Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum wr.

wb
Perkenalkan nama saya ainaya sabia, saya memiliki beberapa nama panggilan yaitu
ai, ay, naya atau ainaya. Tapi saya lebih akrab disapa ai atau ay saja. Saya anak pertama dari
tiga bersaudara, adik pertama saya sekarang sedang duduk di bangku kelas 11 sekolah
menengah kejuruan dan adik saya yang kedua yang paling kecil sekarang duduk di bangku
kelas 6 sekolah dasar. Saya dan keluarga tinggal di desa naga kisar dusun II kecamatan pantai
cermin kabupaten serdang bedagai provinsi sumatera utara.
Dari bandara international kualanamu Medan, setidaknya untuk menuju ke rumah
saya menempuh ± 1 jam perjalanan. Karena saya dan keluarga tinggal dekat daerah pesisir,
jika ingin ke pantai hanya butuh waktu 8 menit perjalanan saja. Sedangkan untuk ke kota
terdekat tepatnya di daerah jalan lintas sumatera saya butuh waktu ± 20 menit perjalanan.
Karena saya tinggal di desa, jenjang pendidikan dari SD hingga SMP saya tempuh di desa
sendiri. Apalagi salah satu keluarga saya memiliki sebuah yayasan pendidikan di desa, hal ini
yang memungkinkan saya bersekolah di desa. Namun, di tingkat Aliyah saya memberanikan
diri untuk bersekolah di kota tepatnya di kecamatan seberang yaitu kecamatan perbaungan.
Saya bersekolah di MAS Al- Jam’iyatul Washliyah 12 Perbaungan. Setiap harinya saya harus
menempuh jarak 21 km dengan sepeda motor yang menghabiskan waktu ± 39 menit untuk
sampai ke sekolah.
Dengan bersekolah di Al-washliyah perbaungan, ini lah yang mengantarkan saya bisa
lulus di UIN Malang dengan jalur SPANPTKIN. Saya selalu bersyukur atas rezeki ini, bisa
merasakan pendidikan di bangku kuliah, walaupun perlu diketahui bahwa saya berasal dari
keluarga yang sederhana. Alhamdulillah kedua orang tua saya masih bisa mendampingi saya
sampai saat ini dan membiayai seluruh kebutuhan hidup saya dan adik-adik.
Ayah saya adalah pensiunan karyawan swasta di pabrik kelapa sawit di kota. Namun,
sekarang berprofesi sebagai seorang petani. Sedangkan ibu saya adalah seorang ibu rumah
tangga. Keluarga saya memang bukan dari golongan yang kaya atau terpandang di desa,
keluarga saya sederhana dan Alhamdulillah segala kebutuhan hidup tercukupi dengan baik.
Walaupun dengan keadaan sekarang adanya pandemic Covid-19, ini tidak terlalu
berpengaruh pada keluarga saya. Karena ayah saya seorang petani seluruh penghasilan
berasal dari hasil panen. Dan alhamdulillah saya dan keluarga juga masih sehat dan tetap
terus menjaga kesehatan. Walaupun cukup jauh dari kota, saya dan keluarga selalu memakai
masker jika berpergian keluar rumah untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai