Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam pemberian
layanan kesehatan. Tahun berapakah imunisasi pertama kali diselenggarakan di Indonesia?
a. 1956
b. 1957
c. 1958
d. 1960
e. 1965
Jawab: A
2. Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama dalam pelayanan
kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman. Indonesia salah satu
negara yang menerapkan keselamatan pasien sejak tahun 2005 dengan didirikannya Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
Tim apakah yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien?
a. Tim Farmasi dan Terapi (TFT)
b. Komite Farmasi dan Terapi
c. Tim Keselamatan Pasien
d. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS)
e. Komite Keselamatan Pasien dan Rumah Sakit
Jawab: D
3. Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko serta mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil disebut
dengan?
a. Keselamatan pasien rumah sakit
b. Pertolongan pertama rumah sakit
c. Sistem Keselamatan Pasien
d. Patient safety
e. Program Keselamatan Pasien
Jawaban: A
4. Keselamatan pasien adalah kunci penting bagi setiap fasilitas kesehatan. Hal ini pula yang menjadi
indikator sangat penting dalam penilaian sebuah rumah sakit terutama dalam kepentingan
akreditasinya sebagai standar mutu atas pelayanan dan kinerjanya. Untuk menjamin hal tersebut,
maka sudah ditetapkan 6 sasaran keselamatan pasien yang telah dirilis oleh JCI. Lembaga ini telah
memberikan dedikasinya untuk peningkatan kualitas layanan fasilitas kesehatan dan juga keselamatan
bagi pasien. Dalam Dunia internasional sasaran keselamatan pasien sering dikenal dengan?
a. Joint Commission International
b. Commission Joint International
c. International Patient Safety Goals
d. Patient Safety Goals
e. Patient Safety Objectives
Jawab : C
IPSG atau International Patient Safety Goal adalah sebuah standar yang diterbitkan oleh Joint
Commission International (JCI) sebagai bagian dari standar kualitas dan keselamatan pelayanan kesehatan
yang berfokus pada pasien. Standar yang dimaksudkan adalah suatu tingkat kualitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien yang diharapkan, semaksimal mungkin. Secara internasional ketentuan tersebut dikenal
dengan istilah IPSG (International Patient Safety Goals). Dalam peraturan tersebut ada enam sasaran untuk
menjamin keselamatan pasien. Ketentuan itu dirilis oleh Joint Commission International atau JCI. Lembaga
ini memberikan dedikasinya untuk peningkatan kualitas layanan fasilitas kesehatan dan juga keselamatan
bagi pasien.
5. Keselamatan pasien adalah kunci penting bagi setiap fasilitas kesehatan. Hal ini pula yang menjadi
indikator sangat penting dalam penilaian sebuah rumah sakit. Terutama dalam kepentingan
akreditasinya sebagai standar mutu atas pelayanan dan kinerjanya. Untuk menjamin hal tersebut,
maka sudah ditetapkan lah sasaran keselamatan pasien. Berapa Jumlah sasaran keselamatan pasien
atau sesuai IPSG?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
Jawab: D
Keselamatan pasien adalah kunci penting bagi setiap fasilitas kesehatan. Hal ini pula yang menjadi
indikator sangat penting dalam penilaian sebuah rumah sakit, Terutama dalam kepentingan akreditasinya
sebagai standar mutu atas pelayanan dan kinerjanya. Untuk menjamin hal tersebut, maka sudah ditetapkan 6
sasaran keselamatan pasien.
MAKA, ada 6 sasaran Keselamatan Pasien/ IPSG.
7. Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya dilakukan dengan
menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit. Dibawah ini yang tidak tepat terkait standar
keselamatan pasien adalah?
a. hak pasien
b. mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan keluarga pasien
d. penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. mendidik staf tentang
keselamatan pasien
Jawab: C
8. Salah satu elemen penilaian sasaran keselamatan pasien yaitu Rumah sakit menerapkan proses
asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan melakukan asesmen ulang pasien bila
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan. Termasuk poin manakah dari Sasaran
Keselamatan Pasien terhadap elemen penilaian tersebut?
a. Peningkatan komunikasi yang efektif
b. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
c. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
d. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
e. Pengurangan risiko pasien jatuh
Jawab : E
Elemen Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien dalam Pengurangan Risiko pasien jatuh adalah
1) Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan
melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan, dan lain-lain
2) Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada
hasil asesmen dianggap berisiko jatuh
3) Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera akibat
jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan
4) Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan
berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.
9. Salah satu elemen penilaian sasaran keselamatan pasien adalah Perintah lengkap lisan dan telpon atau
hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah. Termasuk poin
manakah dari Sasaran Keselamatan Pasien terhadap elemen penilaian tersebut ?
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High alert)
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
Jawab: B
Elemen Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien dalam Peningkatan komunikasi yang efektif
adalah:
1) Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
2) Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara
lengkap oleh penerima perintah
3) Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang
menyampaikan hasil pemeriksaan
4) Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi
lisan atau melalui telepon secara konsisten.
10. Salah satu elemen penilaian sasaran keselamatan pasien adalah Kebijakan dan/atau prosedur
dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan
penyimpanan KCl 7.46%. Termasuk poin manakah dari Sasaran Keselamatan Pasien terhadap elemen
penilaian tersebut ?
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High alert)
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
Jawab: C
Elemen Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien dalam Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (High alert) adalah:
Note: KCl 7.46% termasuk dalam elektrolit pekat
1) Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,
menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat.
2) Implementasi kebijakan dan prosedur
3) Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan
secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di
area tersebut sesuai kebijakan
4) Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang
jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
12. Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya dilakukan dengan
menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit. Termasuk standar manakah kriteria bahwa Setiap
rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis untuk menentukan
perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin?
a. hak pasien
b. mendidik pasien dan keluarga
c. keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. mendidik staf tentang
keselamatan pasien
Jawab: D
Kriteria dalam Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien adalah:
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik, mengacu
pada visi, misi, dan tujuan rumah sakit, kebutuhan pasien, petugas pelayanan
kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang
berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan “Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit”.
2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait
dengan : pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan,
keuangan.
3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua insiden,
dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi.
4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis untuk
menentukan perubahan sistem yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan pasien
terjamin.
13. Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya dilakukan dengan
menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit. Termasuk standar manakah kriteria bahwa
Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi
dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan
kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya?
a. keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
b. penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
c. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
d. mendidik staf tentang keselamatan pasien
e. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Jawab: A
14. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat disebut dengan?
a. Pola Hidup Bersih dan Seimbang
b. Pola Hidup Bersih dan Teratur
c. Pola Hidup Bersih dan Sehat
d. Perilaku Hidup Sehat
e. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Jawab: E
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
15. Tujuan dari PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang
menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari
yang bersih dan sehat. Berikut ini adalah bagian dari 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul –
simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat?
a. PHBS di Rumah tangga
b. PHBS di Sekolah
c. PHBS di Sarana kesehatan
d. A dan B Benar
e. A, B dan C Benar
Jawab: E
Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai proses
penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
1) PHBS di Rumah tangga
2) PHBS di Sekolah
3) PHBS di Tempat kerja
4) PHBS di Sarana kesehatan
5) PHBS di Tempat umum
16. Keberhasilan pembinaan PHBS dapat dilihat dari pencapaian upaya-upaya yang dilakukan di pusat,
provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa, kelurahan, dan di berbagai tatanan lain. Jika adanya
peraturan berkaitan dengan K3 merupakan indiktor keberhasilan PHBS tatanan?
a. Rumah Tangga
b. Institusi Pendidikan
c. Tempat Kerja
d. Tempat Umum
e. Kecamatan
Jawab: C
17. Pada tahun berapakah pertama Pembinaan PHBS diluncurkan oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan
(sekarang Pusat Promosi Kesehatan) dengan mengunakan pendekatan tatanan sebagai strategi
pengembangannya?
a. 1990
b. 1994
c. 1996
d. 1998
e. 2000
Jawab: C
Pembinaan PHBS diluncurkan oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan (sekarang Pusat Promosi
Kesehatan) pada tahun 1996 dengan menggunakan pendekatan tatanan sebagai strategi
pengembangannya. Untuk masing-masing tatanan ditetapkan indikator guna mengukur
pencapaian pembinaan PHBSnya. Namun demikian, fokus pembinaan adalah pada PHBS
tatanan rumah tangga.
18. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan
Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup
4 indikator. Dibawah ini yang bukan termasuk indikator tersebut adalah?
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
e. Perilaku Hidup Bermasyarakat
Jawab: E
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:
1) Lingkungan sehat
2) Perilaku sehat
3) Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4) Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat yang harus sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
20. ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib
yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal disebut dengan?
a. Standar Pelayanan Terpadu
b. Standar Pelayanan Terbaik
c. Standar Pelayanan Minimal
d. Dasar Pelayanan Terpadu
e. Dasar Pelayanan Minimal
Jawab: C
Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai Jenis
dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
21. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR. STR dikeluarkan oleh ?
a. Dinas Kesehatan Provinsi
b. Dinas Kesehatan Kab/kota
c. Pemerintah Provinsi
d. Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
e. Kementrian Kesehatan
Jawab: D
Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR, STR dikeluarkan
oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dan diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan.
22. Surat tanda pengakuan terhadap kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di
seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi disebut dengan?
a. Tenaga Kesehatan
b. Sertifikat Kompetensi
c. Sertifikat Profesi
d. Surat Tanda Registrasi
e. Registrasi
Jawab: B
• Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan
• Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi Tenaga Kesehatan untuk
dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi
• Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang
diperoleh lulusan pendidikan profesi
• Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki
Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain
serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik
• Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh konsil masingmasing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang
telah diregistrasi
23. Dibawah Ini yang benar terkait STR tidak berlaku apabila :
a. masa berlaku habis
b. dicabut atas dasar peraturan organisasi
c. yang bersangkutan meninggal dunia
d. A dan B benar
e. A dan C benar
Jawab: E
24. STR terdiri dari atas STR, STR Sementara dan STR Bersyarat. STR berlaku selama 5 (lima) tahun
sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada tanggal lahir Tenaga Kesehatan yang bersangkutan. STR
Bersyarat sebagaimana diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga
Kesehatan warga negara asing sebagai peserta program pendidikan spesialis untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan formal di Indonesia. Berapa lam masa berlaku STR Sementara ?
a. 6 Bulan
b. 12 Bulan
c. 14 Bulan
d. 15 Bulan
e. 16 Bulan
Jawab: B
STR Sementara berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun
berikutnya.
25. Surat Yang harus dipenuhi dalam regristasi ulang STR untuk perpanjangan masa berlaku STR
Adalah?
a. memiliki STR lama
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. B dan C benar
e. A, B dan C benar
Jawab: E
Registrasi ulang untuk perpanjangan masa berlaku STR yang harus dilakukan dengan memenuhi
persyaratan paling sedikit:
• memiliki STR lama
• memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
• memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
• membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
• telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidangnya
• memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah
lainnya.
26. Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk periode 2015 – 2019 adalah
penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan
yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka
harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer. Penguatan yankes primer
mencakup tiga hal: Fisik (pembenahan infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber
Daya Manusia (penguatan tenaga kesehatan). Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan tersebut. Tim
Nusantara Sehat Periode I sebanyak 142 orang di 20 puskesmas. Pada tahun berapa Tim Nusantara
Sehat Periode I tersebut ditugaskan?
a. 2012
b. 2013
c. 2014
d. 2015
e. 2016
Jawab: D
Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis tim, dilakukan berdasarkan
hasil kajian terhadap distribusi tenaga kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun
2012. Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan tenaga kesehatan untuk daerah
tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan
tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4 Propinsi (Prop.
Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua) dan berhasil meningkatkan kunjungan Puskesmas
serta Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa lebih nyaman karena
ditempatkan dan bekerja dalam satu tim. Pada tahun 2015 telah ditempatkan Tim Nusantara Sehat Periode I
sebanyak 142 orang di 20 puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat Periode II sebanyak 552
orang di 100 puskesmas pada bulan Desember 2015.
27. Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan disebut?
a. BPJS Kesehatan
b. Jaminan kesehatan
c. Badan Jaminan kesehatan
d. Badan JKN
e. Badan Penyelenggara Kesehatan
Jawaban: A
• Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran Jaminan Kesehatan atau iuran Jaminan
Kesehatannya dibayar oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
• Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah
badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.
28. Orang dengan demam (≥38 derajat C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, Orang dengan
ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab
lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan, Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit
pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat dan
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi lokal. Kategori Apakah Paisen Tersebut?
a. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
c. Orang Tanpa Gejala (OTG)
d. Kasus Konfirmasi
e. Pasien Dalam Pemantauan
Jawab: A
29. Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19.
Dimana orang tersebut merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19 disebut dengan?
a. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
c. Orang Tanpa Gejala (OTG)
d. Kasus Konfirmasi
e. Pasien Dalam Pemantauan
Jawab: C
Menurut PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS
DISEASE (COVID-19) REVISI KE-4
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19.
Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.
Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau
berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
30. BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip, kecuali?
a. Kehati-hatian
b. Akuntabilitas
c. Kepatuhan
d. Portabilitas
e. Kegotongroyongan
Jawab: C
31. Dibawah ini yang bukan merupakan penyelenggaraan BPJS ketenagakerjaan adalah?
a. program jaminan kecelakaan kerja
b. program jaminan kematian
c. Program jaminan pendidikan
d. program jaminan pensiun
e. jaminan hari tua
Jawab: C
BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1
Januari 2014. Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan program jaminan kesehatan
masyarakat. Sejak beroperasinya BPJS Kesehatan: a. Kementerian Kesehatan tidak lagi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat; b. Kementerian Pertahanan, Tentara
Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia tidak lagi menyelenggarakan program
pelayanan kesehatan bagi pesertanya, kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan
kegiatan operasionalnya, yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden; dan c. PT Jamsostek (Persero)
tidak lagi menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan.
33. Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan bisa saja terjadi sewaktu-waktu. insiden yang sudah terpapar
ke pasien, tetapi tidak timbul cedera disebut?
a. Kondisi Potensial Cedera
b. Kejadian Nyaris Cedera
c. Kejadian Tidak Cedera
d. Kejadian Tidak Diharapkan
e. Kejadian Sentinal
Jawab: C
• Kondisi Potensial Cedera (KPC) merupakan kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden
• Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
• Kejadian Tidak Cedera (KTC) merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul
cedera.
• Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
34. Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan Insiden meliputi Kondisi Potensial Cedera (KPC), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). terdapat
KTD yang mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer dan
membutuhkan intervensi untuk mempetahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak
terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien yang dikenal dengan kejadian sentinel.
Termasuk kategori apakah jika Terjadi Bunuh diri pada pasien rawat inap?
a. Kondisi Potensial Cedera
b. Kejadian Nyaris Cedera
c. Kejadian Tidak Cedera
d. Kejadian Tidak Diharapkan
e. Kejadian Sentinal
Jawab: E
35. fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat spesialistik atau
subspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap
di ruang perawatan khusus disebut dengan?
a. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
b. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pratama
c. Fasilitas Kesehatan Tingkat menegah
d. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
e. Fasilitas Kesehatan Tingkat Awal
Jawab: D
• Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya.
• Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang selanjutnya disingkat FKRTL adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat spesialistik
atau subspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan
rawat inap di ruang perawatan khusus.
36. Untuk menjamin agar pelayanan kesehatan diselenggarakan secara cost-effective, rasional, dan sesuai
dengan kebutuhan Peserta, serta untuk menjamin kesinambungan program Jaminan Kesehatan, maka
perlu diselenggarakan upaya kendali mutu dan kendali biaya. Salah satu upaya kendali mutu dan
kendali biaya yang dapat dilakukan adalah meminimalisasi terjadinya potensi Kecurangan.
Berdasarkan laporan Report to the Nations Acfe (RTTN) Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE) 2018 kerugian akibat Kecurangan. pada pelayanan kesehatan mencapai 5% dari total biaya
pelayanan kesehatan. Kecurangan disini adalah untuk mendapatkan keuntungan finasial dari program
jaminan Sosial Nasional. Kecurangan ini sering dikenal sebagai?
a. Fraud
b. Kecurangan Terencana
c. Kecurangan Terstruktur
d. Kecurangan Examiners
e. Kecurangan Jaminan Ketenagakerjaan
Jawab: A
Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, telah
memberikan definisi Kecurangan (Fraud) dalam program Jaminan Kesehatan yaitu tindakan yang
dilakukan dengan sengaja, untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program Jaminan Kesehatan
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
37. Untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan Kecurangan perlu dibuat Pedoman
Pencegahan dan Penanganan Kecurangan serta Pengenaan Sanksi Administrasi terhadap Kecurangan
dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan. Dibawah ini yang termasuk Jenis Kecurangan yang
dilakukan oleh peserta adalah?
a. memanipulasi hasil credentialing/recredentialing Fasilitas Kesehatan
b. memperoleh obat dan/atau alat kesehatan dengan cara yang tidak sesuai ketentuan untuk dijual
kembali dengan maksud mendapatkan keuntungan.
c. menggunakan dana Jaminan Kesehatan untuk kepentingan pribadi;
d. menolak dan/atau memperlambat penerimaan pengajuan klaim yang telah memenuhi syarat
e. menyetujui/membiarkan/memanipulasi manfaat yang tidak dijamin dalam Jaminan Kesehatan
dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan baik finansial maupun non finansial dari
Peserta atau Fasilitas Kesehatan
Jawab: B
Kewajiban RS:
1) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;
2) memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;
3) memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
4) berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
5) menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
6) melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban
bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan;
7) membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
sebagai acuan dalam melayani pasien;
8) menyelenggarakan rekam medis;
9) menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang
tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia;
10) melaksanakan sistem rujukan;
11) menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan;
12) memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien;
13) menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
14) melaksanakan etika Rumah Sakit;
15) memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
16) melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional;
17) membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan
tenaga kesehatan lainnya;
18) menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);
19) melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas; dan
20) memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.
40. Sesuai dengan REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009, bahwa setiap Rumah sakit
memiliki Hak kecuali?
a. melaksanakan sistem rujukan
b. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi Rumah
Sakit
c. menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
d. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian
e. melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan
Jawab: A
41. Dibawah ini yang merupakan Obat Program Pemerintah untuk Penyakit penyakit tertentu yang
dibiayai Pemerintah, kecuali
a. penyakit HIV/AID
b. tuberkolosa (TBC)
c. malaria
d. Hemofilia
e. kusta
Jawab : D
penyakit HIV/AID, tuberkolosa (TBC), malaria, kusta, dan penyakit lain yang ditetapkan oleh
Menteri, diatur secara tersendiri.
42. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (Global Handwashing Day) diperingati setiap tanggal ?
A. 15 Oktober
B. 16 oktober
C. 17 oktober
D. 18 oktober
E. 19 oktober
Jawab : A
43. Dibawah ini yang bukan merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
a. Administrasi pelayanan
b. Pelayanan promotif dan preventif
c. Rehabilitasi Medis
d. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
e. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
Jawab: C
Anggota dewan jaminan sosial nasional 15 orang yang terdiri dari unsur pemerintah, toko dan atau
ahli yang memahami bidang jaminan sosial, organisasi pemebri kerja, dan organisai pekerja.
45. Jika seseorang peserta jaminan kesehatan nasional mengalami pemutusan hubungan kerja dengan
JKN berapa bulan paling lama kepesertaan jaminan kesehatan tetap berlaku ?
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
Jawab : B
47. Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
kecuali atas indikasi medis diatur dalam?
a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
e. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2009
Jawab : D
Pengaturan mengenai pemberian air susu ibu ("ASI") eksklusif diatur dalam Pasal 128 UU No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”) yang berbunyi: (1) Setiap bayi berhak
mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi
medis
48. Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah
sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan
Rumah Sakit. Klasifikasi Rumah Sakit khusus terdiri dari?
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A
b. Rumah Sakit Khusus Kelas A dan Rumah Sakit Khusus Kelas B
c. Rumah Sakit Khusus Kelas A, Rumah Sakit Khusus Kelas B dan Rumah Sakit Khusus Kelas
C
d. Rumah Sakit Khusus Kelas A, Rumah Sakit Khusus Kelas B, Rumah Sakit Khusus Kelas C
dan Rumah Sakit Khusus Kelas D
e. Rumah Sakit Khusus Kelas A, Rumah Sakit Khusus Kelas B, Rumah Sakit Khusus Kelas C,
Rumah Sakit Khusus Kelas D dan Rumah Sakit Khusus Kelas E
Jawab: C
Rumah Sakit khusus terdiri dari : Rumah Sakit Khusus Kelas A, Rumah Sakit Khusus Kelas B
dan Rumah Sakit Khusus Kelas C.
49. Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki izin. Izin Rumah Sakit terdiri dari izin mendirikan
dan izin operasional. Berapa lama jangka waktu untuk Izin operasional Rumah Sakit?
a. 1 Tahun
b. 2 Tahun
c. 3 Tahun
d. 4 Tahun
e. 5 Tahun
Jawab: E
Izin Rumah Sakit terdiri dari izin mendirikan dan izin operasional.
Izin Mendirikan Rumah Sakit : jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1
(satu) tahun
Izin operasional Rumah Sakit: jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali
selama memenuhi persyaratan.
50. Siapakah yang memberikan izin untuk Perizinan Rumah Sakit Kelas D?
a. Pemerintah Daerah Provinsi
b. Pemerintah Daerah Kabupaten/kota
c. Menteri
d. Dinas Kesehatan Kab/kota
e. Dinas Kesehatan Provinsi
Jawab: B
Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
setelah mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
NOTE:
JIKA ADA KEKURANGAN DAN KESALAHAN, PRIVAT EDU MENERIMA MASUKAN UNTUK
MENJADI PRIVAT YANG BERMUTU.
Salam,