Anda di halaman 1dari 28

Suatu alat kontrasepsi yg

mengandung levonogestrel
yg dibungkus dalam kapsul
silasticsilikon
(polidemetsilixane) & di
susukkan dibawah kulit
(Sarwono,1999).

Metode kontrasepsi yg hanya


mengandung progestin dengan
masa kerja panjang, dosis
rendah, reversible untuk wanita
(Speroff leon , 2005)

Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang 2


NORPLANT
6 batang silastis lembut berongga, panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm
berisi 36 mg levonogestrel & lama kerjanya 5 tahun.
JADELLE
2 batang berisi 75 mg levonogestrel, lama kerja 3 tahun.
IMPLANON
1 batang putih lentur, panjang 40 mm, diameter 2 mm, berisi 68 mg
3- keto- desogestrel & lama kerjanya 3 tahun.
NEXPLANON
Pertama kali diperkenalkan tahun 2010 sebagai pengganti Implanon
Kontrasepsi Hormonal - Implant

Struktur Batang Implanon® :


Batang implant mengandung
matriks ethylene vinyl acetate copolymer
yang di dalamnya tersimpan 68 mg
kristal etonogestrel (ENG)
 Implant dapat dipasang selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke – 7
 Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
 Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
 Pasca keguguran implant dapat segera di insersikan
 Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali,
insersi dapat dilakukan setiap saat, jangan melakukan hubungan seksual
selama 7 hari.
Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang 6
Kontrasepsi Hormonal - Implant

 Prosedur Insersi Implant:


 Insersi implant dilakukan pada
hari 1 - 5 siklus
 Untuk postpartum insersi implant
dilakukan pada hari 21 - 28
 Lokasi insersi dilakukan pada
kulit di area antara biceps dan
triceps aspektus medialis 6 - 8
cm diatas lipat siku. Perlu
anestesi lokal.
 Lokasi: subdermal.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wmRtEjn_Oa4
 Daya guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang  Harus dipasang dan diangkat oleh petugas
 Pengambilan tingkat kesuburan yg cepat terlatih
setelah pencabutan  Tidak dapat menghentikan implant
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
sekehendaknya
 Bebas dari pengaruh estrogen
 Tidak menggangu kegiatan senggama
 Tidak menggangu ASI
 Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
keluhan
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dgn
kebutuhan Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang 9
EFEK SAMPING

1 AMENORRHEA

2 SPOTTING RINGAN

3 PERUBAHAN BERAT BADAN

4 EKSPULSI

5 INFEKSI

Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang 10


 Hamil atau diduga hamil
 Perdarahan pervaginam yang belum
jelas penyebabnya
 Benjolan / kanker payudara atau
riwayat kanker payudara  Usia reproduksi
 Tidak dapat menerima perbahan  Menyusui & membutuhkan kontrasepsi
pola haid yang terjadi  Pasca persalinan tidak menyusui
 Miom uterus  Pasca keguguran
 Tidak menginginkan anak lagi, tetapi
 Gangguan toleransi glukosa.
menolak sterilisasi
 Riwayat kehamilan ektopik
 Tekanan darah <180/110 mmHg, dgn
masalah pembekuan darah
 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi
hormonal yg mengandung estrogen
 Pelupa

Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang 11


Pelayanan KB – IntanWila | STIKES Nusantara Kupang
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi

Copper-releasing: Progestin-releasing:
 Copper T 380A  Progestasert
 Nova T  LevoNova (LNG-20)
 Multiload 375  Mirena

13
IUD Tembaga: Cara Kerja

Mengganggu proses
Menurunkan motilitas reproduksi sebelum sel
sperma melalui kavum telur mencapai kavum
uteri uteri

Merubah
Mengentalkan lendir garis/jalur
atau mukus serviks endometrial

14
 Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun pertama penggunaan
(Tembaga T 380A)
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
 Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika menggunakan Tembaga T 380A)
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu kembali ke klinik jika tak ada
masalah
 Dapat disediakan oleh petugas kesehatan terlatih
 Tidak mahal (CuT380A)

1 Trussell et al 1998. 15
 Perlu pemeriksaan ginekologi & penapisan PMS sebelum pakai
 Insersi & pencabutan dilakukan oleh petugas terlatih
 Perlu deteksi benang AKDR (setelah menstruasi) jika terjadi kram, perdarahan bercak
atau nyeri
 Meningkatkan jumlah perdarahan & kram menstruasi dlm beberapa bulan pertama
(terutama CuT)
 Kemungkinan terjadi ekspulsi spontan
 Walaupun jarang (< 1/1000 kasus), dapat terjadi perforasi saat insersi AKDR
 Tidak mencegah semua kehamilan ektopik (khususnya Progestasert)
 Dapat meningkatkan risiko PRP/PID dan yang berlanjut dengan infertilitas bila
pasangannya risiko tinggi PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
16
AKDR Sesuai Untuk :
Wanita usia reproduksi yang :
Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang
Sedang memberikan ASI
Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI
Pasca abortus
Risiko rendah terhadap PMS
Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari
Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi hormon
Membutuhkan kontrasepsi darurat
17
AKDR: Tidak Sesuai (WHO Kelas 4)
Pada wanita:
 Hamil (diketahui atau dicurigai)
 Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui atau diduga
mempunyai masalah ginekologis yang serius
 Mengidap PID (riwayat atau sedang)
 Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
 Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
 Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
 Mengidap Tuberkulosis Pelvik
 Mengidap kanker ginekologik
 Dengan infeksi saluran genital yang aktif ( vaginitis, servisitis)
Sumber: WHO 1996.
18
AKDR:
Kondisi yang Perlu Dipertimbangkan (WHO Kelas 3)

AKDR tidak direkomendasikan pada wanita dengan


kondisi dibawah ini, kecuali jika tak tersedia atau
tidak sesuai dengan metode lain:

 Penyakit trofoblas yang tidak berbahaya


 Mempunyai pasangan seksual lebih dari satu
 Pasangannya risiko tinggi PMS atau punya
pasangan seksual lainnya
Sumber: WHO 1996. 19
Waktu Pemasangan AKDR

 Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam


siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
 Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48 jam
pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah 6 bulan
menggunakan MLA)
 Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama) selama
tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul

20
AKDR: Efek Samping
IUD dengan tembaga:
 Darah haid lebih banyak
 Perdarahan tidak teratur atau hebat
 Spasme menstruasi
 Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya
IUD dengan progestin:
 Amenore atau perdarahan bercak (spotting)

21
AKDR : Masalah Lain yang Mungkin Timbul
 Benang hilang
 Risiko infeksi panggul (hingga 20 hari
pasca-insersi)
 Perforasi uterus (jarang terjadi)
 Ekspulsi spontan
 Kehamilan ektopik
 Abortus spontan
 Gangguan/rasa tak nyaman akibat
benang saat sanggama
22
AKDR: Petunjuk Bagi Klien
 AKDR segera efektif setelah terpasang baik
 AKDR mungkin terekspulsi spontan, khususnya dalam bulan pertama
pemasangan
 Perrdarahan atau bercak dapat terjadi dalam beberapa hari pertama pasca-
insersi
 Perubahan pola haid tergantung dari jenis AKDR yang digunakan
 AKDR dapat dilepas setiap saat klien menginginkannya
 Cukup aman dan memberi efek kontraseptif 5-10 tahun (tergantung jenis AKDR
yang digunakan)
 AKDR tidak melindungi klien PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS.)
23
AKDR: Informasi Umum
 Daya kontraseptif Tembaga T380A dapat mencapai 10 tahun penggunaan
tetapi dapat dilepas lebih cepat jika diinginkan.
 Kembali ke petugas bila:
 Benang hilang atau tidak dapat dirasakan
 Terasa batang AKDR
 Melepas AKDR, atau
 Terlambat haid
 Gunakan kondom jika mempunyai risiko tinggi PMS.

24
AKDR : Penanganan Masalah Perdarahan

 Yakinkan klien bahwa jumlah darah haid atau perdarahan diantara haid
menjadi lebih banyak pada pengguna AKDR terutama dalam beberapa
bulan pertama penggunaan.
 Lakukan evaluasi penyebab-penyebab perdarahan lainnya dan lakukan
penanganan yang sesuai jika diperlukan.
 Jika tak ditemukan penyebab lainnya, beri nonsteroidal anti-inflamatori
(NSAID, seperti ibuprofen) selama 5-7 hari.
 Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu,
tawarkan metode pengganti bila klien ingin menghentikan penggunaan
AKDR
25
AKDR:
Penanganan Kram dan Nyeri
 Jelaskan bahwa spasme dan dismenore dapat terjadi pada pengguna AKDR,
khususnya dalam beberapa bulan pertama.
 Cari penyebab perdarahan dan beri penanganan yang sesuai jika diperlukan.
 Jika tidak ditemukan penyebab-penyebab lainnya berikan asetaminofen atau
ibuprofen setiap hari pada beberapa hari pertama menstruasi.
 Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu, tawarkan
metode pengganti bila klien ingin menghentikan penggunaan AKDR

26
AKDR:
Penanganan Keluhan Benang AKDR

 Jelaskan bahwa keluhan ini umum terjadi dan bukan masalah yang serius.
Petugas akan mencoba untuk memeriksa kembali dan mencoba menghilangkan
keluhan yang ada

 Pastikan AKDR terpasang baik & tidak ada bagian yg terlepas sebagian

 Jika AKDR terpasang baik di tempatnya, lakukan perbaikan dengan:


 Menggunting benang hingga tidak menimbulkan gangguan, atau
 Melepas AKDR kalau setelah perbaikan masih ada keluhan

27
IUD: Petunjuk untuk Melepas

 AKDR dilepas setiap saat jika klien menginginkannya


 Dilepas pada akhir masa efektif AKDR ____TCu 380A = 10 tahun
 Jika ada perubahan perilaku seksual (risiko tinggi),
pertimbangkan untuk menggunakan metode perlindungan
(kondom) atau melepas AKDR
 Jika klien ternyata terkena PMS atau infeksi pelvik.
 Menopause

28

Anda mungkin juga menyukai