Anda di halaman 1dari 12

ANALISA KARAKTERISTIK GETARAN PADA PAPER DRYER NO.

25
PAPER MACHINE 2 GUNA MENDETEKSI KERUSAKAN BEARING DI PT
INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG MILL
Mochammad Resha1, Christofel Jarot Yudaputranto2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424
Email : c_jarot@staff.gunadarma.ac.id2

ABSTRAK
Analisis vibrasi adalah salah satu metode yang digunakan dalam predictive
maintenance, digunakan untuk mengawasi dan menganalisa kondisi kritis dari mesin,
komponen, dan sistem pada bagian tertentu berbasis getaran atau vibrasi yang
ditimbulkan benda tersebut. Metode untuk mendeteksi kerusakan bantalan adalah
dengan mengukur karakteristik getarannya baik dalam domain waktu ataupun domain
frekuensi pada spektrum vibrasinya yang terjadi secara radial dan aksial. Metode
pengukuran dilakukan pada Paper Dryer No.25 Paper Machine 2 pada Bearing SKF-
23138CC dan Bearing SKF-23032CC dengan posisi horizontal, vertikal, dan aksial di
bagian rumah bearing. Hasil analisa dari software AMS Suite menyatakan terjadi
kerusakan lintasan luar (Ball Pass Frequency Outer) dan kerusakan lintasan dalam
(Ball Pass Frequency Inner) pada Bearing SKF-23138CC dan Bearing SKF-23032CC
yang signifikan. Kerusakan lintasan luar pada Bearing SKF-23138CC timbul pada
frekuensi impuls 9,680 orders sementara pada Bearing SKF-23032CC timbul pada
frekuensi impuls 12,18 orders. Untuk kerusakan lintasan dalam pada Bearing SKF-
23138CC timbul pada frekuensi impuls 12,32 orders sementara pada Bearing SKF-
23032CC timbul pada frekuensi impuls 14,82 orders. Hasil analisis dari Nspectr
menunjukkan terjadi kerusakan Bearing SKF-23138CC dan Bearing SKF-23032CC
pada lintasan luar dan lintasan dalam sebesar 46 persen dengan tingkat kerusakan
signifikan sebesar 10 persen. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan karakteristik
getaran pada bearing dengan mengamati spektrum vibrasi untuk dapat menentukan
breakdown maintenance.

Kata kunci : Bantalan, Getaran , Kerusakan Bantalan, Perawatan Prediktif

1. PENDAHULUAN prinsipnya tidak menghasilkan getaran,


karena seluruh energi diubah menjadi
Getaran adalah gerakan kerja. Namun, faktanya sebagian energi
berisolasi dari sistem mekanis serta terbuang menjadi getaran. Getaran
kondisi-kondisi dinamisnya. Getaran terjadi akibat perpindahan gaya siklik
dapat berupa benturan yang berulang melalui elemen-elemen mesin yang
secara kontinyu atau dengan kata lain saling beraksi satu sama lain dan energi
berupa gerakan tidak beraturan atau disipasi melalui struktur dalam bentuk
acak. Pada sebuah mesin ideal getaran.
Metode pengecekan pada masa Paper Machine 2. Bagian ini merupakan
lampau dengan cara mendengarkan suara bagian rol yang berfungsi untuk
mesin dan menyentuh dikembangkan mengeringkan paper dengan bantuan
untuk menentukan apakah mesin bekerja steam (uap panas) dari boiler. Pada
dengan baik atau tidak, namun metode ini rumah bearing tersebut terdapat 2 buah
tidak lagi digunakan karena dua faktor bearing yaitu SKF-23138CC dan SKF-
yaitu; Pertama, Mesin-mesin modern 23032CC. Pengukuran dilakukan
dirancang untuk berjalan secara otomatis, dengan 3 arah, yaitu arah radial
sehingga interaksi antara manusia dengan vertikal, radial horizontal, dan aksial.
mesin tidak lagi efektif dan ekonomis.
Kedua, Mesin-mesin modern dirancang
bekerja pada putaran/kecepatan tinggi,
sehingga getaran yang ditimbulkan sulit
dibedakan oleh alat indra pada manusia.
Analisis vibrasi digunakan
untuk mendeteksi masalah mekanis
untuk pada komponen berputar, karena
getaran suatu mesin yang disebabkan Gambar 1. Skema Pengukuran Pada
oleh gaya berulang seperti Mounting Bearing Tending Side
ketakseimbangan, ketidaklurusan,
poros bengkok, kerusakan bantalan, Alat ukur yang digunakan yaitu
kelonggaran mekanik, gear aus, CSI 2130 Machinery Health Analyzer.
kavitasi dan resonansi. Analisis getaran Hasil pengukuran vibrasi dalam bentuk
menganalisa pola getaran berdasarkan kecepatan dan dianalisa dengan
parameter-parameter getaran seperti software AMS Suite pada computer.
frekuensi, amplitudo, dan phasa.
Pada sistem mekanik mesin
Paper Dryer menggunakan dua elemen
bantalan yang terdapat pada bagian
Tending Side dan Drive Side, maka
salah satu indikasi adanya
permasalahan permesinan dapat
ditentukan dari pola getaran yang
ditimbulkan oleh bantalan tersebut. Hal
ini, karena kerusakan atau keausan serta Gambar 2. Emerson CSI 2130
deformasi dari elemen bantalan akan Machinery Health Analyzer
mengubah karakteristik dinamik sistem
dan cenderung meningkatkan energi Standard Pengukuran Getaran
getaran. Nilai efektif kecepatan getaran
digunakan untuk menilai kondisi
2. METODE PENELITIAN mesin. Standar Vibrasi ISO 10816-3
digunakan sebagai referensi untuk
Studi Kasus menentukan level vibrasi mesin.
Pengukuran dilakukan pada Standar Vibrasi ISO 10816-3 dapat
House Bearing Paper Dryer nomor 25 di dilihat pada Gambar 4. Karena motor
yang digunakan untuk menggerakkan Tabel 2. Frekuensi Cacat Bearing
paper dryers memiliki daya output 65 SKF-23138CC
kw dengan base plate tipe rigid,
sehingga standar vibrasi ISO 10816-3 Harmonic Shaft Speed
Train Spin Outer Inner
masuk dalam kategori Group 2. (FTF) (BSF) (BPFO) (BPFI)
1 1.00 0,44 4,02 9,68 12,32
2 2.00 0,88 8,05 19,35 24,64
3 3.00 1,32 12,07 29,04 36,96
4 4.00 1,76 16,09 38,72 49,28
5 5.00 2,2 20,11 48,4 61,6
6 6.00 2,64 24,14 58,08 73,92
7 7.00 3,08 28,16 67,76 86,24
8 8.00 3,52 32,18 77,74 98,56

Tabel 3. Frekuensi Cacat Bearing


SKF-23032CC

Train Spin Outer Inner


Harmonic Shaft Speed
(FTF) (BSF) (BPFO) (BPFI)
Gambar 3. Standar Vibrasi ISO
1 1.00 0,451 5,02 12,18 14,82
10816-3 2 2.00 0,902 10,02 24,37 29,63
3 3.00 1,354 15,07 36,55 44,45
4 4.00 1,805 20,1 48,73 59,27
3. HASIL & PEMBAHASAN 5 5.00 2,256 25,12 60,91 74,09
3.1 Data Penelitian 6 6.00 2,707 30,15 73,1 88,9
Pada penelitian ini, motor yang 7 7.00 3,159 35,17 85,28 103,72
8 8.00 3,61 40,19 97,46 118,54
digunakan untuk menggerakkan paper
dryer roller memiliki daya output 65
3.2 Analisis Spektrum Getaran
kilowatt dengan base plate tipe rigid.
Hasil pengukuran getaran terjadi 3.2.1 Bearing SKF-23138CC
kenaikan amplitudo secara signifikan a. Pengukuran Horizontal
namun masih diizinkan untuk jagka Spektrum vibrasi kerusakan bola
waktu yang terbatas pada level vibrasi
BPFO bearing SKF-23138CC arah
II yaitu 2,298 mm/s. Frekuensi cacat
bearing SKF-23138CC dan cacat horizontal dapat dilihat pada Gambar 4.
bearing SKF-23032CC dapat dilihat Pengukuran vibrasi secara horizontal
pada Tabel 2 dan Tabel 3. pada Bearing SKF-23138CC
menunjukkan amplitudo sebesar 1,2
Tabel 1. Amplitudo Getaran Pada mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi I).
Paper Dryer No 25 Frekuensi kerusakan bola bearing
Kecepatan (mm/s)
No Jenis Bearing Horizontal Vertikal Aksial BPFO 9,680 Orders. Ciri kerusakan
Rusak Baru Rusak Baru Rusak Baru bola bearing timbul harmonik pada 1X
1 SKF-23138CC 1,2 1,34 1,12 1,14 2,186 1,28
2 SKF-23032CC 1,18 1,36 1,13 1,13 2,298 1,24
BPFO, 3X BPFO, 4X BPFO, 6X
BPFO, 7X BPFO, 8X BPFO, 10X
BPFO, dan 11X BPFO.
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 1X BPFI, 2X
BPFI, 3X BPFI, 5X BPFI, 6X BPFI, 7X
BPFI, 8X BPFI, dan 9X BPFI.

b. Pengukuran Vertikal
Spektrum vibrasi kerusakan bola
BPFO bearing SKF-23138CC arah
vertikal dapat dilihat pada Gambar 6.
Pengukuran vibrasi secara vertikal pada
Bearing SKF-23138CC menunjukkan
amplitudo sebesar 1,12 mm/s (ISO
10816-3 Level Vibrasi I). Frekuensi
Gambar 4. Spektrum Vibrasi BPFO kerusakan bola bearing BPFO 9,680
BearingSKF-23138CC Orders. Ciri kerusakan bola bearing
timbul harmonik pada 1X BPFO, 3X
BPFO, 4X BPFO, 6X BPFO, 7X
BPFO, 10X BPFO, dan 11X BPFO.

Gambar 5. Spektrum Vibrasi BPFI


Bearing SKF-23138CC

Gambar 5 menunjukkan Gambar 6. Spektrum Vibrasi BPFO


spektrum vibrasi kerusakan inner race Bearing SKF-23138CC
BPFI bearing SKF-23138CC arah
horizontal. Pengukuran vibrasi secara
horizontal pada Bearing SKF-23138CC
menunjukkan amplitudo sebesar 1,2
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi I).
BPFO, 3X BPFO, 5X BPFO, 6X
BPFO, 7X BPFO, 10X BPFO, dan 11X
BPFO.

Gambar 7. Spektrum Vibrasi BPFI


Bearing SKF-23138CC

Gambar 7 menunjukkan
spektrum vibrasi kerusakan inner race
BPFI bearing SKF-23138CC arah Gambar 8. Spektrum Vibrasi
vertikal. Pengukuran vibrasi secara BearingSKF-23138CC
vertikal pada Bearing SKF-23138CC
menunjukkan amplitudo sebesar 1,12
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi I).
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 1X BPFI, 3X
BPFI, 5X BPFI, 6X BPFI, 8X BPFI dan
9X BPFI.

c. Pengukuran Axial
Spektrum vibrasi kerusakan bola
BPFO bearing SKF-23138CC arah
axial dapat dilihat pada Gambar 8.
Pengukuran vibrasi secara axial pada
Bearing SKF-23138CC menunjukkan
amplitudo sebesar 2,186 mm/s (ISO Gambar 9. Spektrum Vibrasi Bearing
10816-3 Level Vibrasi II). Frekuensi SKF-23032CC
kerusakan bola bearing BPFO 9,680
Orders. Ciri kerusakan bola bearing Gambar 9 menunjukkan
timbul harmonik pada 1X BPFO, 2X spektrum vibrasi kerusakan inner race
BPFI bearing SKF-23138CC arah
axial. Pengukuran vibrasi secara axial
pada bearing SKF-23138CC
menunjukkan amplitudo sebesar 2,186
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi II).
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 1X BPFI, 2X
BPFI, 3X BPFI, 4X BPFI, 5X BPFI, 6X
BPFI, 8X BPFI, dan 9X BPFI.

d. Bearing SKF-23138CC Kondisi


Baru

Gambar 10 menunjukkan
Gambar 10. Spektrum Vibrasi Bearing
spektrum Vibrasi Bearing SKF-
SKF-23138CC Aksial Kondisi Baru
23138CC Aksial dalam kondisi baru.
Hasil pengukuran vibrasi secara aksial 3.2.1 Bearing SKF-23032CC
pada Bearing SKF-23138CC diperoleh a. Pengukuran Horizontal
nilai amplitudo sebesar 2,186 mm/s. Spektrum vibrasi kerusakan bola
Berdasarkan standar vibrasi ISO BPFO bearing SKF-23032CC arah
10816-3 nilai tersebut termasuk dalam horizontal dapat dilihat pada Gambar
level vibrasi II yang dapat menurunkan 11. Pengukuran vibrasi secara
kinerja pada mesin, sehingga membuat horizontal pada Bearing SKF-23032CC
komponen mesin lainnya mengalami menunjukkan amplitudo sebesar 1,18
keausan. Setelah penggatian dengan mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi II).
bearing baru, hasil pengukuran getaran Frekuensi kerusakan bola bearing BSF
pada sumbu aksial menghasilkan 9,680 Orders. Ciri kerusakan bola
amplitudo sebesar 1,28 mm/s (ISO bearing timbul harmonik pada 2X
10816-3 Level Vibrasi I). BPFO, 3X BPFO, 8X BPFO, dan 9X
BPFO.
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 2X BPFI, 3X
BPFI, 7X BPFI dan 8X BPFI.

b. Pengukuran Vertikal
Spektrum vibrasi kerusakan bola
BPFO bearing SKF-23032CC arah
vertikal dapat dilihat pada Gambar 13.
Pengukuran vibrasi secara vertikal pada
Bearing SKF-23032CC menunjukkan
amplitudo sebesar 1,13 mm/s (ISO
10816-3 Level Vibrasi I). Frekuensi
kerusakan bola bearing BSF 9,680
Gambar 11. Spektrum Vibrasi Bearing Orders. Ciri kerusakan bola bearing
SKF-23032CC timbul harmonik pada 3X BPFO, 6X
BPFO, 7X BPFO, 10X BPFO dan 11X
BPFO.

Gambar 12. Spektrum Vibrasi Bearing


SKF-23032CC

Gambar 12 menunjukkan
spektrum vibrasi kerusakan inner race Gambar 13. Spektrum Vibrasi Bearing
BPFI bearing SKF-23032CC arah SKF-23032CC
horizontal. Pengukuran vibrasi secara
horizontal pada Bearing SKF-23032CC
menunjukkan amplitudo sebesar 1,18
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi II).
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
timbul harmonik pada 2X BPFO, 3X
BPFO, 4X BPFO, 5X BPFO, 6X BPFO
dan 8X BPFO.

Gambar 14. Spektrum Vibrasi Bearing


SKF-23032CC

Gambar 14 menunjukkan
spektrum vibrasi kerusakan inner race
Gambar 15.Spektrum Vibrasi Bearing
BPFI bearing SKF-23032CC arah
SKF-23032CC
vertikal. Pengukuran vibrasi secara
vertikal pada Bearing SKF-23032CC
menunjukkan amplitudo sebesar 1,13
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi II).
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 1X BPFI, 2X
BPFI, 3X BPFI, 4X BPFI, 5X BPFI, 7X
BPFI dan 8X BPFI.

c. Pengukuran Axial
Spektrum vibrasi kerusakan bola
BPFO bearing SKF-23032CC arah
axial dapat dilihat pada gambar 15.
Pengukuran vibrasi secara vertikal pada
Bearing SKF-23032CC menunjukkan
amplitudo sebesar 2,298 mm/s (ISO Gambar 16. Spektrum Vibrasi Bearing
10816-3 Level Vibrasi III). Frekuensi SKF-23032CC
kerusakan bola bearing BSF 9,680
Orders. Ciri kerusakan bola bearing
Gambar 16 menunjukkan
spektrum vibrasi kerusakan inner race
BPFI bearing SKF-23032CC arah
axial. Pengukuran vibrasi secara axial
pada bearing SKF-23032CC
menunjukkan amplitudo sebesar 2,298
mm/s (ISO 10816-3 Level Vibrasi II).
Frekuensi kerusakan inner race BPFI
12,32 Orders. Ciri kerusakan inner race
timbul harmonik pada 1X BPFI, 2X
BPFI, 3X BPFI, 4X BPFI, 5X BPFI dan
7X BPFI.

d. Bearing SKF-23032CC Kondisi Gambar 17. Spektrum Vibrasi Bearing


Baru SKF-23032CC Aksial Kondisi Baru

Gambar 17 menunjukkan 3.3 Hasil Analisis Nspectr (baca :


spektrum Vibrasi Bearing SKF- enspekter)
23032CC Aksial dalam kondisi baru.
Hasil pengukuran vibrasi secara aksial
pada Bearing SKF-23032CC diperoleh
nilai amplitudo sebesar 2,298 mm/s.
Berdasarkan standar vibrasi ISO
10816-3 nilai tersebut termasuk dalam
level vibrasi II yang dapat menurunkan
kinerja pada mesin, sehingga membuat
komponen mesin lainnya mengalami
keausan. Setelah penggatian dengan
bearing baru, hasil pengukuran getaran
pada sumbu aksial menghasilkan Gambar 18. Hasil Analisis Nspectr
amplitudo sebesar 1,24 mm/s (ISO Bearing Rusak
10816-3 Level Vibrasi II).
Salah satu keunggulan software
AMS Suite ini dapat melakukan analisa
kerusakan bearing dari hasil spektrum
vibrasi tersebut. Hasil analisis ini
memiliki tingkat ketepatan yang tinggi.
Pada gambar 18 menyatakan bahwa
hasil analisis Nspectr bearing terjadi
cacat pada lintasan luar (Ball Pass
Frequency Outer) dan cacat pada
lintasan dalam (Ball Pass Frequency
Inner) sebesar 46 persen dengan tingkat
kerusakan signifikan pada bearing
sebesar 10 persen.

3.4 Analisis Kerusakan Bearing

Dari data hasil pengukuran


vibrasi menunjukkan adanya nilai
frekuensi tinggi yang terdeteksi berada
di ambang batas standar. Bearing SKF-
23138CC berada di bagian Drive Side
Gambar 20. Kerusakan Bearing SKF-
yang memiliki beban kerja menerima
23138CC Inner Race
beban putaran gear secara langsung.
Kerusakan komponen terjadi pada Bearing SKF-23032CC berada
Bearing SKF-23138CC yaitu outer race di bagian Tending Side sebagai
(BPFO) pada 9,680 Orders dan inner komponen yang memutar (driven).
race (BPFI) pada 12,32 Orders. Cacat Kerusakan komponen pada Bearing
pada bola dan inner race SKF-23032CC yaitu inner race (BPFI)
mengakibatkan keausan dan goresan. pada 12,182 Orders. Berdasarkan
Kerusakan pada Bearing SKF- pengamatan di lapangan, cacat pada
23138CC dapat dilihat pada gambar 19. inner race disebabkan oleh sistem
pelumasan bearing yang mampat
ditambah bercampur dengan air yang
berasal dari rembesan penampungan
air sisa pengeringan pada Paper
Machine . Goresan pada inner race
terdapat di bagian dasar disebabkan
oleh zona pembebanan tertinggi yang
berada di bagian dasar bearing.
Kerusakan pada Bearing SKF-
23032CC dapat dilihat pada Gambar
21.
Gambar 19. Kerusakan Bearing SKF-
23138CC Outer Race
Namun, muncul sinyal vibrasi
lain (Gambar 17). Ciri getaran yang
ditunjukkan sinyal ini merupakan ciri
getaran unbalance pada poros yaitu
timbul amplitudo pada 1X RPM. Sinyal
Unbalance ini timbul akibat saat
pemasangan unit baru yang tidak
memperhatikan faktor pengaruh
sebagai penyebab munculnya
Gambar 21. Kerusakan Lingkaran unbalance. Sumber vibrasi lain dapat
Dalam (BPFI) pada Bearing SKF- disebabkan dari Paper Dryer lain yang
23032CC tergabung dalam satu grup yang sama.
Pada Paper Dryer lainnya juga
Berdasarkan pengamatan
terdeteksi mengalami gejala kerusakan,
spektrum vibrasi pada Paper Dryers
namun tidak setinggi Paper Dryer
No.25 nilai amplitudo tertinggi pada
No.25 sehingga hanya dilakukan
pengukuran vibrasi sumbu aksial
pengamatan tingkat vibrasinya saja.
berada di level II. Hal ini menunjukkan
kategori yang dapat menurunkan 4. Kesimpulan
kinerja pada mesin, sehingga Bearing
SKF-23138CC dan Bearing SKF- Hasil analisis menyatakan
23032CC perlu dilakukan penggantian. domain frekuensi bearing SKF-
Penggantian dilakukan satu assembly 23138CC dan bearing SKF-23032CC
Paper Dryer Rollers. pada paper dryer rollers machine
bahwa getaran pada paper dryer rollers
Setelah dilakukan penggantian secara keseluruhan menunjukkan
komponen pada saat breakdown adanya kerusakan bearing berdasarkan
maintenance, pengukuran vibrasi karakteristik getaran kerusakan mesin.
dilakukan kembali sebagai trending Hasil pengukuran arah aksial
yang terjadi pada Paper Dryer. Hasil menunjukkan nilai amplitudo yang
pengamatan spektrum vibrasi setelah telah melewati level vibrasi II yang
dilakukan penggantian unit dapat menurunkan kinerja pada mesin,
menunjukkan cacat yang terjadi pada sehingga membuat komponen mesin
bearing SKF 23138CC dan bearing lainnya mengalami keausan. Selain itu,
SKF-23032CC telah hilang. Hal ini ciri getaran kerusakan bearing
ditunjukkan dengan hilangnya ditunjukkan dengan terjadinya getaran
frekuensi cacat bearing dan sidebands secara harmonik dan acak dan memiliki
vibrasi. Amplitudo tertinggi yang ciri spektrum vibrasi khusus pada setiap
dihasilkan berada di level vibrasi aman. komponen bearing.
Daftar Pustaka analysis and predictive maintenance”.
Elsevier Linacre House, Jordan Hill ,
[1] Suharto. (1991). Manajemen Oxford.
Perawatan Mesin. Jakarta: Rineka [6] SKF Group. (2016). Bearing
Cipta. Damage and Failure Analysis.
United States America (USA):
[2] Girdhar, Paresh. 2004. Practical SKF Group.
Machinery Vibration Analysis and
Predictive Maintenance. Elsevier. [7] SKF Group, (2001). Bearing
Burlington. Installation and Maintenance
Guide. United States of
[3] Hamid, A. (2012). Praktikal America (USA): SKF.
Vibrasi Mekanik. Yogyakarta: Graha
Ilmu. [8] Arindya, R. (2012). Instrumentasi
dan Kontrol Proses.
[4] Mobley.R.K. (1999). Vibration Yogyakarta: Graha Ilmu
Fundamentals. United States
America : Butterworth [9] SKF Group. (2016). Rolling
Heinemann. Bearings. United States
America (USA): SKF Group.
[5] Scheffer Coenelius, Girdhar Paresh
(2014) “Practical machinery vibration

Anda mungkin juga menyukai