Anda di halaman 1dari 4

Nama : Given Maulana

Nim : 185040201111133
Kelas : B
1. Bagaimana Pendapat Saudara tentang satu kondisi Kriris Ekologi dalam sistem
Pertanian di
Indonesia, Jelaskan penyebab terjadinya crisis ekologi tersebut
Jawab :
Berdasarkan pandangan saya mengenai krisis ekologi dalam sistem
pertanian di Indonesia mengalami peningkatan permasalahan. Perkembangan
sains yang ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi tersebut, ternyata
tidak seluruhnya meniscayakan hilangnya problematika kehidupan manusia.
Akibat dari krisis ekologi ini dapat dirasakan secara langsung seperti polusi,
pemanasan global, hujan asam, ledakan populasi, penggurunan atau erosi
tanah, naiknya permukaan air laut, longsor, banjir, gizi buruk, kuman dan virus
penyakit-penyakit baru, pencemaran air laut, ledakan sampah,dan pencemaran
tanah. Hal-hal tersebut terjadi karena rendahnya kualitas SDM di Indonesia yang
mengerti pentingnya suatu sistem pertanian yang mengedepankan
keberlangsungan ekosistem. Akibat rendahnya ilmu pengetahuan akan hal
tersebut dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas lahan dan laju
pertumbuhan produksi pangan nasional mengalami penurunan.
Penyebab terjadinya kirisis ekologi di Indonesia terjadi karena adanya alif
fungsi lahan yang dilakukan tanpa menerpakan nilai konservasi sumberdaya.
Sistem pertanian konvensional yang menerapkan penggunaan bahan-bahan
kimia dalam pengolaan pertanian seperti penggunaan pupuk anorganik yang
dapat menyebabkan pengurangan terhadap unsur-unsur hara alami tanah
karena praktek penggunaan pupuk ini akan menghasilkan residu pencemar.
Serta Penggunaan pestisida kimia akan mengakibatkan resistensi (ketahanan
tubuh) dan resurgensi (serangan dalam jumlah besar) hama sehingga
penanganannya akan menjadi lebih sulit. Hal lebih mengkhawatirkan dari
penggunaan input anorganik adalah residu bahan kimia berbahaya yang sangat
mungkin terserap masuk pada hasil pertanian. Dapat dibayangkan akibat yang
terjadi jika hasil pertanian ini kemudian dikonsumsi oleh manusia. Krisis ini
merupakan problem akut yang membutuhkan perhatian besar setiap individu.
kepasifan dan keaktifan kita dalam persoalan ekologi memberikan efek signifikan
untuk seluruh kehidupan atau organisme. Krisis ekologis yang tengah terjadi, jika
kita abaikan akan semakin mengancam eksistensi kelestarian kehidupan atau
organisme.
2. Jelaskan apa yag dimaksud dengan ketahanan pangan, beri satu contoh análisis
situasi ketahanan pangan yang berjalan dalam suatu wilayah !

Ketahanan pangan adalah suatu kondisi terpenuhinya pangan, baik bagi negara
hingga perseorangan dengan ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah,
mutu, aman, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, budaya masyarakat untuk mendapatkan hidup yang sehat,
aktif, dan bproduktif yang berkelanjutan (Badan Ketahanan Pangan, 2019).

Gambar di atas merupakan data peringkat dan skor indeks ketahanan pangan
provinsi 2019 (Badan Ketahanan Pangan, 2019). Berdasarkan data tersebut,
Kalimantan Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua
merupakan 5 daerah yang memiliki skor indeks ketahanan pangan paling
rendah. Hal ini disebabkan karena tingginya konsumsi per kapita terhadap
produksi bersih per kapita, tingginya prevalensi balita stunting, dan tingginya
penduduk miskin
3. Jelaskan mengapa pertanian berlanjut wajib dilakukan di Indonesia ?
Jawab :
Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat akan diikuti peningkatan kebutuhan
pangan yang tinggi. Dalam memenuhi ketersediaan pangan nasional pemerintah
mencanangkan program food estate dengan berbagai praktek pertanian.
Penerapan praktek pertanian yang tidak bijak mengakibatkan pencemaran
lingkungan, keracunan, panyakit dan kematian pada makhluk hidup, yang
selanjutnya dapat menimbulkan bencana alam. Melihat dampak hal tersebut
perlunya Indonesia menerapkan sistem pertanian keberlanjutan guna
mengurangi terjadinya krisis ekologi. Pertanian keberlanjutan bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani secara luas
melalui peningkatan produksi pertanian yang dilakukan secara seimbang dengan
memperhatikan daya dukung ekosistem sehingga keberlanjutan produksi dapat
terus dipertahankan dalam jangka panjang dengan meminimalkan terjadinya
kerusakan lingkungan.
4. Jelaskan bagaimana dampak perubahan iklim terhadap sistem pertanian di
sekitar wilayah Saudara Tinggal.
Jawab :
Perubahan iklim memberikan dampak terhadap berbagai sector yang terkait
dengan kehidupan masyarakat. Perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu
udara menyebabkan produksi pertanian menurun secara signifikan. sektor
pertanian mengalami gangguan langsung akibat perubahan iklim. Perubahan
iklim mengakibatkan peningkatan curah hujan dan suhu di daerah tertentu pada
wilayah Kalimantan timur perubahan iklim memberikan dampak bagi sistem
pertanian yaitu banyaknya lahan-lahan yang menjadi titik panas sumber
kebakaran hutan sehingga lahan tersebut kurang efektif untuk dijadikan sebagai
lahan budidaya khususnya lahan gambut yang memiliki kondisi tanah irrivesible.
5. Lakukan analisis satu kawasan lahan pertanian disekitar tempat tinggal saudara,
bagaimana kontribusi kawasan tersebut terhadap Sustainable Development Goal
(SDG)
Jawab :
Penutupan/penggunaan lahan di Pulau Kalimantan khususnya Provinsi
Kalimantan Timur masih didominasi oleh hutan meski luasannya telah banyak
mengalami pengurangan. Salah satu faktor yang turut berperan dalam
pengurangan luasan hutan adalah adanya kebakaran yang melanda Provinsi
Kalimantan Timur. Penggunaan lahan HTI banyak berubah menjadi semak dan
perkebunan yang salah satunya disebabkan berakhirnya ijin penguasaan
sehingga areal tersebut dibiarkan tumbuh menjadi semak ataupun diusahakan
oleh masyarakat untuk perkebunan. Perubahan penggunaan lahan yang
mengarah pada peningkatan luas perkebunan khususnya perkebunan kelapa
sawit dapat berdampak pada semakin terdesaknya keberadaan lahan pertanian
terutama tanaman pangan. Kontribusi yang diberikan dengan keberadaan dari
kawasan perkebunan hutan sawit bertentang dengan Sustainable Development
Goal (SDG). Masih banyak pembukaan lahan secara liar dalam mengalih fungsi
lahan menjadi perkebunan dengan cara dibakar sehingga menyebabkan
tingginya deforestrasi.keberadaan perkebunan kelapa sawit juga memberikan
emisi karbon yang cukup tinggi serta kerusakan struktur tanah dalam kurun
waktu yang cukup lama dan kurangnya area serapan air bagi wilayah sekitar.
Selain sebagai perkebunan deforestrasi yang terjadi di wilayah Kalimantan Timur
juga terjadi karena adanya intervensi dari suatu perusahan minyak bumi yang
menciptakan suatu kawasan menjadi rusak karena banyaknya lubang-lubang
tambang.
6. Buat suatu konsep bagaimana Climate Smart Agriculture dapat berjalan di
kawasan pertanian
di tempat saudara tinggal!
Jawab :
konsep yang dapat dilakukan dengan berdasar asas CSA climate smart
agriculture di wilayah Kalimantan timur yaitu Penggunaan geographic information
system (GIS) dalam menetukan lahan yang akan digunakan dengan pemetaan
yang telah disesuaikan. Dengan pemanfaatan GIS memberikan informasi lahan
yang mencakup pilihan tanaman, jenis tanah (kelompok besar), bentuk lahan,
kelas lereng, ketinggian, pH, drainase dan iklim rezim sehingga pemilihan suatu
komoditas dapat memaksimalkan hasil produktivitas. Dalam perencanaan
penggunaan lahan di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, penerapan SIG dan
sistem pakar yang disebut Program Tata Guna Lahan bergerak untuk mengelola
dan mengembangkan sistem basis data sumber daya lahan berupa data tabular
dan spasial. Penggunaan GIS sebagai analitik alat sistem basis data untuk
membantu perencanaan penggunaan lahan melalui alokasi penggunaan lahan
berdasarkan kesesuaian lahan dan Sistem zona agroekologi telah memberikan
dasar bagi pembangunan wilayah yang berkelanjutan di masa depan. Di
Berdasarkan karakteristik lahan dan data iklim, maka wilayah Kalimantan Timur
akan terbagi secara geografis.

7. Berikan masing-masing satu contoh penerapan (1) sistema pertanian


konvensinal, (2) pertanian organik, (3) Pertanian Berlanjut, dan (4) Pertanian
Sehat!

1). Penerapan sistem pertanian konvensional : Pertanian konvensional


digunakan lahan industri sehingga tujuan utamanya adalah hasil panen yang
tinggi. Pertanian konvensional cenderung menggunakan alat-alat yang modern,
bibit hibrida, pupuk/pestisida kimia dan pengolahan lahan yang intensif.
Contoh : Pertanian industri yang dilakukan secara modern dan dengan skala
besar dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

2). Pertanian organik : pertanian ini lebih mementingkan kesehatan lingkungan


namun hasil panennya belum cukup maksimal. Pertanian ini mempertimbangkan
keragaman hayati, siklus biologi, aktivitas biologis makhluk hidup dan cenderung
bersifat memulihkan/memelihara.
Contoh : Sitem budidaya pertanian yang menggunakan pupuk kompos, pestisida
nabati, pupuk organik cair, dll.

3). Pertanian berlanjut : Pertanian yang tidak hanya mementingkan hasil


produksi, tetapi tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Contoh : Pertanian di pulau Bali yang menggunakan sistem irigasi Subak

4). Pertanian sehat : pertanian sehat ini hampir sama dengan pertanian berlanjut
namun masih bersifat fleksibel. Pertanian sehat ini tidak selalu menggunakan
bahan organik, namun sudah pasti berlanjut karena penggunaan segala
sesuatunya sudah dilakukan secara terencana, bijak dan sesuai dengan aturan
yang ada, sehingga lingkungan tidak mengalami degradasi.
Contoh : Sistem pertanian yang tetap melestarikan keaneragaman hayati dan
ekosostem pertanian, serta juga memperhatikan Kesehatan petani dan
konsumen

Anda mungkin juga menyukai