Plambing
Plambing
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISIS
70
Luas efektif = x 900m 2 = 630 m 2
100
Luas Lantai 3 = 900
55
Luas efektif = x 900m 2 = 495 m 2
100
Luas efektif tiap lantai gedung POLRESTABES Kota Semarang selengkapnya
pada tabel berikut:
Orang
Pria 21 100 2100
1 6300
Wanita 42 100 4200
Pria 13 100 1300
2 6300
Wanita 50 100 5000
Pria 14 25 350
3 1775
Wanita 57 25 1425
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Contoh Perhitungan:
Kebutuhan air bersih lantai 1 sebesar 6300 liter/hari = 6,3 m3/hari
Kebutuhan air bersih lantai 2 sebesar 6300 liter/hari = 6,3 m3/hari
Kebutuhan air bersih lantai 3 sebesar 1775 liter/hari = 1,775 m3/hari
Diperkirakan diperlukan tambahan sebesar 20% untuk mengatasi kebocoran,
pancuran air dsb. Maka pemakaian air rata-rata seharinya (Qd) menjadi
Tambahan tingkat kebocoran = 100% + 20%
= 120% = 1,2
Qd Lantai 1 = Tambahan Tk. Kebocoran x Keb. Air bersih/hari (m3/hari)
= 1,2 x 6,3 m3/hari
= 7,56 m3/hari
Qd Lantai 2 = Tambahan Tk. Kebocoran x Keb. Air bersih/hari (m3/hari)
= 1,2 x 6,3 m3/hari
= 7,56 m3/hari
Qd Lantai 3 = Tambahan Tk. Kebocoran x Keb. Air bersih/hari (m3/hari)
= 1,2 x 1,775 m3/hari
= 2,13 m3/hari
Pemakaian Selama 8 jam
Qh lantai 1 = (Qd/T)
= (7,56/8)
= 0,945 m3/jam
Qh lantai 2 = (Qd/T)
= (7,56/8)
= 0,945 m3/jam
Qh lantai 3 = (Qd/T)
= (2,13/8)
Mutiara Salma Makunti BAB IV-5
21080118120006
Tugas Besar Mata Kuliah Plambing 2020
Gedung POLRESTABES Kota Semarang
= 0,27 m3/jam
Pemakaian air pada jam puncak (Qh max) dengan c = 2
Qh max lantai 1 = c x Qh
= 2 x 0,945 m3/jam
= 1,9 m3/jam
Qh max lantai 2 = c x Qh
= 2 x 0,945 m3/jam
= 1,9 m3/jam
Qh max lantai 1 = c x Qh
= 2 x 0,27 m3/jam
= 0,54 m3/jam
Pemakaian air pada menit puncak (Qm max) dengan c = 3
Qh max lantai 1 = c x (Qh/60)
= 3 x (1,9/60)
= 0,095 m3/menit
Qh max lantai 2 = c x (Qh/60)
= 3 x (1,9/60)
= 0,095 m3/menit
Qh max lantai 3 = c x (Qh/60)
= 3 x (0,54/60)
= 0,027 m3/menit
Tabel 4.5 Kebutuhan Air Jam Puncak dan Menit Puncak
Qd (m3 Waktu Qh (m3 Qh-maks Qm-maks (
Lantai
/hari) Jam /jam) ¿ ¿/jam) m3/menit)
1 7,56 8 0,945 1,9 0,095
2 7,56 8 0,945 1,9 0,095
3 7,56 8 0,27 0,54 0,027
Jumla
17,25 2,16 4,34 2,17
h
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Jadi Qd = 17,25 m3/hari
1 WC 4 5 20
Urinoir 1 3 3
Lavatory 2 2 4
Faucet 4 2 8
Jumlah 35
2 WC 4 5 20
Urinoir 1 3 3
Lavatory 2 2 4
Faucet 4 2 8
Jumlah 35
3 WC 5 5 25
Urinoir 1 3 3
Lavatory 3 2 6
Faucet 5 2 10
Jumlah 44
Sumber: Tabel 3.16 Noerbambang, Morimura 2000
Tabel 4.8 Laju Aliran Air
1 35
2 35 180 4,5 x 10−5
3 44
Jumlah 114
Sumber: Noerbambang, Morimura 2000
Ket: WC menggunakan tangki gelontor
= 2 x 3,6 m3 /¿jam
= 7,2 m 3 /¿jam
= 120 L/menit
Qh = Qd/T
Qd = Qh x T
= 3,6 m3 /¿jam x 8 jam/hari
= 28,8 m 3 /¿hari
Jadi Qd = 28,8 m3 /¿hari
Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing, jumlah penghuni di gedung
adalah 197 orang dan disediakan perlengkapan plambing WC, urinoir, lavatory,
dan faucet.
Penggunaan air dapat diperkirakan sebagai berikut:
Kloset/WC 15 L x 13 buah x 12 kali/jam = 2340
L/jam
Urinoir 18 L x 3 buah x 12 kali/jam = 648 L/jam
Lavatory 10 L x 7 buah x 12 kali/jam = 840 L/jam
Faucet 25 L x 13 buah x 12 kali/jam = 3900 L/jam
Jumlah = 7728 L/jam
Sumber : Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang
dan Morrimura. (hal.49 dan 69)
Tabel 4.9 Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat
Plambing
Penggunaan Jumlah Alat Faktor
Alat Kebutuhan
Air Serentak Plambing Penggunaan
Plambing Air (L/jam)
(L/Jam) (Unit) Serentak (%)
WC 2340 13 45,6 1067,04
Urinoir 648 3 87,5 567
Lavatory 840 7 70 588
Faucet 3900 13 45,6 1778,4
Jumlah 7728 36 4000,4
Kebutuhan air = 4000,4 L/jam = 96,001 m 3 / hari
Sumber: Noerbambang, Morimura (2000) Tabel 3.15 Faktor Pemakaian dan
Alat Plambing (hal 66)
Keterangan:
Kloset/WC = 13 buah
Faktor penggunaan serentak = 45,6%
Kebutuhan Air = Penggunaan Air x Penggunaan Serentak
= 2340 x 45,6%
= 1067,04
Kebutuhan air total Qd = 4000,4 L/jam
= 96,001 m 3 /hari
3
96,001 m /hari
Qh = =12m3 / jam
Kebutuhan air per jam Qh = 8 jam/hari
Q h−max = C 1x Q h
= 2 x 12 m3 / jam
= 24 m 3 / jam
Qh
Q m−max = C 2x ( menit / jam)
60
= 3 x (12/60 menit/jam)
= 0,6 m3 /menit
Urinoir = 3 buah
Faktor penggunaan serentak = 87,5%
Kebutuhan Air = Penggunaan Air x Penggunaan Serentak
= 648 x 87,5%
= 567 liter/jam
Kebutuhan air total Qd = 567 L/jam
= 13,60 m3 /hari
3
13,60 m /hari
Qh = =1 , 70 m3 / jam
Kebutuhan air per jam Qh = 8 jam/hari
Qh−max = C 1x Q h
= 2 x 1,70 m 3 / jam
= 3,4 m3 / jam
Qh
Qm−max = C 2x ( menit / jam)
60
Mutiara Salma Makunti BAB IV-11
21080118120006
Tugas Besar Mata Kuliah Plambing 2020
Gedung POLRESTABES Kota Semarang
= 3 x (1,70/60 menit/jam)
= 0,085 m3 /menit
Jadi Kebutuhan air total berdasarkan jenis dan jumlah alat
plambing adalah 96,001 m3 /hari
Tabel 4.10 Perbandingan Jumlah Kebutuhan Air
Cara Perhitungan Qd (m3/hari) Qd (L/menit)
Berdasarkan jumlah penghuni 17,25 11,98
Berdasarkan jenis & jumlah alat 96,001 66,66
plambing
Berdasarkan jumlah unit beban 28,8 20
alat plambing
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Dari perhitungan kebutuhan air, perhitungan air pada gedung ini
menggunakan perhitungan dengan metode berdasarkan jenis dan jumlah alat
plambing dengan anggapan bahwa nilai tersebut paling mendekati keadaan
sebenarnya, sehingga perencanaan sistem plambing yang dihasilkan pun
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan aman. Untuk perhitungan selanjutnya
dipakai dari hasil penentuan kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan jumlah
alat plambing.
