Anda di halaman 1dari 11

Nama Anggota :

1. ALVISYAH NAZAREND (19030234003)


2. BEBY PUTRI RAHAYU (19030234029)
3. SITI NOVITA SARI (19030234037)
4. NUR ANISA PUNGKASARI (19030234055)
Kelas : KIMIA-B 2019
A. Jelaskan secara singkat tetapi bernas
1. Sejarah penemuan sel
Di awali pada tahun 1665, ada seseorang yang bernama Robert Hooke. Ia mengamati
sayatan gabut yang terdapat pada batang Quercus suber dengan menggunakan
mikroskop. Dia berhasil menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi oleh
dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah
celluae yang artinya adalah sel. Sel yang temuka Robert adalah sel-sel yang ternyata
sudah mati.
Sejak penemuan Robert Hooke itu, beberapa ilmuan saling berlomba-lomba untuk
mengamati dan mengetahui lebih banyak mengenai sel. Antonie van Leeuwenhoek
(1632-1723) seorang ilmuwan dari Belanda yang merancang sebuah mikroskop kecil
berlensa tunggal. Mikroskop tersebut yang kemudian digunakan untuk mengamati air
rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-bergerak di dalam air,
yang akhirnya ia adalah orang pertama yang menemukan bakteri hidup.
2. Sejarah penemuan membrane sel

B. Jelaskan struktur dan fungsi organel berikut disertai gambar


1. Dinding Sel
a. Struktur dinding sel
a.) Lamella tengah atau lapisan antar sel. Lamella tengah terdapat diantara dua
dinding primer dari dua sel yang merupakan senyawa yang tanpa bentuk (amorf).
Lamella tengah terutama terdiri atas pectin.
b.) Dinding primer. Dinding primer adalah dinding sel pertama yang berkembang
pada sel baru. Kebanyakan sel mempunyai dinding primer, sedangkan lamella
tengah hanya merupakan senyawa antar sel yang tidak bersifat dinding. Dinding
primer merupakan bagian Dinding sel yang berkembang dalam sel selama sel
masih mengadakan pertumbuhan.
c.) Dinding sekunder. Dinding sekunder dibentuk di sebelah dalam dinding
primer. Sebagian besar sel trakeida dan serabut mempunyai tiga lapisan dinding
sekunder, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam.

b. Fungsi dinding sel


 Memberikan struktur dan bentuk sel.
 Memberikan dukungan struktural.
 Memberi perlindungan terhadap infeksi dan stres mekanik.
 Memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar.
 Sebagai transportasi zat dan informasi dari bagian dalam sel ke luar.
 Membantu regulasi osmotik.
 Mencegah kehilangan air.

2. Vakuola
a. Struktur Vakuola
Vakuola umumnya berukuran besar hingga hampir memenuhi seluruh isi
sitoplasma pada sel tumbuhan yang telah dewasa. Organel ini dibungkus oleh
suatu membran tunggal yang disebut tonoplas. Di dalam tonoplas terdapat cairan
yang umumnya disebut dengan getah sel. Getah ini sebagian besar tersusun atas
air dan zat-zat terlarut lain tergantung jenis tumbuhannya.
Sel yang masih muda pada umumnya akan memiliki banyak vakuola yang
berukuran kecil, seiring dengan berkembangan sel tersebut, vakuola-vakuola tadi
akan bersatu membentuk vakuola tunggal yang berukuran besar. Vakuola
terbentuk dari retikulum endoplasma “RE” yang menjulur membentuk saluran-
saluran kecil yang disebut provakuola. Saluran kecil ini akan saling menyatu
sehingga akan terbentuk organel yang berbentuk mirip seperti bola, setelah itu
vakuola-vakuola kecil yang telah terbentuk akan bersatu membentuk vakuola
yang lebih besar.
b. Fungsi Vakuola
 Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial permiabel
untuk membangun turgor sel.
 Vakuola ada yang berisi pigmen dalam bentuk larutan, seperti antosian,
termasuk antosianin yang berwarna merah, biru, dan lembayung, juga
warna gading dan kuning. Antosian dapat memberi warna pada bunga,
buah, pucuk, dan daun. Hal ini, berguna untuk menarik serangga, burung,
dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan atau persebaran biji.
 Vakuola tumbuhan, kadang-kadang mengandung enzim hidrolitik yang
dapat bertindak sebagai lisosom waktu hidup. Setelah sel mati, tonoplas
kehilangan sifat diferensial permiabelnya sehingga enzim-enzimnya lolos
keluar menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
 Menjadi tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium
oksalat dan beberapa alkaloid, seperti tanin. Lateks (getah) dapat
berkumpul dalam vakuola dalam bentuk emulsi. Sel khusus yang
berfungsi seperti ini disebut latisifer, misalnya pada Hevea brasiliensi dan
Cannabis sativa.
 Menjadi tempat penyimpanan zat makanan terlarut yang sewaktu-waktu
dapat digunakan oleh sitoplasma. Misalnya, sukrosa dan garam mineral.

3. Membrane Sel
a. Struktur membrane sel
1.) Lapisan ganda fosfolipid
Umumnya, membran sel mempunyai bagian kepala polar hidrofilik dengan daya
ikat gliserofosforilester yang terdiri atas fosfat, gliserol, dan gugus tambahan
seperti kolina, serina, dll; dengan dua rantai hidrofobik asam lemak yang
membentuk sebuah ikatan ester.
2.) fosfolipid
Penamaan dan sifat bagian kepala fosfolipid bergantung pada jenis gugus
tambahan yang dimiliki, terdapat sebutan
 fosfokolina (pc)
 fosfoetanolamina (pe)
 fosfoserina (ps)
 fosfoinositol (pi) Protein integral membran
3.) Protein integral mempunyai domain membentang di bagian luar sel dan di
sitoplasma. Protein intregral juga memiliki fungsi untuk memasukkan zat-zat
yang ukurannya lebih besar.
4.) Protein transmembran
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid /
transmembran. Bersifat amfipatik, memiliki sekuen helix protein, hidrofobik,
menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak
diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel.
5.) Kerangka membrane
Kerangka membran atau umumnya disebut juga sitoskeleton mempiliki tiga
macam jenis yaitu :
 Mikrotubulus
 Mikrofilamen
 filamen intermediet
b. fungsi membran sel
 Tempat berlangsungnya berbagai macam reaksi kimia.
 Melindungi bagian sel dan memberikan bentuk bagi sebuah sel
 Sebagai reseptor pada rangsangan yang ditujukan bagi sebuah sel
 Membran sel bisa menjadi media komunikasi antar lingkungan dalam sel
dengan lingkungan luar sel
 Melakukan seleksi terhadap berbagai zat yang masuk maupun keluar dari
sel

4. Kloroplas
a. Struktur kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang berwarna hijau yang mengandung pigmen
yang disebut sebagai klorofil (zat hijau daun). Kamu dapat meihat bentuknya
dengan mikroskop, klorofil berbentuk butir dan pipih. Berikut ini adalah struktur
kloroplas lengkap beserta penjelasannya:
 Membran Terluar dalam struktur kloroplas merupakan membran yang
sangat permeabel. Membran permeable merupakan tipe membran sel yang
dapat dilalui semua zat baik zat padat maupun zat cair tanpa terkecuali.
 Ruang antar membrane merupakan bagian dari kloroplas yang menjadi
pembatas/penghalang antaramembran dalam dan membran luar. Ruang
antar membran terletak diantara membran luar dan membran dalam yang
memisahkannya menjadi dua bagian yang berbeda.
 Membran Dalam merupakan bagian dari kloroplas yang berfungsi untuk
pembatas antara stroma dan sitosol.
 Stroma merupakan bagian membran dalam yang membungkus cairan
kloroplas. Di dalam stroma inilah berlangsung reaksi gelap. Stroma
merupakan bahan dasar (matriks) kloroplas tempat terjadinya reaksi gelap
fotosintesis untuk menyimpan hasil fotosintesis yang berupa amilum
(pati).
 Tilakoid merupakan bagian membran dalam yang berfungsi sebagai
tempat reaksi terang serta perperan dalam menangkap cahaya matahari
guna proses fotosintesis.
 Granum adalah bagan yang berupa kumpulan tilakoid yang bertumpuk-
tumpuk se-perti uang logam. Granum merupakan sistem membran yang
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi terang fotosintesis.
 DNA Plastida merupakan bagian kloroplas yang merupakan gen pembawa
sifat pada plastida berfungsi untuk replikasi kloroplas dan pembelahan sel
kloroplas. Dalam kloroplas terdapat DNA yang berbentuk sirkular dan
tidak mempunyai histon. Dalam satu kloroplas terdapat 20-100 DNA
sirkular.
 Ribosom merupakan bagian dari membran dalam kloroplas yang berfungsi
sebagai sintesis protein.
 Plastoglobula merupakan senyawa kimiawi yang terkandung di dalam
kloroplas. Senyawa plastoglobula tersusun atas lipid yang berbentuk
globul.
 Pati merupakan produk dari hasil fotosintesis tumbuhan.
b. Fungsi kloroplas
Kloroplas adalah tempat – tempat untuk proses fotosintesis. Fotosintesis
memerlukan energi cahaya matahari diserap oleh klorofil untuk diubah menjadi
energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lain
yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Reaksi yang terjadi pada fotosintesis
merupakan reaksi pebentukan ATP yang melibatkan 2 transpor yaitu transport
elektron dan tanspor hidrogen dalam senyawa seperti sitokrom dan NADH

5. Mitokondria
a. Struktur mitokondria
 Membran luar – Lapisan luar dilindungi oleh membran luar yang halus
dan bervariasi dalam bentuk dari mulai bentuk gumpalan bulat sampai
berbentuk batang panjang.
 Membran dalam – Tidak seperti organel lain di dalam sel, mitokondria
juga memiliki membran dalam. Membran dalam berkerut dengan banyak
lipatan dan melakukan sejumlah fungsi untuk membantu membuat energi.
 Krista – Lipatan pada membran dalam disebut krista. semua lipatan ini
membantu untuk meningkatkan luas permukaan membran dalam.
 Matrix – Matriks adalah ruang di dalam membran dalam. Sebagian besar
protein dalam mitokondria disimpan matriks. Matriks juga memegang
ribosom dan DNA yang unik untuk mitokondria.
b. Fungsi mitokondria
 Pabrik Energi
Fungsi utama mitokondria adalah untuk menghasilkan energi untuk sel.
Sel menggunakan molekul khusus untuk energi yang disebut ATP. ATP
singkatan dari adenosin trifosfat. ATP untuk sel dibuat dalam mitokondria.
Mitokondria bisa dikatakan sebagai pabrik energi atau pembangkit listrik
sel.
 Pernapasan
Mitokondria menghasilkan energi melalui proses respirasi selular.
Respirasi adalah kata lain untuk pernapasan. Mitokondria mengambil
molekul makanan dalam bentuk karbohidrat dan menggabungkannya
dengan oksigen untuk menghasilkan ATP. Mereka menggunakan protein
yang disebut enzim untuk menghasilkan reaksi kimia.
6. Inti sel
a. Struktur inti sel
 Membran inti adalah struktur berlapis ganda yang membungkus isi inti.
Lapisan luar dari membran terhubung ke retikulum endoplasma. Sebuah
ruang berisi cairan atau ruang perinuklear hadir antara dua lapisan
membran inti.
 Kromosom yang hadir dalam bentuk string DNA dan histon (molekul
protein) yang disebut kromatin. Kromatin lebih lanjut diklasifikasikan
menjadi heterokromatin dan eukromatin berdasarkan fungsi.
 Nukleolus adalah berbentuk struktur padat, bulat ada di dalam nukleus.
Beberapa organisme eukariotik memiliki inti yang berisi hingga empat
nukleolus.
 Ribosom adalah organel penghasil protein sel. Nukleolus menghilang
ketika sel mengalami pembelahan dan direformasi setelah selesainya
pembelahan sel.
b. Fungsi Inti Sel
Berbicara tentang fungsi inti sel, ia mengendalikan karakteristik keturunan dari
suatu organisme. Organel ini juga bertanggung jawab untuk sintesis protein,
pembelahan sel, pertumbuhan dan diferensiasi. Berikut adalah daftar fungsi
penting yang dilakukan oleh inti sel.
 Pusat pengendalian seluruh kegiatan suatu sel.
 Inti sel sebagai tempat menyimpan informasi genetik.
 Sebagai tempat penyimpanan protein.
 Berperan dalam proses pembelahan sel.
 Mengatur pertukaran molekul antara inti dengan bagian sel yang lain.
 Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA
 Tempat memproduksi mRNA dan sintesis ribosom
Pori nukleus tersusun atas 4 subunit :
1. Subunit kolom, berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus.
2. Subuni anular, mempentuk spoke yang mengarah ke tengah pori nukleus.
3. Subunit lumenal, terdiri dari protein transmembran yang menempelkan kompleks pori
nukleus dengan membran nukleus.
4. Subunit Ring, membentuk permukaan sitosolik (menghadap ke arah sitoplasma) dan
nuklear (menghadap ke arah nukleoplasma) pada kompleks pori nukleus.
Fungsi kromatin adalah:
1. Untuk membungkus DNA yang lebih kecil sehingga bisa masuk ke dalam sel
2. Dorong makromolekul DNA untuk mitosis
3. Mencegah kerusakan DNA
4. Untuk mengontrol ekspresi gen dan replikasi DNA
Fungsi selaput inti :
untuk melindungi isi dari inti sel itu sendiri, salah satunya adalah kromosom yang
bertanggung jawab pada hereditas
Fungsi kromosom :
1. Untuk menyimpan materi genetik
2. Menentukan jenis kelamin
3. Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis
protein
4. Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel
yang telah membelah mendapatkan gen yang sama.
7. Membran inti
Fungsi membran inti dalam sel hewan adalah untuk menahan DNA di dalam nukleus untuk
melindunginya dari zat sekitarnya. Membran inti juga mengatur zat yang dapat masuk atau keluar inti.
Membran inti, juga dikenal sebagai selubung inti, mengelilingi setiap inti yang ditemukan dalam sel-sel
hewan. Memisahkan cairan di dalam inti sel dari bahan luar. Membran inti memiliki fungsi melindungi
DNA di dalam nukleus dari sekitar zat eksterior.

8. Retikulum endoplasma
Fungsi :
1. Mendukung sintesis protein dan juga untuk menyalurkan bahan genetika yang
berada di antara inti sel dengan sitoplasma.
2. Berfungsi sebagai alat transportasi zat zat yang terdapat di dalam sel
tersebut.
3. Memiliki fungsi untuk menjadi kalsium yang nantinya akan dikeluarkan
dari Retikulum Endoplasma untuk kemudian menuju ke sitosol.
4. Memodifikasi protein yang disintesis oleh riboson untuk nantinya
disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya akan
dikeluarkan dari sel.
5. Mensintesis lemak serta juga kolesterol yang terjadi di
hati, fungsi ini hanya dapat diberikan oleh Retikulum
Endoplasma halus dan Retikulum Endoplasma kasar.
6. Menetralkan suatu racun atau proses detoksifikasi pada
Retikulum Endoplasma dimana terletak di sel sel hati.
7. Berfungsi untuk menjadi sarana transportasi molekul
molekul dan juga bagian sel yang satu ke bagian sel yang
lainnya.
9. Badan golgi

Ada dua fungsi utama badan golgi yaitu


(1) menampung dan mengeluarkan protein
(2) Penyempurnan protein

10.Ribosom
Ribosom memiliki fungsi sebagai tempat sintesis protein, mengatur dan menyediakan komponen yang
dibutuhkan dalam sintesis protein serta menjadi organel sel yang mengikat asam-asam amino pada
sitiplasma.

11. Sitoskleton
1. Ini membantu sel mempertahankan bentuknya dan memberi dukungan pada sel.
2. Berbagai organel seluler ditahan oleh sitoskeleton.
3. Ini membantu dalam pembentukan vakuola.
4. Sitoskeleton bukanlah struktur statis tetapi mampu membongkar dan memasang kembali
bagian-bagiannya untuk memungkinkan mobilitas sel internal dan keseluruhan. Jenis
pergerakan intraseluler yang didukung oleh
sitoskeleton meliputi pengangkutan vesikel ke
dalam dan ke luar sel, manipulasi kromosom
selama mitosis dan meiosis, dan migrasi organel.
5. Sitoskeleton memungkinkan migrasi sel karena
motilitas sel diperlukan untuk konstruksi dan
perbaikan jaringan, sitokinesis (pembelahan
sitoplasma) dalam pembentukan sel anak, dan
dalam respon sel imun terhadap kuman.
6. Sitoskeleton membantu dalam pengangkutan
sinyal komunikasi antar sel.
7. Ini membentuk tonjolan seperti embel-embel seluler, seperti cili dan
flagella, di beberapa sel.
12. Peroksisom
Peroksisom berfungsi penting dalam metabolisme lipid, detoksifikasi zat kimia
dan melakukan reaksi oksidasi untuk memecah asam lemak dan asam amino.

13. Glioksisom
Glioksisom berfungsi mengoksidasi asam lemak. Glyoxysomes adalah peroksisom khusus ditemukan
pada tumbuhan dan jamur, yang membantu untuk mengkonversi lemak yang disimpan menjadi
karbohidrat sehingga mereka dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Dalam glyoxysomes asam
lemak yang terhidrolisis menjadi asetil-CoA oleh enzim β-peroxisomal oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai