Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ALKILASI, HIDROGENASI, ESTERIFIKASI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah: Proses Industri Kimia Organik

Oleh:
1. Amanda Dhia Khanza (2019437001)
2. Muhammad Dinur Azmi (2019437015)

KELAS C
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ALKILASI,
HIDROGENASI, ESTERIFIKASI”. Makalah ini ditujukan guna memenuhi tugas mata kuliah Proses
Industri Kimia Organik(PKO). Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit masalah yang dihadapi
oleh penulis. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat bantuan, dan bimbingan berbagai macam pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbang asih
pemikiran penulis kepada pembaca khususnya Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

Hormat Kami,

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………… ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 1
3. Tujuan Pembahasan ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Alkilasi ……………………………………………………………………………….. 3
2. Esterifikasi …………………………………………………………………………… 7
3. Hidrogenasi …………………………………………………………………………. 10
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 15

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Industri kimia merupakan industri yang kegiatannya melibatkan zat kimia, yang dalam
pemrosesannya melalui teaksi kimia untuk membentuk zat baru. Industri ini dimulai dari bahan
mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, mejadi material, zat
kimia, serta senyawa kimiayang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan diginakan di
industri lain.
Industri petrokimia di Indonesia dewasa ini terus berkembang secara meluas dan terintegrasi.
Perkembangan industri dan juga bahan setengah jadi yang pesat selama ini merupakan faktor
pendorong dibangunnya unit-unit industri. Dengan demikian, baik penyediaan maupun kebutuhan
akan bahan baku di dalam industri petrokimia akan selalu saling berkaitan.
Proses hidrogenasi ditemukan pada tahun 1903 oleh Norman. Penemuan reaksi hidrogenasi
katalitik minyak nabati memungkinkan minyak cair dikonversikan menjadi solid dan semi solid
dengan konsistensi tertentu yang sesuai untuk aplikasi margarin dan shortening. Proses ini terdiri dari
pemanasan dengan adanya hidrogen elementer yang dibantu oleh suatu katalisator logam , biasanya
menggunakan Nikel. Keuntungan menggunakan Nikel katalis antara lain adalah ketersediaan dan
lebih murah bila dibandingkan katalis lain
Reaksi esterifikasi antara asam karboksilat dengan alkohol bersifat reversible, sehingga untuk
membuat kesetimbangan reaksi berjalan ke arah pembentukan ester dapat dilakukan dengan memakai
jumlah alkohol yang berlebih. Kecepatan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol bergantung
pada jenis alkoholnya dengan urutan sebagai berikut : alkohol primer > alkohol sekunder > alkohol
tersier.

2. Rumusan Masalah
● Apa yang dimaksud dengan reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi?
● Sebutkan jenis-jenis dari reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi?
● Apa saja kelebihan dan kekurangan reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi?
● Apa manfaat dari reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi?

3. Tujuan Pembahasan
● Mengetahui pengertian reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi
● Mengetahui jenis-jenis reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi
● Mengetahui kelebihan dan kekurangan reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi
● Mengetahui manfaat dari reaksi alkilasi, hidrogenasi, dan esterifikasi
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Alkilasi
Alkilasi adalah suatu proses pemasukan gugus alkil atau merupakan penambahan jumlah
atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang, biasanya dengan
cara adisi (penambahan) atau substitusi (penggantian) atom hidrogen atau gugus halida.
Dalam dunia oil refinery, alkilasi dapat juga diartikan penambahan alkil pada alkena untuk
memproduksi bahan bakar oktan tinggi.
Gugus alkil : -CnH2n+1

Secara kimia reaksi alkilasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :


1. Alkilasi Katalis
Suhu reaksi berkisar antara 30–105 F dan tekanan 1 atm – 150 psig. Katalis yang banyak
digunakan, yaitu :
a. Proses Alkilasi Asam Fluorida diperkenalkan oleh Phillips Petroleum Company pada
tahun 1942.
b. Proses Alkilasi Aluminium Klorida dioperasikan oleh Philip selama Perang Dunia.
c. Proses Alkilasi Katalis Asam Sulfat telah di mulai di Amerika Serikat pada tahun
1938 oleh Shell Oil Company. Pada proses ini, komponen gasolin dengan angka oktan
tinggi dibuat melalui reaksi isobutana dengan olefin. Butilen merupakan senyawa
yang paling umum dipakai, karena produk yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi
dan dapat diperoleh hanya dengan sedikit Asam Sulfat dibandingkan dengan olefin
lainnya, jika diproses pada kondisi operasi yang sama.
2. Alkilasi Termis
Alkilasi termis adalah alkilasi yang mengolah Etilen yang diikuti oleh Propylene, Butane dan
Isobutilene dengan bantuan panas. Suhu reaksi berkisar 9500F dan tekanan sekitar 3000-5000
psia. Proses Alkilasi termis yang komersil telah di bangun oleh Phillips Petroleum Co untuk
membuat neoheksana. Alkilasi ini menggunakan Etilena dan Isobutana sebagai reaktan untuk
membuat n heksana.

Usaha memperbanyak hasil


a. Suhu diatur tergantung sifat reaksi, endotermis atau eksotermis. Zat pereaksi
berlebihan
● RH + RCH=CH2 dengan RH yang berlebihan
● RNH2+ R’OH R’OH yang berlebihan
● ROH + R’X R’X yang berlebihan

ROH = Alkohol rantai panjang, misalnya selulose


b. Menghilangkan salah satu hasil
● RH + RCH=CH2→ RCH2CH2R tidak ada yang dapat dihilangkan
● RNH2 + R’OH → RNHR’ + H2O air dihilangkan dengan penambahan zat yang dapat
mempercepat penguapan atau penghilangan air
● ROH + R’X→ROR’ + HX asamnya dihilangkan
c. Tekanan dibesarkan
● Untuk fase gas dengan memperbanyak jumlah mol dan menggeser ke jumlah mol
yang kecil
● Untuk fase cair dengan menaikkan suhu didih
d. Katalisator digunakan senyawa bersifat asam
Digunakan senyawa yang bersifat asam atau senyawa yang menghasilkan radikal bebas,
tergantung dari zat yang dialkilasi.
Misalnya H2SO4 dan Asam lain seperti HF, HCl, AlCl3.
● Untuk reaksi b digunakan Al2O3
● Untuk reaksi c NaOH untuk mengikat HX yang terjadi. Bisa juga digunakan
katalisator radikal bebas.
e. Konsentrasi zat pereaksi
Untuk reaksi yang lambat, digunakan konsentrasi yang setinggi-tingginya.
● Untuk reaksi a, RCH=CH2 tidak boleh terlalu pekat karena reaksinya terlalu cepat
dan kemungkinan terjadinya polimerisasi.
● Untuk reaksi b, R’OH pekat dan anhidrid.
f. Pengadukan
● Untuk fase cair dilakukan pengadukan
● Untuk fase gas dilakukan aliran turbulen

Manfaat Alkilasi
1. Dalam industri petroleum untuk menggabungkan light olefins (propylene dan
butylene) dengan isobutane untuk menghasilkan alkylate (higher branched alkanes)
high octane gasoline components
2. Pada karet sintetis, misalnya pembuatan styrene, isophrena.
3. Industri zat warna, misal anilin menjadi dimetil anilin.
4. Industri bahan peledak, misalnya pembuatan Tetryl (Trinitrophenylmethylnitramine)

Kelebihan Alkilasi
1. Molekul fase gas tersingkirkan
2. Produk cair yang berharga terbentuk
Bagian Unit Alkilasi
Suatu unit Alkilasi umumnya terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. Pengadaan feed. Bagian ini dapat dipisahkan dari unit Alkilasi biasanya campuran
olefin dan isobutana yang didapat dari unit-unit tidak cukup mengandung iso butan
untuk reaksi alkylasi yang baik terutama bila feed tersebut didapat dari unit-unit
perengkahan maka biasanya dilakukan terlebih dahulu pengurangan kadar olefin atau
penambahan isobutana dalam feed. Pengurangan kadar olefin dapat dilakukan dengan
reaksi polimerisasi dalam poly plant sebagian besar olefins membentuk polymer
gasoline. Operasi ini dilakukan baik di dalam poly plant demikian juga pencucian
feed dengan soda dapat dilakukan di unit tersebut.
2. Reaktor. Bagian ini berfungsi mengadakan reaksi antara isobutana dengan olefin
(butylin) membentuk alkilasi dengan katalis H2SO4 pada kondisi temperatur 7–
10oC, reaktor yang dipakai berupa kolom vertikal dilengkapi piringan- piringan
berlubang kecil vaporated plate. Vaporated plate digunakan untuk mendapatkan
mixing yang baik antara hidrokarbon dan asam sulphat. Di Dalam reaktor jenis ini
mixing tersebut digunakan oleh pompa emulsi sirkulasi. Fresh feed dicampur dengan
iso butan untuk mendapatkan ratio isobutana dengan butilin kemudian diinjeksi
dengan H2SO4 sebagai pembentuk emulsi
3. Refrigeration. Bagian ini berfungsi untuk mendapatkan suhu rendah yang diperlukan
untuk reaksi alkilasi. Refrigerator yang dipakai adalah propan yang baik yaitu bebas
air karena air didalam propan dapat menyebabkan kebuntuan dalam sistem akibatnya
pembekuan air pada suhu rendah kadar propana dalam refrigerant minimum 90%.
4. Treating. Bagian ini berfungsi menetralkan acid yang terdapat pada reaktor produk
dengan kaustik soda sebelum dipisahkan di dalam bagian fraksinasi. Untuk
menghilangkan kaustik soda yang terbawa reaktor produk setelah kaustik washing
biasanya dilakukan water washing
Pengertian Esterifikasi
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester
disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion + H. Asam belerang sering
digunakan sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Pada skala industri, etil asetat diproduksi
dari reaksi esterifikasi antara asam asetat C2H5OH(CH3COOH) dan etanol dengan bantuan
katalis berupa asam sulfat (H2SO4).
Alkil alkanoat/ester adalah sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH dan pada
sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuah gugus hidrokarbon dari
berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil seperti metil atau etil, atau gugus yang
mengandung sebuah cincin benzena seperti fenil.
Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk al&ohol dan asam karboksilat.
Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan dari pengesteran. Disini senyawa karbon
mengikat gugus fungsi !""R adalah alkil alkanoat. Ester diturunkan dari alkohol dan asam
karboksilat.

Penggolongan Proses Esterifikasi


Sistem pemroses yang dirancang untuk menyelesaikan reaksi esterifikasi dikehendaki untuk
sedapat mungkin mencapai 100%. Oleh karena itu, reaksi esterifikasi merupakan
kesetimbangan, maka konversi sempurna tidak mungkin tercapai, dan sesuai informasi yang
ada konversi yang dapat dicapai hanya sampai 98%. Nilai konversi yang tinggi dapat dicapai
dengan ekses reaktan yang besar. ,proses esterifikasi secara umum harus diketahui untuk
dapat mendorong konversi sebesar mungkin. Secara umum ada tiga golongan proses, dan
penggolongan ini bergantung kepada volatilitas ester, yaitu:
1. Golongan 1. Dengan ester yang sangat mudah menguap, seperti metil format,
metilasetat, dan etil format, titik didih ester lebih rendah daripada alkohol, oleh karena
itu ester segera dapat dihilangkan dari campuran reaksi. Produksi metil asetat dengan
metode distilasi Bachaus merupakan sebuah contoh dari golongan ini. Metanol dan
asam asetat diumpankan ke dalam kolom distilasi dan ester segera dipisahkan sebagai
campuran uap dengan metanol dari bagian atas kolom. Air terakumulasi di dasar
tangki dan selanjutnya dibuang. Ester dan alkohol dipisahkan lebih lanjut dalam
kolom distilasi yang kedua.
2. Golongan 2. Ester dengan kemampuan menguap sebaiknya dipisahkan dengan cara
menghilangkan air yang terbentuk secara distilasi. Dalam beberapa hal, campuran
terner dari alkohol, air dan ester dapat terbentuk. Kelompok ini layak untuk
dipisahkan lebih lanjut: dengan etil asetat, semua bagian ester dipindahkan sebagai
campuran uap dengan alkohol dan sebagian air, sedangkan sisa air akan terakumulasi
dalam sistem. Dengan butil asetat, semua bagian air dipindahkan ke bagian atas
dengan sedikit bagian dari ester dan alkohol, sedangkan sisa ester terakumulasi dalam
sistem.
3. Golongan 3. Dengan ester yang mempunyai volatilitas rendah, beberapa kemungkinan
timbul. Dalam hal butil dan amil alkohol, air dipisahkan sebagai campuran biner
dengan alkohol. Contoh proses untuk tipe seperti ini adalah pembuatan dibutil ftalat.
Untuk menghasilkan ester dari alkohol yang lebih pendek (metil, etil, propil)
dibutuhkan penambahan hidrokarbon seperti benzena dan toluena untuk memperbesar
air yang terdistilasi. Dengan alkohol bertitik didih tinggi (benzil, furfuril, b-feniletil)
suatu cairan tambahan selalu diperlukan untuk menghilangkan kandungan air dari
campuran.

Manfaat Reaksi Esterifikasi dalam Dunia Industri


Manfaat reaksi esterifikasi dalam dunia industri antara lain :
1. Industri pakaian Reaksi esterifikasi antara etilen glikol dengan asam bensen 1,4
dikarboksilat menghasilkan senyawa ester, yaitu polyester. Polyester dapat digunakan
sebagai bahan pembuat kain.
2. Industri farmasi Aspirin (asam asetil asetat) merupakan senyawa ester yang dihasilkan
dari reaksi esterifikasi antara asam salisilat dengan anhidrida asam asetat. Asam
salisilat merupakan senyawa bifungsional, yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus
fungsi karboksil, sehingga pada proses ini gugus fungsi hidroksil pada asam salisilat
yang berperan dalam reaksi esterifikasi dengan anhidrida asam asetat. Aspirin dapat
digunakan untuk mengatasi rasa sakit, demam, peradangan tulang dan sendi, serta
serangan jantung dan stroke.
3. Industri makanan dan minuman Reaksi esterifikasi antara asam karboksilat suku
rendah dan alkohol suku rendah menghasilkan senyawa ester dengan rantai pendek.
Senyawa ester seperti ini banyak terdapat dalam buah-buahan yang menimbulkan
aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan.
4. Reaksi esterifikasi antara amil alkohol dengan asam asetat menghasilkan senyawa
ester, yaitu amil asetat. Amil asetat memiliki banyak kegunaan dalam bidang industri,
antara lain :
● Sebagai pelarut dalam pembuatan selulosa nitrat, etil selulosa, dan polivinil asetat.
● Digunakan untuk proses eksraksi dan pemurnian pada pembuatan penisilin.
● Sebagai pelarut untuk dammar dan lak.
Pengertian Hidrogenasi
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik. Reaksi ini terjadi dengan
penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak jenuh
sehingga dihasilkan suatu produk yang jenuh. Proses hidrogenasi merupakan salah satu
proses yang penting dan banyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam senyawa
organik. Proses ini umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke sebuah molekul.
Reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan yang berbeda tergantung pada substrat dan aktivitas
katalis.
Tujuan dilakukannya hidrogenasi untuk memperbaiki sifat dari asam lemak seperti titik lebur,
stabilitas oksidasi, warna, dan mengubah lemak cair menjadi lemak pada plastis. Hidrogenasi
memungkinkan mengubah minyak nabati menjadi bentuk lemak yang biasa digunakan
banyak orang dengan rasa yang lebih stabil dan harga yang lebih murah. Proses hidrogenasi
dilakukan untuk dua alasan yaitu untuk merubah minyak atau lemak ke bentuk fisik yang
lebih mudah penanganannya, dan untuk meningkatkan kestabilan oksidatif. Kestabilan rasa
dibutuhkan untuk menjaga produk lebih tahan lama setelah pemrosesan dan pengepakan.
Reaksi hidrogenasi memerlukan katalis untuk mempercepat reaksi (aktivitas) dan
menghasilkan produk yang tepat (selektivitas).

Jenis-Jenis Hidrogenasi
1. Hidrogenasi transfer
Proses hidrogenasi umumnya memanfaatkan gas hidrogen, namun ada juga yang
menggunakan sumber lain yang memiliki atom hidrogen di dalamnya. Namun tujuannya
sama, yaitu menambahkan atom hidrogen dalam suatu senyawa. Hidrogenasi
perpindahan/hidrogenasi transfer yaitu proses hidrogenasi yang tidak menggunakan gas
hidrogen (H2) sebagai sumber hidrogen, namun memakai hidrogen yang terkandung dalam
suatu senyawa lain seperti larutan kalium format sebagai pendonor hidrogen.

Peralatan yang digunakan untuk hidrogenasi transfer


2. Hidrogenasi minyak
Proses hidrogenasi minyak membuat mengerasnya tanaman dan ikan yang diturunkan
minyak, yang memungkinkan mereka untuk menjadi pengganti efektif untuk lemak hewani.
Pemanfaatan reaksi hidrogenasi yang paling terkenal adalah pada pembuatan minyak cair
menjadi lemak padat atau semi padat. Pada aplikasinya, reaksi hidrogenasi berlangsung
dengan bantuan katalis karena reaksinya cukup sulit terjadi. Katalis yang banyak dipakai
adalah logam-logam golongan transisi seperti Nikel (Ni), platinum (Pt), Paladium (Pd) dan
logam transisi lain atau bisa juga menggunakan gabungan dari logam-logam tersebut.
Meskipun reaksi hidrogenasi tidak akan berlangsung dengan bantuan katalis, akan tetapi,
secara termodinamika reaksi ini lebih disukai karena reaksi ini akan membentuk produk yang
lebih stabil. Dengan kata lain. Energi produk lebih rendah dibandingkan dengan energi
reaktannya. Sehingga reaksi ini termasuk reaksi eksotermik yaitu reaksi yang membebaskan
panas. Panas yang dilepaskan tersebut dikenal dengan Panas hidrogenasi atau energi
hidrogenasi (ΔH hidrogenasi). Energi ini merupakan indikator yang menunjukan tingkat
mudah atau tidaknya hidrogenasi terjadi secara termodinamis.
3. Hidrogenasi etena
Etena bereaksi dengan hidrogen pada suhu sekitar 150oC dengan adanya sebuah katalis nikel
yang halus. reaksi ini menghasilkan etana. reaksi ini tidak begitu berarti, sebab etena
merupakan senyawa yang jauh lebih bermanfaat dibanding etana yang dihasilkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hidrogenasi
Adapun variabel operasi yang mempengaruhi produk hidrogenasi adalah sebagai berikut
(O’Brien, 2009):
1. Temperatur. Seperti kebanyakan reaksi kimia lainnya, reaksi hidrogenasi akan
berlangsung lebih cepat jika temperatur semakin meningkat. Temperatur maksimum
untuk proses hidrogenasi berkisar antara 450-500oF.
2. Kecepatan pengadukan. Fungsi pengadukan adalah untuk mensuplai hidrogen
terlarut ke permukaan katalis. Namun reaksi harus diaduk untuk pendistribusian panas
dan suspensi katalis ke seluruh minyak agar terjadi keseragaman reaksi.
3. Tekanan hidrogen di dalam reaktor. Proses hidrogenasi biasanya berlangsung pada
tekanan yang samadengan tekanan hidrogen yang berkisar antara 0,7-9 bar. Pada
tekanan yang rendah, gas hidrogen yang larut dalam minyak tidak dapat menutupi
permukaan katalis, namun pada tekanan yang tinggi hidrogen dapat menjenuhkan
ikatan rangkap.
4. Jumlah katalis. Reaksi hidrogenasi akan bertambah cepat seiring bertambahnya
jumlah katalis sampai pada titik tertentu. Peningkatan tersebut terjadi karena
bertambahnya permukaan aktif katalis.
5. Tipe katalis. Katalis yang biasanya digunakan untuk reaksi hidrogenasi adalah nikel.
Aktifitas katalis tergantung pada banyaknya sisi aktif yang tersedia untuk
berlangsungnya proses hidrogenasi.
6. Kemurnian gas hidrogen
7. Kualitas bahan baku

Kelebihan Proses Hidrogenasi


Proses hidrogenasi sangat cocok untuk lemak yang akan diolah menjadi margarin, shortening,
coating fats, minyak goreng dan dressing oil.

Kekurangan Proses Hidrogenasi


Margarin yang beredar di pasaran umumnya menggunakan proses hidrogenasi dalam
pembuatannya. Sebagaimana diketahui bahwa reaksi hidrogenasi mengubah lemak tidak
jenuh menjadi lemak jenuh. Namun, dalam reaksi hidrogenasi ada sebagian kecil asam lemak
tidak jenuh mengalami isomerisasi dimana terjadi perubahan konfigurasi dari cis menjadi
trans (Kusnandar, 2010). Lemak trans terkenal bersifat radikal bebas dan karsinogenik.
Lemak trans yang bersifat radikal bebas, karsinogen dan adanya timbunan kolesterol dalam
darah dapat menjadi faktor utama resiko dan penyebab berbagai jenis penyakit kronis,
degeneratif dan kanker yang sekarang sedang mewabah (Budiarso, 2004).

BAB III
KESIMPULAN
Alkilasi adalah suatu proses pemasukan gugus alkil atau merupakan penambahan jumlah
atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang, biasanya dengan
cara adisi (penambahan) atau substitusi (penggantian) atom hidrogen atau gugus halida.
Manfaat Alkilasi adalah dalam industri petroleum untuk menggabungkan light olefins
(propylene dan butylene) dengan isobutane untuk menghasilkan alkylate (higher branched
alkanes) high octane gasoline components, Pada karet sintetis, misalnya pembuatan styrene,
isophrena, industri zat warna, misal anilin menjadi dimetil anilin, dan Industri bahan peledak,
misalnya pembuatan Tetryl (Trinitrophenylmethylnitramine)
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol. Suatu reaksi pemadatan untuk membentuk suatu ester
disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion + H. Manfaat esterifikasi
adalah dalam industri pakaian, farmasi aspirin, dan makanan dan minuman.
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik. Reaksi ini terjadi dengan
penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak jenuh
sehingga dihasilkan suatu produk yang jenuh. Proses hidrogenasi merupakan salah satu
proses yang penting dan banyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam senyawa
organik. Biasanya proses ini dipakai dalam industri perminyakan, farmasi, dan makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Sari, M., dkk. 2014. Makalah Alat Industri Kimia. UMJ: Jakarta.
Rachmalia, N. L., dkk. 2017. Makalah Sintesis Organik-Anorganik Alkilasi. POLBAN:
Bandung.
Kurnia, D. A. 2012. Dasar Teori Esterifikasi. https://www.scribd.com/doc/106264307/Dasar-
Teori-Esterifikasi. Diakses pada tanggal 10 Juli 2020
Adila, D. 2014. Bahan Makalah Hidrogenasi.
https://www.scribd.com/document/250121269/BAHAN-MAKALAH-HIDROGENASI.
Diakses pada tanggal 10 Juli 2020
Pratama, G. A., dkk. 2018. Makalah Hidrogenasi.
https://www.academia.edu/37989827/HIDROGENASI_Makalah_Kelompok. Diakses pada
tanggal 10 Juli 2020
Rahman. 2017. Manfaat Reaksi Esterifikasi Dalam Dunia Industri.
https://www.scribd.com/document/367070918/115734-Manfaat-Reaksi-Esterifikasi-Dalam-
Dunia-Industri-2. Diakses pada tanggal 10 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai