Anda di halaman 1dari 9

Haloo KBN 18,,,saya ingin merespon sedikit jawaban kalian

untuk soal diskusi pada TOPIK surgical sterilization…


Sebagian besar jawaban kalian 80% betul,,,kenapa Cuma
80% ???...krn jawaban yang kalian berikan hanya berdasarkan
apa yang kalian baca tanpa menganalisis lebih jauh.
Soal 1 : perbedaan minilaparotomi dan laparoskopi DALAM
SURGICAL STERILIZATION…(jadi pertanyaan saya
fokusnya pada prosedur steririsasi)
Menurut kalian..Minilaparotomy : sayatannya 2-3cm,,,Kalo
Laparoskopi menggunakan kamera…dll…memang betul tapi
kurang tepat,,,seandainya kalian analisis lebih jauh ….
Jawaban kalian ini bisa dikatakan sangat umum dan tidak
menjelaskan secara spesifik materi yang kalian pelajari…
Dari tabel ini saja sudah jelas perbedaannya ada pada TEKNIK & WAKTU

pada MINILAPAROTOMI,,sayatan dilakukan sepanjang 2-3cm,,tuba di angkat,


diikat kemudian dipotong menggunakan pisau bedah (EXCISION).

Sedangkan pada LAPAROSKOPI,,sayatan lebih kecil <2cm (1-1,5cm) krn alatnya


kecil dan dilengkapi kamera,,,jadi tuba tidak perlu dikeluarkan dan dipotong
menggunakan pisau bedah. Melainkan mengunakan alat yg bermuatan listrik.
(ELEKTROCOAGULATION). Prosedurnya dilakukan hanya saat masa interval
(siklus haid).
2-3 sayatan sepanjang
1-1,5 cm,,
pisau bedah digunakan
hanya untuk membuat
sayatan,,, bukan untuk
memotong organ
target (tuba falopi)
Hanya dilakukan dalam
masa interval.
TEKNIK LAPAROSKOPI SENDIRI SUDAH ADA DI
MATERI SEBELUMNYA….

SEANDAINYA KALIAN BACA NOTE INI


DENGAN BAIK MAKA AKAN SANGAT
MUDAH MENEMUKAN PERBEDAANNYA..
1 SAYATAN,,2-3 cm,,,sayatan lebih
besar krn alat yang digunakan
banyak…
EFEKTIF DAN TIDAKNYA METODE INI HANYA TERGANTUNG
DARI DOKTER YANG MELAKUKAN TINDAKAN….SELAMA SESUAI
SOP MAKA METODE APAPUN ITU AKAN EFEKTIF…

Jadi bukan berarti karna Laparoskopi menggunakan kamera jd lebih


efektif dari pada Minilaparotomy karna resiko kedua metode ini
sama saja…Kalau berdasarkan skill dan kompetensi, dokter lebih
memilih dan nyaman menggunakan teknik Minilaparotomi maka tidak
jadi masalah

Yang membedakan hanya pada masa pemulihan,,masa pemulihan


Minilaparotomi kurang lebih 5 hari,,sedangkan Laparoskopi 3 hari.
2. EFEK SAMPING ???
Jawaban kalian sudah betul,,,Perdarahan,,infeksi,,kehamilan ektopik..dll

Cuma tidak satupun yang peka dengan salah satu efek samping yang
mungkin terjadi….

Salah satu teknik sterilisasi adalah menggunakan Mechanical


Device ( Alat berbentuk Clip )…Clip ini nantinya akan digunakan untuk
menjepit Tuba Falopi..dan yang namanya alat atau apapun yg dimasukan
ke dalam tubuh dan bukan diproduksi oleh tubuh itu sendiri maka akan
di anggap ‘ BENDA ASING “ sehingga tubuh akan membentuk suatu
sistem perlawanan dalam bentuk reaksi ALERGI…Kondisi ini memang
tidak selalu terjadi,,tapi tetap menjadi efek samping yang lumayan
fatal kalau sampai terjadi
Kalian sdh sangat paham bahwa kondisi ini SANGAT MUNGKIN !!!...

KARNA SPERTI YANG SUDAH diketahui BAHWA TIDAK ADA SATU PUN
METODE KONTRASEPSI YANG MENJAMIN 100 % TIDAK HAMIL,,,SEKALIPUN
ITU MELALUI PROSES STERILISASI. Selama testis dan ovarium serta uterus
masih ada pada tempatnya maka kehamilan sangat mungkin terjadi.

Tapi, banyak kasus di dalam masyarakat,,,ada yang tiba-tiba berubah


pikiran untuk memiliki anak kembali setelah sukses menjalani prosedur
sterilisasi,,penyababnya bermacam2,,,ada yang karna menikah lagi jadi ingin punya
anak dengan pasangannya yang baru,,ada yang merasa ingin punya anak lagi karna
anak-anak sebelumnya meninggal sudah beranjak dewasa..Dan masih banyak lagi
faktor-faktor lain.

Sehingga tidak heran untuk mengatasi kasus2 sperti ini berbagai metode
sudah mulai dikembangkan.
Proses rekanalisasi tuba merupakan tindakan operatif yang dilakukan untuk
menyambung kembali tuba yg sebelumnya sudah dipisahkan saat menjalani
sterilisasi,,,karna prosedur sterilisasi hanya mengikat & memotong sebagian
saluran tuba..
Selain itu juga,,rekanalisasi tuba dapat terjadi secara alami (kasusnya
sangat jarang),,,artinya tuba bisa saja tersambung kembali krn tubuh manusia
mempunyai kemampuan untuk memperbaiki sel-selnya yang rusak.

Materi IVF (bayi tabung) sebelumnya sudah kita pelajari saat mata kuliah
gynekologi & saya yakin kalian sdh sangat memahami bagaimana prosedur
dari bayi tabung..kalaupun lupa,,,silahkan pelajari lagi.

Anda mungkin juga menyukai