Plambing
Plambing
Plambing
BAB V
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
5.1 Umum
Aspek pemeliharaan suatu instalasi tidak dapat dipisahkan dari perancangan maupun
pemasangannya. Walaupun suatu instalasi telah dirancang dan dibangun dengan baik, tetapi
kalau pemeliharaanya kurang memadai maka instalasi tersebut tidak akan dapat diandalkan
berfungsi dengan baik.
5.2 Pengendalian Kualitas Air
Pemeriksaan kualitas air secara lengkap sebaiknya dilakukan dua kali dalam setahun,
dengan perincian dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan air minum.
Pemeriksaan kadar sisa klorin pada keran air dapat memberikan indikasi untuk
meyakinkan, apakah prosedur sterilisasi telah berjalan efektif atau belum. Juga dapat
memberikan indikasi adanya kemungkinan pencemaran akibat hubungan pintas. Pemeriksaan
kadar sisa klor dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi yang banyak diterapkan untuk
pemeriksaan ini adalah metode ortho-tolidin.
5.3 Pemeliharaan Alat Plambing
Pemeliharaan sistem dan alat plambing harus dilakukan agar sistem dapat berfungsi
dengan baik dan dapat bertahan lama. Pemeliharaan sistem plambing meliputi pemeliharaan
dan pemeriksaan terhadap pipa vent, penumpu pipa, pipa pembungan, dan alat plambing yang
digunakan.
5.3.1 Pipa Vent
Lubang pada pipa vent harus diperiksa secara berkala dan dijaga agar selalu terbuka,
bebas dari kotoran, serangga, dsb, sehingga memungkinkan tekanan udara di dalam pipa
sama dengan tekanan atmosfer. Salah satu cara untuk membersihkan pipa vent adalah dengan
memasukkan air dari lubang paling tinggi ke pipa tersebut (flushing), yang dilakukan secara
berkala. Pipa vent harus dilengkapi dengan trap sehingga tidak memungkinkan serangga dan
benda-benda lain masuk kedalamnya.
5.3.2 Penumpu Pipa
Penumpu pipa dimaksudkan untuk menaggung berat pipa, menahan pipa terhadap
getaran, tumbukan, dsb. Penumpu pipa harus disesuaikan dengan letak pipa, bahan pipa, jarak
antar pipa agar pipa tidak tertahan pada waktu memuai atau mengkerut.
Packing pada kran air perlu diganti tiap 2-3 tahun sekali, karena mudah aus,
sehingga kebocoran dapat dihindarkan. Saringan harus sering dibersihkan. Pipa-
pipa harus dijaga agar terhindar dari karat yng dapat merusak pipa.
4. Urionir
Urinoir harus sering digelontor dengan jumlah air yang cukup banyak. Harus
dijaga agar tidak ada kotoran masuk ke saluran pembuangan. Bila perangkap
tersumbat, maka perangkap tersebut harus dibuka dan dibersihkan secara terpisah.
5. Ground Reservoir
Dinding tangki sudah sewajarnya tidak mempunyai retakan apapun, apalagi
bagian yang bocor. Lingkungan sekeliling tangki juga harus bersih dan sehat, dan
dijaga jangan sampai kotoran apapun dapat masuk kedalam tangki, sehingga
diperlukan perawatan dan pembersihan secara berkala.
6. Roof Tank
Sama seperti ground reservoir, roof tank juga memerlukan perawatan secara
berkala dan pemeriksaan adanya pencemaran, kualitas air, ketinggian muka air,
dsb.
7. Pompa
Untuk pemeliharaan pompa-pompa penyediaan air, sebaiknya dibuat “Buku
Harian” yang memuat laporan keadaan bekerjanya pompa, pemeriksaan dan
pemeliharaan yang dilakukan sepanjang umur pompa. Pemeriksaan ada yang
dilakukan harian, berkala (setiap bulan atau jangka waktu yang ditetapkan) dan
juga pemeriksaan mendadak karena situasi khusus.
5.4 Pemasangan Alat Plambing
5.4.1 Pemasangan Plumbing Fixture
1. WC (Water Closet)
Peletakkan WC menempel pada lantai, jarak antar bagian bawah WC dengan
dinding yaitu sekitar 0,5-1 meter.
2. Lavatory
Lavatory biasanya dipasang pada tempat-tempat yang nyaman, dipojok dinding,
atau pada salah satu bagian dari ruangan. Jika tempatnya pada bagian toilet, maka
ventilasi harus terjaga. Bagian teratas dari lavatory ditempatkan kira-kira 30 inchi
di atas lantai.
3. Urionoir
Peletakkan mangkuk dari urinoir tidak boleh lebih dari 20-25 inchi di atas lantai.
5.4.2 Pemasangan Pipa Air Buangan
Pipa air buangan tidak boleh ditempatkan di tangga, di sekitar lift atau di bawah
beban lingkungan lift, atau dipasang pada tempat yang sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas pada gedung tersebut dan juga kemungkinan timbulnya
kesukaran pemeliharaan.
Pipa air buangan sebaiknya diletakkan dalam pipe gallery yang telah disediakan
baik pipe gallery untuk pipa antar lantai maupun pipe gallery untuk pipa pada satu
lantai (typical floor).
Dalam pemasangan pipa air buangan, perlu diperhatikan kemiringan, mengingat
pengalirannya secara gravitasi. Setiap pipa harus memiliki kemiringan yang
sesuai. Kemiringan pipa sangat menentukan kecepatan pengaliran serta kelancaran
aliran tersebut.
5.4.3 Pemasangan Perangkap
Perangkap berfungsi menghindarkan masuknya udara, bau yang tidak enak, dan
binatang dari saluran air buangan ke dalam gedung. Beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi oleh suatu perangkap pipa ialah:
Harus dapat dilalui air serta secara bebas
Harus dapat menghalangi masuknya udara dari saluran air buangan ke dalam
bangunan
Mempunyai kemampuan “self cleansing”
Harus mempunyai seal dengan kedalamam minimum 2
Harus dilengkapi clean out pada dasar trap
Konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan kotoran
maupun endapan yang harus dilakukan secara periodic
Tidak boleh dibuat dengan satu konstruksi dimana terdapat bagian yang tidak
bergerak atau bagian tersembunyi, membentuk suatu sekat tertutup yang
mengakibatkan sumbatan
Konstruksinya harus menutup kemungkinan masuknya gas atau serangga, mudah
dalam perawatannya, dan tahan terhadap sifat asam atau basa dan korosi.
Perangkap biasanya dipasang pada alat plambing dan pipa air buangan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pemasangan perangkap adalah:
o Perangkap harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dalam posisi tegak lurus,
tersangga baik serta mudah dijangkau, dan dekat dengan plambing fixture yang
bersangkutan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi momentum air yang
bergerak dari plambing fixture ke perangkap.
o Penggunaan trap secara ganda harus dihindari. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan terjadinya gas yang terperangkap, yang lama kelamaan jika
tekanannya terakumulasi akan mengakibatkan kesukaran dalam penggelontoran
5.4.4 Pemasangan Pipa Vent
Pemasangan pipa vent merupakan syarat mutlak dalam perencanaan sistem
penyaluran air buangan dalam suatu bangunan. Fungsi pipa vent adalah:
Mengalirkan gas yang dihasilkan dari proses pembusukkan selama pengaliran
dari plambing fixture ke building drain.
Memberi sirkulasi udara dalam pipa sehingga tekanan udara dalam pipa sama
dengan tekanan atmosfer.
Beberapa jenis vent yang sering digunakan adalah continuous vent, loop vent, dan
circuit vent.
Kelebihan continuous vent dibanding sistem lainnya, adalah:
1. Mencegah back pressure, efek syphon, dll
2. Mempunyai efek evaporasi yang minimum
3. Memiliki kemudahan dalam instalasinya
Pipa yang digunakan untuk pipa vent adalah cast iron, galvanized iron, dan tembaga.
Pendimensian pipa vent ditentukan berdasarkan plambing fixture, diameter soil/waste pipe,
serta panjang vent yang direncanakan.