Tentang :
Disusun Oleh :
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Periodisasi Dakwah Nabi Muhammad Saw.................................................2
1. Pada Masa Makkah (Pra Hijrah)............................................................3
2. Pada Masa Madinah (Pasca Hirjrah)......................................................4
B. Kode Etika Dakwah Nabi Muhammad Saw................................................7
C. Keistimewaan Dakwah Nabi Muhammad Saw............................................9
D. Tujuan Dakwah Nabi Muhammad Saw.....................................................11
BAB III : PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesumgguhnya Tuhanmu
Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. An-Nahl : 125)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana periodisasi dakwah Nabi Muhammad Saw.?
2. Bagaimana kode etika dakwah Nabi Muhammad Saw.?
3. Apa keistimewaan dakwah Nabi Muhammad Saw.?
4. Apa tujuan dakwah Nabi Muhammad Saw.?
C. Tujuan
1. Mengetahui periodisasi dakwah Nabi Muhammad Saw.
2. Mengetahui kode etika dakwah Nabi Muhammad Saw.
3. Mengetahui keistimewaan dakwah Nabi Muhammad Saw.
4. Mengetahui tujuan dakwah Nabi Muhammad Saw.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sementara itu, secara umum masa dakwah Nabi Saw. terbagi menjadi 2
periode, yaitu :
b) Periode Keluarga
Dalam periode ini Allah Swt. menyuruh Rasulullah Saw. menyampaikan
dakwah kepada keluarganya yang terdekat terlebih dahulu dan jangan
menghiraukan ancaman dan penghinaan musyrikin Quraisy.
c) Periode Konfrontasi
Dalam masa periode ini Rasulullah Saw. berdakwah dengan terus terang
tanpa menghiraukan penghinaan dan ancaman. Nabi Saw. keluar menjalankan
dakwahnya ke segala tempat; ke Ka’bah, ke tempat-tempat orang-orang
Quraisy pada musim hari raya, bahkan pada segala kesempatan; mengajak
mereka memeluk agama Allah Swt., agama tauhid. Maka berkembanglah
dakwah Rasulallah Saw. dan banyaklah pengikutnya, sehingga menyebabkan
kaum Quraiys mulai bertindak keras dan kejam.
d) Periode Kekuatan
Pada akhir periode konfrontasi, yaitu dalam tahun kedelapan hijriyah,
masuklah kedalam Islam, Hamzah dan Umar bin Khattab, keduanya adalah
pahlawan-pahlawan Quraisy; sehingga dengan masuknya mereka kedalam
Islam, barisan kaum muslimin menjadi kuat dan masuklah dakwah Islam
kedalam periode kekuatan.
3
Dalam periode ini, kaum muslimin untuk pertama kali melakukan ibadah
shalat dengan terang-terangan dalam Ka’bah, sedangkan sebelum itu mereka
melakukan sholat dengan sembunyi-sembunyi.
a) Peristiwa hijrah
Peristiwa itu terjadi setelah kaum Quraisy merasa terdesak oleh dakwah
Nabi Muhammad Saw., seperti terdesak kekuatan besar akibat kalimat
kebenaran, yang selanjutnya menandaskan bahwa karena itu mereka
berkomplot untuk membunuh Muuhammad saw yang diputuskan dalam satu
rapat rahasia. Lantas Allah Swt. memberitahukan Muhammad Saw. tentang
komplotan mereka, dan mewahyukan agar Muhammad Saw. hijrah. Maka
hijrahlah dia dengan ditemani oleh sahabatnya Abu Bakar Shiddiq tanpa ada
tentara pengawal dan tanpa ada kekuatan, sedangkan musuhnya banyak
dengan kekuatan yang cukup.
Seluruh kekuatan kafir Quraisy yang diantaranya para pemuda dengan
pedang terhunus mengelilinginya sedangkan Muhammad Saw. tidak punya
apa-apa yang seperti itu datanglah bantuan dari Allah Swt., yaitu tentara yang
tidak dilihat oleh mata manusia, dan akhirnya rencana jahat kaum kafir hancur
gagal total. Tanggal 12 Rabiul Awwal tahun pertama hijriyah (16 September
622 M ) sampailah Rasulallah Saw. di Quba, kira-kira 3 kilometer dari Yasrib,
dimana beliau mendirikan Masjid yang kemudian terkenal dengan Masjid
Quba dibina atas asas taqwa.
b) Jum’at pertama
Tanggal 16 Rabiul Awwal tahun pertama hijriyah (20 September 622 M)
Rasulallah Saw. meninggalkan Quba menuju Yatsrib yang kemudian menjadi
markas besar dakwah Islamiyah dan namanya diubah menjadi Madinah Rasul.
Pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari jum’at. Sebelum sampai ke
Yatsrib, pada suatu tempat yang bernama lembah Bani Salim, datanglah waktu
zuhur. Pada waktu itulah, Nabi Muhammad Saw. mendapat perintah untuk
mendirikan sholat jum’at, sebagai sholat jum’at yang pertama dalam Islam.
4
Hal ini sebagai isyarat bahwa telah datang masanya untuk mendirikan daulah
Islamiyah, untuk membangun umat Islam dan masyarakat Islam.
d) Manifesto politik
Setelah proklamasi negara Islam pada 16 Rabiul Awwal tahun pertama
hijriyah dan ibukota negara Yatsrib diubah namanya menjadi Madinah, maka
warga negara dari negara baru itu terdiri dari :
1) Orang-orang Muhajirin, yaitu mereka yang hijrah dari Makkah ke
Madinah karena keyakinan Agamanya.
2) Orang Anshar, yaitu penduduk Madinah asli yang masuk Islam, yang
terdiri dari kaum Khazraj dan kaum Aus.
3) Orang-orang Yahudi yang mendiami Madinah.
4) Dan sedikit orang-orang musyrik Arab yang belum Islam.
Perjanjian yang sangat bersejarah itu menetapkan tugas dan kewajiban
musyrikin Madinah terhadap Daulah Islamiyah. Dokumen politik yang
pertama dibuat Islam itu menggariskan dasar-dasar kehidupan sosial dan
ekonomi serta kehidupan militer bagi segenap penduduk Madinah, baik
Muslimin, Yahudi ataupun Musyrikin. Mengenai kehidupan ekonomi, ini
menentukan keharusan orang kaya membantu dan membantu utang orang
miskin. Mengenai kehidupan sosial dokumen menetapan kewajiban
memelihara kehormatan tetangga, jaminan keselamatan harta dan jiwa bagi
segenap penduduk serta kebebasan beragama bagi penduduk., kepastian
pelaksanaan hukum bagi yang bersalah dan didepan pengadilan tidak ada
perbedaan hukum bagi siapapun.
5
صلِ ُح ْوا فَا َ اِ ْخ َوةٌ ا ْل ُمؤْ ِمنُ ْونَ اِنَّ َما هّٰللا
ْ َم َ تَّقُوا َوا اَ َخ َو ْي ُك ْم بَيْنiْ نَ ت ُْر َح ُم ْولَ َعلَّ ُك
f) Piagam Madinah
Adapun inti dalam Piagam Madinah adalah sebagai berikut :
1) Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam
peperangan.
2) Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama seperti kaum
muslimin.
3) Kaum Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka, dan demikian pula
dengan kaum muslimin.
4) Semua Kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah
diberlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf.
5) Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam
memerangi atau menghadapi musuh.
6) Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan
dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kezhaliman.
7) Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar.
8) Semua penduduk Madinah dijamin keselamatannya kecuali nagi yang
berbuat jahat.
6
dilepaskan dari faktor metode dan pendekatan dakwah yang ditempuh oleh
dakwah Nabi Muhammad Saw.
الَ تَ ْف َعلُ ْونَ َما تَقُ ْولُ ْونَ لِ َم ٰا َمنُ ْوا الَّ ِذيْنَ ٰۤيا َ ُّي َها
تَ ْف َعلُ ْونَ الَ َما تَقُ ْولُ ْوا اَنْ هّٰللا ِ ِع ْن َد َم ْقتًا َكبُ َر
Amat besar murka disisi Allah, bahwa kalian mengatakan apa-apa yang
tidak kalian kerjakan. (QS. As-Shaff : 3).
7
Surah Al-Kafirun, yang intinya orang-orang muslim tidak diperkenankan
menyembah sesembahan orang-orang kafir, dan orang-orang kafir pun tidak
perlu menyembah sesembahan orang-orang muslim.
يَ ْع َملُ ْونَ نُ ْوا َكا ِب َما فَيُنَبِّئُ ُه ْم َّم ْر ِج ُع ُه ْم َربِّ ِه ْم اِ ٰلى ثُ َّم
8
menyesatkan orang lain. Ia lebih baik mengatakn tidak tahu atau wallahu
a’lam apabila ia tidak tahu jawaban suatu masalah.
9
3. Universal (‘Alamiyah al-Da’wah)
Berbeda dengan misi misi dakwah yang dibawa para Nabi terdahulu, misi
dakwah yang dibawa Nabi Muhammad Saw. bersifat universal. Ia tidak
mengenal batas batas waktu, tempat, dan etnis; melainkan berlaku untuk
sepanjang zaman, disemua belahan bumi, dan semua umat manusia didunia.
Dalam hal ini Al-Quran menegaskan :
س ْل ٰن َكا َ َو َم ۤا
َ س لِّلنَّا فَّةً َكٓا اِالَ ْر ِ س النَّا اَ ْكثَ َر َّو ٰلـ ِكنَّ َّونَ ِذ ْي ًرا َب
ِ ش ْي ًرا ِ يَ ْعلَ ُم ْونَ اَل
س ْولِ ِه هّٰلل ِ بِا ِمنُ ْوا فَ ٰا َۖويُ ِميْتُ يُ ْح ٖي هّٰلل
ْ لَ َعلَّ ُك ْم تَّبِ ُع ْوهُ َوا َو َكلِمٰ تِ ٖه ِ بِا يُؤْ ِمنُ الَّ ِذ
ُ ي ِّم ِّي ااْل ُ النَّبِ ِّي َو َر
Dan dakwah para nabi terdahulu hanyalah untuk kaumnya sendiri, dan
hanya berlaku pada masa itu saja. Misalnya Nabi Nuh as, beliau hanya diutus
kepada kaum-Nya saja.
هّٰللا
َ تَتَّقُ ْونَ اَفَاَل ۗ َغ ْي ُرهٗ ا ِ ٰل ٍه ِّمنْ لَـ ُك ْم َما َ وا ا ْعبُ ُد ٰيقَ ْو ِم َل فَقَا قَ ْو ِم ٖه اِ ٰلى نُ ْو ًحا اَ ْر
س ْلنَا َولَقَ ْد
10
4. Mengenal balasan amal (Jazaiyah al-Da’wah)
Dakwah islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw tidak sekedar
merupakan nasihat dan bimbingan tentang norma dan nilai keluhuran tanpa
adanya balasan bagi pelakunya. Memang, ia berisi nasihat dan bimbingan,
tetapi ia juga sekalian mengarkan adanya balasan, yaitu berupa pahala bagi
yang mematuhi nasihat itu, dan siksa bagi yang tidak mematuhinya.
Sistem balasan islam pada dasarnya hanya berlaku diakhirat, artinya
balasan itu akan diterima pelakunya diakhirat nanti. Namun tatanan kehidupan
di dunia menghendaki adanya pencegahan terhadap pelanggaran, sehingga
hak-hak warga masyarakat terlindungi. Tanpa hal itu sistem kehidupan
masyarakat akan stabil. Karena itu, disamping mengajarkan adanya balasan di
akhirat, Islam juga mengajarkan adanya balasan didunia, baik balasan itu
bersifat moral maupun material.
Misalnya, seorang yang membunuh orang lain dengan, diakhirat ia
diancam dengan hukuman siksa dineraka, sementara di dunia diancam dengan
hukuman qishas (hukuman yang semisal dengan perbuatannya) disamping
hukuman moral dari masyarakat.
11
ْيَ َرة ًّرا َذ َّر ٍة َل ِم ْثقَا يَّ ْع َم ْل َو َمن
2. Jihad fisabilillah
Setiap ajakan dan seruan kejalan yang baru, tentunya harus diiringi dengan
jihad lisan dan perbuatan. Orang quraisytelah menyatakan perang terhadap
Rasulullah pada saat beliau memulai dakwahnya dengan cara terbuka, beliau
mengajak manusia menerima Islam dan meninggalkan kepercayan lama.
Perang dingin terus berlangsung dari kaum musyrikin terhadap Rasulullah dan
para sahabat, sampai orang quraisy merencanakan membunuh Rasulullah,
karena beliau direncanakan akan dibunuh, beliau berangkap berhijrah ke kota
Madinah demi menyelamatkan agama dan mencari tempat yang baru,
sehingga beliau mendapatkan kesempatan menyampaikan dakwah ditengah
umat manusia dan ditengah umat berbagai agama, agar menerima dan
menghormati dakwahnya. Waktu masih berada di Mekkah beliau mendapat
kesempatan dan juga belum diizinkan menyatakan perang terhadap kaum
musyrikin. Karena jumlah umat Islam masih sedikit dan mereka belum lagi
memiliki perlengkapan, baik untuk mempertahankan diri atau untuk
menyerang. Karena musuh berada dihadapan mereka dan tersebar disekeliling
mereka, yang selalu mengintip gerak gerik mereka dan mengetahui jumlah
mereka dan tempat tinggal mereka. Karena dakwah pada saat itu harus
dilaksanakan dengan baik yang dapat meyakinkan orang terhadap kebenaran
agama Islam.
Kemudian dakwah berpindah ke arena yang lebih luas lagi ialah dengan
mempergunakan kekerasan dan peperangan, ini sesudah dakwah berakar kuat
dalam jiwa para pemeluk Islam di tempat yang baru ialah kota Yasrib. Pada
waktu itulah diizinkan kaum muslimin mengangkat senjata baik dalam
mengamankan dakwah atau mempertahankan diri.
12
3. Pembentukan umat yang bersatu padu
Mungkin ingatan kita masih segar tentang tujuan dakwah Islam dan yang
menjadi inti ajaran Islam yang menjadi dustur dan aktivitas dakwah nya ialah
membentuk suatu umat yang bersatu padu serta kuat. Mungkin kita masih ingat
dalam uraian yang terdahulu bahwa bangsa Arab sangat fanatik terhadap suku
dan kefanatikan ini nampak kelihatan sampai Rasulullah dibangkitkan. Orang
Quraisy bersatu padu menantang Bani Hasyim dan Abdul Muthollib dengan
mengadakan pemboikotan. Orang Quraisy tidak akan mengawini keturunan
Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthollib dan tidak akan berjual beli sengan
mereka. Orang Quraisy terus memboikot selama 3 tahun lamanya. Sehingga
memaksa Rasulullah dan keluarganya keluar kota Makkah ke salah sebuah
lembah dan mereka seluruhnya hidup menderita. Namun dengan kekuatan
Iman dan akidah itulah mereka dapat mendobrak persekutuan ini yang
menyebabkan pemboikotan dibatalkan, pemboikotan yang telah disepakati oleh
seluruh suku Arab. Karena itu dakwah hendaknya mempergunakan dan
mengarahkan semangat ini, mengganti kefanatikan kepada suku berganti
dengan fanatik kepada agama. Tidak ada pilihan lain selain dari pengikut cara
ini, karena dengan mematikan kecenderungan dan menghentikan sikap
manusia akan menimbulkan bencana yang lebih fatal sebagaimana yang
dibicarakan oleh ahli ilmu jiwa pada abad modern ini ialah dengan cara
mengalihkan instink yang baik tanpa menghentikan dan mematikan suatu
insting.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (751 H) membagi periode dakwah Nabi Saw.
sebagai berikut :
1. Periode Nubuwwah (kenabian).
2. Periode Indzar (memberikan peringatan disertai ancaman bagi yang tidak
taat) kepada keluarga dekat Nabi Saw.
3. Periode Indzar kepada warga suku Nabi Saw.
4. Periode Indzar kepada seluruh bangsa Arab.
5. Periode Indzar kepada seluruh umat manusia.
Sementara itu, secara umum masa dakwah Nabi Saw. terbagi menjadi 2
periode, yaitu :
1. Pada masa Makkah (Pra Hijrah)
2. Pada masa Madinah (Pasca Hijrah)
Secara umum etika dakwah adalah etika Islam itu sendiri, dimana seorang da’i
sebagai seorang muslim dituntut untuk memiliki etika-etika yang terpuji dan
menjauhkan diri dari perilaku-perilaku yang tercela. Namun secara khusus, dalam
dakwah terdapat etika-etika tersendiri seperti dicontohkan Nabi Saw. berikut ini.
1. Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan.
2. Tidak melakukan toleransi agama.
3. Tidak mencerca sesembahan lawan.
4. Tidak melakukan diskriminasi.
5. Tidak memungut imbalan.
6. Tidak mengawani pelaku maksiat.
7. Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui.
14
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Kami sadar masih banyak
kekurangan dalam makah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga masalah ini bisa bermanfaat begi semuanya
terutama bagi kami.
15
Daftar Pustaka
16