Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ELEKTROLISIS

OLEH

NAMA : NI KADEK RUSTINI

KELAS : XII MIA 4

ABSEN : 17

SMA NEGERI 2 AMLAPURA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


ALAT DAN BAHAN

Alat :

- Tabung raksi
- Pipet tetes
- Pipet U
- Kabel
- Batang Karbon
- Corong
- Statif
- Baterai

Bahan :

- Larutan Kalium (KI)


- Larutan MgSO4
- Larutan CuSO4
- Indicator fenolflatein
- Amilum

LANGKAH KERJA

1 Mengisi tabung U dengan larutan CuSO4 hingga volumenya ¾


tabung.

Memasukkan elektroda karbon pada masing-masing mulut tabung U


dan menghubungkan dengan sumber arus ±2-5 menit.

Mengambil larutan dari katoda dan anoda kemudian menguji larutan


dengan indicator fenolptalein.

2 Mengisi tabung U dengan larutan MgSO4 hingga volumenya ¾


tabung.

Memasukkan elektroda karbon pada masing-masing mulut tabung U


dan menghubungkan dengan sumber arus ± 2-5 menit.

Mengambil larutan dari katoda dan anoda kemudian menguji larutan


dengan indicator fenolptalein.

3 Mengisi tabung U dengan larutan KI hingga volumenya ¾ tabung.


Memasukkan elektroda karbon pada masing-masing mulut tabung U
dan menghubungkan dengan sumber arus ± 2-5 menit.

Mengambil larutan dari katoda dan anoda kemudian menguji larutan


dengan indicator fenolplatein.

Mengambil larutan dari katoda dan anoda kemudian menguji larutan


dengan indicator amilum.

HASIL PENGAMATAN

No Hasil Percobaan Sebelum Sesudah

1 Mengisi tabung U dengan larutan CuSO4 Warna larutan


hingga volumenya ¾ tabung. CuSO4 : biru jernih

Memasukkan elektroda karbon pada Anoda (+) :


masing-masing mulut tabung U dan terdapat banyak
menghubungkan dengan sumber arus ±2- gelembung gas
5 menit.
Katoda (-) : tidak
ada gelembung gas

Mengambil larutan dari katoda dan anoda Anoda (+) : warna


kemudian menguji larutan dengan tetap biru keruh
indicator fenolptalein.
Katoda (-) : warna
tetap biru keruh

2 Mengisi tabung U dengan larutan MgSO4 Warna larutan


hingga volumenya ¾ tabung. MgSO4 jenih tak
berwarna atau
bening .

Memasukkan elektroda karbon pada Anoda (+) :


masing-masing mulut tabung U dan terdapat gelembung
menghubungkan dengan sumber arus ± 2- gas
5 menit.
Katoda (-) :
terdapat gelembung
gas

Mengambil larutan dari katoda dan anoda Anoda (+) :


kemudian menguji larutan dengan berubah warna
indicator fenolptalein. menjadi putih
keruh

Katoda (-) :
berubah warna
menjadi putih
keruh

3 Mengisi tabung U dengan larutan KI Warna larutan KI


hingga volumenya ¾ tabung. jernih tak berwarna

Memasukkan elektroda karbon pada Anoda (+) :


masing-masing mulut tabung U dan terdapat gelembung
menghubungkan dengan sumber arus ± 2- gas , larutan
5 menit. berwarna kuning
jingga

Katoda (-) :
terdapat gelembung
gas

Mengambil larutan dari katoda dan anoda Anoda (+) : warna


kemudian menguji larutan dengan larutan tetap kuning
indicator fenolplatein. jingga.

Katoda (-) : warna


berubah menjadi
merah muda

Mengambil larutan dari katoda dan anoda Anoda (+) : warna


kemudian menguji larutan dengan berubah menjadi
indicator amilum. unggu kehitaman

Katoda (-) : warna


tetap putih jernih.

PEMBAHASAN HASIL PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang telah kami lakukan, maka dapat
dituliskan pembahasan sebagai berikut :
1. Elektrolisis larutan CuSO4
 Kutub (+) anoda setelah dihubungkan dengan sumber arus tedapat banyak
gelembung gas, hal ini membuktikan bahwa pada anoda dihasilkan gas
oksigen dengan
 Persamaan reaksi pada anoda : 2H2O  4H+(aq) + O2(g) + 4ē
(asam) (gel gas)
 Hasil larutan pada anode ditetesi dengan indicator Pp warna larutan CuSO 4
yang semula berwarna biru jernih tetap biru, hal ini menunjukkan bahwa pada
pada anoda dihasilkan larutan yang bersifat asam sehingga tidak mengubah
warna larutan
 Pada kutub (-) katoda setelah dihubungkan dengan sumber arus ternyata tidak
terdapat gelembung gas karena ion Cu2+ menangkap electron menghasilkan
endapan Cu
 Persamaan reaksi pada katoda : Cu2+(aq) + 2ē  Cu(s)

 Hasil larutan ditetesi dengan indicator Pp warna larutan CuSO 4 yang semula
berwarna biru tetap biru
 Persamaan reaksi elektrolisis :
CuSO4(aq)  Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode (-): 2 Cu2+ + 4ē  2Cu
Anode(+) : 2H2O  4H+ + O2 + 4ē
2Cu2+ + 2H2O  2Cu(s) + 4H+(aq) + O2(g)

Anoda(+) Katoda (-)

SO42- CuSO4(aq) Cu2+

2. Elektrolisis larutan MgSO4


 Pada kutub (+) anoda setelah dihubungkan dengan sumber arus tedapat
gelembung gas, hal ini membuktikan bahwa pada anoda dihasilkan gas
oksigen
 Persamaan reaksi pada anoda : 2H2O  4H+ + O2 + 4ē
 Larutan hasil elektrolisis pada anode ditetesi dengan indicator Pp warna
larutan MgSO4 yang semula putih tak berwarna tetap putih hanya tibul sedikit
kekeruhan, hal ini menunjukkan bahwa pada anoda dihasilkan larutan yang
bersifat asam (sesuai persamaan reaksi) sehingga tidak mengubah warna
larutan.
 Pada kutub (-) katoda setelah dihubungkan dengan sumber arus ternyata
terdapat gelembung gas, hal ini membuktkan bahwa pada katoda (-) dihasilkan
gas Hidrogen
 Dengan reaksi pada katoda: 2H2O + 2ē  2OH-(aq) + H2(g)
 Uji larutan hasil elektrolisis di katoda dengan indicator Pp tidak menghasilkan
perubahan warna. Pada percobaan ini tidak sesuai dengan teori dimana
seharusnya terjadi perubahan warna menjadi merah muda karena larutan yang
dihasilkan bersifat basa (terlihat pada persamaan reaksi). Kesalahan dalam
melakukan percobaan ini dimungkinkan karena : kurang teliti dalam
melakukan percobaan dimana pipet tetes yang digunakan setelah mengambil
larutan di anode tidak dibersihkan terlebih dahulu, jadi kemungkinan pipet
masih bersifat asam
 Persamaan reaksi elektrolisis pada kedua elektroda:
MgSO4  Mg2+ + SO42-
K(-): 2H2O + 2ē  2OH- + H2 x2
A(+): 2H2O  4H+ + O2 + 4ē x1
- +
6H2O  4OH (aq) + 2H2(g) + 4H (aq) + O2(g)

Anoda(+) Katoda (-)

SO42- MgSO4(aq) Mg2+

3. Elektrolisis larutan KI
 Pada kutub (+) anoda setelah dihubungkan dengan sumber arus tedapat sedikit
gelembung dan warna larutan kuning jingga, hal ini membuktikan bahwa pada
anoda dihasilkan Iodin
 Persamaan reaksi pada anoda : 2I-  I2 + 2ē
 Larutan hasil elektolisis di anode diuji dengan pp warna tetap kuning,
menunjukkan bahwa larutan bersifat asam. Hal ini sesuai teori dimana Iodin
merupakan unsur halogen yang bersifat asam dalam larutannya
 Uji hasil larutan dengan amilum mengubah warna jadi ungu gelap, hal ini
menegaskan bahwa larutan hasil elektrolisis adalah Iodin, dimana berdasarkan
teori amilum bereaksi positif dengan Iodin menghasilkan warna ungu gelap
atau biru
 Pada kutub (-) katoda yang semula jernih tak berwarna setelah dihubungkan
dengan sumber arus ternyata terdapat gelembung gas. Gas yang terbentuk
adalah gas Hidrogen yang ditunjukkan dengan reaksi dibawah ini
 Persamaan reaksi pada katoda: 2H2O + 2ē  2OH-(aq) + H2(g)
 Larutan hasil elektrolisis diuji dengan pp. Warna larutan berubah menjadi
merah muda. Hal ini menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
 Uji dengan amilum tidak menghasilkan perubahan warna menunjukkan tidak
terjadi reaksi.
 Persamaan reaksi elektrolisis pada kedua elektroda:
KI(aq)  K+(aq) + I-(aq)
K(-):2H2O(l) + 2ē  2OH- (aq) + H2(g)
A(+): 2I-(aq)  I2 + 2ē
2H2O + 2I-  2OH- + H2 + I2

Anoda(+) Katoda (-)

I- KI(aq) K+
KESIMPULAN

1. Elektrolisis adalah penguraian seutu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu dari energy listrik (arus listrik) diubah menjadi energy kimia.

2. Kelompok kami telah melakukan percobaan elektrolisis dengan menggunakan


tiga larutan yaitu larutan CuSO4, MgSO4 dan KI. Perubahan-perubahan yang
terjadi yaitu:

1) Elektrolisis larutan MgSO4 mengasikan gas hydrogen dan larutan


bersifat basa pada katoda, gas oksigen dan larutan bersifat asam pada
anoda

2) Elektrolisis larutan CuSO4 mengasikan endapan tembaga pada katoda,


gas oksigen dan larutan bersifat asam pada anoda

3) Elektrolisis larutan KI mengasikan gas hydrogen dan larutan bersifat


basa pada katoda, Iodin pada anoda

3. Indikator pp digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam basa dari larutan


elektrolisi yang dilakukan.

4. Amilum digunakan untuk mengidentifikasi adanya iodine pada larutan.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai