Anda di halaman 1dari 65

Dampak Covid-19:

Ternyata menjaga kesehatan


bukan persoalan tersedia-
tidaknya obat. Rezim obat-
obatan adalah masa lalu.
Sebaliknya, dia menegaskan
Aspek bahwa ke depan, kesehatan
Kesehatan adalah akibat kondisi
lingkungan Bagi Jepang, harmoni dengan
alam dan harmoni secara sosial
merupakan ‘obat’ paling mujarab
Aspek menjaga kesehatan kita, karena
keduanya merupakan sumber
Ekonomi kebahagiaan. Jadi, kesehatan,
kebahagiaan, dan status
lingkungan hidup semakin kuat
Pendidikan tali-temalinya. Obat Paling
Mujarab
Arif Satria, Media Indoensia
28/4/20
TATA
KEHIDUPAN
TATA HIDUP Keagamaan
5 EKOLOGIS SEHAT 3

KEHIDUPAN Pangan
KEHIDUPAN
4 SOSIAL 2
PEMBELAJAR
EKONOMI

KEHIDUPAN Kehidupan
SPIRITUAL Install Ulang Tata Sosial
Kehidupan
1
Arif Satria, Media Indonesia 28/4/20
ALUR PIKIR MENYIASATI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI

SEBELUM PANDEMI MASA PANDEMI PASCA PANDEMI

• INTEGRASI HOTS, The Four C’s • INTEGRASI HOTS, The Four C’s
• Pendekatan TPACK • Pendekatan TPACK
MENGANDALKAN DARING • Artificial Intelligence
• Artificial Intelligence • Augmented dan Virtual Reality
• Augmented dan Virtual Reality • Blended Learning (on-line
• Blended Learning (on-line learning tatap muka)
learning tatap muka)

FAKTANYA :
• Kebijakan, Panduan/Pedoman,
Monev dan RTL
• Motivasi/Kemampuan Guru dan FAKTANYA : ….?????????
FAKTANYA : MENGANDALKAN Siswa HARAPAN : “BLENDED
TATAP MUKA • Content dan LMS LEARNING”
• Jaringan/Bandwith
• Helpdesk
Perkembangan Pembelajaran di Indonesia

Saat Covid-19 Pasca Covid-19


• Dominan Tatap Muka
(Ideal Blended) • Diselenggarakan On-Line
Learning penuh • Menemukan Pola yang • Menerapkan Model yang
• Rakernas Dikti ttg harmonis tentang telah Teruji (meski tetap
Blended belum • Pergeseran Mind Set Blended (70:30, 60:40, kategori “Living Model”
tereksekusi Dosen dan Mhs 50:50 à proporsi ideal)
(meski debateable • Menginovasi LMS sebagai
• Platform RI-4.0 tdk dapat • Kesiapan Guru dan Siswa “medium interaksi utama
diintegrasikan dengan pada On-Line Learning • Benchmarking lintas PT, pembelajaran daring”
baik • Kualitas LMS (aktivitas dan Negara (meski tetap berupa
dan produk belajar yang • Melakukan Uji Model “Living LMS”).
• Mutu & Relevansi masih
masalah klasik dapat diakomodasi) berbasis Mata Kuliah, • Melakukan sistem
• Monev dan Pelaporan Prodi, Fakultas dan penjaminan yang terpadu,
• Perimbangan yg Universitas terstruktur, terukur dan
harmonis antara ASK visioner
masih masalah krusial
Sebelum Covid-19 Transisi

BLENDED FULL DARING BLENDED


ANATOMI KOMPETENSI FI, D, GP, Mah. PPG dan Siswa

5 FAS. INTI
4 DOSEN

3 GURU PAMONG

2 MAH.PPG/GR

1 SISWA
1. PERSPEKTIF HISTORIS 2. PERSPEKTIF EMPIRIK 3. HARMONISASI VERTIKAL 4. TANTANGAN PENDIDIKAN
GURU KEKINIAN GURU INDONESIA DAN HORIZONTAL MASA DEPAN
DAN STANDARD KURIKULUM
1 2 3 4

PENDALAMAN MATERI

PEMBIMBINGAN CONTINUING
PPL PROFESSIONAL
• HOTS • AUTHENTIC
ASSESMENT DEVELOPMENT
• TPACK
• MODEL • SELF EVALUATION
• BLENDED LEARNING • FUTURISTIC (saat
• MANUAL/WEB
• PLATFORM RI 4.0 • MELATIHKAN BASED ini RI 4.0)
• EVALUASI • SELF LEARNING
PENGEMBANGAN • REFLEKSI PEMBIMBINGAN • KOLABORATIF
PERANGKAT PENILAIAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

PENDALAMAN MATERI

5 6 7 8
5. TENTANGAN DAN 6. HASIL TIMMS, PISA, 7. FAKTA EMPIRIK KUALITATIF 8. KOMPETENSI ERA
REFORMASI KURIKULUM PIRLS SIKAP, PENGETAHUAN DAN MASA DEPAN
KETERAMPILAN SISWA
KOMPETENSI DAN KONTEN PENDIDIKAN ERA RI 4.0

Diadopsi dari : Paparan Sajidan, 2019


(Sumber : Pratikno, 2018)
Sumber : Joni Hermana (Rektor ITS) : Paparan pada Musrenbang Unimed, 2017)
21st Century Skillset

Sumber : Joni Hermana (Rektor ITS) : Paparan pada Musrenbang Unimed, 2017)
Sumber: Ditjen Belmawa, 2019
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN 2020

2015 2020 2045


1. Complex Problem 1. Complex Problem 1. .....
Solving Solving 2. .....
2. Coordinating with 2. Critical Thinking 3. .....
Others 3. Creativity 4. .....
3. People Management 4. People Management 5. .....
4. Critical Thinking 5. Coordinating with 6. .....
5. Negotiation Others
7. DST
6. Quality Control 6. Emotional
7. Service Orientation Intelligence
8. Judgement and 7. Judgement and
Decision Making Decision Making
9. Active Listening 8. Service Orientation
10. Creativity 9. Negotiation
10. Cognitive Flexibility
BACK TO

Sumber: Ditjen Belmawa, 2019


Perbandingan Hasil Nilai UN Murni dan Nilai Sekolah, Jurusan IPA Jenjang SMA, Tahun 2011, 2012 dan 2013

Tahun 2011

0.43
Nilai UN Murni
Nilai Sekolah

Tahun 2012

Nilai UN Murni
Nilai Sekolah
0.54

Tahun 2013

Nilai UN Murni 2.09


Nilai Sekolah

Sumber : Kemdikbud, 2012


DISTRIBUSI CAPAIAN : SEKOLAH DASAR
Sumatera Utara
Sumatera…
Sumatera Barat
Riau
80,000
Lampung
MENUJU SNP 1
70,000 Kepulauan Riau
MENUJU SNP 2
Kepulauan…
60,000 MENUJU SNP 3
SNP Jambi
50,000 Bengkulu
DI ATAS SNP
Aceh
40,000
Sulawesi Utara
30,000 Sulawesi…
Sulawesi…
20,000
Sulawesi…
10,000 Sulawesi Barat
Papua Barat
-
MENUJU SNP MENUJU SNP MENUJU SNP SNP DI ATAS SNP Papua
1 2 3 Nusa…
Nusa…
Maluku Utara
Maluku
JUMLAH Gorontalo
KELOMPOK: WARNA %
SEKOLAH Kalimantan…
MENUJU SNP 1 74,624 56.4% Kalimantan…
MENUJU SNP 2 2,547 1.9% Kalimantan…
MENUJU SNP 3 37,845 28.6% Kalimantan…
SNP 16,888 12.8% Jawa Timur
DI ATAS SNP 466 0.4% Jawa Tengah
Jawa Barat
Dki Jakarta

JUMLAH SEKOLAH (N) = 132.370 SEKOLAH Di Yogyakarta


Banten
Bali

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: EMI PPMP BPSDMPK-PMP MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3 SNP DI ATAS SNP
SKL
> SNP SKL : > 9
10
MENUJU SNP 2 SNP 5 STD : > 9

SKL : > 6,5


5 STD : < 6,5 SKL : > 6,5
5 STD : > 6,5

5 MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 3

SKL : < 6,5 SKL : < 6,5


5 STD : < 6,5 5 STD : > 6,5

5 10 5 STD
PT

SMA/K

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


18
Proses dan Tujuan Pendidikan :
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kesiapan dan kebutuhan peserta didik
serta kelayakan materi, proses, dan penilaian pembelajaran.

Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * Belajar sepanjang hayat


Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajar yang Sukses *


Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Peserta Pembelajaran Lulusan yang
Didik Kompeten Kontributor Peradaban yang Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Proses -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Intelektual -Penilaian -Peradaban
- Spiritual

Kurikulum
INTEGRASI HOTS, The Four C’s

Pendekatan TPACK

ISU
Artificial Intelligence
PEMBELAJARAN:

Augmented dan Virtual Reality

Blended Learning (on-line learning


tatap muka)
Muncul pekerjaan baru yang “sulit” diprediksi
àcritical thinking (nalar), adaptasi, pebelajar
sepanjang hayat

Internet of Thing

ISU Literasi Baru : Literasi Data, Literasi Teknologi


dan Literasi Manusia
PEMBELAJARAN

Big Data

Desruptive Innovation
http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862 22
Rumusan Proses dalam Kurikulum
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
2006 2013
Creating
Characterizing/ PT
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating

Organizing/
Analyzing Internalizin Associating Analyzing SMA/K
g

Applying Experi- SMP


Valuing menting Applying

Under- Under-
standing Responding Questioning
standing SD
Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
Permasalahan: Kurva Daya Serap Pembelajaran
The Learning Pyramid*
Average Retention Rates

5% Learning
Pembelajaran yang
didasarkan pada
10% Reading ceramah, membaca
buku, mendengarkan,
Passive 20% Audio-Visual atau guru
Teaching mendemonstrasikan
Methods tidak akan memberikan
30% Demonstration pemahaman yang utuh.
Perlu diubah menjadi
Participatory 50% Group Discussion pembelajaran yang
Teaching didasarkan pada diskusi,
Methods
75% Practice mencoba sendiri, dan
mengomunikasikan
kepada yang lain
90% Teaching Others

*) adapted from National Training Laboraties, Bethel, Maine


Permasalahan: Kurva Daya Serap Pembelajaran
Dale’s Learning Cone
READIN
10% of what we read G
20% of what we hear HEARING
WORDS
20% of what we see LOOKING AT
PICTURES
WATCHING A
MOVIE
LOOKING AT AN
50% of what we EXHIBIT
hear and see WATCHING A
DEMONSTRATION
SEEING IT DONE ON LOCATION
Melalui pembelajaran
PARTICIPATING IN A DISCUSSION
70% of what we say kolaboratif dan
GIVING A TALK mengomunikasikan
hasilnya
DOING A DRAMATIC PRESENTATION
90% of what we
SIMULATING THE REAL EXPERIENCE Melalui pembelajaran
both say and do berbasis proyek
DOING THE REAL THING

BACK TO
Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik

Pertumbuhan Ekonomi

Kontribusi Pendidikan terhadap Pengembangan Industri

Tenaga Terampil Wirausahawan Hasil Riset Inovasi Produk Inovasi Proses

Produk dan Jasa Unggulan


Transportasi & Tambang& Elektronika & Pengetahuan &
Pangan Pengolahan
Logistik Energi Komunikasi Teknologi Tinggi

Supporter, Driver, Enabler (Penyangga, Penggerak, Pemungkin)


Bidang Unggulan

Sains Teknik Pertanian

Kegiatan Pendidikan Tinggi

Pembelajaran/Berkelanjutan Penelitian dan Pengembangan Pengabdian Masyarakat

Perguruan Tinggi
26
Universitas Riset Universitas Pengajaran Politeknik Community College
Tantangan: Konvergensi IPTEK
• The Convergence of Sciences programme wants to improve the livelihoods of farmers
by exploring new pathways for agricultural innovation. The programme tries to achieve
convergence between farmers and scientists and between natural and social scientists
(Convergence of Sciences: A Key to Agricultural Innovation, Wageningen, 2008)
• Convergence is a new paradigm that can yield critical advances in a broad array of
sectors, from health care to energy, food, climate, and water. (The convergence of life
science, physical science, and engineering, white paper, MIT, 2011)
• "Convergence is a broad rethinking of how all scientific research can be conducted, so
that we capitalize on a range of knowledge bases, from microbiology to computer
science to engineering design. It entails collaboration among research groups but, more
deeply, the integration of disciplinary approaches that were originally viewed as
separate and distinct. This merging of technologies, processes, and devices into a
unified whole will create new pathways and opportunities for scientific and
technological advancement.“ (Nobel Laureate Phillip Sharp, 1993)

Perlunya pembelajaran terpadu sehingga siswa memahami bahwa mata


pelajaran yang banyak tersebut memungkinkan untuk dipadukan sehingga
pengembangannya dapat saling mendukung
27
Focus on emerging sectors, soft skills and mobility

Capitalize on the opportunities of the global economy:


§ Focus on STEM, Healthcare and creative diciplines
§ Skill up for the digital age
§ Search for work experience to develop soft skills: stay
flexible
§ Focus on multilingualism
§ Search for international experience
§ Nurturing international networks
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst

Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya Berbasis Pengetahuan
Peradaban

Sumber Daya Alam sebagai Pengetahuan sebagai Peradaban sebagai Modal


Modal Pembangunan Modal Pembangunan Pembangunan

Sumber Daya Manusia SDM Berpengetahuan SDM Beradab


Pendidikan

Pendidikan
sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan

Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai


Pasar/Pengguna Pelaku/Kontributor Kreator/Disiminator

Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Peradaban

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal Individu

Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Sosial-Budaya Modal
Modal SDM
-Sikap
Modal Sistem
Peradaban -Keterampilan
Pemerintahan -Pengetahuan

Modal Pengetahuan/
Keterampilan

Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh
Internalisasi
Tuhan

(pengalaman) Interaksi
Pendidikan

Peradaban
IPTEK
Manusia Pengetahuan

Eksistensi
Abstraksi

Ekspresi
-Pikiran
Masyarakat -Perasaan
Bahasa

-Logika Budaya
-Etika
Seni
-Estetika Pembudayaan
Alam - Spiritua
lita Aktualisasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab


Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang
jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan
anak beriman dan berakhlak mulia BACK TO
Sumber : Kemdikbud, 2012.
HISTORICAL PERSPECTIVE Guru dan PPG

KURIKULUM MONO TRACK KEMBALI “SEMI


YANG FLEKSIBEL (SKB 3 MENTERI) FLEKSBEL KEDINASAN”

Sistem
Rekrutmen mulai
PPG Prajabatan dari S1
: UKMPPG (UP Akademik, PPG
PPG Dalam menjadi dan CPD yang
Jabatan : prasyarat Ukin) sistemik
UKM-PPG
PSPL, (UP dan
Porfolio Ukin)
UUGD : 2005 dan PLPG
“Guru sbg
Profesi”: S1/D4+ S • S1+SERTIFIKAT
PENDIDIK
Sertifikasi • GURU SBG PROSESI
D2 1 • UU 14 DAN PP74
• SERTIFIKASI
• PPG
SGA/
SPG BACK TO

SGB

WIDER
PTPG IKIP UNIVERSITAS
MANDTAE
AGRESIVITAS PESERTA DIDIK

Sumber : Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011
34
Sumber : Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011
BELAJAR KARAKTER DARI BANGSA JEPANG

Sumber : Hasuna_natsuko/Twitter dalam Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011 BACK 35
TO
MEAN SCORE IN PISA 2018
TOP 10 RANGKING IN THE WORLD FROM 78 COUNTRIES

600

580

560

540

520

500

480

460

440
Hong
B-S-J-Z Macao
Singapore Kong Estonia Canada Finland Ireland Korea Poland
(China) (China)
(China)
Reading 555 549 525 524 523 520 520 518 514 512
Mathematics 591 569 558 551 523 512 507 500 526 516
Science 590 551 544 517 530 518 522 496 519 511

Reading Mathematics Science


MEAN SCORE IN PISA 2018
RANKED 10TH LOWEST IN THE WORLD FROM 78 COUNTRIES

450

400

350

300

250

200
Reading
150
Mathematics
100 Science
50

0
Baku Dominica
Kazakhsta Philippine
(Azerbaija Georgia Panama Indonesia Morocco Lebanon Kosovo n
n s
n) Republic
Reading 389 387 380 377 371 359 353 353 342 340
Mathematics 420 423 398 353 379 368 393 366 325 353
Science 398 397 383 365 396 377 384 365 336 357
Indonesia Mean Score PISA 2018 Rank Indonesia PISA 2018

400
395
396 72
72 72
71.5
Mean Score

390
385 379 71

Rank
380
375 371 70.5 70
370 70
365 69.5
360
355 69

E
NG
NG

IC

NC
IC

NC

AT
I
AD

IE
AT
I
AD

IE

EM

SC
EM

RE
SC
RE

H
H

AT
AT

M
M

Category Category
SCORE IN TIMSS 2015
TOP 10 RANGKING IN THE WORLD FROM 47 COUNTRIES

SCIENCE-FOURTH GRADE
600

590 589
590

580

569
570 567

560 557
555 554
550
550 547

540

530

520
Singapore Korea Japan Russian Hong Kong Chinese Finland Kazakhstan Poland
Federation SAR Taipei
SCORE IN TIMSS 2015
RANKED 10TH LOWEST IN THE WORLD FROM 47 COUNTRIES

SCIENCE-FOURTH GRADE
500
459 451 451
450 436 431 421
397 390
400
352
350 337

300

250

200

150

100

50

0
Bahrain Georgia United Qatar Oman Iran Indonesia Saudi Morocco Kuwait
Arab Arabia
Emirates
Diskripsi Level Matematika PISA & Kaitannya dengan Nilai
Level/Lowest score Task descriptions
- Mampu menggunakan pengetahuannya dalam konteks yang relatif tidak standar
Level 6
- Mampu berfikir dan bernalar lanjut, menguasai operasi matematika formal dengan
669 (Create)
menggunakan simbol-simbol, dan mengembangkan pendekatan dan strategi baru.
- Mampu mengidentifikasi batasan-batasan dan memilih asumsi-asumsi yang
Level 5 diperlukan.
607 (Evaluate) - Mampu memilih, membandingkan, mengevaluasi strategi pemecahan masalah yang
sesuai dengan masalah kompleks yang terkait dengan model yang dipergunakan.
- Mampu secara efektif menggunakan model eksplisit yang memiliki batasan dan
Level 4 asumsi
545 (Analyze) - Mampu memilih dan menggabungkan bermacam representasi matematika, termasuk
simbolik, dan mengaitkannya secara langsung dengan aspek situasi dunia nyata.
- Dapat menggunakan prosedur yang telah dijelaskan, termasuk yang memerlukan
keputusan berantai, memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah
Level 3
sederhana
482 (Apply)
- Mampu menangani persen, pecahan, bilangan desimal, mengerjakan hubungan
proporsional, serta menalar dan membuat interpretasi sederhana
- Mampu menginterpretasikan dan mengenali inferensial langsung, mencari informasi-
Level 2 informasi yang relevan dari sumber tunggal.
420 (Understand) - Mampu menggunakan algoritma, rumus, prosedur, atau konvensi sederhana untuk
menyelesaikan masalah terkait bilangan bulat.
- Mampu menjawab pertanyaan terkait konteks yang sering dijumpai dimana semua
Level
Catatan: warna1 merah menyatakan
informasi telah tersedia
kompetensi yang tidakdan pertanyaannya
diberikan dinyatakan
pada Kurikulum Lama dengan gamblang.
- Mampu mengidentifikasi informasi dan menjalankan prosedur rutin sesuai dengan
Perbandingan Kurikulum Lama Matematika Kelas IX dan PISA 2012
Domains Topics

Change and Functions: concept, properties, and representations (verbal, symbolic, tabular, and graphical)
Algebraic expressions: interpretation and manipulation with algebraic expressions (numbers, symbols,
relationships
arithmetic operations, powers and simple roots)
(25)
Equations and inequalities: Linear and related equations and inequalities, simple second-degree
equations, analytic and non-analytic solution methods
Coordinate systems: Representation and description of data, position and relationships
Relationships within and among geometrical objects in two and three dimensions: Static relationships
Space and such as algebraic connections among elements of figures (e.g., the Pythagorean Theorem), relative
shape position, similarity and congruence, and dynamic relationships involving transformation and motion
(25) of objects, correspondences between 2- and 3-dimensional objects
Measurement: Quantification among shapes and objects (angle, distance, length, perimeter,
circumference, area, and volume)
Numbers and units: Concepts, representations, number systems, integer and rational numbers,
irrational numbers, units (time, money, weight, temperature, distance, area, and volume, and derived
Quantity
quantities and their numerical description)
(25)
Arithmetic operations: The nature and properties of these operations, notational conventions
Percents, ratios, and proportions: Numerical description of relative magnitude and the application
Counting principles: Simple combinations and permutations
Uncertainty Estimation: approximation (quantities and expressions), including significant digits and rounding
and data Data collection, representation, and interpretation
(25) Data variability : variability, distribution, and central tendency of data, quantitative interpretation
Samples and sampling: Concepts, sampling from populations, simple inferences
Chance and probability: random events, random variation, chance and frequency, probability
Catatan: warna merah menyatakan kompetensi yang tidak diberikan pada Kurikulum Lama
Permasalahan: Hasil dan Kesesuaian dengan Materi TIMSS
• TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Studies) dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy
Studies) dilaksanakan tiap 4 tahun sekali
• Bagi siswa SD Kelas IV dan SMP Kelas VIII (Indonesia
mengikuti TIMSS Kelas VIII dan PIRLS Kelas IV)
• Membagi kemampuan siswa menjadi 4 level:
– Level 1: mengetahui (setara dengan level 1 dan 2 di PISA)
– Level 2: menerapkan (setara dengan level 3 PISA)
– Level 3: menalar (setara dengan level 4 PISA)
– Level 4: menalar tingkat lanjut (setara dengan Level 5 dan 6 di PISA)
• Level 1 dan 2 disebut kemampuan berpikir tingkat rendah
• Level 3 dan 4 disebut kemampuan berpikir tingkat tinggi
BACK TO
Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
25000 Rata-rata = 43.82 YOGYA 51.45
UKG DKI 46.83
20000 Maks 91.00 JATENG 46.55
Min 1.00 JATIM 46.46
Rata 43.82 BABEL 46.27
15000 Stdev 10.95 SUMBAR 45.72
N 518,026 JABAR 45.20
KEPRI 44.72
10000 BALI 43.99
BANTEN 43.50
PAPUA 43.31
5000 KALSEL 42.87
RIAU 42.73
KALTIM 42.17
0 KALBAR 41.93
41.91
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
BENGKULU
PAPUA BARAT 41.63
100
NTB Rata-rata 41.52
95

91.00 91.00 SUMSEL Nasional : 40.93


90
SUMUT 40.84
85
83.00
43.82
JAMBI 40.82
80
79.00 40.76
75
LAMPUNG
SULTRA 40.61
70

65
Rata-rata GORONTALO 40.60
Nasional = SULUT 40.50
60

55
43.82 KALTENG 40.35
SULSEL 40.09
50
49.41 48.34 40.06
SULTENG
45 45.34
41.49 NTT 39.86
40
SULBAR 39.80
35
MALUKU 38.86
30
NAD 37.87
TK SD SMP SMA
MALUT 36.70
Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih senjang antar daerah untuk semua
jenjang pendidikan à apakah guru di setiap daerah tidak memperoleh
pembinaan secara merata? Apa kendalanya? Bagaimana memulainya ??

SD SMP SMA

60 Rata-rata nasional 60 60
Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota

Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota

Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota


50 50 50

40 40 40

30 30 30

N=440.294 N=217.766 N=132.439


20 20 20
0 100 200 300 400 0 100 200 300 400 0 100 200 300 400
Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota

BACK TO
Sumber: diolah oleh Bappenas dari nilai uji kompetensi guru yang diadakan Kemdikbud tahun 2012
METODE PEMBELAJARAN

VISIONER/
BLENDED
(IT RI 4.0 MILENIAL/
BASED) (IV)
MASA DEPAN
(I)

KONVEN- (III) (II)


SIONAL

MUTAKHIR KONTEN
LAMA
(RI 1.0-3.0) (RI 4.0)
SEBAGAI PEMBANDING:
• Guru di Taiwan : (1) Bahasa Inggris, (2) Bahasa Mandarin, (3)
Bahasa Programming, (4) Artificial Inteligence
• Di Indonesia Perubahan Kurikulum Baru S1 dan PPG
memastikan : (jika menggunakan pendekatan permenristek
dikti 44: identik dgn K13)
– Kompetensi Profesional à pendekatan TPACK (ada 3: content
knowledge, technological knowledge, dan pedagogical knowledge)
– Hasil Interaksi : tecnological content knowlede, pedagogical content
knowledge, technological pedagogical knowledge
– Skill dan Attitude

1. Bahasa Inggris
• Digital Age Literacy KURIKULUM S1
2. IT/ICT (user, pengembang)
• Inventive Thinking DAN PPG HARUS
3. E Learning (create content dan proses
• Effective DIUBAH à
menggunakan LMS)
Communication PALING
4. Programming berbasis Open Source
• High Productivity MENDESAK
PROFIL GURU PROFESIONAL

Menunjukkan performa Guru Profesional sebagai Lulusan PPG :

Capaian Pembelajaran Lulusan


(CPL)
dan Kurikulum PPG

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PPG


Guru profesional yang menguasai materi ajar, berkarakter dan berkepribadian Indonesia,
menginspirasi dan menjadi teladan, memiliki penampilan memesona, berwibawa, tegas, ikhlas,
serta disiplin yang mampu mendidik, membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi terkini dan masa depan.
Profil Guru Masa Depan
1. mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang
memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas,
disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa
kesepenuhhatian dan kemurahhatian.
2. mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir
tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dan
berorientasi masa depan;
3. menguasai materi ajar termasuk advance materials secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten),
“mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam
kehidupan sehari-hari;
4. mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip
memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and
Content Knowledge dan pendekatan lain yang relevan;
Profil Guru Masa Depan
5. mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik
dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(karakter Indonesia) peserta didik dalam memecahkan
masalah secara kritis dan humanis, inovatif, kreatif,
kolaboratif, dan komunikatif, dengan menggunakan
model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung
hasil penelitian;
6. mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil
pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik dengan menerapkan asesmen
otentik, serta memanfaatkan hasil evaluasi untuk
perbaikan kualitas pembelajaran; dan
7. mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan
sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri,
pencarian informasi baru, dan inovasi.
KONSEP DASAR CPL PPG

CP1
Menjiwai
CP CP
Bagian
3 2
CP4
CP5

Pegayaan
CP7 CP6 , remidi
PORTOFOLIO Lokakarya,
komprehensif,
UKin, UP
Paradigma Pendidikan Profesi Guru
SOSIO-EKO- Pribadi beriman, bertakwa,
PSIKOLOGI PEDAGOGI
KULTURAL berakhlak mulia

PROFIL GURU PROFESIONAL

CP-1: ....Mempesona, panggilan jiwa ...


CP-2: .. tujuan pemb. berpikir tingkat tinggi...(HOTS).. 1) Pebelajar
yang sukses,
CP-3: ...menguasai advanced material... Kualitas 2) individu yang
pembelajaran percaya diri,
CP-4: tingkat tinggi 3) WN yang
..perancangan berbasis TPACK... dan pendidikan bertanggung
karakter yang jawab,
CP-5: ...active learning yang mendidik.... kuat
4) kontributor
peradaban
CP-6: ...asesmen yang otentik dgn umpan balik.. yang efektif

CP-7: ...kesadaran akan CPD....

Kesiapan: Kebutuhan:
• Fisik Kelayakan: • Individu
• Materi • Masyarakat,
• Emosional
• Intelektual • Proses Bangsa, Negara,
• Penilaian Dunia Pebelajar sepanjang hayat
• Spiritual
• Peradaban
Finnish Teacher Education Programmes
• High-level content/subject matter knowledge, pedagogical
knowledge, pedagogical content knowledge, contextual knowledge
and knowledge about the nature of knowledge; social skills, such as
communication skills, skills involved in cooperation with other
teachers and information communication technology (ICT) skills;
moral knowledge and skills, including the social and moral codes of
the teaching profession;

• Skills required for effective cooperation with other teachers and


those involved in partnerships with the school-community (local
contexts and stakeholders) and with parents; knowledge about
schools as an institution and their connections to wider society;

• Academic skills, such as research skills; skills needed for developing


local curricula, planning teaching activities and organising the
assessment of teaching and learning and the skills needed to develop
one’s own teaching practice and contribute to the teaching
profession.
INOVASI PPG PRAJABATAN:

1 INOVASI REKRUTMEN DAN KOMPETENSI DOSEN/MAHASISWA


FASILITATOR INTI, DOSEN, MAHASISWA PPG
DAN GURU PAMONG

MODEL REKRUTMEN YANG SELEKSI AKADEMIK DAN BAKAT, MINAT


STANDARDIZED DAN PANGGILAN JIWA

PENYAMAAN PERSEPSI,
PENYEGARAN YANG DIABSTRAKSI NEW MODEL - PPG
DARI PEMBELAJARAN KREATIF

PENETAPAN KELAYAKAN NEW PARADIGM


UKM-PPG (EXIT-EXAM)

2 INOVASI PENDEKATAN DAN PROSES

ON LINE LEARNING
BLENDED LEARNING (DARING) BLENDED LEARNING
(covid-19)
INOVASI PPG PRAJABATAN:

3 PENGEMBANGAN ADVANCE MATERIAL

PENDEKATAN
KECUKUPAN DAN
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN KREATIF DAN
KESESUAIAN KOMPETENSI
BELAJAR BERBASIS TEMATIK INOVATIF
DOSEN
TERPADU

ADVANCE MATERIAL

4 PENERAPAN TPACK
INOVASI PPG PRAJABATAN:

5 PENGUATAN REFLEKSI PENDAHULUAN


1
KONEKSI
2

PENGUATAN DAN
PENERAPAN
PENGEMBANGAN
5 3

REFLEKSI
4

6 MEMASTIKAN INTGRASI HOTS

PENDALAMAN PERANCANGAN PELAKSANAAN


PENILAIAN
MATERI PERANGKAT PEMBELAJARAN

INTEGRASI HOTS

BACK TO
Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik

Pertumbuhan Ekonomi

Kontribusi Pendidikan terhadap Pengembangan Industri

Tenaga Terampil Wirausahawan Hasil Riset Inovasi Produk Inovasi Proses

Produk dan Jasa Unggulan


Transportasi & Tambang& Elektronika & Pengetahuan &
Pangan Pengolahan
Logistik Energi Komunikasi Teknologi Tinggi

Supporter, Driver, Enabler (Penyangga, Penggerak, Pemungkin)


Bidang Unggulan

Sains Teknik Pertanian

Kegiatan Pendidikan Tinggi

Pembelajaran/Berkelanjutan Penelitian dan Pengembangan Pengabdian Masyarakat

Perguruan Tinggi
61
Universitas Riset Universitas Pengajaran Politeknik Community College
Tantangan: Konvergensi IPTEK
• The Convergence of Sciences programme wants to improve the livelihoods of farmers
by exploring new pathways for agricultural innovation. The programme tries to achieve
convergence between farmers and scientists and between natural and social scientists
(Convergence of Sciences: A Key to Agricultural Innovation, Wageningen, 2008)
• Convergence is a new paradigm that can yield critical advances in a broad array of
sectors, from health care to energy, food, climate, and water. (The convergence of life
science, physical science, and engineering, white paper, MIT, 2011)
• "Convergence is a broad rethinking of how all scientific research can be conducted, so
that we capitalize on a range of knowledge bases, from microbiology to computer
science to engineering design. It entails collaboration among research groups but, more
deeply, the integration of disciplinary approaches that were originally viewed as
separate and distinct. This merging of technologies, processes, and devices into a
unified whole will create new pathways and opportunities for scientific and
technological advancement.“ (Nobel Laureate Phillip Sharp, 1993)

Perlunya pembelajaran terpadu sehingga siswa memahami bahwa mata


pelajaran yang banyak tersebut memungkinkan untuk dipadukan sehingga
pengembangannya dapat saling mendukung
62
Pergeseran Paradigma Pembangunan
s/d Dekade 1980an Dekade 1990an-2010an Dekade 2020an dst

Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya Berbasis Pengetahuan
Peradaban

Sumber Daya Alam sebagai Pengetahuan sebagai Peradaban sebagai Modal


Modal Pembangunan Modal Pembangunan Pembangunan

Sumber Daya Manusia SDM Berpengetahuan SDM Beradab


Pendidikan

Pendidikan
sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan

Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai Penduduk Sebagai


Pasar/Pengguna Pelaku/Kontributor Kreator/Disiminator

Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Peradaban

Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal Individu

Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Sosial-Budaya Modal
Modal SDM
-Sikap
Modal Sistem
Peradaban -Keterampilan
Pemerintahan -Pengetahuan

Modal Pengetahuan/
Keterampilan

Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh
Internalisasi
Tuhan

(pengalaman) Interaksi
Pendidikan

Peradaban
IPTEK
Manusia Pengetahuan

Eksistensi
Abstraksi

Ekspresi
-Pikiran Bahas
Masyarakat -Perasaan a
-Logika Budaya
-Etika
Seni
-Estetika Pembudayaan
Alam - Spiritua
lita Aktualisasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Membentuk Insan Indonesia yang Beradab


Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang
jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan
anak beriman dan berakhlak mulia BACK TO
Sumber : Kemdikbud, 2012.

Anda mungkin juga menyukai