Penguatan Dosen Dan Guru Pamong PDF
Penguatan Dosen Dan Guru Pamong PDF
KEHIDUPAN Pangan
KEHIDUPAN
4 SOSIAL 2
PEMBELAJAR
EKONOMI
KEHIDUPAN Kehidupan
SPIRITUAL Install Ulang Tata Sosial
Kehidupan
1
Arif Satria, Media Indonesia 28/4/20
ALUR PIKIR MENYIASATI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI
• INTEGRASI HOTS, The Four C’s • INTEGRASI HOTS, The Four C’s
• Pendekatan TPACK • Pendekatan TPACK
MENGANDALKAN DARING • Artificial Intelligence
• Artificial Intelligence • Augmented dan Virtual Reality
• Augmented dan Virtual Reality • Blended Learning (on-line
• Blended Learning (on-line learning tatap muka)
learning tatap muka)
FAKTANYA :
• Kebijakan, Panduan/Pedoman,
Monev dan RTL
• Motivasi/Kemampuan Guru dan FAKTANYA : ….?????????
FAKTANYA : MENGANDALKAN Siswa HARAPAN : “BLENDED
TATAP MUKA • Content dan LMS LEARNING”
• Jaringan/Bandwith
• Helpdesk
Perkembangan Pembelajaran di Indonesia
5 FAS. INTI
4 DOSEN
3 GURU PAMONG
2 MAH.PPG/GR
1 SISWA
1. PERSPEKTIF HISTORIS 2. PERSPEKTIF EMPIRIK 3. HARMONISASI VERTIKAL 4. TANTANGAN PENDIDIKAN
GURU KEKINIAN GURU INDONESIA DAN HORIZONTAL MASA DEPAN
DAN STANDARD KURIKULUM
1 2 3 4
PENDALAMAN MATERI
PEMBIMBINGAN CONTINUING
PPL PROFESSIONAL
• HOTS • AUTHENTIC
ASSESMENT DEVELOPMENT
• TPACK
• MODEL • SELF EVALUATION
• BLENDED LEARNING • FUTURISTIC (saat
• MANUAL/WEB
• PLATFORM RI 4.0 • MELATIHKAN BASED ini RI 4.0)
• EVALUASI • SELF LEARNING
PENGEMBANGAN • REFLEKSI PEMBIMBINGAN • KOLABORATIF
PERANGKAT PENILAIAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
PENDALAMAN MATERI
5 6 7 8
5. TENTANGAN DAN 6. HASIL TIMMS, PISA, 7. FAKTA EMPIRIK KUALITATIF 8. KOMPETENSI ERA
REFORMASI KURIKULUM PIRLS SIKAP, PENGETAHUAN DAN MASA DEPAN
KETERAMPILAN SISWA
KOMPETENSI DAN KONTEN PENDIDIKAN ERA RI 4.0
Sumber : Joni Hermana (Rektor ITS) : Paparan pada Musrenbang Unimed, 2017)
Sumber: Ditjen Belmawa, 2019
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN 2020
Tahun 2011
0.43
Nilai UN Murni
Nilai Sekolah
Tahun 2012
Nilai UN Murni
Nilai Sekolah
0.54
Tahun 2013
Sumber: EMI PPMP BPSDMPK-PMP MENUJU SNP 1 MENUJU SNP 2 MENUJU SNP 3 SNP DI ATAS SNP
SKL
> SNP SKL : > 9
10
MENUJU SNP 2 SNP 5 STD : > 9
5 10 5 STD
PT
SMA/K
SMP
SD
Kurikulum
INTEGRASI HOTS, The Four C’s
Pendekatan TPACK
ISU
Artificial Intelligence
PEMBELAJARAN:
Internet of Thing
Big Data
Desruptive Innovation
http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862 22
Rumusan Proses dalam Kurikulum
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
2006 2013
Creating
Characterizing/ PT
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating
Organizing/
Analyzing Internalizin Associating Analyzing SMA/K
g
Under- Under-
standing Responding Questioning
standing SD
Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering
Knowledge Attitude Skill Knowledge
(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
Permasalahan: Kurva Daya Serap Pembelajaran
The Learning Pyramid*
Average Retention Rates
5% Learning
Pembelajaran yang
didasarkan pada
10% Reading ceramah, membaca
buku, mendengarkan,
Passive 20% Audio-Visual atau guru
Teaching mendemonstrasikan
Methods tidak akan memberikan
30% Demonstration pemahaman yang utuh.
Perlu diubah menjadi
Participatory 50% Group Discussion pembelajaran yang
Teaching didasarkan pada diskusi,
Methods
75% Practice mencoba sendiri, dan
mengomunikasikan
kepada yang lain
90% Teaching Others
BACK TO
Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik
Pertumbuhan Ekonomi
Perguruan Tinggi
26
Universitas Riset Universitas Pengajaran Politeknik Community College
Tantangan: Konvergensi IPTEK
• The Convergence of Sciences programme wants to improve the livelihoods of farmers
by exploring new pathways for agricultural innovation. The programme tries to achieve
convergence between farmers and scientists and between natural and social scientists
(Convergence of Sciences: A Key to Agricultural Innovation, Wageningen, 2008)
• Convergence is a new paradigm that can yield critical advances in a broad array of
sectors, from health care to energy, food, climate, and water. (The convergence of life
science, physical science, and engineering, white paper, MIT, 2011)
• "Convergence is a broad rethinking of how all scientific research can be conducted, so
that we capitalize on a range of knowledge bases, from microbiology to computer
science to engineering design. It entails collaboration among research groups but, more
deeply, the integration of disciplinary approaches that were originally viewed as
separate and distinct. This merging of technologies, processes, and devices into a
unified whole will create new pathways and opportunities for scientific and
technological advancement.“ (Nobel Laureate Phillip Sharp, 1993)
Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya Berbasis Pengetahuan
Peradaban
Pendidikan
sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Individu
Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Sosial-Budaya Modal
Modal SDM
-Sikap
Modal Sistem
Peradaban -Keterampilan
Pemerintahan -Pengetahuan
Modal Pengetahuan/
Keterampilan
Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh
Internalisasi
Tuhan
(pengalaman) Interaksi
Pendidikan
Peradaban
IPTEK
Manusia Pengetahuan
Eksistensi
Abstraksi
Ekspresi
-Pikiran
Masyarakat -Perasaan
Bahasa
-Logika Budaya
-Etika
Seni
-Estetika Pembudayaan
Alam - Spiritua
lita Aktualisasi
Sistem
Rekrutmen mulai
PPG Prajabatan dari S1
: UKMPPG (UP Akademik, PPG
PPG Dalam menjadi dan CPD yang
Jabatan : prasyarat Ukin) sistemik
UKM-PPG
PSPL, (UP dan
Porfolio Ukin)
UUGD : 2005 dan PLPG
“Guru sbg
Profesi”: S1/D4+ S • S1+SERTIFIKAT
PENDIDIK
Sertifikasi • GURU SBG PROSESI
D2 1 • UU 14 DAN PP74
• SERTIFIKASI
• PPG
SGA/
SPG BACK TO
SGB
WIDER
PTPG IKIP UNIVERSITAS
MANDTAE
AGRESIVITAS PESERTA DIDIK
Sumber : Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011
34
Sumber : Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011
BELAJAR KARAKTER DARI BANGSA JEPANG
Sumber : Hasuna_natsuko/Twitter dalam Paparann Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D) pada Rembuknas Kemdiknas, 2011 BACK 35
TO
MEAN SCORE IN PISA 2018
TOP 10 RANGKING IN THE WORLD FROM 78 COUNTRIES
600
580
560
540
520
500
480
460
440
Hong
B-S-J-Z Macao
