Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PADA PABRIK TAHU DI KELURAHAN MULYOJATI 16 C


KOTA METRO

Eva Rolia1,a*, Yusuf Amran2,b

Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro


Jl.Ki Hajar Dewantara No.166 Kota Metro Lampung 34111, Indonesia
E-mail : aroliaeva@yahoo.com, byusufamran@yahoo.com

ABSTRAK

Perencanaan bangunan pengolahan limbah secara sederhana sebagai solusi pencemaran di


lingkungan sekitar pabrik dan perencanaan tata ruang pabrik untuk memperlancar proses
produksi dan meningkatkan kualitas hasil produksi. Penelitian Air Limbah dilakukan di
Departemen Kesehatan RI Politeknik Kesehatan DEPKES Tanjung Karang Jurusan Kesehatan
Lingkungan untuk mengetahui kadar yang terdapat di dalam air limbah menggunakan parameter :
BOD. COD, TSS dan pH. Dari proses penyaringan dan penelitian air hasil penyaringan yang
dilakukan di Departemen Kesehatan RI Politeknik Kesehatan DEPKES Tanjung Karang Jurusan
Kesehatan Lingkungan bangunan pengolahan limbah yang direncanakan dapat menurunkan kadar air
limbah pada parameter BOD (Biochemical Oxygen Demand) 237,33 mg/l menjadi 175 mg/l, COD
(Chemical Oxygen Demand) 530 mg/l menjadi 350 mg/l, TSS (Total Suspensed Solid) 496 mg/l
menjadi 84,7 mg/l dan pH 5,65 mg/l menjadi 4,82 mg/l, belum cukup untuk memenuhi standar air
limbah dari Baku Mutu Limbah Cair PERGUB Lampung No.7 Tahun 2010, yaitu BOD 150 mg/l,
COD 300 mg/l, TSS 100 mg/l dan pH 6-9 mg/l. Akan tetapi bisa ditoleransi karena kadar BOD dan
COD sudah mengalami penurunan yang signifikan dan mendekati baku mutu, sementara TSS dan pH
sudah memenuhi syarat standar air limbah dari Baku Mutu Limbah Cair PERGUB Lampung No.7
Tahun 2010. Dengan demikian bangunan pengolahan limbah sederhana yang direncanakan dapat
digunakan karena mampu menurunkan kadar air limbah secara signifikan dan menjadi solusi bagi
pencemaran di lingkungan sekitar industri sekaligus masukan bagi pemilik industri dalam pengolahan
limbah cair menggunakan alat pengolahan limbah yang mudah dan murah.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengolahan Limbah.

PENDAHULUAN tepat guna (Haryono, 1997).


Pada umumnya industri-industri besar telah
Masalah pencemaran semakin menarik memiliki instalasi pengolahan limbah,
perhatian masyarakat, dalam kurun waktu sehingga pencemaran yang diakibatkan oleh
beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dapat limbah industri tersebut hampir seluruhnya
di lihat dengan semakin banyaknya kasus- telah dapat ditangani. Sebaliknya, limbah
kasus pencemaran yang terungkap ke yang berasal dari industri kecil masih perlu
permukaan. Perkembangan industri yang diperhatikan karena kebanyakan industri
demikian cepat merupakan salah satu kecil belum memiliki instalasi pengolahan
penyebab turunnya kualitas lingkungan. limbah sendiri.
Penanganan masalah pencemaran menjadi Jika limbah hasil pengolahan dibuang atau
sangat penting dilakukan dalam kaitannya disalurkan ke badan air tanpa pengolahan
dengan pembangunan berwawasan terlebih dahulu maka buangan ini dapat
lingkungan terutama harus diimbangi dengan menimbulkan efek berupa : (Sugiharto,
teknologi pengendalian pencemaran yang 1987: 2)

83
ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015
1. Membahayakan kesehatan manusia Sumber-Sumber Air Limbah
karena dapat merupakan pembawa suatu Air limbah dapat berasal dari berbagai
penyakit. sumber yang pada umumnya karma
2. Dapat membunuh atau merusak perbuatan manusia dan kemajuan teknologi.
kehidupan yang ada di dalam air seperti Beberapa sumber air limbah antara lain :
ikan, dan binatang peliharaan lainnya. (Sugiharto, 1987 :10).
3. Dapat merusak keindahan (estetika) 1. Air limbah rumah tangga
karena bau busuk dan pemandangan yang 2. Air limbah industri
tidak sedap dipandang mata terutama di 3. Air Limbah Rembesan dan Tambahan
daerah hilir sungai yang merupakan
daerah rekreasi. Macam-macam Air Limbah
Industri tahu yang terdapat di Jalan. Gatot 1. Limbah cair
Kaca Rt.22 Rw.04 Kelurahan Mulyojati 2. Limbah padat
Metro Barat Kota Metro merupakan industri 3. Limbah gas dan partikel
rumah tangga (home industry) yang bertempat
di antara pemukiman penduduk. Dari Sifat-Sifat Air Limbah
pengamatan di lapangan limbah cair industri Sifat-sifat air limbah yaitu :
tahu langsung dibuang ke kali/sungai tanpa 1. Sifat-Sifat Fisik Air Limbah
pengolahan terlebih dahulu. Pada saat musim 2. Sifat-Sifat Kimiawi Air Limbah ;
kemarau banyak penduduk Rt.22 Rw.04 yang a. BOD (Biochemical Oxygen
mengeluhkan air limbah tersebut karena Demand)
menimbulkan bau yang tidak sedap serta b. COD (Chemical Oxygen Demand)
warna air menjadi hitam. c. pH
Maka air limbah industri tahu harus benar- d. TSS ( Total Suspensed Solid )
benar diperhatikan, karena limbah industri e. Bahan Organik
tersebut banyak mengandung bahan organik f. Bahan Anorganik
sangat tinggi. Senyawa utama berupa 3. Sifat-Sifat Biologis
protein, karbohidrat, dan lemak. Protein dan Efek Yang Ditimbulkan Air Limbah
lemak merupakan komponen terbesar 1. Gangguan terhadap kesehatan
jumlahnya yang sangat potensial terjadinya manusia
pencemaran. 2. Gangguan terhadap kehidupan
Atas dasar itulah peneliti merencanakan biotik
pengolahan air limbah untuk penanganan 3. Gangguan terhadap keindahan
pencemaran limbah cair industri tahu
menjadi air yang lebih baik dan tidak Model Pengolahan Air Limbah
menimbulkan pencemaran lingkungan di 1. Pengolahan Awal (PreTreatment), terdiri
sekitarnya terutama pada kualitas air sungai dari :
yang dialiri. a. Bar Screen (Saringan Kasar)
b. Grit Removal (Pemindah Pasir)
TINJAUAN PUSTAKA c. Equalisasi (Tangki Rata-Rata)
d. Oil Catcher (Bak Pemisah
Air Limbah Minyak dan Lemak)
2. Pengolahan Tahap Awal (Primary
Air Limbah adalah kotoran dari Treatment), meliputi ;
masyarakat dan rumah tangga dan juga a. Koagulasi
berasal dari industri, air tanah, air b. Flotasi
permukaan serta buangan lainnya. Dengan c. Sedimentasi
demikian air buangan ini merupakan hal yang d. Filtrasi
bersifat kotoran umum (Sugiharto, 1987 : 2). 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary
Treatment), meliputi ;
a. Lumpur Aktif (Activated Sludge)
ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015 84
b. Penyaringan dengan tetesan Tabel 3. Buku Mutu Limbah Cair Untuk
(Trickling Filter) Industri
c. Kolam oksidasi (Lagoon) Parameter Kadar Beban Pencemaran
Maksimum Maksimum
d. Koiam aerasi (Aerated Lagoon) (mg/l) (gram/ kg kecap kedelai)
e. Kolam Anaerobik Tahu Tempe
BOD5 75 1,1 0,6
4. Tertiary Treatment TSS 50 0,75 0,4
5. Disenfektion (Pembunuhan Bakteri)
Debit -
limbah
maks
Metode Pengolahan Air Limbah pH : 6 – 9
Metode-Metode pengolahan Fisik Kepgub KDH TK. I Lampung. No.
a. Screening (Penapisan) G/624/B.VII/HK/1995
b. Aerasi Industri Tahu
c. Flotasi
Tahu merupakan salah satu produk
d. Filtrasi
olahan kedelai yang telah di kenal dan
Metode-Metode pengolahan Kimiawi
banyak disukai oleh masyarakat, karena
a. Koagulasi
harganya murah dan mudah didapat.
b. Adsorpsi
Pembuatan tahu umumnya dilakukan oleh
c. Oksidasi
industri kecil atau industri rumah tangga.
Standar Kualitas Air Limbah
Selain dapat menyerap tenaga kerja,
Tabel 1. Batasan Air Limbah Pada Industri
industri kecil ini juga dapat berperan
No. Parameter Satuan Standar
dalam meningkatkan nilai gizi
1 BOD mg/l 50-150
masyarakat, karena membuat produk yang
2 COD mg/l 100-300 merupakan sumber protein nabati dengan
3 TSS mg/l 200-400 relatif murah. Keberadaan limbah tahu di
4 Ph mg/l 6–9 lingkungan harus mendapat perhatian yang
Sumber : Baku Mutu Limbah Cair PERGUB khusus. Hal ini disebabkan industri tahu
Lampung No. 7 Tahun 2010 biasanya terletak disekitar pemikiman
penduduk. Berdasarkan kondisi industri tahu,
Tabel 2. Batasan Air Limbah Pada Industri maka limbah cair industri tersebut cukup
No Parameter Konsentrasi Satuan Standar potensial untuk mencemari lingkungan. Oleh
1 COD mg/l 100-300 karena itu pelaksanaan dan pengembangan
2 BOD mg/l 50-150
3 Zat pada tersuspensi mg/l 200-400 industri tahu sebagai industri rumah tangga
(TTS) perlu disertai dengan penanganan limbah cair
4 pH mg/l 6.0-9.0
5 Minyak nabagi mg/l 5-10
tahu yang baik.
6 Minyak mineral mg/l 10-50
7 Temperatur 0
c 38-0 Pengolahan Air Limbah Industri Tahu
8 Ammonia bebas mg/l 1.0-5.0
(NH3) Yang dimaksud dengan pengolahan
9 Nitrat (NO3-N mg/l 20-30 limbah adalah usaha-usaha teknis untuk
10 Senyawa aktif biru mg/l 5.0-10
metilen
menghilangkan bahan-bahan organik yang
11 Sulfida mg/l 0.05-0.1 terlarut di dalam air limbah atau mengurangi
12 Fenol mg/l 0.5-1.0 sampai batas yang tidak berbahaya bagi
13 Sianida mg/l 0.05-0.5
kesehatan. Air buangan tahu umumnya
Kepmen LH No. KPE-51/MENLH/10/1995
banyak mengganggu masyarakat sekitarnya.
Air buang tersebut meresap kedalam tanah
mencemari sumber air yang ada di
dalamnya, termasuk badan air seperti
sungai.
Pengolahan air buangan terdiri dari bangunan-
bangunan berikut :

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015 85


1. Bak pengendapan pengolahan dapat didiagram alirkan seperti di
Berfungsi untuk mengendapkan bahan- bawah ini :
bahan yang tersuspensi. Bak ini
dilengkapi dengan sekat endapan, untuk Air Input
Limbah
mempermudah pengambilan endapan
apabila endapan telah banyak.
2. Bak Penyaringan (Filter) Bak Pengendap
Adalah bak yang berisi batu kali,ijuk,
pecahan genting, pasir halus, arang
Bak filter
batok kelapa dan kain katun yang Terdiri dari
berfungsi menghilangkan sisa-sisa 1. Batu Kali 1m
2. Ijuk 1m
endapan bau, logam, besi dan mangan. 3. Pecahan genting 1m
4. Pasir Halus 1m
Mekanisme Penyaringan dengan Karbon 5. Arang Kelapa 1m

Aktif
Karbon aktif dari arang batok kelapa
diperoleh dengan cara membakar batok
Sungai
kelapa tersebut. Karbon aktif ini berfungsi Outp
ut
sebagai adsorben (penyerapan).

Batu Koral Gambar 1. Diagram Alir Proses Input dan


Pada penelitian ini batu koral dipakai Output Pengujian
sebagai lapisan untuk menyaring air limbah Proses Penyaringan Air Limbah :
dan sebagai tempat berkembang biak 1. Air limbah masuk ke dalam bak pengendap
memanfaatkan rongga yang terdapat di batu kemudian mengalir ke saringan.
koral. Batu koral berfungsi untuk 2. Batu kali adalah saringan pertama yang
menjernihkan air pada air limbah. berfungsi menyaring kotoran-kotoran
kasar pada air limbah.
Pasir dan Kerikil 3. Ijuk merupakan saringan kedua yang
Pada proses penyaringan tidak semua berfungsi menyaring kotoran-kotoran
gumpalan kotoran dapat disaring. Butiran halus pada air limbah.
gumpalan kotoran yang lebih besar dan berat 4. Pecahan genting merupakan saringan
akan mengendap. Sedangkan yang berukuran ketiga yang berfungsi sebagai penjernih air
kecil dan ringan masih melayang-layang limbah
didalam air. Maka pada penyaringan ini diberi 5. Pasir halus merupakan saringan keempat
pasir dan kerikil. yang berfungsi menyaring kotoran –
kotoran halus yang masih lolos pada ijuk
METODE PENELITIAN 6. Arang batok kelapa merupakan saringan
terakhir yang berfungsi menghilangkan
Data Penelitian
bau dan rasa pada air limbah.
Bahan baku kedelai yang di perlukan setiap
hari = 100 kg Analisa Hasil Penelitian
Lama produksi = jam 04.00 – 13.00 WIB = 10 Analisa Penelitian tentang bangunan
jam / hari pengolahan air limbah industri tahu di
Kebutuhan air untuk produksi = 3.000 liter / kelurahan Mulyojati 16 c Metro Barat Kota
hari Metro.
Luas lahan = 10 x 10 m
Analisa Hasil Bangunan Pengolahan
Pemasangan Alat Penyaringan Limbah
Proses penyaringan air limbah pada 1. Analisa bangunan pengolahan air limbah
pengujian (Input dan output) pada instalasi yang telah dibuat dengan bahan-bahan
ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015 86
saringan yang murah dan mudah didapat Standar
No baku Sesudah
seperti : batu kali, ijuk, pecahan genting, Parameter Satuan
mutu Pengolahan
arang batok kelapa dan pasir halus yang 1. BOD mg/l 50-150 175
diharapkan bisa mengolah air yang bisa 2. COD mg/l 100-300 350
3. TSS mg/l 200-400 84,7
memenuhi syarat baku mutu air limbah 4. pH mg/l 6–9 4,82
yang layak dibuang langsung ke sungai Sumber : Uji Lab Politeknik Kesehatan
supaya bisa mengatasi pencemaran Depkes Kesling Bandar Lampung
lingkungan dan menjadikan.
2. Analisa proses kerja bangunan pengolahan Tabel 6. Resume Kualitas Air Limbah
air limbah yang terdiri dari : bak pengendap Sebelum dan Sesudah Penyaringan.
lalu mengalir ke penyaringan air limbah

Standar Baku

Pengolahan

Pengolahan
yang terdiri dari : batu kali, ijuk, pasir,

Parameter

Sebelum

Sesudah
Mutu
pecahan genting, dan arang batok kelapa No Keterangan
dan setelah penyaringan air limbah
mengalir ke bak penampungan sementara Dapat ditoleransi karena
sebelum dibuang langsung ke sungai 1 BOD 150 237,33 175
sudah mendekati baku
mutu dan penuruan kadar
BOD yang signifikan
Analisa Hasil Sebelum Dan Sesudah Dapat di toleransi karena
Pengolahan Air Limbah 2 COD 300 530 350
sudah mendekati baku
mutu dan penuruan kadar
Analisa hasil pengolahan air limbah : COD yang signifikan
a. Air limbah yang sebelum pengolahan 3 TSS 100 494 84,7 Memenuhi standar
6,0 –
mempunyai ciri fisik yang keruh,bau dan 4 pH
9,0
5,65 4,82 Dapat di toleransi
berbusa serta kadar BOD, COD, TSS, pH Sumber : Uji Lab Politeknik Kesehatan
yang tinggi dan tidak layak dibuang Depkes Kesling Bandar Lampung
langsung ke sungai ( Berdasarkan Uji
Laboraturium Departemen Kesehatan RI Analisa Terhadap Bangunan Pengolahan
Politeknik Kesehatan DEPKES Tanjung Limbah
Karang Jurusan Kesehatan Lingkungan). Analisa proses kerja bangunan pengolahan
b. Air limbah yang telah diolah melalui air limbah yang terdiri dari : bak pengendap,
bangunan pengolahan telah mengalami batu kali, ijuk, pasir, pecahan genting, arang
perubahan yang signifikan dan dapat batok dan bak penampungan sementara,
dibuang langsung ke sungai,hal ini berikut ini adalah alur dan fungsi masing-
dicirikan air limbah menjadi jernih, tidak masing bagian alat penyaringan :
bau, tidak berbusa dan kadar BOD, COD, a. Air Limbah yang berasal dari proses
TSS, pH sudah mendekati baku mutu. pembuatan tahu mengalir lewat pipa
pembuangan menuju ke bangunan
HASIL PENELITIAN pengolahan limbah, proses awal
Hasil pengukuran terhadap beberapa pengolahan limbah yaitu bak pengendap,
parameter air poduk pada pengujian dapat bak pengendap yang berfungsi untuk
dilihat pada tabel di bawah ini : mengendapkan zat-zat padat seperti lemak
Tabel 4. Kualitas Air Limbah Sebelum dan benda-benda lainnya yang terdapat
Penyaringan. pada air limbah kemudian mengalir ke
Standar baku Sebelum
No Parameter Satuan
mutu pengolahan penyaringan pertama.
1. BOD mg/l 50-150 237,33 b. Batu kali merupakan bahan penyaringan
2. COD mg/l 100-300 530
3. TSS mg/l 200-400 496 pertama yang berfungsi sebagai penyaring
4. pH mg/l 6–9 5,65 kotoran-kotoran kasar pada air limbah.
Sumber : Uji Lab Politeknik Kesehatan c. Ijuk merupakan bahan penyaringan kedua
Depkes Kesling Bandar Lampung yang berfungsi menyaring kotoran halus
Tabel 5. Kualitas Air Limbah Sesudah Proses yang terdapat di air limbah.
Penyaringan d. Pasir halus merupakan bahan penyaringan

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015 87


ketiga yang berfungi sebagai penyaring pencemaran di lingkungan sekitar industri
kotoran-kotoran halus yang masih lolos sekaligus masukan bagi pemilik industri
pada ijuk. dalam pengolahan limbah cair
e. Pecahan genting merupakan bahan saringan menggunakan alat pengolahan limbah
keempat yang berfungsi sebagai penjernih yang mudah dan murah.
air limbah.
f. Arang batok kelapa merupakan bahan Saran
penyaringan keempat sekaligus Setiap pemilik industri tahu dan
penyaringan terakhir yang berfungsi untuk industri lainnya seharusnya
menghilangkan bau dan rasa pada air memperhatikan limbah yang dihasilkan
limbah kemudian mengalir ke bak dari proses produksinya agar tidak
penampungan sementara merusak lingkungan, ekosistem dan
g. Bak penampung sementara yang berfungsi estetika sekitar.
sebagai bak penampung air hasil Setiap pemilik industri tahu dan
pengolahan sementara sebelum di buang industri lainnya seharusnya
langsung ke sungai. memperhatikan tata ruang produksi yang
baik agar proses produksi berjalan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN lancar dan memerlukan waktu yang
singkat dan kualitas hasil produksi yang
Kesimpulan baik.
Dari proses penyaringan dan penelitian, DAFTAR PUSTAKA
air hasil penyaringan yang dilakukan di
Departemen Kesehatan RI Politeknik Aimaya.com, “Kumpulan Teknik Penyaringan
Kesehatan DEPKES Tanjung Karang Jurusan Air Sederhana” .2015.
Kesehatan Lingkungan bangunan pengolahan Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah
limbah yang direncanakan dapat menurunkan Departemen Perindustrian,
kadar air limbah pada parameter BOD “Pengelolaan Limbah Industri
(Biochemical Oxygen Demand) 237,33 mg/l Pangan”. Jakarta. 2007 .
menjadi 175 mg/l, COD (Chemical Oxygen DR.Ir.Arie Herlambang, M.S. Teknologi
Demand) 530 mg/l menjadi 350 mg/l, TSS Pengolahan Limbah Cair Industri
(Total Suspensed Solid) 496 mg/l menjadi Tahu-Tempe. “ Teknologi Pengolahan
84,7 mg/l dan pH 5,65 mg/l menjadi 4,82 Limbah Cair Industri”. Jakarta. 2011.
mg/l, belum cukup untuk memenuhi Institut Teknologi Jakarta. “ Rekayasa
standar air limbah dari Baku Mutu Limbah Lingkungan”.2010.
Cair PERGUB Lampung No.7 Tahun Jurnal Teknologi Industri Pertanian Faultas
2010, yaitu BOD 150 mg/l, COD 300 mg/l, Pertanian UTM, “ Perencanaan Ulang
TSS 100 mg/l dan pH 6-9 mg/l. Akan Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik
tetapi bisa ditoleransi karena kadar BOD Tahu Srikandi Junok Bangkalan” .
dan COD sudah mengalami penurunan Bangkalan Madura. 2013.
yang signifikan dan mendekati baku mutu,
sementara TSS dan pH sudah memenuhi Santoso, Wito “Studi Perencanaan Industri
syarat standar air limbah dari Baku Mutu Pengolahan Limbah Domestik Dengan
Limbah Cair PERGUB Lampung No.7 Trickling Filter”, Malang. 2007.
Tahun 2010. Dengan demikian bangunan Sugiharto. “Dasar-Dasar Pengolahan Air
pengolahan limbah sederhana yang Limbah. Universitas Indonesia”.
direncanakan dapat digunakan karena Jakarta. 1987.
mampu menurunkan kadar air limbah Www Data Iptek Pengetahuan Dan Teknologi
secara signifikan dan menjadi solusi bagi “ Alat Penjernih Air Sederhana “. 20.

ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 5 No. 1 Nov 2015 88

Anda mungkin juga menyukai