Anda di halaman 1dari 19

Critical Book Review

Skor nilai

 Nama : ARAHON P.PURBA


 Nim : 5181122009

PROGRAM STUDI S-1, PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas Critical Book dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan hambatan itu dapat teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, teman-teman
dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan sehingga tugas ini dapat
terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa pada Critical Book Review ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari
pembaca. Penulis berharap Critical Book Review ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya.

Medan, Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan....................................................................................................................4

1.1. LatarBelakang.................................................................................................................4
1.2. Tujuan.............................................................................................................................4
1.3. Manfaat...........................................................................................................................5

Bab II Isi Buku.........................................................................................................................6

2.1 Ringkasan Buku Utama...................................................................................................6


2.2 Ringakasan Buku Pembanding.......................................................................................11

Bab III Pembahasan................................................................................................................16

3.1 Keunggulan ....................................................................................................................16


3.2 Kelemahan......................................................................................................................16

Bab IV Penutup.......................................................................................................................18

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................18


4.2 Saran...............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang                                                                                     


Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan
saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan
proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap  peserta didik
baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari
peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan
lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip –
prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar
mengajar.Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan
pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial,
setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku
individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-
prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.

1.2 Tujuan
1. Menambah wawasan pembaca mengenai arti pentingnya memahami perkembangan
psikologimanusia.
2. Meningkatkan motivasi pembaca dalam mengenal lebih jauh apakah perkembangan
itu.

4
3. Menguatkan pemahaman pembaca mengenai pentingnya mempelajari
perkembanganpsikologi sejak dini.

1.3 Manfaat
1. Penulis dapat melatih kemampuan diri dalam mengkitik buku.
2. Menumbuhkan pola pikir kreatif pada penulis dengan membandingkan buku utama
dengan buku-buku pembanding
3. Pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan
peserta didik

5
BAB II
ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama


Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik

Penulis : Kemali Syarif

Penerbit : UNIMED PRESS

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2015

ISBN : 978-602-7938-39-7

BAB I HAKEKAT PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang dialami


individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya setiap individu
dibatasi oleh prisip-prisip perkembangan yaitu:

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti


2. Semua aspek saling mempengaruhi
3. Mengikuti pola tertentu
4. Terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6. Setiap individu normal akan mengalami fase perkembangan
7. Perkembangan ditentukan oleh kematangan
Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap perkembagan
yang dijalaninya. Pembangian fase perkembangan dapat ditinjau dari analisis biologis yaitu
menentukan fase perkembangan berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu.
Analisis didaktis didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada masa tertentu dan
bagaimana mengajar anak pada usia tertentu. Pembagian fase perkembangan berdasarkan
tinjauan psikologis membagi fase perkembangan berdasarkan kegoncangan yang dialami

6
individu pada masa peralihan dari satu fase perkembangan ke fase perkembangan lainnya.
kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada, fase usia
pra sekolah, fase usia sekolah dasar, fase usia sekolah menengah, fase usia mahasiswa.
Individu adalah suatu kesatuan totalitas yang artinya antara fisik dan psikhis tidak dapat
dipisahkan.

BAB II TEORI PERKEMBANGAN

Menurut teori psikoanalisa struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur yaitu
id, ego dan super ego. Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketenangan dan konflik. Remaja
berusaha menekan ketegangan yang dialami dengan cara meredam konflik tersebut kedalam
pikiran yang tidak sadar.

Menurut freud, setiap manusia akan mengalami 5 tahap perkembangan psikoseksual


dalam hidupnya yaitu, tahap oral, tahap anal, tahap falik, tahap laten dan juga tahap genital.

Menurut erikson, motivasi utama manusia bersifat social, berbeda dengan freud yang
menyatakan motivasi utama manusia bersifat seksual. Menurutnya manusia berkembang
sepanjang hidupnya memalui delapan tahap perkembangan yaitu, integritas identitas versus
kebingungan identitas, tekun versus rasa rendah diri, prakarsa versus rasa bersalah, otonomi
versus malu dan ragu-ragu dan kepercayaan versus ketidak percayaan.

Teori kognitif menekankan pikiran – pikiran yang disadari : tiga teori kognitif yang
paling penying adalah teori yang dikemukakan oleh Piaget, teori kognitif social budaya yang
dikemukakan oleh Vygotsky dan teori pemrosesan informasi.

Teori Behaviorisme ( skinner) menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan


dpengaruhi secara kuat oleh lingkungan ; artinya lingkungan berpengaruh cukup besar
terhadap perkembangan individu

Teori Kontektual Ekologis menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap


perkembnagan melalui lima sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsung dengan
agen-agen social budaya yang luas. Brofen Brenner pencetus teori ini mengemukakan bahwa
kelima sistem tersebut adalah mikrosistem, mesositem, ekosistem, makrosistem, dan
krnistem. Dari semua teori perkembangan, tidak satupun diantaranya dapat menjelaskan
perkembangan manusia secara lengkap dan menyeluruh.

7
BAB III PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan fisik remaja menunjukan perkembangannya cepat, baik daei segi


tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan intelektual /
kognitifremaja berada pada tahap operasional formal artinya merek atelah dapat berfikir
abstrak dan berfikir dengan melihat kemasa depan.

Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang kadang
cukup kuat sehingga remaja bisa meledak – ledak.namun pada remaja akhir mereka telah
mencapai kematangan emosinya. Perkembngan bahasa remaja sangat dipengarui oleh
lingkungannya dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok
mereka yang disebut dengan bahasa prokem dan juga sering dikenal dengan bahasa gaul.

Perkembangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih laten sehingga


memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya. Bakat khuus mencakup kemampuan
khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya bakat akademik, bakat music, dan
sebgaainya.

BAB IV TUGAS-TUGAS REMAJA

Dalam perkembangan setiap individu mengikuti tahap perkembangan dimana setiap


fase memiliki serangkaian tugas perkembangan yaitu harus diselesaikan dengan baik oleh
setiap individu. J. Havinghust membagi tugas perkembangan remaja menjadi 10 bagian :

1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya


2. Menapai peran sosail pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunkannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja
7. Persipapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab
10. Memperoleh dari sistem etika sebagai pedoman hidup

8
BAB V KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menetukan tingkah laku
manusia. Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya satu kebutuhan, dan semua
tingkah laku manusia diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhannya.

Maslow mengemukakan hirarkikeutuhan dari yan dasar sampai yang paling tinggi:

1. Kebutuhan fsikologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri
Murray membagi kebutuhan manusia atas dua kebutuhan yaitu, Kebutuhan
viscerogenic dan juga kebutuhan psychogenic. Namun kemungkinan besar ada 7 kebutuhan
yang dominan pada usia remaja yaitu :

1. Need for affiliation


2. Need for aggression
3. Autonomy needs
4. Counteraction
5. Needs for dominance
6. Exhibition
7. Sex
Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja Indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman remaja itu sendiri.

BAB VI PERKEMBANGAN KONSEP DIRI


Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dibentuk
oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak dibesarkan.
Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu, dimensi gambaran diri (self image), dimensi
penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self ideal). Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri individu adalah usia kematangan, penampilan diri, nama dan

9
julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya dan kreatifitas. Konsep diri remaja
mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan berbagai aspek oleh diri
mereka. Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah :
1. abstract and idealistik
2. differentiated
3. contradiction within the self
4. the fluctiating self
5. real and ideal, true and false selves
6. self-concius
7. self protective
8. in concious
9. selp-integration.

BAB VII PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan
sebagai usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti kemampuan individu
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk penyesuaian secara fisik, fisiologis,
atau biologi. Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi. Penyesuaia diri dalam
arti konformitas artinya penyesuaian terhadap norma. Sebagai usaha konformitas, individu
mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu mengikuti norma kelompok, ia akan ditolak
kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha
penguasaan diartikan sebagai kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respon
dengan cara tertentu sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi.

BAB VII PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH
MENENGAH
Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara psikologis masih
dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya. Masalah bertaraf menengah
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang timbul karena ketidakmampuan
remaja menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada perkembangannya dan adan
ya tekanan dari lingkungan. Remaja yang mengalami masalah berat disebabkan oleh

10
dorongan yang saling bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang
mengundurkan diri atau agresif bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang
secara sosial, seperti mencuri, merusak ada juga yang mengalami kelainan seks.

BAB IX IMPLIKASI PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH


MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakan-gerakan yang
canggung dan kurang terkoordinasikan. Karakteristik perilaku sosial siswa sekolah menengah
adalah adanya kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dengan keinginan untuk
bergaul dengan banyak teman, dan ambivalensi antara keinginan untuk bebas dari dominasi
pengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tuanya. Sejumlah
tugas perkembangan remaja yang penting, yaitu (1) mencapai hubungan baru yang lebih
matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita (2) mencapai peran sosial pria dan
wanita (3) menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif (4) mencari
kemandirian emosioan dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya (5) mencapai jaminan
kebebasan ekonomis (6) memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan (7) persiapan untuk
memasuki kehidupan berkeluarga

2.2 Ringkasan Buku Pembanding

Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik

Penulis :Prof.Dr.H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono

Penerbit : PT Rineka Cipta

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

ISBN :978-979-518-826-1

11
BAB I KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi utuh, pilah, tunggal, dan
khas. Manusia terus menerus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak manusia masih dalam kandungan.
Kelahiran merupakan satu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap
organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi. Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung
sejak bayi lahir, dan masing0asing organ mencapai tingkat kematangan dan mampu
menjalankan fungsinya dengan baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh
berfungsinya masing-masing organ, berpengaruh terhadap perkembangan non fisik, seperti
berfikir, bahasa, sosial, emosi, dan pengelaman terhadap nilai, norma dan moral.
BAB II PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
Pertumbuhan fisik di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor nutrisi yang
telah terasa sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir, faktor perawatan yang menyangkut
perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.Perkembangan
merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan
merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tungkat kematangan
fisik.
Hukum pertumbuhan antara lain adalah hukum ceppholocoudal yang artinya
pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki dan hukumProximodistal yang artinya
pertumbuhan fisikberpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.Hukum perkembangan
menyatakan bahwa perkembanagan ke maupuan sosio-psikologi berawal dari hal-hal yang
umum menuju ke hal-hal yang khusus. 
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain
perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat
kematangan fisik.
Proses pertumbuhan di tandai oleh perubahan menuju kesempurnaan struktur dan
bentuk tubuh scara ideal. Perubahan perubahan yang dimaksud dapan berbentuk perubahan
ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang baru untuk
lebih dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Secara keseluruhan akan menentukan
perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia.
Proses pertumbuhan pada saatnya akan mencapaui tingkat kematangan dan dengan
demikian akan berpengaruh terhadap perkembangan sosio-psikologis, seperti kemampuan
12
berfikir, kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan mengendalikan
emosi.
Semua proses pertumbuhan dan perkembangan akan berjalan dengan irama dan ritme
yang teratur, sehingga dapat diidentifikasi menurut dan mengikuti hokum-hukum
pertumbuhan dan perkembangan yang dapat dipercaya (monoton).
Hukum perkembangan menyatakan bahwa perkembangan kemampuan sosio-
psikologi berawal dari hal-hal yang umum menuju ke hal-hal yang khusus. Perkembangan
secara keseluruhan mengikuti periodisasi yang teratur, yang dari masa pre-natal, masa bayi,
masa anak anak, masa anak sekolah, remaja, dewasa, kemampuan kemampuan fungsi fisik.
Prilaku manusia disebabkan oleh dorong-dorong atau motif. Motif inilah yang
mendorong individu sehingga muncul berbagai kebutuhan misalnya kebutuhan untuk
mempertahankan diri dan kebutuhan untuk mengembangkan diri. Kebutuhan untuk
berfasilitas dengan sesame dan kebutuhan untuk berpartisipasi merupakan kebutuhan-
kebutuhan dasar manusia setelah mencapai jenjang remaja. Hal ini sejalan dengan pendapat
Rogers dan Erickson.
BAB III PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh
1).perubahan ukuran tubuh, yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah
25 persen dan berat badan bertambah sekitar 200 persen atau dua kali lipat; 2).proporsi tubuh
yang kurang proporsional; 3).ciri kelamin utama, yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama
pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki mengalami “mimpi pertama”;
dan 4). Ciri kelamin kedua seperti oinggul melebar dan mencuatnya puting pada susu pada
wanita dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu disekitar kelamin, dan membesarnya
jakun pada laki-laki.
Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :
1. Pertumbuhan ukuran tubuh, yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan
bertambah 25 persen dan berat badan bertambah sekitar 200 persen atau dua kali lipat
2. Proporsi tubuh yang kurang proporsional
3. Ciri kelamin utama yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama pada wanita mengalami
menstruasi pertama dan pada laki-laki mengalami “mimpi pertama” dan
4. Ciri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan mencuatnya putting susu pada wanita dan
tunbuhnya kumis dan jenggot serta bulu disekitar kelamin, dan membesarnya jakun pada
laki-laki.
13
BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA
Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan berfikir, 
Kemampuan berfikir terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemampuan berfikir tinggi
akan cekatan dan cepat dalam bertindak, terutama dalam menghadapi masalah. Hal ini akan
berakibat pada pembentukan sikap mandiri. Sebaiknya seseorang yang berkemampuan
berfikir kurang akan lebih bersifat tergantung.
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningktanya kebutuhan hidup manusia. Perhatian remaja mulai tertuju
pada pergaulan di dalam masyarakat dan ia (mereka) membentuk pemhaman tentang norma
kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak di wujudkan dalam bentuk kehidupan
kelompok terutama kelompok sebaya dan sejenis.  Perkembangan sosial anak reamaja
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial
ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.
BAB V PERKEMBANGAN EFEKTIF
Emosi adalah wahana efektif yang kuat dan di tandai oleh perubahan-perubahan fisik.
Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang secara
normal dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut, cemas, dan sedih. Perbedaannya
terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya, serta pengendalian
remaja terhadap ungkapan emosi mereka. Beihler membedakan ciri-ciri perkembangan emosi
remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun.
BAB VI  TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN
KRIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
Kebututuhan seorang individu muncul karena pertumbuhan dan perkembangan psiko
fisisnya. Dorongan (motif) merupakan faktor utama munculnya kebutuhan dan dorongan
tersebut secara alami (asli) maupun karena proses belajar akan mendorong seseorang individu
untuk bertingkah laku memenuhi kebutuhan.Tugas-tugas itu meliputi tugas kehidupan
pribadi, tugas dalam kehidupan sosial, dan tugas kehidupan keluarga. Dalam menjalankan
tugas-tugas tersebut laki-laki berbeda dengan wanita, baik mengenai tugas dalam
perkembangan fisik maupun dalam perkembangan psiko fisis.
Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial
kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan prakrtis melalui
organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan
agama baik di dalam maupun di luar sekolah.

14
BAB VII PENYESUAIAN DIRI REMAJA
Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka
penyesuain diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan
proses yang cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas, penguasaan,
dan kematangan emosional. Proses penyesuaian diri tertuju pada pencapaian keharmonisan
antara konflik internal dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi, dan
berbagai macam prilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

15
BAB III

PEMBAHASAN

1.1 Keunggulan
 Buku pembanding kedua berjudul perkembangan peserta didik karangan
Kemali Syarif ini dalam bab ini dikarang untuk memberi pengetahuan lebih
kepada calon pendidik tentang berbagai macam karakteristik dan kepribadian
anak. Di dalam buku ini terdapat berbagai pembahasan yang sangat menarik
mengenai perkembangan peserta didik. Dari segi bahasa, buku ini masih
dalam tahap mudah untuk dipahami dan sangat cocok menjadi buku pegangan.
Kelebihan buku ini adalah dari segi bahasa masih mudah untuk dipahami. Dan
dari segi lainnya, buku ini memuat banyak reori-teori yang semakin
mmperjelas materi tersebut agar mudah dipahami. Buku ini juga cocok untuk
para calon pendidik muda karena ini salah satu bahan ajar yang bagus untuk
digunakan. Materi didalamnya juga mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga kita dapat membayangkan jalan cerita buku tersebut.

 Pada buku pembanding yaitu buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof.
Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartonomateri kajian nya lebih terfokus
dan terperinci,mengapa saya katakan demikian karena kajian materinya lebih
padat dan lebih sedikit terlihat dari 7 bab yang dibahas didalamnya yang
hampir keseluruhannya materinya berhubungan dengan perkembangan suatu
anak mulai dari lahir sampai dengan dewasa ditinjau dari berbagai aspek dan
faktor yang mempengaruhi perkembangannya,materi pada buku ini lebih
dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan tujuan
mempelajari setiap babnya.

1.2 Kelemahan
Buku utama karangan Kemali Syarif ini tidak dilengkapi dengan cara dan praktek dari
setiap bab agar tujuan dan maksud dari mempelajari bab itu dapat terealisasi,buku ini juga
tidak dilengkapi contoh soal,sebagai latihan agar pembaca dapat menguji pemahamannya
setelah membaca materi dari setiap babnya.buku perkembangan peserta didik ini juga jarang

16
menggunakan pendapat para ahli sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap
point materi yang dibahas dalam buku ini

Pada buku pembanding yaitu buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H.


Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartono tidak  dilengkapi dengan cara dan praktek dari setiap
bab agar tujuan dan maksud dari mempelajari bab itu dapat terealisasi,buku ini juga tidak
dilengkapi contoh soal,sebagai latihan agar pembaca dapat menguji pemahamannya setelah
membaca materi dari setiap babnya.buku perkembangan peserta didik ini juga jarang
menggunakan pendapat para ahli sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap
point materi yang dibahas dalam buku ini.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa buku
pertama yaitu : buku pertama karya Kemali Syarif dan buku kedua karya Prof. Dr. H. Sunarto
dan Dra. Ny. B. Agung Hartono teorinya lebih terfokus pada perkembangan suatu anak dari
lahir sampai remaja dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari
keseluruhan babnya yang terkesan simpel tetapi mudah dimengerti. Pada msing-masing buku
materi yang dijelaskan sudah cukup membuat pembaca terkesan karena mudah dimengerti
oleh para pembaca.

Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari perkembangan psikologi secara serius,meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah
mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam
kehidupan sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.

4.2 Saran

Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai pnaduan memahami materi
perkembangan peserta didik,tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak dibagian
aspek pendukung nya seperti tabel,diagram,dan masih banyak lagi sebagai panduan untuk
memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada didalam keempat buku ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, H dan Ny. B. Agung. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Rieneka
Cipta

Syarif,Kemali.2015. Perkembangan Peserta Didik. Medan:Unimed Press

19

Anda mungkin juga menyukai