Anda di halaman 1dari 36

E nergi

AIR- PLTA
CAPAIAN PEMBELAJARAN
MATA KULIAH
CPMK
 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis
beragam alternatif teknologi konversi energi baru dan
terbarukan sebagai upaya konservasi energi baik
dengan kinerja (CPMK-2)
Sub CMPK
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan
konsep dasar, teknologi proses dan potensi
pengembangan energi air dan mikrohidro
Hydro Power: Formation
Hydropower is energy from water sources such as the ocean, rivers and
waterfalls.

Source: TUA

www.h2owell.com/hydro_cycle_pic.htm
PENGENALAN
PLTA

JENIS - JENIS
KERANGKA PLTA

PRESENTASI PRINSIP
KERJA PLTA

KONSTRUKSI
PLTA

PLTA DI
INDONESIA

VIDEO
TERKAIT
PENGENALAN PLTA

Pembangkit listrik tenaga air


(PLTA) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi potensial
dan kinetik dari air untuk
menghasilkan energi listrik. Pada
tahun 2015 tenaga air
menghasilkan 16.6% total listrik
dunia dan 70% dari seluruh
energi terbarukan, dan
diperkirakan akan naik 3.1% per
tahun sampai 25 tahun ke depan.
BERDASARKAN TINGGI
TERJUN

• PLTA JENIS
TERUSAN AIR
• PLTA JENIS DAM
BERDASARKAN ALIRAN
/ BENDUNGAN SUNGAI
• PLTA JENIS
TERUSAN & DAM
CAMPURAN • PLTA JENIS
ALIRAN SUNGAI
LANGSUNG
• PLTA JENIS
WADUK
• PLTA JENIS
POMPA
PRINSIP KERJA
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR .
Pembangkit listrik tenaga air adalah
suatu bentuk perubahan tenaga dari
tenaga air dengan ketinggian dan
debit tertentu menjadi tenaga listrik,
dengan menggunakan turbin air dan
generator.

Pada dasarnya PLTA bekerja


dengan cara mengubah energi
potensial (dari DAM atau air terjun)
menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air), kemudian dari
energi mekanik tersebut dikonversi
menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator).

Di wilayah yang bergunung-gunung


dengan banyak sumber air, PLTA
sangat ideal.
PLTA DI INDONESIA
Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
Cirata

Pembangkit Listrik
Tenaga Air
(PLTA) Sigura-gura

Pembangkit Listrik Tenaga


Air (PLTA) Poso II

Pembangkit LIstrik Tenaga


Air (PLTA) Jatiluhur
TURBIN AIR
 Menangkap energi mekanis dari fluida (yaitu air)
dan mengubahnya menjadi kerja berguna
 Ada 2 jenis turbin air
 Impuls:
 Berdasarkan kecepatan jet air
 Energi potensial diubah menjadi energi kinetik melalui nozzle
dan difokuskan pada sudu
 Tidak memerlukan housing

 Reaksi:
 Berdasarkan beda tekanan
 Memerlukan housing: untuk “menciptakan” tekanan

 Efisiensi turbin air: tinggi mencapai >90%


TURBIN IMPULS: PELTON
WHEEL
 Pelton
Pelton Wheel Turbine

11
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
TURBIN REAKSI: FRANCIS

 Turbin Francis dapat diinstal dengan poros vertikal maupun


horizontal
 Untuk daya besar, umumnya poros vertikal
 1 unit turbin dapat mencapai ratusan MW dengan diameter
runner mencapai 10 m
Francis Turbine –
Grand Coulee Dam

13
"Water Turbine," Wikipedia.com
Small Francis Turbine
& Generator

14
"Water Turbine," Wikipedia.com
TURBIN REAKSI: KAPLAN
 Turbin Kaplan diinstal
hanya dengan poros
arah vertikal
Kaplan Turbine Schematic

16
"Water Turbine," Wikipedia.com
KAPLAN TURBINE CROSS SECTION

17
"Water Turbine," Wikipedia.com
VERTICAL KAPLAN TURBINE SETUP

18
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
HORIZONTAL KAPLAN TURBINE

19
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
TURGO TURBINE

20
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
PEMILIHAN TURBIN
Turbine Design Ranges

 Kaplan 2 < H < 40


 Francis 10 < H < 350
 Pelton 50 < H < 1300
 Turgo 50 < H < 250

(H = head in meters)
22
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
Turbine Ranges of Application

23
Boyle, Renewable Energy, 2nd edition, Oxford University Press, 2003
PERHITUNGAN DAYA
 Daya energi air yang dapat dibangkitkan

P  ghQ
 P: Daya (W)
 : Efisiensi turbin (-)
 : Kerapatan air (kg/m3)
 g: percepatan gravitasi (m/s2)
 h: Head (m)
 Q: Debit aliran (m3/s)
CONTOH SOAL
 Suatu suplai air dengan ketinggian
permukaan h= 5 m akan digunakan
dengan melalui turbin. Efisiensi sistem
turbin adalah 60%. Jika daya yang
diinginkan adalah 5 kW, berapa Q yang
dibutuhkan?
EFISIENSI PENGGUNAAN
TURBIN
Specific speed (ns)
 Menyatakan: laju putaran turbin untuk setiap satuan
head ketika menghasilkan satu satuan daya
 Dalam metric
P
n s  0.2626 n
h 5/4
 ns = specific speed (rpm)
 n = kecepatan putaran (rpm)
 P = daya (kW)
 h = head (m)
Specific speed (ns)
 Impulse turbines: ns paling rendah:1 - 10,
 Pelton wheel : 4
 Francis turbines 10 -100
 Kaplan turbines 100 atau lebih
CONTOH SOAL
 Berapakah specific speed turbin pada soal
no 1, jika kecepatan putaran turbinnya 200
rpm
PLTA / mikrohidro
Mikrohidro
 Microhydro pada umumnya didefinisikan
pembangkit listrik tenaga air sampai pada 100
kW.
 Umumnya digunakan di remote area
 Sehubungan dengan kelangkaan bahan bakar
konvensional, perlu paradigma baru yaitu untuk:
 Kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan
produktif
 Membantu grid nasional
Contoh Penerapan Mikrohidro
 Sumber : Kegiatan Mahasiswa HIMATETA IPB

Studi di
Cihanjuang

Instalasi di
Cipayung
Bogor
 Lokasi:
 Kampung Lebakpicung, Desa Hegarmanah, Kec. Cibeber, Kab.
Lebak, Provinsi Banten
 Sumber air untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH):
 Sungai Ciambulawung, DAS Cimadur
 berbatasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS)
 Waktu kegiatan: April 2009 – Maret 2010
 Tahapan pembangunan PLTMH
 Identifikasi lokasi penempatan PLTMH (kondisi awal lokasi
kegiatan)
 Survey teknis pembangunan PLTMH (kondisi awal lokasi
kegiatan)
 Perencanaan pembangunan PLTMH
 Pembangunan PLTMH
 Pelatihan penggunaan dan perawatan PLTMH
 Pelatihan penggunaan dan perawatan PLTMH dan jaringannya

 Prosedur perawatan yang didokumentasikan dalam bentuk SOP


(Standard Operating Procedure),
 Cara penanggulangan kerusakan

 Pembukuan
Pengalaman IPB: Kampung Lebakpicung

Identifikasi lokasi penempatan PLTMH


 Aliran sungai Ciambulawung yang telah dibendung dan
dialirkan:
 Lebar: 1.5-2 m, kedalaman: 25-30 cm
 Debit air: 100 liter/detik
 Beda tinggi (head) ± 6 m
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai