Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya harus pandai dan cermat
untuk mengelolanya jika tidak ingin dikuasai oleh negara lain. Salah satu yang harus dijaga dan
dikelola secara kontinyu yaitu sumber daya berupa peternakan ayam kampung. Survey membuktikan
bahwa masyarakat indonesia bermata pencaharian sebagai petani dan juga sebagai petani-peternak.
Hal inilah yang harus selalu dijaga agar peternak indonesia bisa memiliki ternak ayam kampung yang
unggul sehingga bisa berpenghasilan yang lebih baik dan meningkat. Perbaikan pendapatan
bagi peternak ayam kampung dapat tercapai dengan meningkatnya hasil ternak itu sendirim baik dari
segi pola fikir maupun kemampuan menejemen dan semua aktifitas kerja dan keuangan. Peternak
ayam kampung yang mempunyai orientasi untuk lebih maju dapat menciptakan iklim yang positif
bagi diri sendiri, keluarga, hingga kehidupan masyarakat luas.

Salah satu jenis ternak yang mempunyai prospek cukup bagus dan stabil beberapa tahun
terakhir ini adalah peternakan ayam buras atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung. Ayam
kampung mempunyai konsumen tersendiri dengan citarasa yang lebih gurih dan berkarakter kuat.

Deskripsi Usaha

Peternakan ayam kampung secara umum menghasilkan dua jenis komoditi utama


yaitu daging ayam kampung dan telurnya walaupun masih ada lagi hasil ekonomis lainnya seperti
pemanfaatan kotoran untuk pembuatan pupuk organik dan pemanfaatan bulu dan cangkang telur
sebagai bahan tambahan pakan.

Peternakan ayam buras atau ayam kampung mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan,
diakui atau tidak selera konsumen terhadap ayam kampung masih sangat tinggi, hal itu terlihat dari
pertumbuhan populasi dan permintaan karkas ayam kampung yang meningkat dari tahun ke tahun,
peningkatan konsumsi daging ayam kampung meningkat menjadi 1,52 juta ton dalam rentang waktu 3
tahun terakhir menurut laporan Aman, 2011.

Analisis

1. Aspek hukum

a.       Bentuk usaha ini adalah Usaha Dagang (UD).


b.      Belum mempunyai NPWP dan SIUP.
2. Aspek sosial ekonomi

a. Aspek sosial

1. Usaha Kerajinan Bambu (UKB) ini kelak harus mampu melaksanakan


kewajibannya, yakni tanggungjawab social dengan paling tidak memberikan
THR, Zakat/Shodaqoh, dll.
2. Menjadi salah satu sumber donatur, ketika ada kegiatan social di desa
setempat.
3. Peningkatan skala ekonomi masyarakat berdampak nyata pula kepada tingkat
sosial masyarakat, dengan semakin mudahnya sarana transportasi dan
komunikasi menyebabkan interaksi sesama masyarakat semakin mudah dan
memberikan ikatan sosial yang baik.
4. Aspek ekonomi

3. Aspek lingkungan

4. Askep pasar dan pemasaran

a. Permintaan

b. Penawaran

c.

Anda mungkin juga menyukai