Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK MENYUSUI DAN PERAWATAN

BENDUNGAN ASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02 1/2

RSU ANUTAPURA
PALU
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSU. Anutapura Palu
SPO
( STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL )
dr. Ruslan Ramlan Ramli,Sp.S
Pembina Utama
NIP. 19580117 198709 1 001
Pemberian pendidikan kepada ibu tentang teknik menyusui bayi
dengan benar

Pedoman menyusui (WHO/UNICEF, Breast Feeding Promotion


and Support, 2005) :
1. Mulai menyusui segera setelah lahir (dalam waktu satu jam)
2. Jangan berikan makanan dan minuman lain kepada bayi
(misalnya air, madu, larutan air gula atau pengganti susu ibu)
PENGERTIAN kecuali diinstruksikan oleh dokter atas alasan-alasan medis;
sangat jarang ibu tidak memilik air susu yang cukup sehingga
memerlukan susu tambahan (Enkin et al,2000)
3. Berikan ASI ekslusif selama enam bulan pertama hidupnya
dan baru dianjurkan untuk memulai pemberian makanan
pendamping ASI setelah periode ekslusif tersebut
4. Berikan ASI pada bayi sesuai dorongan alamiahnya baik
siang maupun malam (8-10 kali atau lebih dalam 24 jam)
selama bayi menginginkannya

Perawatan payudara yang mengalami bendungan asi dilakukan


pada ibu post partum dan pasca SC yang disebabkan oleh
peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka
menyiapkan diri untuk laktasi
Tujuan Teknik Menyusui :
1. Memberikan asi segera setelah bayi lahir
TUJUAN 2. Mempercepat pengeluaran asi
3. Mengusahakan rawat gabung

Tujuan Perawatan Bendungan ASI :


1. Melancarkan sirkulasi darah
2. Mencegah penyumbatan saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran ASI
SK Direktur RSU Anutapura Palu No.
KEBIJAKAN tentang penetapan Standar Operasional Prosedur Pelayanan
Perawatan RSU Anutapura Palu
-

TEKNIK MENYUSUI DAN PERAWATAN


BENDUNGAN ASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
02 2/2
RSU ANUTAPURA
PALU
Alat dan bahan :
1. Minyak kelapa atau baby oil
2. Kapas kering
3. Waskom 2 buah
4. Air dingin dan air hangat
5. Waslap 2 buah
6. Handuk kecil
7. Cangkir
8. Pompa susu

Langkah – langkah :
Bidan:
1. Menjelaskan pada ibu (post partum dan post SC) dan
keluarganya tentang manfaat kontak langsung ibu-bayi dan
anjurkan untuk menyusukan bayinya sesering mungkin
2. Meyakinkan ibu dan keluarganya bahwa kolostrum (air susu
yang keluar beberapa hari pertama kelahiran) adalah zat
bergizi dan mengandung semua unsur yang diperlukan bayi
3. Mencuci tangan diair mengalir
4. Menyiapkan alat
5. Memasang sampiran
6. Mendekatkan alat pada ibu
7. Mengompres hangat payudara sebelum disusukan
8. Membantu memijat payudara untuk permulaan menyusui
9. Menyanggah payudara ibu
10. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar dengan
mengatur lengan ibu agar menopang kepala, leher dan
seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis
lurus), muka bayi menghadap kepayudara ibu, hidung bayi
didepan puting susu ibu sehingga perut bayi menghadap
keperut ibu
11. Mengajarkan ibu mendekatkan bayinya ketubuhnya (muka
bayi kepayudara ibu) dan cara mengamati bayi siap
menyusui,
12. Mengajarkan tanda-tanda posisi bayi menyusui dengan baik
13. Mengompres dingin payudara ibu diantara waktu menyusui
14. Memberikan obat oral parasetamol 500 mg setiap 4 jam bila
diperlukan
15. Memberitahu pada ibu yang tidak menyusui (bayi menginggal
atau IUFD) jangan memijat atau mengompres hangat pada
payudara
16. Mengajarkan cara memeras asi pada ibu yang bayinya
dirawat di kamar bayi
17. Memberitahu pada keluarga ibu bahwa asi yang telah diperas
diantarkan ke kamar bayi untuk disusukan ke bayi ibu
tersebut
18. Memberitahu pada ibu bila dapat berjalan ke kamar bayi, ibu
dapat menyusukan bayinya di kamar bayi
Mencuci tangan di air mengalir
-
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai