Anda di halaman 1dari 4

SIAPA PRESIDEN SELANJUTNYA?

Ini issue yang panas dan menarik. Telah mulai dibincangkan banyak orang. Beberapa
orang yang merasa layak juga mulai ancang-ancang dan berpromosi.
Tapi jangan kecewa, saya tidak hendak bicara siapa nama yang layak. Saya cuma mau
mengungkap tiga skenario yang mungkin terjadi
Pertama, Presidennya adalah Butha Cakil
Kedua, Presidennya adalah Satria Wirang
Ketiga, Presidennya adalah Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu
Skenario pertama bisa terjadi jika dinamika politik kita berjalan sebagaimana
biasanya, sebagai demokrasi yang palsu dimana kemenangan ditentukan oleh kekuatan uang,
manipulasi opini, kepalsuan yang dikemas rapi. Skenario ini mengandaikan keberadaan
mayoritas rakyat yang bisa digiring laksana domba, mereka memilih Presidennya
berdasarkan kesadaran ilusif. Jika terpilih model presiden seperti ini tentu negara kita makin
menjauh dari cita-cita luhur yang dicanangkan saat Proklamasi Kemerdekaan. Kekayaan
sumber daya alam bisa dikeruk habis-habisan karena Butha Cakil ini cuma boneka dari
sekelompok kecil manusia serakah yang bermain di balik layar.
Skenario kedua juga bisa terjadi jika tak ada keajaiban. Yang terpilih adalah
seseorang yang dianggap baik, dianggap punya prestasi sebagai pejabat negara di level lebih
rendah. Ia dipilih karena orang terpukau oleh tutur kata, penampilan dan prestasi sebelumnya.
Tapi karena pada dasarnya dia baru ada di level orang baik dengan mengandalkan pikiran,
pada ujungnya dia takluk tergoda oleh manisnya kekuasaan. Ia terjerat oleh kekuatan yang
memang mau menguasai negara, ia terjatuh karena kehilangan keelingan dan kewaspadaan.
Ambisi dan keserakahan yang muncul di puncak kekuasaan membuatnya tega berkhianat
pada bangsa dan negara demi keuntungan pribadi dan keluarganya. Bermula dari puja puji,
sosok ini kemudian dinistakan oleh mayoritas rakyat karena kelemahannya terhadap godaan
kekuasaan. Tentu saja jika ini yang terjadi, negara kita juga tambah jauh dari pencapaian cita-
cita kemerdekaannya.
Skenario ketiga adalah keajaiban, terjadi dengan cara yang tak terbayangkan.
Indonesia memiliki presiden yang punya kesadaran spiritual tinggi, tercerahkan paripurna. Ia
Pancasilais sejati, hidup dengan api Bhinneka Tunggal Ika menyala di sanubari. Ia membawa
bangsa ini kembali kepada jatidirinya, membuat negara ini berdaulat secara politik dan
berdikari secara ekonomi. Inilah rancangan agung bagi bangsa ini.
Mana skenario yang terjadi? Semua tergantung dinamika free will dari keseluruhan
bangsa Indonesia.
Saya berjuang dengan totalitas agar yang terjadi adalah skenario yang ketiga. Siapa
orangnya gak penting. Yang penting Indonesia menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi
tata tentrem kerta raharja.
TANGGUNG JAWAB INTELEKTUAL
Jika Anda merasa sebagai orang terdidik dan intelektual, yang harus Anda lakukan
adalah, secara sopan meminta kepada Kemenkes RI agar setiap hari mengumumkan:
Berapa orang yang meninggal setiap hari karena:
 Covid 19 tanpa comorbid
 TBC
 DBD
 Kanker
 Sakit Jantung
 HIV/AIDS
 Bunuh Diri
 Kecelakaan
 Sebab lain
Dari situ kita tahu seberapa membunuh "si covid" dan bagaimana harus bersikap pada
"si covid".
Jangan sembarang menuduh orang ngeyel sementara tak ada edukasi yang jujur dan
terbuka.
KEADILAN BAGI PENGHIANAT BANGSA
Silakan percaya atau tidak, inilah suara jiwa orang yang harus bertanggung jawab
terhadap pandemi fiktif.
Saya posting ini sebagai peringatan bagi kita semua agar tidak sekali kali membuat
rakyat menderita. Buahnya sangatlah pedih
"Terima kasih sudah berkenan untuk terhubung dengan saya.
Saya tidak tahu ini ada dimana, tempatnya begitu gersang dan kering.
Tidak ada cahaya, hanya tampak hitam dan kelabu.
Ada asap - asap tipis tidak tahu darimana asalnya.
Ada bayangan - bayangan seperti sosok manusia tapi tidak beraga.
Namun kondisi seperti ini masih lebih baik daripada tempat sebelumnya yang begitu
sangat mengerikan, banyak makhluk seram yang baru kali itu saya melihatnya.
Tempat yang penuh rasa takut, sedih yang mendalam, cemas, emosi para makhluk
yang amat sangat mengerikan, panas.
Saya sangat menderita.
Saya tersadar ini semua akibat dari ulah saya sendiri.
Untuk mengamankan ekonomi keluarga inti dan melanggengkan kekuasaan untuk
anak - anak saya, saya melakukan perbuatan yang sangat memalukan dan dosa penghianatan
terhadap bangsa dan negara.
Saya membuat sebuah keputusan atas dasar kepentingan pribadi dengan membuat
kesepakatan bersama pihak asing untuk melakukan pembohongan publik.
Saat itu saya berpikir sesaat ini semua akan terjadi di seluruh negara yang lainnya
juga jadi tidak akan terlalu menyolok di mata rakyat.
Saya tidak memperhitungkan ada banyak Pekerja Cahaya di negara ini yang tentunya
akan berjuang menjaga bangsa dan negara ini dengan sepenuh jiwa raga.
Saya tidak memperhitungkan ada para Pekerja Cahaya yang mampu melihat berbagai
kejadian dengan kondisi sesuai apa adanya.
Saya telah terlibat membuat issue pandemi yang sesungguhnya tidaklah berbahaya
sama sekali.
Saya mohon maafkan saya.
Saya mohon bantu saya memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan.
Saya tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana.
Ya Tuhan, ampuni saya.
Berikanlah pertolongan kepada bangsa ini."

Anda mungkin juga menyukai