Anda di halaman 1dari 22

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 12 Januari 2018


Ruang : Dahlia
Waktu pengkajian : Jam 07.30 WIB
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : By P
Tanggal lahir : 12 Januari 2018, jam 00.45 WIB
Umur : 0 hari 7 jam
Jenis kelamin :Laki-laki
BB : 2750 gram
PB/TB : 48 cm
Alamat : Sleman
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk : 11 Januari 2018
No. RM : 851755
Diagnosa Medik : Asfiksia berat

2. Identitas penanggung jawab :


Nama :Tn. T
Umur :35 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat :Sleman
Agama :Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Hubungan dengan klien : Ayah bayi
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Bayilahir post SC dengan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang
Bayi baru lahir post SC dengan indikasi gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x±15 menit
kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC,bayi lahir secara SC, jenis
kelamin laki-laki, bayi tidak langsung nangis,nafas tidak spontan, Apgar skor : 1-2-3,
tonus otot lemah, bayi pucat, air ketuban hijau.bayi mengalami sianosis, tonus otot
lemah, bayi agak pucat.
3. Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menurun dan menular seperti HIV, hepatitis, TBC, DM, Hipertensi
4. Riwayat kehamilan
a. Prenatal care
1. Pemeriksaan kehamilan : 3 kali
2. Keluhan selama hamil: sering pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang,
dan malaise
3. Kenaikan BB selama hamil: 6 Kg

b. Natal
1. Tempat melahirkan : Rumah Sakit Umum
2. Jenis persalinan : SC
3. Penolong persalinan : dokter

c. Post natal
1. Kondisi bayi : BB lahir 2750 gram, PB: 48 cm
2. Bayi mengalami nafas lambat, tiak langsung menangis
3. Bayi tidak mengalami kemerahan dan nampak pucat.
4. Gerakan reflex sedikit dan tonus otot bayi menurun

5. Riwayat persalinan
Bayi baru lahir post SC a/i gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x±15 menit kemudian
gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC,bayi lahir secara SC, bayi tidak langsung
nangis,nafas tidak spontan, air ketuban hijau, APGAR Score: 1-2-3.
APGAR Score 1 menit 5 menit 10 menit
1.      Appearance/ warna kulit 0 0 1
2.      Pulse/ nadi 1 1 1
3.      Grimace 0 0 0
4.      Respiratory 0 1 1
5.      Activity/ tonus otot 0 0 0
TOTAL 1 2 3

6. Riwayat imunisasi
Ibu klien mengatakan anaknya belum mendapat imunisasi Hbo dan lainnya

C. PENGKAJIAN FUNGSIONAL (GORDON)


1. Pola persepsi Manajemen Kesehatan
Jika ada keluarga yang sakit maka langsung di bawa ke pelayanan kesehatan
terdekat.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
-
3. Pola Eliminasi
Bayi sudah BAK 3x bau khas, warna kuning jernih dan BAB 1x mekonium warna
hijau kehitaman
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Bayi belum bergerak aktif disebabkan tonus otot masih lemah , gerakannya masih
lemah
5. Pola Tidur/Istirahat
Bayi tidur selama ±5jam dan terbangun menangis jika BAB/BAK atau sebab lain
yang mengganggu kenyamanan bayi
6. Pola Persepsi Kognitif
-
7. Pola Konsep Diri
-
8. Pola Peran dan Hubungan
Bayi adalah anak pertama yang kelahirannya sangat diharapkan oleh kedua orang
tuanya dan keluarga lain, hubungan dengan ibunya kurang karena harus terpisah
dengan ibunya sementara waktu untuk menjalani perawatan di ruang peristi.
9. Pola Seksualitas/Reproduksi
Alat reproduksi lengkap yaitu antara testis dan penis ada dan sudah terbentuk alat
kelamin yang sempurna, tidak ada kelainan pada lubang saluran urinnya, dapat
BAK tanpa kesulitan dan kesakitan.
10. Pola Koping dan Toleransi Stress
Bayi selalu menangis jika merasa tidak nyaman
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Setelah bayi lahir di adzani, bayi beragama islam sama dengan orang tuanya.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV :S: 35,50C
N: 148x/menit
RR: 55x/menit
2. Keadaan umum : lemah
3. Antropometri :BB: 2750 gram
PB: 48cm
LILA: 11cm
LK: 32cm
LD:31cm
4. Kepala :Mesocepal, tampak bekas luka di kaput ektrasi, ubun-ubun
fontanel anterior dan pesterior belum menutup
5. Mata :Simetris, sklera tak ikterik,konjungtiva tak anemis, tidak ada
kotoran yang melekat di mata
6. Telinga :Simetris,tidak ada serumen, tidak ada kelainan bentuk telinga
7. Mulut :mukosa bibir agak kering,tidak ada labio palatoschizis, agak
sianosis
8. Hidung :Simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
9. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
10. Dada
Jantung : tampak retraksi dinding dada interkostalis dan suprasternalis,
bunyi pekak, tidak teraba ictus cordis, tidak ada bunyi
tambahan
Paru-paru :expansi dada tidak optimal, bunyi vesikuler, ada bunyi nafas
tambahan ronkhi.
11. Abdomen : tali pusat masih basah, perut cembung, agak sianosis
12. Punggung : simetris
13. Kulit : elastis, akral dingin, terlihat sianosis
14. Ekstermitas
a. Atas :lengkap kedua tangan, untuk bergerak masih lemah, tidak ada
kelainan bentuk tangan
b. Bawah :lengkap kedua kaki, untuk bergerak masih lemah, masih
pucat, akral dingin
15. Genetalia :alat kelamin yaitu antara kedua testis dan penis sudah
terbentuk sempurna, tidak ada kelainan pada anatomi
fisiologinya.
16. Anus : Berlubang, tidak ada kecacatan, sudah dilakukan colok dubur

E. REFLEK
1.      Moro : (+) masih lemah
2.      Roothing : (+) masih lemah
3.      Walking : (+) masih lemah
4.      Grosping : (+) masih lemah
5.      Sucking : (+) masih lemah
6.      Tonick neck : (+) masih lemah
7.      Swallowing : (+) masih lemah

F. ELIMINASI
1. Miksi : (+) kuning jernih
2. Mekonium : (+) hijau kehitaman

G. TERAPI OBAT
1. IVFD RL 10 tpm mikro
2. Inj. Vit K 1mg
3. Inj. Hepatitis B0
4. inj. ampicilin 2x140 mg
5. Erlamicetin salep mata
6. O2 headbox 10 L/mnt

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Parameters
WBC 26,19 (10^3/uL) M: 4,8-10,8 F: 4,8-10,8
RBC 4,19 (10^6/uL) M: 4,7-6,1 F: 4,2-5,4
HGB 14,8 (g/dl) M: 14-18 F: 12-16
HCT 44,6 (%) M: 42-52 F: 37-47
MCV 106,4 (fl) 79,0-99,0
MCH 35,3 (pg) 27,0-31,0
MCHC 33,2 (g/dl) 33,0-37,0
PLT 287 (10^3/uL) 150-450
RDW-CV 16,1 + (%) 11,5-14,5
RDW-SD 61,9 + (fl) 35-47
PDW 8,7 - (fl) 9,0-13,0
MPV 8,6 – (fl) 7,2-11,1
P-LCR 14,2 (%) 15,0-25,0
DIFFERENTIAL
NEUT# 10,54 (10^3/uL) 1,8-8
LYMPH# 13,64 (10^3/uL) 0,9-5,2
MONO# 1,73 (10^3/uL) 0,16-1
EO# 0,19 (10^3/uL) 0,045-0,44
BASO# 0,09 (10^3/uL) 0-0,2
NEUT% 40,3 (%) 50-70
LYMPH% 52,1 (%) 25-40
MONO% 6,6 (%) 2-8
EO% 0,7 (%) 2-4
BASO% 0,3 (%) 0-1

Pemeriksaan kimia darah


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
GDS 188 Mgr% 70-120

I. ANALISA DATA
Tgl/jam DATA ETIOLOGI PROBLEM
12/1/201 DS :- Penumpukan sekret Ketidakefektifan
8 DO:Terlihat sianosis bersihan jalan nafas
Jam Ada bunyi ronkhi pada
07.40 auskultasi paru
Suara nafas melemah
Ekspansi dada berkurang
RR : 45x/mnt
12/1/201 DS :- Proses penyakit Hipotermia
8 DO : S : 35,5OC
Jam N : 128 x/menit
07.40 Terlihat pucat
Akral teraba dingin
12/1/201 DS :- Prosedur invasif Resiko infeksi
8 DO: WBC : 26.19 10^3/uL
Jam tampak bekas luka di kaput
07.40 ektrasi
tali pusat masih basah

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tgl Ditemukan Tgl Teratasi Paraf
DK
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 12 Januari 2018 14 Januari
berhubungan dengan penumpukan 2018
sekret
2 Hipotermia berhubungan dengan proses 12 Januari 2018 14 Januari
penyakit 2018

3 Resiko infeksi 12 Januari 2018 14 Januari


2018

K. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/jam No.DP Tujuan ( NOC) Intervensi ( NIC ) Rasional
12/1/201 1 Setelah di lakukan 1. Tentukan 1. Pengumpulan
8 tindakan keperawatan kebutuhan oral/ data untuk
Jam selama 3x24 jam di suction tracheal perawatan
07.45 harapkan bersihan . optimal
jalan nafas efektif 2. Auskultasi suara 2. Membantu
dengan KH : nafas sebelum dan mengevaluasi
1. Tidak ada sesudah suction keefektifan upaya
secret batuk klien
2. Tidak ada 3. Meminimaliasi
bunyi tambahan 3. Bersihkan daerah penyebaran
3. RR dapat bagian tracheal mikroorganismeu
dipertahankan setelah suction ntuk mengetahui
30 – 60 x/mnt selesai dilakukan. efektifitas dari
4. Dapat menangis suction
keras 4. Mengetahui
5. Tak tampak efektifitas dari
retraksi dinding 4. Monitor status suction.
dada oksigen pasien,
status
hemodinamik
segera sebelum,
selama dan
sesudah suction.
12/1/201 2 Setelah di lakukan 1. Letakkan bayi 1. Mengurangi
8 tindakan keperawatan terlentang diatas kehilangan panas
Jam selama 3x24 jam di pemancar panas pada suhu
07.45 harapkan hipotermi (infant warmer). lingkungan
teratasi dengan KH : sehingga
1. Suhu tubuh meletakkan bayi
bayi normal 36- menjadi hangat.
37OC
2. Akral hangat 2. Singkirkan kain 2. Mencegah
3. Tidak sianosis yang sudah kehilangan tubuh
dipakai untuk melalui konduksi.
mengeringkan
tubuh, letakkan
bayi diatas handuk
/ kain yang kering
dan hangat. 3. Perubahan
3. Observasi suhu suhu tubuh bayi
bayi tiap 6 jam. dapat menentukan
tingkat
hipotermia
4. Mencegah
4. Kolaborasi dengan terjadinya
team medis untuk hipoglikemia.
pemberian Infus
Glukosa 5% bila
ASI tidak
mungkin
diberikan.
12/1/201 3 Setelah di lakukan 1. Lakukan teknik 1. Pada bayi baru
8 tindakan keperawatan aseptik dan lahir daya tahan
Jam selama 3x24 jam di antiseptik dalam tubuhnya kurang /
07.45 harapkan resiko memberikan rendah.
infeksi tidak terjadi asuhan
dengan KH : keperawatan
1. Tidak di temukan 2. Cuci tangan 2. Mencegah
tanda-tanda sebelum dan penyebaran
infeksi sesudah infeksi
2. Leukosit turun melakukan nosokomial.
atau normal(4,8- tindakan. 3. Mencegah
10,8) 3. Pakai baju khusus/ masuknya bakteri
short waktu masuk dari baju petugas
ruang isolasi ke bayi.
(kamar bayi). 4. Mencegah
4. Lakukan terjadinya infeksi
perawatan tali dan memper-
pusat dengan cepat 
triple dye 2 kali pengeringan tali
sehari. pusat
karena   mengan-
dung anti biotik,
anti jamur,
desinfektan.
5. Mengurangi
5. Jaga kebersihan media untuk
(badan, pakaian) pertumbuhan
dan lingkungan kuman.
bayi. 6. Deteksi dini
6. Observasi tanda- adanya kelainan.
tanda infeksi dan
gejala kardinal.    7. Mencegah
7. Hindarkan bayi terjadinya
kontak dengan penularan infeksi.
orang sakit. 8. Mencegah infeksi
dari pneumonia.
8. Kolaborasi dengan
team medis untuk
pemberian
antibiotik
.

