Anda di halaman 1dari 4

Nama : Orpa Erari, Amd.

Keb

1. Mengapa perlu dilakukan screening pada ibu hamil ?


Karena dengan screening kita bisa mendeteksi resiko yang terjadi selama kehamilan, baik
untuk ibu dan janinnya.

2. Sebutkan langkah-langkah proses screening.

PENAPISAN AWAL PADA KEHAMILAN


DETEKSI KEMUNGKINAN KOMPLIKASI GAWAT DARURAT

NAMA :
GPA :
ALAMAT :
TANGGAL :

NO KETERANGAN YA TIDAK
1. Riwayat bedah sesar
2. Pendarahan pervaginam
3. Kegamilan kurang bulan
4. Ketuban pecah dalam meconium kental
5. Ketuban pecah lama > 14 Jam
6. Ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan
7. Icterus
8. Anemia berat
9. Tanda/Gejala infeksi
10. Preeclampsia / hipertensi dalam kehamilan
11. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih
12. Gawat janin
13. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan
palpasi kepala janin masih 5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Presentasi majemuk
16. Kehamilan gemeli
17. Tali pusat menumbung
18. Syok

Tes screening pada ibu hamil trimester satu terdiri dari :


a. USG
Tes ini dilakukan untuk menentukan ukuran dan posisi bayi. Selain itu juga
membantu menentukan adanya risiko janin mengalami cacat lahir, dengan mengamati
struktur tulang dan organ bayi.
b. Tes Darah
Selama trimester pertama, dilakukan dua jenis tes serum darah ibu, yaitu
Pregnancy-associated plasma protein (PAPP-A) dan hormon HCG (Human chorionic
gonadotropin). Ini merupakan protein dan hormon yang diproduksi oleh plasenta pada
awal kehamilan. Jika hasilnya tidak normal, berarti ada peningkatan risiko kelainan
kromosom. Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit menular pada
bayi, atau disebut dengan tes TORCH. Tes ini merupakan akronim dari lima jenis infeksi
menular yaitu toksoplasmosis, penyakit lain (termasuk HIV, sifilis, dan campak), rubella
(campak Jerman), sitomegalovirus, dan herpes simplex. Selain itu, tes darah juga akan
digunakan untuk menentukan golongan darah dan Rh (rhesus) ibu, yang menentukan
hubungan Rh ibu dengan janin yang sedang tumbuh.

Tes screening pada ibu hamil trimester dua terdiri dari :


a. Tes darah
b. Tes gula darah untuk mendeteksi diabetes gestasional.
c. Amniocentesis
Tes amniosentesis genetik untuk kelainan genetik, misalnya spina bifida. Tes ini
biasanya dilakukan setelah minggu ke 15 kehamilan. Tes ini dianjurkan jika:
- Skrining tes saat hamil menunjukkan hasil yang tidak normal.
- Memiliki kelainan kromosom selama kehamilan sebelumnya.
- Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih.
- Memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik tertentu.

Tes screening pada ibu hamil trimester tiga yaitu Skrining Strepococcus Group B
Strepococcus Group B (GBS) adalah kelompok bakteri yang dapat menyebabkan
infeksi serius pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir. GBS pada wanita sehat sering
ditemukan di daerah mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, dan vagina.
GBS di vagina umumnya tidak berbahaya bagi wanita terlepas dari sedang hamil atau
tidaknya. Namun, bisa sangat berbahaya bagi bayi yang baru lahir yang belum memiliki
sistem kekebalan tubuh yang kuat. GBS dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi
yang terinfeksi saat lahir. Tes ini dilakukan dengan mengusap vagina dan rektum ibu
hamil pada usia kehamilan ke 35 sampai 37 minggu.

3. Partograf merupakan alat screening pada ibu bersalin mengapa ?


Karena partograf merupakan salah satu alat untuk mendeteksi keadaan yang abnormal
pasa ibu bersalin dimana menjadi peran penting seorang bidan dalam menolong
persalinan. Dengan partograf seorang bidan bisa memantau kemajuan persalinan.

Tujuan penggunaan partograf antara lain :


a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan memeriksa pembukaan
serviks berdasarkan pemeriksaan dalam.
b. Mencatat kondisi ibu dan janin.
c. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
d. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian
juga dapat secara dini mengidentifikas iadanya penyulit.
e. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai
dan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai