Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN UKP

Abortus Inkomplit
SUBJEKCTIVE (S)
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 th
Berat badan : 67 kg
Alamat : Jl. Pemuda
Agama : Islam
MRS : 10 April 2020
Tanggal Pemeriksaan : 10 April 2020

Anamnesa
Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan. Keluhan dirasakan pasien
sejak 1 minggu ini dan memberat dalam 1 hari terakhir. Darah yang keluar berwarna merah
kehitaman disertai gumpalan darah, frekuensi 1-2 kali ganti pembalut per hari. Pasien melihat
keluar gumpalan darah seperti jaringan atau mata ikan. Keluhan ini disertai dengan nyeri
perut seperti mulas-mulas dan nyeri pinggang. Awalnya, pasien mengaku tidak
memeriksakan dirinya ke dokter atau bidan karena ia menganggap hal ini wajar akan tetapi
karena darah yang keluar semakin deras dan menggumpal, pasien memutuskan untuk datang
ke Poli Obsgyn.
Pasien mengaku dirinya tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. Pasien melakukan
pemeriksaan tes pack urin merek Sensitif dan mendapatkan hasil yang positif. Akan tetapi,
pasien belum pernah konfirmasi hasil kehamilan ini ke dokter kandungan. Pasien tidak
pernah mengonsumsi vitamin apapun untuk kehamilannya. Satu bulan yang lalu, pasien
mengaku pernah jatuh terduduk ke lantai saat mandi di kamar mandi dan terantuk kepalanya.
Selain itu, pasien baru pindah rumah dan pasien mengangkat benda berat seperti lemari dan
sejenisnya. Namun, tidak ada nyeri perut atau keluarnya darah dari kemaluan. Riwayat keluar
air-air dari kemaluan disangkal, riwayat berhubungan (-), riwayat keputihan (-), dan riwayat
minum jamu-jamu (-). - BAK (+), BAB (+), kesan normal.

Riwayat dan Kebiasaan


Riwayat Penggunaan Obat
Tidak jelas

Riwayat Penyakit Terdahulu


Tekanan darah tinggi, gula, jantung, asma, dan alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Kakak kandung pasien juga mengalami abortus pada kehamilan pertamanya. Pada kehamilan
kedua, kakak kandung pasien melahirkan dengan normal di bidan, anak sehat, dan cukup
bulan.

Riwayat Haid
HPHT : 25-08-2013
TTP : 01-06-2014
ANC : tidak pernah dilakukan
Menarche : 15 tahun
Siklus : 25-32 hari
Lama Haid : 5-7 hari, teratur
Ganti pembalut : 2-3 kali sehari
Nyeri haid : -

Riwayat Persalinan
Hamil ini

Riwayat Pernikahan
Pertama kali dengan suami sekarang yang berusia 25 tahun, sudah menikah 1 tahun.

Riwayat Kontrasepsi
Tidak pernah.
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien saat ini tinggal dengan suaminya. Pasien adalah seorang ibu ruma tangga dan suami
pasien bekerja sebagai pegawai swasta di suatu perusahaan. Biaya hidup sehari-hari diperoleh
dari gaji yang didapat suami pasien. Pasien mengaku tidak pernah mengonsumsi alkohol
maupun merokok. Akan tetapi, suami pasien sering merokok saat di rumah sekitar 5-8 batang
per hari.

Riwayat Operasi
Tidak dijumpai.

OBJECTIVE (O)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit, reguler
Suhu : 36,6oC
Respiratory rate : 20 x/menit
SpO2 : 99%

Keadaan umum
Kepala : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax :
Inspeksi : Bentuk dada simetris (+), gerak pernapasan simetris (+)
Palpasi : Fremitus taktil hemithoraks kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Paru Vesikuler (+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor  S1S2 tunggal, m (-), g (-)
Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Genitalia : Perempuan
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
Status Obstetrikus
Abdomen : Soepel, tidak teraba massa, nyeri tekan (-)
Leopold I : TFU tidak teraba
Leopold II : Tidak dapat dinilai
Leopold III : Tidak dapat dinilai
Leopold IV : Tidak dapat dinilai
P/V : (+)
Tanda Chadwick : (+)

Status Ginekologis
Inspeksi : Massa (-), P/V (+)
Inspekulo : Portio : licin, erosi (-), lividae (+), fluksus (+) dari kanalis servikalis, OUE
terbuka.
Vagina : massa (-), laserasi (-), fluksus (+), tampak gumpalan darah di introitus
vagina, dibersihkan kesan tidak mengalir.
VT : Korpus uteri antefleksi, besar biasa, tanda Hegar (+), tanda Piskacek (+)
Adneksa kanan-kiri sulit dinilai Parametrium lemas Cavum douglas tidak menonjol,
nyeri (-). Nyeri goyang serviks (-)

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
 Leukosit 12.210/µL
 Hb 12 g/dL
 Trombosit 408.000
 Eritrosit 4.564.000
 GDS 123
 Ur/Cr 9/0,5
 OT/PT 25/27

Tes beta HCG urin : (+)


Ultrasonografi Transabdominal :
 Kandung kemih terisi baik
 Uterus antefleksi, besar biasa ukuran 67,7 mm x 59,7 mm x 46,8 mm
 Tampak gestational sca intrauterin dengan batas tidak beraturan
 Tampak gambaran hipoekoik di kavum uteri
 Tampak fetal pole, DJJ (-)
 Cairan bebas (-)
Kesimpulan : Sisa konsepsi

ASSESSMENT (A)  penalaran klinis, hubungan antara S dan O


Diagnosis
Abortus Inkomplit

Ny datang ke Poli Obsgyn dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 1
minggu ini dan memberat dalam 1 hari terakhir. Pendarahan pervaginam adalah suatu kondisi
di mana keluarnya darah dari vagina. Pendarahan pervaginam terdiri dari mayoritas
pendarahan antepartum, pendarahan postpartum, maupun pendarahan akibat abnormalitas
ginekologi tertentu sehingga harus diketahui status gestasi pasien. Pasien ini mengalami
pendarahan pervaginam dengan berbagai diagnosis banding penyebabnya. Pasien mengaku
dirinya tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. Pasien melakukan pemeriksaan tes pack urin
merek Sensitif dan mendapatkan hasil yang positif. Akan tetapi, pasien belum pernah
konfirmasi hasil kehamilan ini ke dokter kandungan.
Kehamilan yaitu masa yang dimulai dari konsepsi, nidasi, embrio, hingga menjadi
fetus. Tanda-tanda kehamilan meliputi amenorrhea, hiperemesis, dan perubahan fisiologis
tubuh ibu hamil. Tanda pasti adalah bila pemeriksa mersakan gerakan janin dan adanya
denyut jantung janin. Akan tetapi, kondisi ini tetap harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan
USG transvaginal maupun transabdominal. Pasien ini kemungkinan mengalami abortus
walau status gestasi pasien harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG untuk
menyingkirikan kemungkinan penyebab pendarahan pervaginam lainnya seperti kehamilan
ektopik atau mola hidatidosa. Tanda pasti adalah bila pemeriksa mersakan gerakan janin dan
adanya denyut jantung janin belum dapat menjadi patokan karena tanda ini secara normal
baru dirasakan pada usia kehamilan di atas 20 minggu.
Darah yang keluar berwarna merah kehitaman disertai gumpalan darah, frekuensi 1-2
kali ganti pembalut per hari. Kadang, pasien melihat keluar gumpalan darah seperti jaringan
atau mata ikan. Keluhan ini disertai dengan nyeri perut seperti mulas-mulas dan nyeri
pinggang. biasanya berupa bercak- bercak tanpa keluarnya jaringan dan nyeri perut ringan.
Jenis abortus harus dibedakan karena penatalaksanaan untuk setiap jenisnya berbeda. Pada
abortus imminens, darah yang keluar biasanya berupa bercak-bercak tanpa keluarnya jaringan
dan nyeri perut ringan. Pada abortus insipiens, pendarahan pervaginam sedang sampai
banyak tanpa disertai keluarnya jaringan dan nyeri perut berat. Pada abortus inkomplit,
pendarahan pervaginam sedang sampai banyak disertai keluarnya sebagian jaringan. Pada
abortus komplit, pendarahan biasanya sedikit atau bahkan tidak ada disertai riwayat keluar
darah yang banyak disertai jaringan, dan nyeri perut cenderung tidak dirasakan lagi. Pasien
pada kasus ini kemungkinan mengalami jenis abortus inkomplit.
Pada 1 bulan yang lalu, pasien mengaku pernah terjatuh ke lantai saat mandi di kamar
mandi. Namun, tidak ada nyeri perut atau keluarnya darah dari kemaluan. Selain itu, pasien
baru pindah rumah dan pasien mengangkat benda berat seperti lemari dan sejenisnya. Ada
berbagai macam penyebab abortus diantaranya kelainan genetik, penyakit ibu, infeksi, stres
oksidatif, trauma, dan diet yang kurang.
Salah satu penyebab abortus adalah kelainan genetik. Setengah dari kasus abortus
trimester satu disebabkan oleh kelainan genetik. Sekitar 15% disebabkan monosomi, 54%
trisomi, dan 3% trisomi ganda. Kebanyakan abortus yang akan diakibatkan adalah abortus
rekuren. Gangguan genetik diteliti menyebabkan gangguan vili korionik dan Bila terdapat
riwayat keluarga dan pasien mengalami abortus pada trimester pertama dapat
mengindikasikan adanya faktor risiko genetik pada pasien ini. Bila psien bersedia, dapat
dilakukan kariotipe untuk menemukan ada tidaknya penyebab genetik ini.
Suami pasien sering merokok saat di rumah sekitar 5-8 batang per hari. Pasien tidak
pernah mengonsumsi vitamin apapun untuk kehamilannya Stres oksidatif sendiri dapat
menyebabkan apoptosis yang mengganggu invasi plasenta dan abortus dini. ROS akan
bereaksi dengan molekul pada berbagai sistem biologi sehingga dapat terjadi kerusakan sel
yang ekstensif dan disrupsi fungsi sel. Dengan risiko stres oksidatif, pasien tidak pernah
mengonsumsi vitamin yang berperan sebagai antioksidan sehingga meningkatkan risiko
abortus. Pada penelitian Rumbold, et al. (2005) ditunjukkan bahwa vitamin C dan E tetapi
tidak vitamin A dalam manfaat mencegah abortus karena berhubungan dengan kandungan
antioksidan pada vitamin C dan E.
Pada pemeriksaan obstetrikus, dijumpai abdomen seopel, nyeri tekan tidak dijumpai,
TFU tidak teraba, dan terdapat perdarahan pervaginam. Pada abortus inkomplit tidak ada
pemeriksaan obstetrik yang spesifik. Yang dapat terlihat hanya pendarahan pervaginam. ,
Hasil pemeriksaan obstetrikus pasien ini menunjukkan diagnosis pasien ini lebih ke arah
abortus inkomplit dibanding abortus komplit karena masih dijumpai adanya pendarahan
pervaginam. Pada pemeriksaan ginekologis, dari inspekulo tampak gumpalan darah di
introitus vagina. Pada VT dijumpai serviks øl1 cm; uterus lebih besar dari besar biasa;
parametrium kanan-kiri sulit dinilai; nyeri goyang serviks (+), cavum douglas menonjol. Pada
pemeriksaan VT ditemukan kanalis serviks terbuka, jaringan dapat diraba dalam kavum uteri
atau kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Pada pemeriksaan inspekulo,
ditemukan darah segar di sekitar dinding vagina, porsio terbuka, dan ditemukan jaringan di
jalan lahir. Dari hasil pemeriksaan ginekologis, terlihat bahwa hasil pemeriksaan mendukung
untuk diagnosis abortus inkomplit.
Adanya gestational sac dan fetal pole menjadi suatu konfirmasi bahwa telah terbentuk
hasil konsepsi atau dengan kata lain pasien benar- benar hamil. Kantung gestasi yang
dijumpai pada intrauterine menunjukkan kehamilan terjadi dalam rahim, bukan kehamilan
ektopik yang menjadi diagnosis banding abortus. Pada pemeriksaan USG juga masih tampak
sisa jaringan hasil konsepsi berarti jaringan sebagaian suadah keluar dan sebagian lagi masih
tersisa. Hasil pemeriksaan ini mengonfirmasi jenis abortus yaitu abortus inkomplit dibanding
jenis. abortus lainnya. Diagnosis banding dengan missed abortion dapat disingkirkan karena
tes beta hCG dengan urin menunjukkan hasil yang positif.
Abortus dapat ditegakkan dari USG transabdominal bila pada embrio >8 mm tidak
ditemukan aktivitas jantung. abortus lainnya. Diagnosis banding dengan missed abortion
dapat disingkirkan karena tes beta hCG dengan urin menunjukkan hasil yang positif.
Penatalaksanaan pada kasus ini adalah kuretase emergensi. Abortus inkomplit dapat
ditatalaksana dengan rawat ekspektatif, pembedahan, maupun medikamentosa. Menurut SPM
POGI, bila perdarahan ringan dan kehamilan <16 minggu, dapat dilakukan pengeluaran hasil
konsepsi yang terjepit pada serviks dengan jari atau forseps cincin. Bila perdarahan sedang-
berat dan usia kehamilan <16 minggu, dilakukan evakuasi hasil konsepsi dari uterus dengan
pilihan aspirasi vakum atau kuretase tajam (sumber lain menyebutkan batasan usia kehamilan
<12-14 minggu).

PLAN (P)
Tatalaksana
Terapi :
 Renaca Op Kuretase elektif
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 2 g (profilaksis)

Laporan Kuretase
 Ibu dibaringkan di meja operasi dengan posisi litotomi dengan infus terpasang dengan
baik. Dilakukan pengosongan kandung kemih dan vulva hygiene lalu dilakukan
pemasangan doek steril kecuali lapangan operasi.
 Dilakukan pemasangan sims spekula atas dan bawah
 Dilakukan pemasangan tenakulum pada arah jam 11
 Kemudian sinus spekulum atas dilepaskan
 Dilakukan sondase didapatkan uterus antefleksi panjang 7 cm
 Dilakukan kuretase dengan sendok kuret tajam dari anah jam 12 searah jarum jam
hingga terdengar suara kerokan kelapa dan keluar buih
 Didapatkan sisa jaringan sebesar 50 gram dan stoll cell 50 cc
 Tenakulum dilepas dan sims spekulo bawah dilepas
 Evaluasi perdarahan

Keadaan umum ibu post kuret : stabil


Rencana post kuretase:
 Awasi vital sign dan tanda-tanda pendarahan
 Cek darah lengkap 2 jam post kuretase, jika Hb ≤8gr/dl, transfusi sesuai kebutuhan.
 Terapi IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam

ABSTRAKSI LAPORAN (Tidak lebih dari 200 kata)


Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan yaitu berat badan kurang dari 500 gram atau usia kehamilan kurang dari 20-24
minggu. Sekitar 75% abortus spontan ditemukan pada usia gestasi <16 minggu dan <12
minggu.
Terdapat berbagai faktor risiko dan penyebab dari abortus sendiri di mana 50-70%
abortus spontan trimester pertama disebabkan oleh kelainan genetik. Selain itu, trauma yang
sering sekali terjadi dalam kehidupan masyarakat dapat menyebabkan abortus melalui
beberapa mekanisme selain keterlibatan stres oksidatif oleh asap rokok terhadap risiko
abortus.
Mekanisme awal terjadinya abortus adalah lepasnya sebagian atau seluruh bagian
embrio akibat adanya perdarahan minimal pada desidua yang menyebabakn nekrosis
jaringan. Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat perdarahan subdesidua tersebut
menyebabkan terjadinya kontraksi uterus dan mengawali adanya proses abortus. Karena hasil
konsepsi tersebut terlepas dapat menjadi benda asing dalam uterus yang menyebabkan uterus
kontraksi dan mengeluarkan isinya.
Diagnosis Abortus dinilai pada wanita yang pada masa reproduktif mengeluh tentang
perdarahan pervaginam setelah terlambat haid, pemeriksaan bimanual dan tes kehamilan.
Harus diperhatikan banyaknya perdarahan, pembukaan serviks, adanya jaringan dalam
kavum uteri atau vagina.
Diagnosis abortus dilakukan berdasarkan jenisnya, yaitu Abortus Iminens, Abortus
Insipiens, Abortus inkomplit, Abortus Komplit, Missed Abortion, Abortus rekuren, Abortus
Septik dan Blighted ovum.

Anda mungkin juga menyukai