PROFIL PERUSAHAAN
Visi
unggulan ikan mas yang maju, berdaya saing, dan berkelanjuatan dengan
Misi
nasional.
3. DATA PERUSAHAAN
2. Jabatan PIMPINAN
5. STRUKTUR ORGANISASI
Kolam Ikan Mas “Bona Pasogit” didirikan dan dimiliki oleh Rommel
Sinaga dan dibantu oleh 3 staf yang sangat ahli dalam bidangnya masing-masing.
ROMMEL SINAGA
PIMPINAN
JUINLI
SIDAURUK
STAF PEMASARAN
PEMILIK
kekurangan dana.
STAF KEUANGAN
▪ Bertanggung jawab dalam mengatur jalannya kas, baik kas masuk maupun
administrasi.
pengembangan usaha.
STAF PEMASARAN
• Melakukan promosi,
benih ikan mas, proses pembesaran ikan mas, antisipasi dan penanggulangan
penyakit.
menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, dan bertanggung jawab.
1. DESKRIPSI PRODUK
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum
masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Dari
memiliki prospek yang cerah karena sudah dikenal lebih dari 180 tahun yang lalu,
ikan ini terus berkembang dan semakin populer di masyarakat. Hal ini wajar saja
karena rasa daging ikan mas yang gurih dan memiliki kadar protein tinggi serta
a. Kualitas ikan dijamin baik dan ikan dijual dalam keadaan hidup sampai
kepada konsumen.
b. Rasa ikan lebih gurih dan tidak berbau lumpur, serta tekstur daging tidak
c. Rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega dan gizi yang cukup
tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan
mudah didapat.
3. GAMBARAN PASAR
Nilai penjualan
(dalam jutaan rupiah)
140
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010
yang ramah.
Restaurant/rumah makan
Distributor
Eksportir
akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap ikan mas akan
lebih tinggi. Berarti tren penjualan akan membaik, maka penerimaan akan
lebih tinggi
mas. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan usaha kolam ikan mas ini
1. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan
(dalam jutaan rupiah)
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2012 2013 2014
Diharapkan jumlah penjualan ikan mas tahun pertama sebesar 10.000 kg,
dengan asumsi harga per kg ikan mas Rp18.000,-, maka pendapatan dari
penjualan ikan mas tahun 2012 sebesar Rp 180.000.000, dan peningkatan sebesar
144
142
140
138
136
134
132
130
128
2012 2013 2014
Biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun untuk memproduksi ikan mas
tetap dan Rp 82.200.000,- biaya variabel) dan jumlahnya meningkat setiap tahun
7. STRATEGI PEMASARAN
a. Pengembangan Produk
perubahan lingkungan)
6. Sistem budidaya, perlu dikembangan sistem yang lebih efisien dan efektif
memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya
bermodalkan bibit yang kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil
bibit, peralatan dan pangan terhadap orang yang mengikuti frencise kita.
8. Kegiatan Promosi
1. Promosi Penjualan
Produk sampel
Diskount Khusus
Jaminan produk
2. Iklan
Brosur/Daftar Harga
3. Personal Selling
Lobbying
Presentasi penjualan
Harga disesuaikan dengan keadaan harga pasar saat ini, biaya operasi
Lokal……………………80%
1. Wilayah Pemasaran
Ekspor………………….20%
Individu …………………35%
2. Jalur Distribusi
Distributor………………65%
Pasar-pasar Tradisional.
Counter Penjualan
C. ANALISIS PRODUKSI
1. PROSES PRODUKSI
PEMIJAHAN PENDEDERAN
KOLAM PEMBESARAN
PASCAPANEN PEMANENAN
Kolam
a) Kolam yang segaja dibuat di darat khusus untuk pembibitan ikan mas, berupa
ikan mas.
b) Kolam berupa keramba jaring apung yang khusus untuk pembesaran ikan mas.
• Kolam Pemijahan
panjang yang di buat di darat. Kolam pemijahan dibuat dengan sistem pengairan
yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang
mengalir serta bersih. Kolam pemijahan tidak bocor dan bersih dari kotoran atau
rumput-rumput liar.
Lebar kolam tidak terlalu beda dengan panjang kakaban (ijuk yg dijepit
dng bambu dibelah dua memanjang, dipakai untuk melindungi telur-telur ikan di
dalam kolam). Kedalaman kolam pemijahan cukup untuk tinggi air sekitar tiga
perempat sampai satu meter. Dasar kolam berupa tanah yang keras supaya tidak
gampang keruh pada waktu ikan memijah sehingga dapat mengotori telurnya.
dasar kolam dibuat agak miring kearah saluran pembuangan air. Kolam diairi
hingga mencapai 30-40 cm. Setelah diari, kolam ditebari induk dengan kepadatan
maka induk yang ditebarkan sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 10 ekor jantan dan
• Kolam Pendederan
Untuk kegiatan pendederan ini luas kolam 25 m² dengan lima buah kakaban.
Kakaban merupakan tempat menempelkan telur, terbuat dari bahan ijuk pohon
enau yang dijepit oleh dua bilah bambu yang di paku. Pemasukan air dengan
menggunakan pralon. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat
benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar
• Kolam Pembesaran
Khusus untuk pembesaran ikan mas kolam yang dingunakan adalah kolam
keramba jaring apung di Danau Toba. Kerangka keramba jaring apung terbuat
dari kayu, karna harganya relatif murah dan ketersediaannya di lokasi budidaya
sangat banyak. Ukuran kerangka keramba jaring apung satu petak adalah 5X5 m
dan Satu unit jaring terapung terdiri dari empat buah petak. Kerangka keramba
jaring apung menggunakan pelampung berupa drum plastik yang berkapasitas 200
hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang. Jangkar terbuat dari semen
dan berat jangkar berkisar antara 50 – 75 kg. Jumlah jangkar untuk satu unit
keramba adalah 4 buah yang diikat pada setiap sudut keramba. Jaring keramba
terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl, ukuran mata jaring yang
Pemijahan
menempelnya telur. Induk yang digunakan baik jantan maupun betina adalah yang
sudah matang kelamin. Ciri-ciri calon induk ikan mas betina yang baik diantara
lain kepala relatif kecil dibandingkan dengan badannya dan bentuknya agak
meruncing, badan tebal berpunggung tinggi, sisik teratur/rapi, sirip dada mulus.
Induk ikan mas betina hasil seleksi sudah dapat mulai dipijah setelah berumur satu
setengah sampai dua tahun, setelah mencapai berat sekitar 2 kg. Ikan mas jantan
yang sudah siap untuk dipijahkan akan mengeluarkan cairan putih (sperma)
apabila perut diurut kearah anus. Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan
lingkungan perairan umum, dimana ikan ini biasanya memijah secara alami.
Peralatan yang digunakan dalam proses pemijahan adalah hapa dan kakaban.
Hapa adalah kantong yang dibuat kain terilin berwarna putih, dengan ukuran
panjang 7 m, lebar 4 m, dan tinggi 1 m. Hapa juga bisa dibuat dari jaring dengan
mess (lubang) kecil, lebih kecil dari diameter telur. Kakaban adalah ijuk yang
mengambang.
• Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Kepadatan kolam
kolam 40 m² dapat diisi 30 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan.
• Pemberian pakan. Pakan yang diberikan adalah pelet, dengan dosis pemberian
pakan 3-5% dari bobot tubuh induk ikan mas. Untuk 40 kg induk ikan mas
dengan berat rata-rata 2 kg jumlah pakan yang diberikan setiap hari adalah 4
induk. Untuk satu ekor induk ikan bisa menghasilkan telur sebanyak 1.000. Telur
yang dihasilkan kemudian dierami dalam mulut ikan. Setelah telur berusia kurang
lebih dua hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva. Dua hari setelah
menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu
diberi makanan tambahan berupa kuning telur rebus. Seminggu setelah telur
dilakukan pagi hari saat kandungan oksigen dalam air masih rendah. Kondisi ini
dilakukan dengan cara ditangkap dengan sekup net besar atau waring. Setelah
ditangkap, larva di masukkan ke ember dan ditampung dalam hapa halus yang
dipasang di kolam tersebut. Saat itu juga larva harus ditebarkan ke kolam
pendederan.
Pendederan
yang berasal dari kegiatan pemijahan hingga mencapai ukuran yang siap
dasarnya tanah. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya,
tebarkan dua karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam
selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber
makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam 40
m2 tebar 20.000 ekor larva, penebaran dilakukan pada pagi hari. Untuk hidup
sehat dan tumbuh optimal, ikan memerlukan pakan. Dalam pembenihan secara
mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam
diberikan setelah dua hari dari penebaran, karena pada awal penebaran, pakan
alami masih cukup tersedia. Pakan tambahan yang diberikan berupa pelet dalam
bentuk tepung atau pelet yang dibasahi air. Pemberiannya dilakukan dua kali
sehari, yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 15.00. Dosisnya 20 gram /100 ekor
dilakukan selama 6 minggu atau benih sudah mencapai ukuran 8-10 cm dengan
Pembesaran
Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan
arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dipasang sejajar dengan
arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas
kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring
dengan suhu perairan 200-300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan
kecerahan tidak kurang dari 80 cm. Ukuran benih ikan mas yang dibesarkan di
keramba jaring apung adalah 100 gram per ekor. Sementara padat penebarannya
hanya sekitar 10-15 ekor/m². Panjang keramba jaring apung 20 m, lebar 20 meter,
dan tinggi jaring 4 meter dari permukaan air. Penebaran benih ikan mas kedalam
kolam pembesaran/keramba jaring apung dilakukan pada pagi hari. Benih yang
ditebar sebanyak 13.000 ekor, dan ikan yang hidup diperkirakan sebanyak 12.500.
diperlukan pakan dalam kualitas dan jumlah yang memadai serta lingkungan yang
tubuh dan memperbaiki organ tubuh yang rusak, seperti menggerakkan jantung
dan usus, berenang, penyembuhan organ yang luka. Setelah itu baru kelebihan
makanan yang digunakan untuk pertumbuhan. Ikan mas di keramba jaring apung
dipelihara dalam kepadatan tinggi. Di dalam petak tambak terdapat pakan alami
yang tumbuh di dalam petakan atau masuk bersama aliran air. Kendatipun
demikian dibanding dengan jumlah ikan yang tinggi, keberadaan pakan alami
sebagai sumber pakan ikan jauh dari memadai, sehingga diperlukan pakan jenis
lain yang disebut pakan buatan. Pada budidaya intensif peranan pakan sangat
yang berkualitas, penentuan jumlah yang mencukupi dan cara pemberian pakan
yang tepat.
gizi lengkap. Ada sumber kalori, protein, vitamin dan mineral. Kandungan protein
yang diperlukan 25-30% dan kandungan kalori 2500 kalori. Bentuk pakan
bermacam, macam ada yang tepung, pelet atau remah. Pakan yang diberikan
dalam proses pembesaran ini adalah pakan buatan berbentuk pelet atau butiran
berbentu pelet ada yang terapung atau tenggelam. Dalam proses pembesaran ini
Jumlah pakan yang diberikan setiap hari disesuaikan dengan berat ikan.
Tingkat pemberian pakan 3-5% dari bobot tubuh ikan mas per hari, artinya untuk
13.000 ekor benih ikan mas dengan berat rata-rata per ekor 100 gram, diberi
hari ditambah sejalan dengan pertambahan berat ikan mas, contoh pada saat berat
ikan mas mencapai berat rata-rata 800 gram maka jumlah pakan yang diberikan
sebanyak 347 kg (13.000 x 800 gram x 3%). Pemberian pakan dua kali sehari,
yaitu pagi dan sore hari. Pakan diberikan dengan cara ditebarkan secara merata
dengan harapan setiap individu akan mendapatkan jumlah pakan yang sama.
yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor
pakan yang diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada
padat penebaran ikan yang tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan
misalnya kandungan zat asam dalam air rendah, pakan yang diberikan kurang
tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan kurang sempurna, maka
ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan mudah terserang
oleh penyaki. Oleh karna itu, dibutuhkan keahlian khusus dalam penaganan ikan
mas agar tidak mudah terserang penyakit. Tindakan awal yang perlu dilakukan
menyebar kepada ikan yang lain. Beberapa jenis penyakit ikan dan cara
penaganannya yaitu:
Gejala awal ikan mas terserang penyakit ini adalah adanya bintik putih
baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi
ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C).
mempertahankan kondisi perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup
otimum. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi
dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite
b. Penyakit Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada
ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang
diakibatkan antara lain oleh kepadatan terlalu tinggi penanganan yang kurang
sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya
terutama pada keadaan temperatur air turun. Gejala klinis yang ditunjukkannya
cara pencegahan yaitu antara lain dengan penanganan yang sempurna, penerapan
sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat
24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang
Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan (fish lice), bergerak sangat
cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan
hidup sementara diluar tubuh inangnya. Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat
menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun
merendan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan
Pemanenan
kita berhasil dengan cukup baik, pemanenan ikan mas hasil pembesaran dapat
dilakukan setelah ikan berumur 4-5 bulan terhitung sejak benih mulai ditebar
dikolam pembesaran. Berat rata-rata dapat mencapai 600-900 gram per ekor.
Waktu pemanenan dilakukan hari tidak panas yaitu sore hari. Ini dimaksudkan
agar ikan tidak mengalami stres akibat suhu siang hari yang panas. Apabila
pemanenan dilakukan sore atau malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai
ketempat tujuan pemasaran. Alat yang digunakan dalam pemanenan adalah serok
bulat dengan tali jaring yang tebal. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
b. Panen sebagian
Panen sebagian untuk mengatasi anjloknya harga ikan mas yang dikirim
kepasaran. Karena anjloknya harga ikan sering disebabkan oleh suplai atau
pasokan ikan yang berlebihan dan tidak adanya pengaturan. Dengan cara ini,
supali iakn mas dapat diatur frekuensi pemanenannya dan perputaran modal akan
Pascapanen
Ikan mas akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal
yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan
Ikan mas segar merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang
menghasilkan ikan mas yang berkualitas baik, dan jumlah produksi ikan yang
tinggi.
Kebutuhan
Bahan Baku Rata-Rata per 3 Sumber
Bulan
Indukan Ikan Mas 30 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan
Pejantan Ikan Mas 10 ekor UPTD Pembudidayaan Ikan
Tepung Jagung 1 Goni Pasar-pasar tradisional
Pelet 3.000 kg UPTD Pembudidayaan Ikan
Kebutuhan
Bahan Penolong Rata-Rata per 3 Sumber
Bulan
Ijuk 15 Ikat Pasar-pasar tradisional
Bambu 10 Batang Pasar-pasar tradisional
Obat Ikan Satu paket UPTD Pembudidayaan Ikan
Strategi Produksi
Strategi Marketing
mas.
distributor/individu
Medan
Strategi Keuangan
Bulan
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
organisasi
2. Perekrutan karyawan
3. Pelatihan Karyawan
4. Proses produksi
5. Promosi penjualan
TINGKAT Jumlah
PENDIDIKAN
Tidak Lulus SD
SD
D1 Bagian 1
Riset&Penelitian
D3 (Sarjana Muda) 2
Bagian 1
S1 1
Administrasi&HRD
TOTAL 3
Lain-lain
TOTAL 3
pemasaran Pemasaran
Penelitian pembudidayaan
ikan.
pemasaran
Penelitian
PEMASARAN
PRODUKSI
KEUANGAN
program komputerisasi.
Modem Eksternal
INFORMASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. LAPORAN KEUANGAN
Harga jual ikan mas rata-rata per kg Rp 18.000, produksi total per tahun
= Rp 180.000.000 – Rp5.242,3 kg
= Rp 46.530.000,-
biaya operasional yang dikeluarkan. Revenue cost ratio yang bernilai 1 berarti
(impas).
= Rp 180.000.000 : Rp133.470.000
= 1,4
Revenue Cost Ratio (R/C) yang diperoleh sebesar 1,4. Ini berarti setiap Rp 1,00
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan
menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Konsep analisis
Break Even Point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui
potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan, dan dapat membantu
mengalami kerugian.
rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume
BEP = Biaya Tetap : (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
= Rp 82.200.000 : 10.000
= Rp 8.220
= Rp 51.270.000 : Rp 9.780
= 5.242,3 kg
BEP = Total Biaya Tetap : 1 – (Biaya Variabel per kg : Harga Jual Per kg)
= Rp 51.270.000 : 1- 0,457
= Rp 51.270.000 : 0,543
= Rp 94.361.706,-
Artinya titik impas usaha akan diperoleh apabila produksi ikan yang
menderita kerugian).
BONA PASOGIT
RENCANA LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)
A. HASIL PENJUALAN
PENJUALAN 180.000.000
Sub Total Hasil Penjualan 180.000.000
B. BIAYA TETAP
Biaya perawatan 400.000
Gaji karyawan 43.200.000
Penyusutan 7.590.000
Biaya Produksi Lain-Lain 0
Sub Total Biaya Tetap 51.190.000
C. BIAYA VARIABEL
Pakan (18.000kg @ Rp4.000) 72.000.000
Induk ikan (400@ Rp 20.000,-) 8.000.000
Listrik, dan telepon 1.200.000
Isi ulanng oksigen 200.000
Obat-obatan 400.000
Upah tenaga panen 400.000
Sub Total Biaya Variabel 82.200.000
D. TOTAL BIAYA (B+C) 133.470.000
E. Laba Sebelum Pajak (A-D) 46.610.000
F. Pajak 80.000
G. Laba Bersih (F-H) 46.530.000
BONA PASOGIT
RENCANA LAPORAN NERACA
TAHUN 2012 (Dalam Rupiah)
AKTIVA
A. AKTIVA LANCAR
Kas 119.464.000
Piutang 0
Persediaan: 0
Bahan Baku 0
Bahan Pembantu 0
Barang Jadi 0
Jumlah Aktiva Lancar 119.064.000
B.AKTIVA TETAP
Tanah 40.000.000
Bangunan 37.500.000
Penyusutan Bangunan (3.750.000)
Peralatan 4.020.000
Penyusutan peralatan ( 804.000)
Lain-lain 500.000
Jumlah Aktiva Tetap 77.466.000
JUMLAH AKTIVA (A+B) 196.530.000
PASIVA
C. HUTANG JANGKA PENDEK
Hutang Dagang 0
Hutang Jatuh Tempo 0
Lain-lain 0
Jumlah Hutang Jangka Pendek 0
D.PINJAMAN JANGKA PENDEK
Pinjaman Jangka Panjang 0
Lain-lain 0
Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 0
E.MODAL
Modal Awal 150.000.000
Laba Ditahan 46.530.000
JUMLAH PASIVA (C+D+E) 196.530.000
PINJAMAN / MODAL
INVESTASI
KERJA
Tanah
1. Jenis Agunan
Sertifikat BPN
2. Aspek Legalitas
Dampak terhadap lingkungan adalah air jadi tercemar, akibat sisa pakan
yang terbuang kedalam air yang tidak dimakan ikan. Keadaan ini dapat
diminimalisir dengan cara pemberian pakan ikan secara tepat/ tidak berlebihan.
kuantitas ekspor
ditanggulangi.