Disusun Oleh:
RSJ GRHASIA
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan,
( )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
konsep diri pasien gangguan jiwa di Puskesmas Jetis II Bantul. Terapi ini dilakukan
dengan tujuan membantu pasien yang menarik diri agar dapat berinteraksi dengan
orang lain, salah satunya dengan menerapkan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
(TAKS) yang artinya adalah suatu usaha memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial (Keliat, 2009 dalam Pribadi,
Muliani, & Dirgahayu, 2012).
Penelitian ini didukung olehhasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015)
menunjukan bahwa setelah dilakukannya TAKS dapat meningkatkan kemampuan
interaksi sosial pasien isolasi sosial. TAKS mempunyai kelebihan yang signifikan
dalam perubahan kemampuan sosialisasi, sesuai dengan teori Keliat (2005 dalam
Putra, 2015) yang menjelaskan bahwa TAKS dapat berpengaruh besar dalam
perubahan kemampuan interaksi sosial pasien, sehingga TAKS dapat memfasilitasi
kemampuan klien untuk melakukan sosialisasi dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok sosialisasi?
2. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi?
3. Bagaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok sosialisasi?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengerti dan memahani terapi aktivitas kelompok Sosialisasi
2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang terkandung dalam terapi
aktivitas kelompok Sosialisasi
3. Agar mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi aktivitas
kelompok Sosialisasi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Agar mendapatkan pengetahuan tentang terapi aktivitas kelompok sosialisasi
2. Bagi Pembaca
Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas kelompok
sosialisasi untuk lebih menambah wawasan.
3. Bagi Instituti
Makalah memahami tentang terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan
menambah referensi bagi universitas ‘aisyiyah Yogyakarta.
BAB II
PEMBAHASAN