Anda di halaman 1dari 8

BANJIR DI INDONESIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan

Oleh:
Siti Novita Sari Ulfa / 19030234037

Risky Amalia / 19030234051

Ni Nyoman Triyani Damayanti / 19030234052

Siti Alihatus Fatimah / 19030234053

Nafisatus Zakiyah / 19030234070

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI S1 KIMIA


2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi

Banjir merupakan suati masalah yang sampai saat ini masih perlu
adanya penanganan khusus dari berbagai pihak , baik dari pemerintah maupun
masyarakat. Banjir hampir terjadi di setiap musim penghujan tiba. Bencana
banjir tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir. Banjir seringkali
menjadi masalah bagi warga masyarakat yang tinggal didaerah dataran rendah
maupun di bantaran sungai. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa
dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.

Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi


beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap
tahun  terjadi   bencana   ini. Selain   disebabkan   oleh   faktor   alam, banjir
juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan
penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab
banjir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja dampak yang diakibatkan oleh banjir?
2. Apa penyebab banjir ?
3. Bagaimanakah pengaruh banjir terhadap lingkungan?
4. Siapakah penyebab banjir?
5. Bagaimana cara mencegah dan menangani banjir?
6. Bagaimanakah kesiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menganalisis penyebab banjir
2. Mengetahui penyebab banjir
3. Mengetahui siapa yang menyebabkan banjir
4. Mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangani banjir
5. Mengetahui bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam bencana banjir

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mencegah banjir dari jauh-jauh hari
2. Selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan membuang sampah pada
tempatnya
3. Menyiapkan segala keperluan sebelum banjir terjadi
4. Melakukan kerja bakti dengan rutin
5. Memberi informasi kepada masyarakat bagiamana cara menanggulangi
banjir
6. Bagi peneliti dapat menerapkan teori-teori ketika kuliah saat banjir terjadi
BAB II

PEMBAHASAN

Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu


area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang
semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah
seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya
saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon
penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang
menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang. Jenis – Jenis Banjir :
a. Banjir Sungai
   Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
    Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
   Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Banjir hampir terjadi di setiap musim penghujan tiba. Banjir datang tanpa
mengenal tempat dan siapa yang menghuni tempat tersebut. Banjir bisa terjadi di
wilayah pemukiman, persawahan, jalan, ladang, tambak, bahkan di perkotaan.
Bencana banjir tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalisir dampaknya
dengan cara penaggulangan terhadap banjir. Menurut Robert J. Kodoatie dan
Roestam Sjarief (2006), ada 5 macam strategi untuk mengurangi dampak banjir
pada individu dan masyarakat, yaitu :
1. Informasi dan pendidikan
2. Asuransi banjir
3. Penyesuaian-penyesuaian pajak
4. Tindakan-tindakan darurat untuk banjir
5. Pemulihan pasca banjir
Selain strategi untuk mengurangi dampak banjir pada individu dan
masyarakat, ada pula strategi untuk mengurangi banjir yang dikemukakan oleh
Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief (2006), yaitu:
1. Bendungan dan waduk
2. Tanggul (levee) dan penahan banjir (Floodwall)
3. Peningkatan kapasitas saluran drainase atau sungai
4. Tindakan-tindakan perbaikan lahan
5. Penahanan di suatu lokasi (on-site detention)
Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai
berikut:  
1. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
2. Pendangkalan sungai,
3. Pembuangan sampah yang sembarangan, baik
ke aliran sungai maupun gotong royong,
4. Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
5. Pembuatan tanggul yang kurang baik,
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang
sangat merugika, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang
bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia
adalah :
1. Merusak struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena
terisolasi olehbanjir dan Tanaman hancur akibat terendam banjir.
5. Hilangnya nyawa,.
Menurut EfficientGov ada beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk
menghadapi bencana banjir seperti:
1. Menyiapkan air minum dalam botol
Selama banjir, sumber-sumber air lokal dapat terkontaminasi, dan
tidak aman untuk diminum. Sebab masalah kontaminasi, kita tidak boleh
minum, memasak atau mandi dengan air ledeng sampai dianggap aman.
2. Siapkan makanan kaleng siap pakai
Makanan kaleng bekerja dengan baik karena melindungi makanan dari
air banjir yang terkontaminasi dan memiliki umur simpan yang lama,
membuatnya lebih mudah dan lebih murah untuk disimpan.
3. Ikuti informasi terbaru dari media maupun media sosial
Siaran nasional dapat menyampaikan informasi umum tentang situasi
darurat di seluruh negeri, itulah sebabnya penting untuk memiliki berbagai
cara untuk mengikuti perkembangan berita lokal melalui televisi dan siaran
radio, serta media sosial untuk informasi tentang persiapan bencana.
4. Simpan barang yang berharga di lokasi aman
Simpan dokumen penting seperti kartu jaminan sosial, akta kelahiran
dan lisensi lainnya dalam wadah kedap udara dan kedap air untuk
meminimalkan kerusakan. Dokumen asuransi juga harus disertakan, bersama
dengan daftar nomor seri untuk barang berharga.

Eksploitasi air tanah yang berlebihan di Jakarta menyebabkan ibu kota


negara ini terus tenggelam, dengan rata rata-rata laju penurunan tanah sekitar 3-18
cm per tahun . Kondisi ini bertambah memburuk di Jakarta Utara yang berbatasan
dengan laut. Tinggi permukaan tanah di wilayah ini 1,5 meter lebih rendah dari
permukaan air laut sebagai dampak perubahan iklim. Akibatnya aliran air dari
hulu pun tidak dapat terbuang ke laut.
Selain penurunan permukaan tanah, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan
banjir Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Selain itu saluran-saluran air yang ada tersumbat sampah akibat
manajemen sampah yang buruk. DKI Jakarta memproduksi sampah kurang lebih
7,500 ton per hari atau 2,7 juta ton per tahun. Jumlah itu belum termasuk 300-400
ton sampah yang dibuang oleh penduduk ke sungai terutama pada saat musim
hujan.

Untuk mengelola dan mengurangi aliran air yang berlebihan dari hulu
(Bogor dan Depok), maka pemerintah pusat perlu mendukung Provinsi Jawa
Barat, Banten, dan DKI Jakarta dalam program-program penanggulangan banjir
mereka. Selain revitalisasi hutan dan pembatasan pendirian bangunan di kawasan
Puncak dan Bogor, penyelesaian waduk Ciawi dan Sukamahi untuk mengurangi
air di sungai-sungai besar sangat mendesak.

Dengan tren curah hujan yang terus tinggi, wilayah-wilayah ini perlu
memiliki aliran dan penampungan air yang memadai. Dengan istilah apa pun,
entah normalisasi, naturalisasi, atau revitalisasi pemerintah perlu mengembalikan
fungsi sungai. Pemeliharaan dan pengerukan harus menjadi prioritas dan program
wajib dan rutin pemerintah.

Kebijakan yang segera perlu dipercepat adalah realisasi pengelolaan


sampah yang terintegrasi dan modern. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.
3/2013 tentang Pengelolaan Sampah masih menggunakan konsep lama. Misalnya
mulai dari pemilahan dan pembuangan masih konvensional. Untuk pembuangan,
masih mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Bantar
Gerbang. Padahal kapasitas TPA ini sudah tidak bisa diandalkan.

Selain kebijakan struktural di atas, untuk mengurangsi risiko banjir adalah


perilaku manusia juga perlu berubah. Komitmen, kedisiplinan, dan keberanian
serta terobosan pengambil kebijakan sangat diperlukan–termasuk keberanian
untuk menegakkan hukum secara konsisten. Saat sidak ke gedung-gedung di Jalan
Sudirman Jakarta tahun 2008, misalnya, pemerintah DKI Jakarta hanya
mengirimkan surat teguran kepada salah satu hotel yang melanggar peraturan
daerah tentang sumur resapan, instalasi pengolahan limbah, dan pemanfaatan air
tanah.

Pendidikan bencana menjadi kunci ketahanan (bukan kepasrahan)


masyarakat menghadapi banjir ke depan. Sikap dan perilaku sadar bencana tidak
hanya untuk kesiapsiagaan. Bencana seperti banjir, memerlukan persepsi,
kesadaran, kedisiplinan yang terus menerus. Misalnya, dengan tidak membuang
sampah sembarangan dan budaya menjaga lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat sungai bagi kehidupan sehari-hari :

Penampung air
Manfaat pertama dari sungai adalah sungai dapat menampung debit air yang turun
ke tanah melalui hujan. Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan
mengalir ke suatu tempat. Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari air
hujan adalah sungai dan juga danau.

Mengalirkan air ke hilir

Air memiliki sifat bergerak dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.
Dengan berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari hulu atau
sumber air menuju ke hilir, alias tempat dimana sungai itu bermuara. Hal ini dapat
mencegah terjadinya penumpukan air pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya
air sungai.

Pembangkit listrik

Yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat menjadi salah
satu energi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air atau
PLTA. Derasnya aliran sungai dimanfaatkan untuk memutar kincir air, sehingga
kincir air ini akan menyebabkan aktifnya generator pada pembangkit listrik, dan
kemudian akan menghasilkan listrik yang dapat disuplai untuk kebutuhan sehari –
hari.

Pusat dari ekosistem

Ekosistem merupakan suatu kumpulan tempat tinggal dari makhluk hidup dan
segala pendukungnya. Secara umum ada beberapa ekosistem yang ada, seperti
ekosistem laut, daratan, gurun dan juga sungai.

Dari segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk hidup yang
tinggal dalam ekosistemnya. Jenis ikan – ikan dan tanaman air merupakan salah
satu contoh manfaat sungai sebagai pusat dari ekosistem yang ada.

Mencegah banjir

Sungai merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mengatur


munculnya penyebab banjir atau air bah. Apabila sungai memiliki kedalaman
tertentu yang baik dan terawat, maka kondisi ini dapat mengurangi resiko banjir
pada suatu daerah. Sudah banyak sekali kasus banjir yang terjadi sebagai akibat
dari meluapnya sungai. Maka dari itu kondisi sungai yang baik dan terawat dapat
membantu mencegah banjir.

Anda mungkin juga menyukai