4.3 Sistem Perpipaan Air Bersih
4.3.1 Alternatif Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air yang digunakan berasal dari air PDAM dengan kapasitas tidak
terbatas dan tekanan rata-rata adalah 1,5 atm. Tinggi lantai adalah 3,5 m dengan jarak antar
lantai adalah sebesar 0,5 m. Tiap 10 m membutuhkan tekanan 1 atm, jadi tekanan yang
dibutuhkan sistem adalah 1,2 atm. Untuk mengatasi kurangnya tekanan, maka diperlukan
energy tambahan dengan pemasangan pompa dan reservoir. Alternatif sistem yang digunakan
adalah:
a. Menggunakan reservoir (R1) sebagai ground tank yang bekerja dengan sistem
perpompaan.
b. Menggunakan reservoir (R2) sebagai roof tank yang bekerja secara gravitasi.
= 15% x 2
= 0,3 m
Tinggi muka air minimum= 0,1
Tinggi roof tank total = t roof tank + freeboard + t muka air minimum
= 2 + 0,3 + 0,1
Tinggi roof tank = 2,4 m
4. Penentuan Tinggi Letak Roof Tank
Penentuan tinggi letak roof tank
H available = tinggi teratas gedung + tinggi roof tank total
= 12,3 m + 2,4 m
= 14,7 m
4.3.4 Penentuan Dimensi Pipa
Untuk penentuan dimensi pipa air minum, alat-alat plambing digambar secara
isometri. Gambar isometric air minum terlampir dalam Gambar.
a. Penentuan Dimensi Pipa Air Minum (dari Sumur) ke Reservoir 1 (Ground Tank)
Diameter pipa induk ditentukan berdasarkan debit rata-ratanya yaitu 96,001
m3/hari = 0,066 m3/menit = 11 x 10-4 m3/s
Berdasarkan persamaan:
Q=VxA
A = ¼ x D2 x π Q = V. ¼ x D2 x π
Dengan asumsi aliran air dalam pipa mempumyai kecepatan 0,3 – 3 m/s
(dalam Morimura hal 71. Dalam perhitungan ini digunakan kecepatan aliran
sebesar 2 m/s.
1
A= π D2
4
4 xQ
D=
√ Vxπ
4 x (11 x 10 -4 )
= √ 2 x3 ,14
= 0,0264 m
= 26,4 mm = 26 mm
Digunakan ukuran pipa yang ada di pasaran yaitu 26 mm = 0,026m
Q
V=
1
x π x D2
4
−4
11x 10
2
V = 1 /4 x π x 0 ,026
= 2,1 m/s
Pipa yang digunakan di pasaran yaitu 26 mm. Kecepatan pipa adalah 2 m/s.
b. Penentuan Dimensi Pipa Penghantar (Pipa Tegak) dri Ground Tank ke Roof Tank
Diameter pipa penghantar dapat dihitung berdasarkan debit yang keluar dari
ground tank yaitu sebesar debit pemompaan (Q pompa).
Q rata-rata 96,001 m3/hari= 11 x 10-4 m3/s
Q pompa = 24 jam/8 jam x Q rata-rata
= 24/8 x 11 x 10-4 m3/s
= 33 x 10-4 m3/s
dengan kecepatan antara 0,3 sampai 3 m/detik.
Q =VxA
A = ¼ x D2 x π Q = V. ¼ x D2 x π
Aliran air dalam pipa memiliki kecepatan di antara 0.3 - 3 m/detik. Dalam
perhitungan digunakan asumsi kecepatan sebesar 2 m/detik.
4 xQ p
Diameter pipa = D = √ Vx π
4 x 33 x 10-4 m 3 /s
= √ 2x 3 ,14
= 0,045 m
= 39 mm
Digunakan ukuran pipa yang ada di pasaran yaitu 42 mm = 0,042 meter
Q
V=
1
x π x D2
4
-4 3
33 x 10 m /s
2
V = 1 /4 xπx 0,042
V = 2,38 m3/detik. = 2 m3/detik
Pipa yang digunakan di pasaran yaitu 42 mm. Kecepatan dalam pipa adalah 2
m3/detik
c. Penentuan Dimensi dan Headloss Pipa Horizontal Tiap Lantai
Untuk menentukan dimensi pipa horizontal dapat dilihat pada tabel 3.5
halaman 55, dan gambar 3.1 halaman 57, “Plumbing” Harold E. Babbit. Hasil
Perhitungan Terlampir.
Tee
4 5 WC 5 12 34.80 32 0.80 30 0.5 0.36 0.86 0.026 0.419
Lurus
4 Elbow 6.4
5 6 LV 2 2 6.30 15 0.45 42 2.4 8.85 0.372 0.372
90 5
Tee
6 7 WC 5 7 21.50 20 0.50 30 0.5 0.24 0.74 0.022 0.394
Lurus
Tee
B Lurus, 2
7 8 FC 2 9 27.30 25 0.80 30 0.5 2.07 2.57 0.077 0.471
Elbow
90
Tee
8 9 WC 5 14 39.40 32 0.50 30 0.5 0.36 0.86 0.026 0.497
Lurus
9 10 FC Tee 2 16 43.90 32 0.50 34 0.5 0.36 0.86 0.029 0.526
Mutiara Salma Makunti BAB IV-18
21080118120006
Tugas Besar Mata Kuliah Plambing 2020
Gedung POLRESTABES Kota Semarang
Lurus
Tee
10 11 WC 5 21 54.10 40 0.50 32 0.5 0.45 0.95 0.030 0.556
Lurus
Tee 0.025
11 12 FC 2 23 59.20 32 0.50 30 0.5 0.36 0.86 0.582
Lurus 8
1 Tee
Belok, 2
Elbow
1 12 Shaft 35 85.20 50 1.30 32 4 11.2 15.2 0.486 0.906
90, 1
Katup
Searah
Sumber: FU = Jumlah total FU tiap lantai
Q = Table 8, ANSI A40-1993 Standard, Safety Requirements for Plumbing
D, V, dan R = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.73)
Panjang Pipa Equivalen = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.76)
Headloss = R x Akumulasi Panjang Pipa
Tabel 4.12 Headloss Pipa Horizontal Lantai 3
4 Elbow
1 2 LV 2 2 6.30 15 0.45 20 5 3 8 0.160 0.160
90
Tee 0.7
2 3 UR 3 5 15.80 25 0.50 15 0.27 1.02 0.015 0.175
Lurus 5
A
Tee
3 4 FC 2 7 21.50 20 0.70 25 0.5 0.36 0.86 0.022 0.197
Lurus
Tee
4 5 WC 5 12 34.80 32 0.80 30 0.5 0.36 0.86 0.026 0.223
Lurus
4 Elbow
5 6 LV 2 2 6.30 15 0.45 30 0.5 2.4 2.9 0.087 0.087
90
Tee
6 7 LV 2 4 12.60 20 0.60 30 0.5 0.24 0.74 0.022 0.109
Lurus
b
Tee 4.2
7 8 WC 5 9 27.30 25 0.8 20 0.27 4.52 0.090 0.200
Lurus 5
Tee
8 9 FC 2 11 31.90 25 0.8 28 4 0.27 4.27 0.120 0.319
Lurus
Tee
9 10 WC 5 16 43.90 32 0.80 30 0.5 0.36 0.86 0.026 0.345
Lurus
Tee
10 11 FC 2 18 48.50 32 0.80 28 0.5 0.36 0.86 0.024 0.369
Lurus
Tee
11 12 WC 5 23 0.95 0.038 0.407
Lurus 59.2 40 1 40 0.5 0.45
Tee
12 13 FC 2 25 0.95 0.038 0.445
Lurus 64.4 40 1 40 0.5 0.45
Tee
13 14 WC 5 30 1.1 0.035 0.480
Lurus 75.7 50 1 32 0.5 0.6
14 15 FC Tee 2 32 77.9 50 1 32 0.5 0.6 1.1 0.035 0.515
Lurus
1 Tee
Belok, 2
Elbow
2 15 Shaft 44 93.10 32 2 28 4 8.2 12.2 0.342 0.857
90, 1
Katup
Searah
Sumber: FU = Jumlah total FU tiap lantai
Q = Table 8, ANSI A40-1993 Standard, Safety Requirements for Plumbing
D, V, dan R = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.73)
Panjang Pipa Equivalen = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.76)
Headloss = R x Akumulasi Panjang Pipa
H = Hf + Hs + Hv + Rh
H = head total
HS = head statik pompa
2
v
HV = 2g
Hf = head mayor + head minor
RH = head sisa tekan (residu head)
Q = 11x 10-4 m3/det dari kebutuhan jumlah penghuni
H statis = kedalaman sumur dalam
= 60 m
2
v
Hv = 2g
2
2
Hv = 2 x 9.81
Hv = 0,203 m
1,109
= 0,75
= 1,47 Hp
2 3 UR 4 5 50 50 1/50
A
3 4 FD 1 6 65 75 1/50
W Ø Perangkap
4 5 4 10 65 75 1/50
C Minimum 75 mm
5 6 LV 1 1 32 32 1/50
W Ø Perangkap
6 7 4 5 50 75 1/50
C Minimum 75 mm
7 8 FD 1 6 65 75 1/50
W Ø Perangkap
8 9 4 10 65 75 1/50
C Minimum 75 mm
B 1/10
9 10 FD 1 11 75 100
0
Ø Perangkap
W 1/10
10 11 4 15 100 100 Minimum 100
C 0
mm
1/10
11 12 FD 1 16 100 100
0
Shaf 1/10
1 12 26 100 100
t 0
Sumber : FU= Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.200)
D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.202)
Slope = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.174)
Tabel 4.16 Dimensi Pipa Horizontal Buangan Lantai 3
Sekto D
FU
r D Paka
Dar Slop
Ke Alat Pipa i Keterangan
i Sendir Akumulati e
(mm) (mm
i f
)
Ø Perangkap
1 2 LV 1 1 32 32 1/50 Minimum 32
a mm
2 3 UR 4 5 50 50 1/50
3 4 FD 1 6 65 75 1/50
Ø Perangkap
4 5 WC 4 10 65 75 1/50 Minimum 75
mm
Ø Perangkap
4 5 LV 1 1 32 32 1/50 Minimum 32
mm
Ø Perangkap
5 6 LV 1 2 40 50 1/50 Minimum 50
mm
Ø Perangkap
6 7 WC 4 6 50 50 1/50 Minimum 50
mm
7 8 FD 1 7 65 75 1/50
Ø Perangkap
8 9 WC 4 11 65 75 1/50 Minimum 75
b mm
1/10
9 10 FD 1 12 75 100
0
Ø Perangkap
1/10
10 11 WC 4 16 100 100 Minimum
0
100 mm
1/10
11 12 FD 1 17 100 100
0
Ø Perangkap
1/10
12 13 WC 4 21 100 100 Minimum
0
100 mm
1/10
13 14 FD 1 22 100 100
0
Shaf 1/10
2 14 32 100 100
t 0
Sumber : FU= Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.200)
2 1 26 58 75
Septic
1 26 84 75
Tank
Sumber :
FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura.
(hal.200)
D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura.
(hal.202)
Slope = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura.
(hal.174)
4.4.2 Penentuan Perpipaan Vent
Dalam perencanaan sistem perpipaan vent ini, langkah-langkah yang harus
dikerjakan adalah sebagai berikut :
Menentukan jenis alat plambing yang akan dipasangi pipa vent, serta beban unit alat
plambing untuk air buangannya.
Merencanakan sistem perpipaan vent untuk tiap lantai dan menghitung dimensi perpipaan
yang diperlukan
1. Perencanaan Peralatan Plambing Vent
Untuk menentukan dimensi pipa vent, sebelumnya harus ditentukan terlibih dahulu jenis
peralatan plambing air buangan apa yang akan diberi pipa perpanjangan pipa vent dan beban
unit alat plambing. Jenis pipa vent yang akan dipakai adalah vent lup. Dalam sistem vent lup,
pipa vent melayani dua atau lebih alat plambing (sebanyak-banyaknya 8) dipasang pada
Mutiara Salma Makunti BAB IV-31
21080118120006
Tugas Besar Mata Kuliah Plambing 2020
Gedung POLRESTABES Kota Semarang
cabang mendatar pipa air buangan dan disambungkan kepada pipa vent tegak. Pipa vent
tersebut dipasang pada cabang mendatar pipa air buangan yang mempunyai ukuran tetap, “di
depan” alat plambing yang paling jauh dari pipa tegak air buangan.
a. Diameter Pipa Vent Horizontal
Penentuan dimensi pipa ven horizontal didasarkan pada panjang pipa ven horizontal, unit
beban alat plambing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan yang dilayani.
Pipa ven tegak atau vertikal ditentukan berdasarkan akumulasi unit beban dalam tiap
interval cabang, diameter pipa tegak air buangan, dan panjang pipa tegak ven. Untuk
menentukan besarnya diameter pipa ven dapat dilihat pada Tabel 5.10 Morimura dan
Noerbambang hal. 224.
Tabel 4.17 Diameter Pipa Vent Horizontal Lantai 1 sampai 3
Fixture Panjang Pipa Diameter Air Diameter Vent
Lantai Sektor
Unit Vent (m) Buangan (mm) (mm)
A 10 4 75 50
1 B 16 4 100 65
26 1,5 100 65
A 10 4 75 50
2 B 16 4 100 65
26 1,5 100 65
A 10 4 75 50
3 B 22 4,5 100 65
32 1,5 100 65
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.200)
D pipa pembuangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing,
Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
Panjang Pipa Vent = Analisa Penulis Berdasarkan Data
D vent = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.224)
b. Diameter Pipa Vent Vertikal
Penentuan dimensi pipa ven vertikal didasarkan pada panjang pipa ven vertical, unit
beban alat plambing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan yang dilayani.
Pipa ven tegak atau vertikal ditentukan berdasarkan akumulasi unit beban dalam tiap
interval cabang, diameter pipa tegak air buangan, dan panjang pipa tegak ven. Untuk
menentukan besarnya diameter pipa ven dapat dilihat pada Tabel 5.10 Morimura dan
Noerbambang hal. 224.
Tabel 4.18 Diameter Pipa Vent Vertikal Lantai 1 sampai 3
Lanta Fixture Panjang Pipa Vent Diameter Air Diameter Vent
Sektor
i Unit (m) Buangan (mm) Lup (mm)
1 A 10 4 75 50
B 16 4 100 65
26 4 100 65
2 A 10 4 75 50
B 16 4 100 65
26 4 100 65
3 A 10 4 75 50
B 22 4 100 65
32 4 100 65
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.200)
D pipa pembuangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing,
Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
Panjang Pipa Vent = Analisa Penulis Berdasarkan Data
D vent = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan
Morrimura. (hal.224)
4.5 Septic Tank
Septic tank dirancang dengan bidang resapan, 2 komparteman (2/3 : 1/3 bagian)
Waktu tinggal lumpur (detention time) = 1 hari
Periode penyedotan lumpur = 1 tahun
Jumlah pemakai = 197 orang
Kebutuhan air per orang = 100 L/org/hr
Kapasitas lumpur = 0,04 m3/orang/tahun (dari kriteria
0,03-0,04)
Kapasitas air limbah
Kapasitas air limbah = jumlah penghuni x kebutuhan air per org x detensi
= 197 x 100 x 1
= 19700 L
= 19,7 m3
Kapasitas total lumpur
SATUAN
N (Rp) HARGA
Instalasi Main Line Air Bersih &
Air Kotor
Pipa air bersih PPR PN20
Diameter 32 12 m 23,045 276,540
Pipa PVC ke Sumur Diameter 2 20 m 49,885 997,700
Fitting & aksesoris 2 ls 2,216 4,432
JUMLAH 1,278,672
Instalasi Air Bersih & Air Kotor
Dalam Gedung
Lantai 1
Pipa air bersih PPR PN20
Diameter 15 11.45 m 11,000 125,950
Diameter 20 1.75 m 12,000 21,000
Diameter 25 0.5 m 57310 28655
Diameter 32 2 m 33,825 67,650
Diameter 40 0.5 m 52,580 26,290
Diametre 50 4 m 82,115 328,460
JUMLAH 248,830 598,005
Fitting & aksesoris
elbow 12 bh 57,200 686,400
tee lurus 9 bh 142,550 1,282,950
tee cabang 1 bh 17,000 17,000
Gate Valve
Diameter 50 1 bh 367,250 367,250
Pipa air kotor PVC AW
Diameter 32 4.61 m 39,939 184,120
Diameter 50 1.27 m 49,885 63,354
Diameter 65 0.28 m 138,900 38892
Diameter 75 3.1 m 82,568 255,960
Diameter 100 2.02 m 92,932 187,722
Fitting & aksesoris 1 ls 6,000 6,000
Sanitary
Floor drain 4 bh 64,323 257,290
Kran air 2 bh 114,605 229,210
Clean out Diameter 65 4 bh 160,000 640,000
Clean out Diameter 100 2 bh 210,000 420,000
JUMLAH 4,636,148
Lantai 2
Pipa air bersih PPR PN20
Diameter 15 11.45 m 11,000 125,950
satuan Rp 39.939 sehingga harga total Rp 184.120. Diameter 50 memiliki panjang 1.27 meter
dengan harga satuan Rp 39.939 sehingga harga total Rp 184.120. Diameter 65 memiliki
panjang 0.28 meter dengan harga satuan Rp 138.900 sehingga harga total Rp 38.892.
Diameter 75 memiliki panjang 3.1 meter dengan harga satuan Rp 82.568 sehingga harga total
Rp 255.960. Diameter 100 memiliki panjang 2.02 meter dengan harga satuan Rp 92.932
sehingga harga total Rp 187.722. Sanitary yang digunakan yaitu floor drain dan kran air.
Floor drain yang digunakan 4 buah dengan harga satuan Rp 64.323 sehingga jumlah harga
total Rp 267.290. Kran air yang digunakan 2 buah dengan harga satuan Rp 114.605 sehingga
jumlah harga total Rp 229.210. dan clean out yang digunakan adalah diameter 65 dan 100.
Clean out diameter 65 sebanyak 4 buah dengan harga satuan Rp 160.000 sehingga harga total
Rp 640.000 dan clean out diameter 100 sebanyak 2 buah dengan harga satuan Rp 210.000
sehingga harga total Rp 420.000. Sehingga jumlah total keseluruhan sebesar Rp 4.636.148-,
di lantai 1. Pada lantai 2 dan 3 dihitung seperti perhitungan lantai 1 didapatkan jumlah harga
total di lantai 2 Rp 4.636.148-, dan di lantai 3 sebesar Rp 5.140.976-,.
4.6.3 Pemasangan Pompa
Bahan yang digunakan saat pemasangan pompa yaitu pompa zetpump 250 watt fuji 1
buah dengan harga satuan Rp 1.650.000 sehingga jumlah harga total Rp 1.650.000. Upah
untuk pekerja 0.05 OH dengan harga satuan Rp 80.000 sehingga jumlah harga total Rp
20.000. dan mandor 0.125 OH dengan harga satuan Rp 125.000 sehingga jumlah harga total
Rp 15.625. Sehingga jumlah harga untuk pemasangan pompa Rp 35.625.
4.6.4 Pemansangan Kloset Duduk/ Monoblok
Bahan yang digunakan kloset duduk/ monoblok sejumlah 9 buah dengan harga satuan
Rp. 2.665.014 sehingga jumlah harga total Rp 23.985.126. digunakan perlengkapan dengan
harga Rp 20.400 sehingga jumlah total Rp 24.005.526. Upah pekerja dan mandor sama
seperti perhitungan di 4.6. Tukang batu 1.1 HO dengan harga satuan Rp 125.00 sehingga
jumlah harga total Rp 137.500, kepala tukang 0.001 HO dengan harga satuan Rp 130.00
sehingga jumlah harga total Rp 130. Sehingga totalnya sebesar Rp 421.631 untuk upah
pemasangan kloset duduk.
4.6.4 Pemasangan Urinoir
Bahan yang digunakan urinoir sejumlah 3 buah dengan harga satuan Rp. 820.490
sehingga jumlah harga total Rp 2.461.470, PC 18 kg dengan harga satuan Rp 1.406 sehingga
jumlah harga total Rp 25.308, Pasir pasang 0.03 M dengan harga satuan Rp 223.400 sehingga
jumlah harga total Rp 7.002. Digunakan perlengkapan 30% harga urinoir 0.03 lot dengan
harga satuan Rp 532.020 sehingga jumlah harga total Rp 159.606. Jumlah untuk bahan yang
digunakan sebesaar Rp 2.653.386. Upah pekerja dan mandor sama seperti perhitungan di 4.6.
Tukang batu 1 HO dengan harga satuan Rp 125.00 sehingga jumlah harga total Rp 125.000,
kepala tukang 1.1 HO dengan harga satuan Rp 130.00 sehingga jumlah harga total Rp
143.000. Sehingga totalnya sebesar Rp 360.500 untuk upah pemasangan urinoir.
4.6.4 Pemasangan Lavatory
Bahan yang digunakan lavatory sejumlah 7 buah dengan harga satuan Rp. 624.225
sehingga jumlah harga total Rp 4.369.575, semen abu-abu 18 kg dengan harga satuan Rp
1.406 sehingga jumlah harga total Rp 25.308, Pasir pasang 0.03 M dengan harga satuan Rp
223.400 sehingga jumlah harga total Rp 7.002. Digunakan perlengkapan 12% harga lavatory
0.12 lot dengan harga satuan Rp 212.808 sehingga jumlah harga total Rp 25.537. Jumlah
untuk bahan yang digunakan sebesaar Rp 4.427.442. Upah pekerja dan mandor sama seperti
perhitungan di 4.6. Tukang batu 1.45 HO dengan harga satuan Rp 125.00 sehingga jumlah
harga total Rp 181.250, kepala tukang 0.15 HO dengan harga satuan Rp 130.00 sehingga
jumlah harga total Rp 19.500. Sehingga totalnya sebesar Rp 263.650 untuk upah pemasangan
lavatory.
4.6.5 1 Unit Septic Tank dan Rembesan
Galian tanah sedalam 2 m3 dengan harga satuan Rp 113.900 sehingga jumlah harga
total Rp 227.799. Pasir urug 0.2 m3 dengan harga satuan Rp 321.585 sehingga jumlah harga
total Rp 64.317. lantai kerja 1.5 m3 dengan harga satuan Rp 1.1045.085 sehingga jumlah
harga total Rp 1.657.627. Pasangan batu adk 1 pc: 3 pc 7,5 m2 dengan harga satuan Rp
220.267 sehingga jumlah harga total Rp 1.652.003. pelat ebton K-225 0.15 m3 dengan harga
satuan Rp 6.438.864 sehingga jumlah harga total Rp 965.830. Plester adk 1pc: 3pc 7.5 m2
dengan harga satuan Rp 75.313 sehingga jumlah harga total Rp 564.846. Pipa PVC 4” jenis
AW 9 m3 dengan harga satuan Rp 92.932 sehingga jumlah harga total Rp 836.385. Pipa Gip
11/2” 2.5 m3 dengan harga satuan Rp 150.772 sehingga jumlah harga total Rp 376.929.
Galian tanah untuk rembesan 1.688 m3 dengan harga satuan Rp 20.000 sehingga jumlah
harga total Rp 33.760. Pas ijuk 2,7 kg dengan harga satuan Rp 23.400 sehingga jumlah harga
total Rp 63.180. Urugan Kerikil 3/5 0.525 m3 dengan harga satuan Rp 205.000 sehingga
jumlah harga total Rp 107.625. Pipa PVC 4” berlubang jenis AW 9 m3 dengan harga satuan
Rp 92.932 sehingga jumlah harga total Rp 836.385. Urugan dan peralatan tanah 0.563 m3
dengan harga satuan Rp 34.584 sehingga jumlah harga total Rp 19.471. Jumlah harga total
keseluruhan 1 unit septic tank Rp 7.316.157
4.6.6 Pemeliharaan
Pemeliharaan saluran bersih 1 m3 dengan harga satuan Rp 1.292.250 sehingga jumlah
harga total Rp 1.292.250. Pemeliharaan saluran air kotor 1 m3 dengan harga satuan Rp
1.350.000 sehingga jumlah harga total Rp 1.350.000. Pemeliharaan kran air 1 m3 dengan
harga satuan Rp 736.000 sehingga jumlah harga total Rp 736.000. Pemeliharaan peralatan
sanitari 1 m3 dengan harga satuan Rp 996.000 sehingga jumlah harga total Rp 996.000.
jumlah harga total pemeliharaan sebesar Rp 4.374.250.
Jumlah total keseluruhan dari instalasi main line air bersih dan air kotor sampai
pemeliharaan sebesar Rp 58.751.040. Dan dikenakan tarif pajak sebesar 10% sehingga
jumlah total pajak Rp 5.875.103. Sehingga total biaya yang harus dikeluarkan untuk
pekerjaan plambing pada POLRESTABES Kota Semarang sebesar Rp 64.626.144.