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam No.DX Implementasi Respon TTD
12 Januari 1 1. Menenentukan kebutuhan DO :Setelah di suction
2018 oral/ suction tracheal. tracheal secret keluar 7ml
08.00
2. Mengauskultasi suara DO :Sebelum suction
nafas sebelum dan sesudah auskultasi suara nafas
suction ronkhi, sesudah suction
auskultasi suara nafas masih
ronkhi

3. Membersihkan daerah DO : Setelah dibersihkan

bagian tracheal setelah bagian tracheal belum

suction selesai dilakukan. bersih semua

4. Memonitor status oksigen DO :Masuk O2 headbox 10


pasien, status L/mnt
hemodinamik segera
sebelum, selama dan
sesudah suction

12 Januari 2 1. Meletakkan bayi DO : Suhu badan naik


2018 terlentang diatas pemancar menjadi 360C
08.30 panas (infant warmer).
2. Menyingkirkan kain yang DO : Akral bayi terasa lebih
sudah dipakai untuk hangat dibandingkan
mengeringkan tubuh, sebelumnya
letakkan bayi diatas
handuk / kain yang kering
dan hangat.
3. Mengobservasi suhu bayi DO : Suhu badan naik
tiap 6 jam. menjadi 360C

4. Mengkolaborasi DO : Terpasang infus IVFD


denganteam medis untuk RL 10 tpm mikro
pemberian Infus Glukosa
5% bila ASI tidak
mungkin diberikan.

12 Januari 3 1. Melakukan teknik aseptik DO : Perawat selalu


2018 dan antiseptik dalam mencuci tangan sebelum
09.00 memberikan asuhan dan sesudah tindakan,
keperawatan selalu menggunakan APD
lengkap
2. Mencuci tangan sebelum DO : Perawat selalu
dan sesudah melakukan mencuci tangan sebelum
tindakan. dan sesudah tindakan

3. Memakai baju khusus/ DO : selalu menggunakan


short waktu masuk ruang APD lengkap
isolasi (kamar bayi).
4. Melakukan perawatan tali DO : Perawat selalu
pusat dengan triple dye 2 melakukan perawatan tali
kali sehari. pusat dengan teknik aseptik
dan antiseptik
5. Menjaga kebersihan DO : Bayi dimandikan 2
(badan, pakaian) dan kali sehari dengan air
lingkungan bayi. hangat
6. Mengobservasi tanda- DO : Perawat menemukan
tanda infeksi dan gejala adanya tanda-tanda infeksi
kardinal.    WBC : 26.19 10^3/uL
7. Menghindarkan bayi DO : Perawat membatasi
kontak dengan orang pengunjung dengan cara
sakit. bayi diletakkan diruang
khusus bayi
8. Berkolaborasi dengan DO : telah diberikan
team medis untuk progam terapi :
pemberian antibiotik. Inj. Vit K 1mg
Inj. Hepatitis B0
inj. ampicilin 2x140 mg
13 Januari 1. Menentukan kebutuhan DO :Setelah di suction
2018 oral/ suction tracheal. tracheal, secret keluar 5ml
07.00
2. Mengauskultasi suara DO : Sebelum suction
nafas sebelum dan auskultasi suara nafas
sesudah suction ronkhi, sesudah suction
auskultasi suara nafas
ronkhi berkurang

3. Memonitor status
DO : Masuk O2 headbox 10
oksigenpasien, status
L/mnt
hemodinamik segera
sebelum, selama dan
sesudah suction
4. Berkolaborasi denganteam DO : Terpasang infus IVFD
medis untuk pemberian RL 10 tpm mikro
Infus Glukosa 5% bila
ASI tidak mungkin
diberikan.
5.
13 Januari 2 1. Meletakkan bayi DO : Suhu badan naik
2018 terlentang diatas pemancar menjadi 36,50C
07.30 panas (infant warmer).

2. Menyingkirkan kain yang DO : Akral bayi terasa lebih


sudah dipakai untuk hangat dibandingkan
mengeringkan tubuh, sebelumnya
letakkan bayi diatas
handuk / kain yang kering
dan hangat.
3. Mengobservasi suhu bayi DO : Suhu badan naik
tiap 6 jam. menjadi 36,50C
13 Januari 3 1. Melakukan teknik aseptik DO : Perawat selalu
2018 dan antiseptik dalam mencuci tangan sebelum
08.00 memberikan asuhan dan sesudah tindakan,
keperawatan selalu menggunakan APD
lengkap
2. Melakukan perawatan tali DO : Perawat selalu
pusat dengan triple dye 2 melakukan perawatan tali
kali sehari. pusat dengan teknik aseptik
dan antiseptik
3. Menjaga kebersihan DO : Bayi dimandikan 2
(badan, pakaian) dan kali sehari dengan air
lingkungan bayi. hangat
4. Menghindarkan bayi DO : Perawat membatasi
kontak dengan orang pengunjung dengan cara
sakit. bayi diletakkan diruang
khusus bayi
DO : Telah diberikan
5. Berkolaborasi dengan progam terapi :
team medis untuk inj. ampicilin 2x140 mg
pemberian antibiotik.
14 Januari 1 1. Menentukan kebutuhan DO : Setelah di suction
2018 oral/ suction tracheal. tracheal secret keluar 2ml
09.00
2. Mengauskultasi suara DO : Sebelum suction
nafas sebelum dan auskultasi suara nafas
sesudah suction ronkhi, sesudah suction
3. auskultasi suara nafas
vesikuler
4. Memonitor status oksigen DO : Masuk O2 headbox 10
pasien, status L/mnt
hemodinamik sebelum,
dan sesudah suction
14 Januari 2 1. Meletakkan bayi DO : Suhu badan naik
2018 terlentang diatas pemancar menjadi 36,70C
09.30 panas (infant warmer).
2. Menyingkirkan kain yang DO : Akral bayi terasa lebih
sudah dipakai untuk hangat dibandingkan
mengeringkan tubuh, sebelumnya
letakkan bayi diatas
handuk / kain yang kering
dan hangat.
3. Mengobservasi suhu bayi DO : Suhu badan naik
tiap 6 jam. menjadi 36,70C

4. Berkolaborasi denganteam DO : Terpasang infus IVFD


medis untuk pemberian RL 10 tpm mikro
Infus Glukosa 5% bila ASI
tidak mungkin diberikan.
14 Januari 3 1. Melakukan teknik aseptik DO : Perawat selalu
2018 dan antiseptik dalam mencuci tangan sebelum
10.00 memberikan asuhan dan sesudah tindakan,
keperawatan selalu menggunakan APD
lengkap
2. Memaakai baju khusus/ DO : selalu menggunakan
short waktu masuk ruang APD lengkap
isolasi (kamar bayi).

3. Melakukan perawatan tali DO : Perawat selalu


pusat dengan triple dye 2 melakukan perawatan tali
kali sehari. pusat dengan teknik aseptik
dan antiseptik

DO : Bayi dimandikan 2
4. Jaga kebersihan (badan,
kali sehari dengan air
pakaian) dan lingkungan
hangat
bayi.

DO : telah diberikan
5. Kolaborasi dengan team
progam terapi :
medis untuk pemberian
inj. ampicilin 2x140 mg
antibiotik.
M. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/jam No DK SOAP TTD
12 Januari 1 S:-
2018 O: Keadaan Umum : lemah, bayi menangis keras
Pukul Ada bunyi ronkhi pada auskultasi paru
09.00 Suara nafas melemah
Ekspansi dada berkurang
RR : 45x/mnt
Saat di suction lendir keluar 7ml
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Tentukan kebutuhan oral/ suction tracheal.
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
3. Monitor status oksigenpasien, status hemodinamik
segera sebelum, selama dan sesudah suction

2 S:-
O : KU : Lemah
Tampak sianosis
S : 35,5OC
N : 128 x/menit
Akral teraba dingin
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Letakkan bayi terlentang diatas pemancar panas
(infant warmer).
2. Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk
mengeringkan tubuh, letakkan bayi diatas handuk /
kain yang kering dan hangat.
3. Observasi suhu bayi tiap 6 jam.
4. Kolaborasi denganteam medis untuk pemberian
Infus Glukosa 5% bila ASI tidak mungkin
diberikan.
3
S:-
O :WBC : 26.19 10^3/uL
tampak bekas luka di kaput ektrasi
tali pusat masih basah
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam
memberikan asuhan keperawatan
2. Lakukan perawatan tali pusat dengan triple dye 2
kali sehari.
3. Jaga kebersihan (badan, pakaian) dan lingkungan
bayi.
4. Hindarkan bayi kontak dengan orang sakit.
5. Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian
antibiotik.

13 Januari 1
2018 S:-
Pukul O :Keadaan Umum : masih lemas, bayi menangis keras
08.30 Masih ada bunyi ronkhi pada auskultasi paru
setelah di suction lendir keluar 5 ml
RR : 43x/mnt
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Monitor status oksigen pasien, status hemodinamik
segera sebelum, selama dan sesudah suction
2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction
2 3. Monitor status oksigen pasien, status hemodinamik
sebelum, dan sesudah suction
S:-
O : Keaaan Umum : masih lemas
Pucat berkurang, akral teraba hangat
S : 36,50C
N : 114x/menit
A : Masalah keperawatan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Letakkan bayi terlentang diatas pemancar panas
(infant warmer).
2. Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk
mengeringkan tubuh, letakkan bayi diatas handuk /
kain yang kering dan hangat.
3. Observasi suhu bayi tiap 6 jam.
4. Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian
Infus Glukosa 5% bila ASI tidak mungkin diberikan.
3
S :-
O : Keadaan umum : masih lemah, bayi menangis
Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi
Tali pusat mulai kering
Minum 15cc
Injeksi mpicillin 140mg masuk
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam
memberikan asuhan keperawatan
2. Pakai baju khusus/ short waktu masuk ruang
isolasi (kamar bayi).
3. Lakukan perawatan tali pusat dengan triple dye 2
kali sehari.
4. Jaga kebersihan (badan, pakaian) dan lingkungan
bayi.
5. Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian
antibiotik.
1

14 Januari S :-
2018 O :Keadaan umum : baik
Pukul Auskultasi paru vesikuler, tidak ada suara tambahan
10.00 Tidak ada secret
RR : 40x/mnt
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pertahankan keadaan umum
2 2. Monitor tanda-tanda vital

S :-
O : Keadaan umum : baik, akral terapa hangat, tidak pucat
S : 36,70C
N : 136 x/m,
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pertahankan keadaan umu
3 2. Monitor tanda-tanda vital

S:-
O : Keadaan umum : baik, bayi menangis keras
Tidak ditemukan tanda dan gejala infeksi
Tali pusat kering
Minum 30cc
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Lanjutkan intervensi
4. Pertahankan keadaan umum
5. Monitor tanda-tanda vital
ASUHAN KEPERAWATANPADA BAYI P

DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA

Dosen Pengampu : Bu Hermani Triredjeki, S.Kep.Ns, M.Kes

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

1. Miftakhul Janah (P1337420716002)


2. Andi Saputro (P1337420716015)
3. Novi Riyanti (P1337420716023)
4. Miftakhul Ulum (P1337420716028)
5. Luluk Nur Asyfiqoh (P1337420716042)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI SI TERAPAN KEPERAWATAN MAGELANG


TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai