivitis dan epulis (peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan dan
mudah berdarah)

a.      Cara mengatasi

1)      Makan menu seimbang dengan protein cukup, perbanyak sayuran dan buah

2)      Jaga kebersihan gigi, gosok gigi dengan sikat yang lembut.

2.1.2        TRIMESTER II

1.      Haemorroida

a.       Penyebab

1)      Sering terjadi karena konstipasi

2)      Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida

3)      Progesterone menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar

4)      Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena


haemorroid, tekanan mengganggu sirkulasi vanous dan menyebabkan kongesti pada vena
pelvic.

b.      Cara mengatasi

1)      Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi
juga meningkatkan sirkulasi.

2)      Kompres es/garam Epsom

3)      Istirahat ditempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan

2.      Konstipasi

a.       Penyebab

1)      Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat

2)      Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar penyerapan
air dari kolon meningkat

3)      Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi

12
b.      Cara mengatasi

1)      Tingkatkan intake cairan serat didalam diet seperti buah/jus prem, minum cairan
dingin/panas (terutama ketika perut kosong)

2)      Istirahat cukup

3)      Senam/exersice

4)      Membiasakan BAB secara teratur

5)      BAB segera setelah ada dorongan

6)      Terapi sesuai petunjuk dokter atau bidan.

3.      Miksi sering (nocturia)

a.       Penyebab

1)      Adanya tekanan pada vesika urinaria oleh pembesaran uterus sehingga bentuk vesika
urinaria berubah dan akibatnya vesika urinaria cepat penuh dan timbul rangsangan untuk
BAK.

b.      Cara mengatasi

1)      Tidak minum 2-3 jam sebelum tidur

2)      Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur

3)      Perbanyak minum pada siang hari agar kebutuhan cairan ibu tetap terpenuhi

4)      Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan
menyebabkan keletihan

5)      Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan cafein, dll.

4.      Gas

a.       Penyebab

1)      Beban janin yang sedang tumbuh menekan usus, sehingga membuat usus bergerak lebih
lambat, diperberat karena adanya perubahan hormone yang juga terjadi dalam tubuh.

b.      Cara mengatasi

1)      Setiap pagi mengkonsumsi minuman hangat, seperit jus jeruk hangat.

2)      Olahraga yang teratur (berjalan/berenang beberapa kali setiap minggu). Ini dapat
membantu tubuh ibu menghilangkan gas.

3)      Olahraga lain (memutar panggul, menekuk bokong, dan posisi lutut dada)

13
5.      Insomnia

a.       Penyebab

1)      Perasaan gelisah, kuatir, ataupun bahagia

2)      Ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan janin, bangun ditengah


malam karena nocturia, dispnea, heartburn, sakit otot, stress dan cemas.

b.      Cara mengatasi

1)      Gunakan teknik relaksasi

2)      Mandi air hangat

3)      Minum minuman hangat (susu, teh dengan susu), sebelum pergi tidur

4)      Melakukan aktifitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur

5)      Hindari obat-obatan tidur (dapat emlitasi sawat plasenta)

6.      Heart Burn

a.       Penyebab

1)      Keadaan sesak dalam perut dan meningkatnya keasaman perut karena perubahan
hormone

2)      Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang
kemungkinan meningkatnya progesterone dan tekanan uterus.

3)      Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh
pembesaran uterus.

b.      Cara mengatasi

1)      Makan sedikit tapi sering

2)        Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan yang


berbumbu merangsang.

3)      Hindari rokok, kopi, alcohol, coklat ( mengiritasi gastric )

4)      Hindari berbaring setelah makan

5)      Hindari minuman selain air putih saat makan

6)      Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik

7)      Lakukan posisi lutut-dada, peregangan lengan super-dooper.

8)      Hindari obat antacid yang terbuat dari bahan lain selain kalsium

14
7.      Anemia

a.       Rendahnya asupan zat besi, yaitu mineral yang membantu tubuh untuk membuat
hemoglobin.

b.      Cara mengatasi

1)      Makan-makanan yang kaya zat besi

2)      Konsumsi produk hewani yang rendah kolestrol dan lemaknya. Misalnya, ikan dan
ayam.

3)      Mengkonsumsi sumber makanan vegetarian. Misalnya, kacang-kacangan, polong-


polongan, biji-bijian, kismis, sayur-sayuran dan molase.

2.1.3        TRIMESTER III

 1.      Sesak nafas/ Hyperventilasi

a.       Penyebab

1)      Pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas, hal ini
karena tekanan bayi yang berada dibawah diagfragma menekan paru ibu.

b.      Cara mengatasi

1)      Dorong agar secara sengaja, mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan
normal ketika terjadi hyperventilasi

2)      Secara periodic berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang

3)      Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal

2.      Nocturia (sering BAK)

a.       Penyebab

1)      Tekanan uterus pada kandung kemih

2)      Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air

b.      Cara mengatasi

1)      Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK

2)      Perbanyak minum pada siang hari

3)      Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan
menyebabkan keletihan

4)      Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan cafein, dll.

15
3.      Edema Dependen

a.       Penyebab

1)      Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal

2)      Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah

3)      Meningkatkan kadar permeabilitas kapiler

4)      Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kafa inferior
ketika berbaring

b.      Cara mengatasi

1)      Hindari posisi berbaring terlentang

2)      Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki
agak ditinggikan.

3)      Angkat kaki ketika duduk/istirahat

4)      Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki

5)      Lakukan senam secara teratur

4.      Kram Kaki

a.       Penyebab

1)      Kekurangan asupan kalsium

2)      Ketidakseimbangan rasio kalsium fosfor

3)      Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada dasar pelvic dengan demikian
dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai bagian bawah

b.      Cara mengatasi

1)      Kurangi konsumsi susu (kandungan fosforna tinggi) dan cari yang high kalsium

2)      Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot yang terkena kram

3)      Gunakan penghangat untuk otot

4)      Terapi : gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan


fosfor yang tidak melarut.

5.      Sakit punggung
16
a.       Penyebab

1)       Sakit pada punggung ini disebabkan meningkatnya beban berat janin sehingga
membuat tubuh terdorong kedepan dan untuk mengimbanginya cenderung menegakan bahu
sehingga memberatkan punggung.

2)      Kurvator dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar.

3)      Keletihan

4)      Kadar hormone yang meningkat, sehingga cartilage ddalam sendi-sendi besar menjadi
lembek.

b.      Cara mengatasi

1)      Hindari sepatu atau sandal hak tinggi

2)      Hindari mengangkat beban yang berat

3)      Gunakan kasur yang keras untuk tidur

4)      Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

5)      Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi
terhambat.

6.      Merasa kepanasan

a.       Penyebab

1)      Hal ini terjadi karena kecepatan metabolism ibu hami rata-rata meningkat kurang lebih
20% selama kehamilan sehingga suhu tubuh juga tinggi.

b.      Cara mengatasi

1)       Jangan lupa untuk minum lebih banyak untuk menggantikan cairan yang keluar.

2)      Untuk mengurang rasa tidak nyaman, seringlah mandi

3)      Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.

2.5. KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL DAN CARA PEMENUHANNYA

2.5.1 Nutrisi

Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein
hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat
badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau
menurun, semua makan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila

17
BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.

Kebutuhan beberapa zat yang penting :

Tidak hamil Hamil Laktasi

Kalori Kal 2500 2500 2500

Protein gr 60 85 100

Calsium gr 0,8 1,5 2

Fernem mg 12 15 15

Vitamin A si 5000 6000 8000

Vitamin B mg 1,5 1,8 2,3

Vitamin C mg 70 100 150

Riboflavin mg 2,2 2,5 3

As. nikotitinat mg 15 10 23

Vitamin D si + 400-800 400-800

2.5.2       Ambulasi

Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
tempat.

Tindakan yang berhubungan dengan ambulasi

a.    Latihan ambulasi

1)    Duduk diatas tempat tidur

a)    Anjurkan pasien untuk meletakan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah

b)   Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien

c)    Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/ bantal

2)    Turun dan berdiri

a)    Atur kursi roda dalam posisi terkunci

b)   Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang

18
c)    Fleksikan lutut dan pinggang anda

d)   Anjurkan psien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu anda dan letakkan kedua
tangan anda disamping kanan kiri pinggang pasien

e)    Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien

f)    Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi

g)   Bantu pasien di kursi dan atur posisi cara nyaman

3)        Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien

Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat
berjalan dari tempat tdiur ke brachard

a)    Atur brachard dalam posisi terkunci

b)   Bantu pasien dengan 2-3 orang, berdiri menghadap pasien

c)    Silangkan tangan di depan dada, tekuk lutut anda kemudian masukkan tangan ke bawah
tubuh pasien

d)   Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher/ bahu dan bawah pinggang, orang
kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien dan orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki

e)    Angkat bersama-sama dan pindahkan ke brachard

f)    Atur posisi pasien di brachard

2.5.3 Eliminasi

Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakan
eliminasi. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkan
volume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuh
dengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari rahim yang berkembang, yang
masih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih ini
seringkali mereda setelah rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat.
Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulan
kesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka
derajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda. Kebutuhan
Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan
dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa
kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus
dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAK dan BAB.

1.    Eliminasi urin

19
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil)
dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

2.    Eliminasi alvi (Defekasi)

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua
pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang
belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu
refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.

Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut :

a.    Trimester I              : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.

b.    Trimester II             : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.

c.    Trimester III           : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar,


kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.

Eliminasi yang terjadi pada Ibu Hamil

a.    Trimester I              : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh
pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.

b.    Trimester II             : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari
rongga panggul.

c.    Trimester III           : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB
sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah

a.    Diet dan asupan

Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output urine (jumlah
urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.
Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan
yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan
jumlah yang dikonsumsi pun dapat memengaruhinya

b.    Respon keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak
tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah
pengeluaran urine

c.    Gaya hidup

20
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait
dengan tersedianya fasilitas toilet.

Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan
eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, ketika seseorang tersebut buang air di tempat
terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

d.   Stress psikologis

Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena
meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

e.    Tingkat perkembangan

Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal
tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami kesulitan untuk mengontrol
buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan
bertambahnya usia

Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan

a.    BAK           : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan
minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

b.    BAB           : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar
sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan
meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

c.    Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya
bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta
vestibula.

Gangguan /masalah pada proses eleminasi

a.    Retensi urine, merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat


ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.

b.    Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau


menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

c.    Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan seseorang yang mengalami


gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan
infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria,
Urinaria supresi.

Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi

21
a.    Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami
statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar
jadi terlalu kering dan keras.

b.    Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami
pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa
mual dan muntah.

c.    Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas
berlebihan dalam lambung

2.5.4 Istirahat dan tidur

Selama hamil, tubuh ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang
sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil
gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu
istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam. Bila
kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak istirahat, terutama bila kandungan
lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat tidur (bed rest). Selama masa kehamilan,
istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal
kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/
tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan
untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari. Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan
dianjurkan tidur 8 jam sehari. Namun begitu jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik
yang ringan, agar tubuh lebih sehat dan fit.

2.5.5. Personal hygiene

Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau terbasahi
oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gigi yang bersih menjamin
pencernaan yang sempurna. Personal hygine yang perlu diperhatikan :

a.    Kebersihan rambut dan kulit kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.   

Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting.
Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala
kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu
memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah
pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran
yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut.
Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil
untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.

22
a.    Kebersihan gigi dan mulut

Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada
gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan
menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan
dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.

Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan  gusi ibu
yang tidak hamil, di antaranya :

1)   Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai
kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.

2)   Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan
pinggiran gusi terlihat membulat.

3)   Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat.
Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.

4)   Risiko perdarahan, warna merah tua menimbulkan bertambahnya aliran darah, keadaan
ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.

5)   Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun
menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan
menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

b.    Kebersihan vulva

1)   Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita
yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di
tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus
dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari
dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya
masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta
perawatan protektif.

2)   Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter
karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara.

Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:

a)    Celana dalam harus kering.

b)    Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.

c)    Sesudah bab / bak dilap dengan lap bersih dan kering

23
d)   Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum
dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus
untuk keperluan tersebut.

d.   Kebersihan kuku tangan dan kaki 

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh, untuk itu
seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas
dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal
kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna
merah muda.

Masalah/gangguan pada kuku :

1)   Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada darah
tersebut.

2)   Paronychia, radang di sekitar jaringan kuku.

3)   Ram's horn nail, gangguan kuku yang ditumbuhi pertumbuhan yang lambat disertai
kerusakan dasar kuku atau infeksi bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang
menyebabkan bau tidak sedap.

e.    Kebersihan kulit

Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih
berkeringat. Baths terapi melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia
counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan
masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower
direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam
kamar mandi.

f.     Kebersihan pakaian

Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit
perhatian dari pada waktu lain.  Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, mudah
menyerap keringat, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien.

Manfaat personal hygiene dan aktivitas pada ibu hamil

Bagi ibu hamil yang menjaga personal hyginenya sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri,
dengan si ibu menjaga kebersihan dirinya maupun personal hyginenya akan memberikan rasa
nyaman terhadap dirinya sendiri serta terjamin kebersihan badannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1)   Body image

24
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap
kebersihannya.

2)   Praktik sosial

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.

3)   Status sosial ekonomi

Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

4)   Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.

5)   Kebiasaan

Adalah kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya
seperti penggunaan sabun, sampo dll.

6)   Kondisi fisik

Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga
memerlukan bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

a.    Dampak fisik

Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan
sehingga daerah genital kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi
hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah
berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.

b.    Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.

BAB III

25
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

            Selama masa kehamilan, ada beberapa hal yang akan dialami oleh ibu hamil, terutama
rasa tidak nyaman akan perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, perlunya bagi ibu
hamil untuk mengetahui penyebab dari ketidaknyamanan tersebut dan tanda-tanda bahaya
sehingga dapat dikurangi/diatasi.

3.2 SARAN

Sebaiknya ibu hamil tidak perlu khawatir terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
selama masa kehamilan. Yakinlah kalau kehamilan merupakan sebuah anugrah dan tidak
semua perempuan mendapat kesempatan memperoleh anugerah istimewa itu. Jadi, jalani
kehamilan dengan relaks dan penuh syukur. Biarkan tubuh berubah sesuai tuntutan kehamilan
itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

26
1.        http://askep-askeb-kita.blogspot.com/

2.        Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.

3.        Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

4.        Susilowati H, Endang. 2006. Lebih  jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.

5.        Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. W.B
Saunders Company. United States of America.

6.        ______________ . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.

7.        Jimenez, Sherry LM. Kehamilan Yang Menyenangkan. 2000. Jakarta : ARCAN

Kusmiyati, 2009 : 123

8.        dr.I.A.Chandranita Manuaba, Sp.OG dkk, Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Untuk


Profesi Bidan 

27

Anda mungkin juga menyukai