Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

DISUSUN OLEH :
SIPA SAPIRA
(502171010007)

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


AHMAD, S.Pd.I, M.M

PRODI BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI (UNISI)
Jl. Soebrantas No. 10 Tembilahan, Indragiri Hilir 29272
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

ii
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga


penulis dapat menyelesaikan makalah administrasi dan supervisi pendidikan
mengenai Manajemen Berbasis Sekolah ini. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, karena beliaulah suri tauladan bagi
kita sebagai umatnya.
Makalah ini disusun bertujuan agar kita dapat memahami seputar
manajemen berbasis sekolah dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini begitu jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah
penulis harapkan dari pembaca sekalian.

Tembilahan, Maret 2018

SIPA SAPIRA

i
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................... 4
A. Pengertian Manajeman Sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah.... 4
B. Tujuan, Manfaat dan Pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah......... 4
C. Prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah...................................... 7
D. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah......................................... 8
E. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah........................................ 9
BAB III: PENUTUP....................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

ii
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen berbasis sekolah dapat didefinisikan sebagai suatu model
desentralisasi dalam bidang pendidikan yang memberikan otonomi untuk
merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajemen partisipatif
pada tingkat sekolah sesuai standar nasional pendidikan yang didasari potensi,
prakarsa, dan prioritas agar tumbuh kemandirian sekolah. Desentralisasi sebagai
konsep organisasi mengandung makna pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan
dan wewenang dari atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi. Desentralisasi
tidak dimaksudkan unuk memperbesar ketimpangan antara daerah dengan pusat
atau antara daerah yang ada di Indonesia, tetapi untuk mewujudkan keadilan dan
kemakmuran dengn tidak mengabaikan kebhinekaan.
Desentralisasi sebagai menyerahkan urusan pemerintah kepada daerah
sehingga wewenang dan tanggung jawab daerah, termasuk di dalamnya penentuan
kebijakan perencanaan, pelaksanaan, maupun yang menyangkut segi-segi
pembiayaan dan aparatnya. Sedangkan desentralisasi pendidikan adalah sistem
manajemen untuk mewujudkan pembangunan pendidikan yang menekankan
kepada kebhinekaan (Djam’an Satori, 1999).
Manajemen berbasis sekolah sebagai model pengelolaan sekolah
berdasarkan kekhasan, kebolehan, kemampuan dan kebutuhan sekolah. Dengan
batasan seperti ini, maka MBS menjamin adanya keragaman dalam pengelolaan
sekolah, tetapi harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan pendidikan
nasional. Idak ada lagi penekanan pada keseragaman dan dijamin adanya
keberagaman. (Mendiknas, 2006)

1
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajeman sekolah dan manajemen
berbasis sekolah.?
2. Apa tujuan dan manfaat manajemen berbasis sekolah?
3. Bagaimana pendekatan dalam manajemen berbasis sekolah?
4. Apa saja prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah?
5. Bagaimana karakteristik dan implementasi manajemen berbasis
sekolah?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan
mengetahui:
1. Pengertian manajemen sekolah dan manajemen berbasis sekolah
2. Tujuan dan manfaat manajemen berbasis sekolah
3. Pendekatan manajemen berbasis sekolah
4. Prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah
5. Karakteristik dan implementasi manajemen berbasis sekolah

2
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


Manajemen pendidikan atau manajemen sekolah menurut
Purwanto (1970: 9) adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-
usaha besar, seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha-usaha besar,
koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya
sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan
sebagainya. Menurut Usman (2004: 8) manajemen pendidikan adalah seni dan
ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Nawawi (1983: 11) mengemukakan
bahwa manajemen sekolah adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang
merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja
sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan
sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga
pendidikan formal. Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung
dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan
menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan
efisien.
Definisi MBS banyak dikemukakan oleh ahli manajemen pendidikan yang
berbeda antara satu dengan yang lain, namun maknanya menunjukkan adanya
kesamaan persepsi tentang perlunya reformulasi manajemen secara totalitas di
sekolah. Perbedaan formulasi rumusan definisi ini dilatarbelekangi pula oleh

3
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

kondisi dan suasana politis serta kondisi pendidikan di beberapa negara. Berikut
dikemukakan pengertian Manajemen Berbasis Sekolah dari beberapa ahli:

1. Myers dan Stonehill (1993) mengartikan MBS sebagai strategi untuk


memperbaiki pendidikan dengan mentransfer otoritas pengambilan keputusan
secara signifikan dari pemerintah pusat dan daerah kesekolah-sekolah secara
individual. MBS memberi kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, dan
masyarakat untuk memiliki kontrol yang lebih besar dalam proses pendidikan dan
memberikan mereka tanggung jawab untuk mengambil keputusan tentang
anggaran, personel, dan kurikulum.

2. MBS adalah suatu bentuk administrasi pendidikan, di mana sekolah menjadi


unit utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini berbeda dengan bentuk
tradisional manajemen pendidikan, di mana birokrasi pemerintah pusat sangat
dominan dalam proses pembuatan keputusan.
3. MBS diartikan suatu strategi untuk memperbaiki pendidikan dengan
memindahkan kewenangan pengambilan keputusan yang penting dari pemerintah
pusat dan pemerintah daerah kepada pihak pengelola sekolah.
4. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah pemberian otonomi dan
kewenangan pada tingkat sekolah. Tanggung jawab dan pengambilan keputusan
kegiatan operasional sekolah diserahkan kepada kepala sekolah, para guru, orang
tua, para siswa, dan anggota masyarakat lainnya. Pelaksana tingkat sekolah,
bagaimanapun mereka dapat menyusuaikan, atau menjalankan kegiatan sekolah
sesuai kebijakan pemerintah pusat (Bank Dunia).

B. Tujuan, Manfaat dan Pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah


Manajemen Berbasis Sekolah mampu mewujudkan tata-kerja yang lebih
baik dalam empat hal berikut :
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan penugasan staf,
2. Meningkatkan profesionalisme guru,
3. Munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum, dan
4. Meningkatkan mutu partisipasi masyarakat luas.

4
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

Tujuan pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai berikut :


1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan secara
kooperatif.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan
pemerinah tentang mutu pendidikan di sekolah.
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara sekolah untuk pencapaian mutu
pendidikan yang diharapkan.
Adapun manfaat manajemen sekolah menurut Kurniadin dan Machali
(2012: 125) antara lain: 1) terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan (PAIKEM); 2) terciptanya
peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; 3)
terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga
kependidikan sebagai manajerial); 4) tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien; 5) terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan
tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen sekolah); 6) teratasinya masalah mutu pendidikan; 7)
terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan akuntabel,
serta meningkatnya citra pendidikan yang positif (Asmendri, 2012:13). Menurut
Fattah (2012:123) tujuan dan manfat manajemen sekolah antara lain sebagai
berikut (a) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; (b) Terciptanya peserta didik yang
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; (c)

5
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan


kependidikan; (d) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien; (e)
Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan; (f) Teratasinya masalah mutu pendidikan.
Teori manajemen pendidikan sekolah mengenal pendekatan dalam
manajemen sekolah yang diacu sebagai manajemen berbasis sekolah (school
based management) atau disingkat MBS. Di mancanegara, seperti Amerika
Serikat, pendekatan ini sebenarnya telah berkembang cukup lama. Pada 1988
American Association of School Administrators, National Association of
Elementary School Principals, and National Association of Secondary School
Principals, menerbitkan dokumen berjudul School Based Management, a Strategy
for Better Learning. Munculnya gagasan ini dipicu oleh ketidakpuasan atau
kegerahan para pengelola pendidikan pada level operasional atas keterbatasan
kewenangan yang mereka miliki untuk dapat mengelola sekolah secara mandiri.
Umumnya dipandang bahwa para kepala sekolah merasa nirdaya karena
terperangkap dalam ketergantungan berlebihan terhadap konteks pendidikan.
Akibatnya, peran utama mereka sebagai pemimpin pendidikan semakin
dikerdilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang menumpulkan kreativitas
berinovasi.
Di Indonesia, gagasan penerapan pendekatan ini muncul belakangan
sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagai paradigma baru dalam
pengoperasian sekolah. Selama ini, sekolah hanyalah kepanjangan tangan
birokrasi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan politik pendidikan.
Para pengelola sekolah sama sekali tidak memiliki banyak kelonggaran untuk
mengoperasikan sekolahnya secara mandiri. Semua kebijakan tentang
penyelenggaraan pendidikan di sekolah umumnya diadakan di tingkat pemerintah
pusat atau sebagian di instansi vertikal dan sekolah hanya menerima apa adanya.
Apa saja muatan kurikulum pendidikan di sekolah adalah urusan pusat,
kepala sekolah dan guru harus melaksanakannya sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Anggaran pendidikan mengalir dari pusat ke
daerah menelusuri saluran birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-

6
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

masing menginginkan bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat
paling operasional telah menyusut lebih dari separuhnya. Kita khawatir, jangan-
jangan selama ini lebih dari separuh dana pendidikan sebenarnya dipakai untuk
hal-hal yang sama sekali tidak atau kurang berurusan dengan proses pembelajaran
di level yang paling operasional, sekolah.
MBS adalah upaya serius yang rumit, yang memunculkan berbagai isu
kebijakan dan melibatkan banyak kewenangan dalam pengambilan keputusan
serta tanggung jawab dan akuntabilitas atas konsekuensi keputusan yang diambil.
Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat perlu memahami benar pengertian
MBS, manfaat, masalah-masalah dalam penerapannya, dan yang terpenting adalah
pengaruhnya terhadap prestasi belajar murid.
C. Prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
a. Partisipasi; penting untuk meningkatkan rasa memiliki, peningkatan rasa
memiliki akan meningkatkan rasa tanggung jawab, dan peningkatan
tanggung-jawab akan meningkatkan dedikasi/kontribusi. Partisipasi adalah
proses dimana stakeholders terlibat aktif baik dalam pengambilan
keputusan, pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan/pengevaluasian pendidikan di sekolah.
b. Transparansi; manajemen sekolah dilaksanakan secara transparan,
mudah diakses anggota, manajemen memberikan laporan secara kontinu
sehingga stakeholders dapat mengetahui proses dan hasil pengambilan
keputusan dan kebijakan sekolah.
c. Akuntabilitas; sekolah harus mempertanggungjawabkan aktivitas
penyelenggaraan sekolah yang telah dimandatkan stakeholder dari semua
komponen personel, baik jajaran manajemen, pendidikan dan tenaga
kependidikan lainnya, maupun komite sekolah.
d. Profesionalisme; mencapai kemandirian dengan tingkat prakarsa dan
kreatifitas yang tinggi memerlukan profesionalisme dari semua komponen
personil, baik jajaran manajemen, pendidik dan tenaga kependidikan
lainnya, maupun komite sekolah.

7
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

e. Wawasan ke depan; berupa visi, misi, dan strategi kearah pencapaian


mutu pendidikan.
f. Sharing Authority; dalam implementasi manajemen, tidak one mam
show tetapi berpijak pada kekuatan kerja tim yang solid.

D. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian
sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan
semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara
langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Apabila manajemen berbasis lokasi lebih difokuskan pada tingkat sekolah, maka
MBS akan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat di mana sekolah itu berada. Ciri-ciri MBS, bisa
dilihat dari sudut sejauh mana sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja
organisasi sekolah, pengelolaan SDM, proses belajar-mengajar dan sumber daya.
Dengan demikian, MBS yang akan dikembangkan merupakan bentuk alternatif
sekolah dalam program desentralisasi bidang pendidikan, yang ditandai dengan
adanya otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang tinggi tapi
masih dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Tetapi semua ini harus
mengakibatkan peningkatan proses belajar mengajar. Sekolah yang menerapkan
prinsip-prinsip MBS adalah sekolah yang harus lebih bertanggungjawab (high
responsibility), kreatif dalam bertindak dan mempunyai wewenang lebih (more
authority) serta dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh yang berkepentingan
(public accountability by stake holders). Diharapkan dengan menerapkan
manajemen pola MBS, sekolah lebih berdaya dalam beberapa hal berikut:
a. Menyadari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolah
tersebut
b. Mengetahui sumberdaya yang dimiliki dan “input” pendidikan yang akan
dikembangkan
c. Mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk kemajuan lembaganya

8
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

d. Bertanggung jawab terhadap orangtua, masyarakat, lembaga terkait, dan


pemerintah dalam penyelengaraan sekolah
e. Persaingan sehat dengan sekolah lain dalam usaha-usaha kreatif-inovatif
untuk meningkatkan layanan dan mutu pendidikan.
Ciri-ciri Sekolah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),
misalnya:
a) Upaya meningkatkan peran serta Komite Sekolah, masyarakat, DUDI (dunia
usaha dan dunia industri) untuk mendukung kinerja sekolah
b) Program sekolah disusun dan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan
proses belajar mengajar (kurikulum), bukan kepentingan administratif saja.
c) Menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya
sekolah (anggaran, personil dan fasilitas)
d) Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan
kondisi lingkungan sekolah walau berbeda dari pola umum atau kebiasaan.
e) Menjamin terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab kepada masyarakat.
f) Meningkatkan profesionalisme personil sekolah.
g) Meningkatnya kemandirian sekolah di segala bidang.
h) Adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program sekolah
(misal: Kepala sekolah, guru, Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan lain-lain).
i) Adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran pendidikan sekolah.

E. Implementasi Manajemen Berbasis Siswa (MBS)


Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan
manajerial para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang maju dari tahun ke
tahun. Oleh karena itu, hubungan baik antar guru perlu diciptakan akan terjalin
iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya
penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah
menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreatifitas., disiplin,
dan semangat belajar peserta didik. Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya
implementasi MBS. Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah
secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan

9
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan luastentang sekolah dan pendidikan.


Lebih lanjut lagi, kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai
menejer sekolah dalam meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan melakukan
supervisi kelas, membina, dan memberikan saran-saran positif kepada guru. Di
samping itu, kepala sekolah juga harus melakukan tukar pikiran, sumbang saran,
dan studi banding antarsekolah untuk menyerap kiat-kiat kepemimpinan dari
kepala sekolah yang lain. Dalam mengimplementasikan MBS secara efektif dan
efisen, guru juga harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru
adalah teladan dan panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu,
guru perlu siap dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan isi
materi pengajaran. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) berasal dari kita kata yaitu manajemen, berbasis, dan
sekolah. Jadi, dapat disimpulkam MBS adalah suatu manajemen yang
menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Berbasis
memiliki kata dasar basis yang berarti dasar atau asas. Sekolah adalah lembaga
untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberikan pelajaran.
Berdasarkan makna leksikal tersebut MBS dapat diartikan sebagai penggunaan
sumber daya yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran
atau pembelajaran. Menurut Mulyasa, MBS merupakan suatu konsep yang
menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan agar dapat mengakomodasi
kenginginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara
sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Dalam konteks manajemen pendidikan
menurut MBS, berbeda dari manajemen pendidikan sebelumnya yang semua
serba diatur dari pemerintah pusat. Sebaliknya, manajemen pendidikan model
MBS ini berpusat pada sumber daya yang ada disekolah itu sendiri. Dengan
demikian, akan terjadi perubahan paradigma manajemen sekolah, yaitu yang
semula diatur oleh birokrasi di luar sekolah menuju pengelolaan yang berbasis
pada potensi internal sekolah itu sendiri. Dalam Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), terdapat sepuluh prinsip yang harus ada, yaitu:
1. Keterbukaan, yakni manajemen dilakukan secara terbuka (transparan).

10
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

2. Kebersamaan, yakni manajemen dilaksanakan secara bersama-sama oleh pihak


sekolah dan masyarakat.
3. Berkelanjutan, yakni manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan tanpa dipengaruhi oleh pergantian kepala sekolah.
4. Menyeluruh, artinya manajemen dilakukan secara menyeluruh menyangkut
seluruh komponen yang menjunjung dan mempengaruhi pencapaian tujuan.
5. Pertanggung jawaban, berarti dapat dipertanggung jawabkan ke orangtua/wali
siswa, masyarakat, pemerintah dan pihak-pihak yang berkepentingan.
6. Demokratis, yakni keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah antar
komponen sekolah dengan masyarakat.
7. Kemandirian, yang sekolah memiliki prakarsa atau inisiatif, dan inovasi dalam
rangka mencapai tujuan.
8. Berorientasi pada mutu, artinya upaya-upaya yang dilakukan sekolah selalu
berdasarkan pada peningkatan mutu pendidikan.
9. Pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) berarti manajemen sekolah
tersebut untuk mencapai standar pelayanan sekolah (SPM) secara total, bertahap
dan berkelanjutan.
10. Pendidikan untuk semua, artinya semua anak memiliki hak memperoleh
layanan pendidikan yang sama.

11
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah pemberian otonomi dan
kewenangan pada tingkat sekolah. Tanggung jawab dan pengambilan keputusan
kegiatan operasional sekolah diserahkan kepada kepala sekolah, para guru, orang
tua, para siswa, dan anggota masyarakat lainnya. Pelaksana tingkat sekolah,
bagaimanapun mereka dapat menyusuaikan, atau menjalankan kegiatan sekolah
sesuai kebijakan pemerintah pusat. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
bertujuan untuk "memberdayakan" sekolah, terutama sumber daya melalui
pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan sumber daya lain untuk memecahkan
persoalan yang dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan. Prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah dalam mengelola sekolah, yaitu: (a) prinsip ekuifinalitas, (b)
prinsip desentralisasi, (c) prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan (d) prinsip
inisiatif sumber daya manusia. Karakteristik MBS lain yang ditawarkan sebagai
bentuk operasional desentralisasi pendidikan dalam konteks otonomi daerah
menurut Saud yang dirangkum dari pelaksanaan MBS di beberapa negara yaitu:
(1) pemberian otonomi yang luas pada sekolah, (2) partisipasi masyarakat dan
orang tua peserta didik yang tinggi, (3) kepemimpinan sekolah yang demokratis
dan profesional, dan (4) adanya tim work yang tinggi dan profesional.
Dimengerti oleh si  penerima. Dengan adanya makalah ini, maka
diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik agar tidak terjadi
miss komunikasi yang akan berakibat fatal dan bisa mendorong terjadinya
konflik. Pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana pada
kenyataannya, dan dalam penyususnan makalah ini pun masih memerlukan kritik
dan saran untuk pembahasan materi tersebut.

12
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kita dapat menciptakan
manajemen berbasis sekolah. Pembuatan makalah ini masih bersifat sangat
sederhana pada kenyataannya, dan dalam penyususnan makalah ini pun masih
memerlukan kritik dan saran untuk pembahasan materi tersebut.

13
Makalah Manajemen Berbasis Sekolah

DAFTAR PUSTAKA
 
Zaini, Mohd.Effendi. TT. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Tilaar. 2004. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

14

Anda mungkin juga menyukai