Singapore Kong Estonia Canada Finland Ireland Korea Poland
(China) (China)
(China)
Reading 555 549 525 524 523 520 520 518 514 512
Mathematics 591 569 558 551 523 512 507 500 526 516
Science 590 551 544 517 530 518 522 496 519 511
450
400
350
300
250
200
Reading
150
Mathematics
100 Science
50
0
Baku Dominica
Kazakhsta Philippine
(Azerbaija Georgia Panama Indonesia Morocco Lebanon Kosovo n
n s
n) Republic
Reading 389 387 380 377 371 359 353 353 342 340
Mathematics 420 423 398 353 379 368 393 366 325 353
Science 398 397 383 365 396 377 384 365 336 357
Indonesia Mean Score PISA 2018 Rank Indonesia PISA 2018
400
395
396 72
72 72
71.5
Mean Score
390
385 379 71
Rank
380
375 371 70.5 70
370 70
365 69.5
360
355 69
E
NG
NG
IC
NC
IC
NC
AT
I
AD
IE
AT
I
AD
IE
EM
SC
EM
RE
SC
RE
H
H
AT
AT
M
M
Category Category
SCORE IN TIMSS 2015
TOP 10 RANGKING IN THE WORLD FROM 47 COUNTRIES
SCIENCE-FOURTH GRADE
600
590 589
590
580
569
570 567
560 557
555 554
550
550 547
540
530
520
Singapore Korea Japan Russian Hong Kong Chinese Finland Kazakhstan Poland
Federation SAR Taipei
SCORE IN TIMSS 2015
RANKED 10TH LOWEST IN THE WORLD FROM 47 COUNTRIES
SCIENCE-FOURTH GRADE
500
459 451 451
450 436 431 421
397 390
400
352
350 337
300
250
200
150
100
50
0
Bahrain Georgia United Qatar Oman Iran Indonesia Saudi Morocco Kuwait
Arab Arabia
Emirates
Diskripsi Level Matematika PISA & Kaitannya dengan Nilai
Level/Lowest score Task descriptions
- Mampu menggunakan pengetahuannya dalam konteks yang relatif tidak standar
Level 6
- Mampu berfikir dan bernalar lanjut, menguasai operasi matematika formal dengan
669 (Create)
menggunakan simbol-simbol, dan mengembangkan pendekatan dan strategi baru.
- Mampu mengidentifikasi batasan-batasan dan memilih asumsi-asumsi yang
Level 5 diperlukan.
607 (Evaluate) - Mampu memilih, membandingkan, mengevaluasi strategi pemecahan masalah yang
sesuai dengan masalah kompleks yang terkait dengan model yang dipergunakan.
- Mampu secara efektif menggunakan model eksplisit yang memiliki batasan dan
Level 4 asumsi
545 (Analyze) - Mampu memilih dan menggabungkan bermacam representasi matematika, termasuk
simbolik, dan mengaitkannya secara langsung dengan aspek situasi dunia nyata.
- Dapat menggunakan prosedur yang telah dijelaskan, termasuk yang memerlukan
keputusan berantai, memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah
Level 3
sederhana
482 (Apply)
- Mampu menangani persen, pecahan, bilangan desimal, mengerjakan hubungan
proporsional, serta menalar dan membuat interpretasi sederhana
- Mampu menginterpretasikan dan mengenali inferensial langsung, mencari informasi-
Level 2 informasi yang relevan dari sumber tunggal.
420 (Understand) - Mampu menggunakan algoritma, rumus, prosedur, atau konvensi sederhana untuk
menyelesaikan masalah terkait bilangan bulat.
- Mampu menjawab pertanyaan terkait konteks yang sering dijumpai dimana semua
Level
Catatan: warna1 merah menyatakan
informasi telah tersedia
kompetensi yang tidakdan pertanyaannya
diberikan dinyatakan
pada Kurikulum Lama dengan gamblang.
- Mampu mengidentifikasi informasi dan menjalankan prosedur rutin sesuai dengan
Perbandingan Kurikulum Lama Matematika Kelas IX dan PISA 2012
Domains Topics
Change and Functions: concept, properties, and representations (verbal, symbolic, tabular, and graphical)
Algebraic expressions: interpretation and manipulation with algebraic expressions (numbers, symbols,
relationships
arithmetic operations, powers and simple roots)
(25)
Equations and inequalities: Linear and related equations and inequalities, simple second-degree
equations, analytic and non-analytic solution methods
Coordinate systems: Representation and description of data, position and relationships
Relationships within and among geometrical objects in two and three dimensions: Static relationships
Space and such as algebraic connections among elements of figures (e.g., the Pythagorean Theorem), relative
shape position, similarity and congruence, and dynamic relationships involving transformation and motion
(25) of objects, correspondences between 2- and 3-dimensional objects
Measurement: Quantification among shapes and objects (angle, distance, length, perimeter,
circumference, area, and volume)
Numbers and units: Concepts, representations, number systems, integer and rational numbers,
irrational numbers, units (time, money, weight, temperature, distance, area, and volume, and derived
Quantity
quantities and their numerical description)
(25)
Arithmetic operations: The nature and properties of these operations, notational conventions
Percents, ratios, and proportions: Numerical description of relative magnitude and the application
Counting principles: Simple combinations and permutations
Uncertainty Estimation: approximation (quantities and expressions), including significant digits and rounding
and data Data collection, representation, and interpretation
(25) Data variability : variability, distribution, and central tendency of data, quantitative interpretation
Samples and sampling: Concepts, sampling from populations, simple inferences
Chance and probability: random events, random variation, chance and frequency, probability
Catatan: warna merah menyatakan kompetensi yang tidak diberikan pada Kurikulum Lama
Permasalahan: Hasil dan Kesesuaian dengan Materi TIMSS
• TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Studies) dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy
Studies) dilaksanakan tiap 4 tahun sekali
• Bagi siswa SD Kelas IV dan SMP Kelas VIII (Indonesia
mengikuti TIMSS Kelas VIII dan PIRLS Kelas IV)
• Membagi kemampuan siswa menjadi 4 level:
– Level 1: mengetahui (setara dengan level 1 dan 2 di PISA)
– Level 2: menerapkan (setara dengan level 3 PISA)
– Level 3: menalar (setara dengan level 4 PISA)
– Level 4: menalar tingkat lanjut (setara dengan Level 5 dan 6 di PISA)
• Level 1 dan 2 disebut kemampuan berpikir tingkat rendah
• Level 3 dan 4 disebut kemampuan berpikir tingkat tinggi
BACK TO
Hasil UKG: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
25000 Rata-rata = 43.82 YOGYA 51.45
UKG DKI 46.83
20000 Maks 91.00 JATENG 46.55
Min 1.00 JATIM 46.46
Rata 43.82 BABEL 46.27
15000 Stdev 10.95 SUMBAR 45.72
N 518,026 JABAR 45.20
KEPRI 44.72
10000 BALI 43.99
BANTEN 43.50
PAPUA 43.31
5000 KALSEL 42.87
RIAU 42.73
KALTIM 42.17
0 KALBAR 41.93
41.91
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
BENGKULU
PAPUA BARAT 41.63
100
NTB Rata-rata 41.52
95
65
Rata-rata GORONTALO 40.60
Nasional = SULUT 40.50
60
55
43.82 KALTENG 40.35
SULSEL 40.09
50
49.41 48.34 40.06
SULTENG
45 45.34
41.49 NTT 39.86
40
SULBAR 39.80
35
MALUKU 38.86
30
NAD 37.87
TK SD SMP SMA
MALUT 36.70
Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih senjang antar daerah untuk semua
jenjang pendidikan à apakah guru di setiap daerah tidak memperoleh
pembinaan secara merata? Apa kendalanya? Bagaimana memulainya ??
SD SMP SMA
60 Rata-rata nasional 60 60
Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota
40 40 40
30 30 30
BACK TO
Sumber: diolah oleh Bappenas dari nilai uji kompetensi guru yang diadakan Kemdikbud tahun 2012
METODE PEMBELAJARAN
VISIONER/
BLENDED
(IT RI 4.0 MILENIAL/
BASED) (IV)
MASA DEPAN
(I)
MUTAKHIR KONTEN
LAMA
(RI 1.0-3.0) (RI 4.0)
SEBAGAI PEMBANDING:
• Guru di Taiwan : (1) Bahasa Inggris, (2) Bahasa Mandarin, (3)
Bahasa Programming, (4) Artificial Inteligence
• Di Indonesia Perubahan Kurikulum Baru S1 dan PPG
memastikan : (jika menggunakan pendekatan permenristek
dikti 44: identik dgn K13)
– Kompetensi Profesional à pendekatan TPACK (ada 3: content
knowledge, technological knowledge, dan pedagogical knowledge)
– Hasil Interaksi : tecnological content knowlede, pedagogical content
knowledge, technological pedagogical knowledge
– Skill dan Attitude
1. Bahasa Inggris
• Digital Age Literacy KURIKULUM S1
2. IT/ICT (user, pengembang)
• Inventive Thinking DAN PPG HARUS
3. E Learning (create content dan proses
• Effective DIUBAH à
menggunakan LMS)
Communication PALING
4. Programming berbasis Open Source
• High Productivity MENDESAK
PROFIL GURU PROFESIONAL
CP1
Menjiwai
CP CP
Bagian
3 2
CP4
CP5
Pegayaan
CP7 CP6 , remidi
PORTOFOLIO Lokakarya,
komprehensif,
UKin, UP
Paradigma Pendidikan Profesi Guru
SOSIO-EKO- Pribadi beriman, bertakwa,
PSIKOLOGI PEDAGOGI
KULTURAL berakhlak mulia
Kesiapan: Kebutuhan:
• Fisik Kelayakan: • Individu
• Materi • Masyarakat,
• Emosional
• Intelektual • Proses Bangsa, Negara,
• Penilaian Dunia Pebelajar sepanjang hayat
• Spiritual
• Peradaban
Finnish Teacher Education Programmes
• High-level content/subject matter knowledge, pedagogical
knowledge, pedagogical content knowledge, contextual knowledge
and knowledge about the nature of knowledge; social skills, such as
communication skills, skills involved in cooperation with other
teachers and information communication technology (ICT) skills;
moral knowledge and skills, including the social and moral codes of
the teaching profession;
PENYAMAAN PERSEPSI,
PENYEGARAN YANG DIABSTRAKSI NEW MODEL - PPG
DARI PEMBELAJARAN KREATIF
ON LINE LEARNING
BLENDED LEARNING (DARING) BLENDED LEARNING
(covid-19)
INOVASI PPG PRAJABATAN:
PENDEKATAN
KECUKUPAN DAN
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN KREATIF DAN
KESESUAIAN KOMPETENSI
BELAJAR BERBASIS TEMATIK INOVATIF
DOSEN
TERPADU
ADVANCE MATERIAL
4 PENERAPAN TPACK
INOVASI PPG PRAJABATAN:
PENGUATAN DAN
PENERAPAN
PENGEMBANGAN
5 3
REFLEKSI
4
INTEGRASI HOTS
BACK TO
Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik
Pertumbuhan Ekonomi
Perguruan Tinggi
61
Universitas Riset Universitas Pengajaran Politeknik Community College
Tantangan: Konvergensi IPTEK
• The Convergence of Sciences programme wants to improve the livelihoods of farmers
by exploring new pathways for agricultural innovation. The programme tries to achieve
convergence between farmers and scientists and between natural and social scientists
(Convergence of Sciences: A Key to Agricultural Innovation, Wageningen, 2008)
• Convergence is a new paradigm that can yield critical advances in a broad array of
sectors, from health care to energy, food, climate, and water. (The convergence of life
science, physical science, and engineering, white paper, MIT, 2011)
• "Convergence is a broad rethinking of how all scientific research can be conducted, so
that we capitalize on a range of knowledge bases, from microbiology to computer
science to engineering design. It entails collaboration among research groups but, more
deeply, the integration of disciplinary approaches that were originally viewed as
separate and distinct. This merging of technologies, processes, and devices into a
unified whole will create new pathways and opportunities for scientific and
technological advancement.“ (Nobel Laureate Phillip Sharp, 1993)
Pembangunan
Pembangunan Ekonomi Pembangunan Ekonomi
Kesejahteraan Berbasis
Berbasis Sumberdaya Berbasis Pengetahuan
Peradaban
Pendidikan
sebagai sebagai sebagai
Beban Pembangunan Modal Pembangunan Modal Pembangunan
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Individu
Pembangunan
Kesejahteraan
Modal Sosial-Budaya Modal
Modal SDM
-Sikap
Modal Sistem
Peradaban -Keterampilan
Pemerintahan -Pengetahuan
Modal Pengetahuan/
Keterampilan
Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Utuh
Internalisasi
Tuhan
(pengalaman) Interaksi
Pendidikan
Peradaban
IPTEK
Manusia Pengetahuan
Eksistensi
Abstraksi
Ekspresi
-Pikiran Bahas
Masyarakat -Perasaan a
-Logika Budaya
-Etika
Seni
-Estetika Pembudayaan
Alam - Spiritua
lita Aktualisasi