Laporan Korosi (Kelompok 4)
Laporan Korosi (Kelompok 4)
Laporan Korosi (Kelompok 4)
1. CARSON B.C.
2. DENNI A.M.
3. FEBRIAN P.P.L.
4. IRENE H.P.
5. NATALIA D.P.B.
6. WINNIE P.S.
XII MIPA 1
MAKASSAR
2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I
1. Latar Belakang
BAB II
1. Teori Umum
2. Uraian Bahan
BAB III
2. Cara kerja
BAB IV
BAB V
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
kita ketahui bahwa besi sangat mudah mengalami korosi atau yang biasa
karena sifat mudah rapuh yang dimiliki oleh besi berkarat. Akibatnya
bangunan keropos dan tidak dapat digunakan kembali jika besi yang
Dapat kita jumpai korosi terjadi pada berbagai jenis logam. Bangunan-
seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya dapat terserang
oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi juga
elektronik. Oleh karena itu, cara pencegahan dari korosi sangat diperlukan
3
2. Maksud dan Tujuan Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui hal-hal apakah yang
korosi
4
BAB II
1. Teori Umum
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
5
atau
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak
sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung
pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam
itu.
Penyebab Korosi
antara lain:
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu
2. Elektrolit
6
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat
oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air
laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut
muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan
logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab
kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair
atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang
sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Sebagai contoh,
paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan
7
Cara Menangani Korosi
Pada dasarnya, korosi sulit dicegah, tetapi korosi dapat dihambat berbagai cara
sebagai berikut.
gas CO2.
a. Mengecatnya
Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air. Hanya
jika cat tergores atau terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat
menyebar di bawah cat yang masih utuh. Contoh yang menggunakan teknik
Lapisan oli bisa mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air dan
harus dioleskan secara berkala. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah
Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan oksigen dan air.
8
menggunakan teknik ini adalah pada barang-barang dapur, seperti rak
pengering.
d. Galvanisasi
Lapisan seng (Zn) dapat mencegah kontak langsung logam dengan oksigen
dibanding Fe (Eo=-0,44 V). Contoh cara mencegah korosi dengan teknik ini
e. Elektroplating
f. Pelapisan krom/Cr
9
lapisan Cr masih dapat melindungi besi karena Cr (Eo= -0,74V) lebih
g. Pelapisan timah/Sn
Akan tetapi, Sn (Eo= -0,14 V) kurang reaktif dibanding Fe (Eo= -0,44 V).
h. Sherardizing
mobil.
3. Perlindungan Katodik
akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang
oksidasi akan berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh karena logam
10
2. Uraian Bahan
1. Amplas
2. Paku besi
3. Air
6. Minyak
7. Air garam
8. Cuka dapur
11
BAB III
c. Siapkan 6 wadah
d. Smartphone
2. Cara Kerja
Dalam proses praktikum digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
b. Beri nama berbeda sesuai dengan cairan yang digunakan pada masing-
masing wadah.
c. Masukkan
12
Wadah 3: paku+air mendidih 5 mnit (tertutup)
berisi 1 paku.
matahari)
f. Amati paku dan foto pada hari ke- : 1, 5, 10, dan 14.
13
BAB IV
Hari pertama
Hari ke-5
mengeruh
Hari ke-10
14
menjadi coklat.
menguap.
2 Gelas berisi air biasa (tertutup)
Hari pertama
Hari ke-5
mengkeruh.
Hari ke-10
15
besar, hanya warna air yang
kemerahan.
Hari ke-14
menit ( tertutup )
Hari pertama
Hari ke-5
16
Hari ke-10
Hari ke-14
Hari pertama
17
Hari ke-5
gelap.
Hari ke-10
daripada sebelumnya.
Hari ke-14
ke-10
5 Gelas berisi garam
18
Hari pertama
Hari ke-5
Hari ke-10
kentara
Hari ke-14
19
dari hari sebelumnya. Air
Hari pertama
Hari ke-5
Hari ke-10
tambah coklat
20
Hari ke-14
Dari pengamatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut, dapat diketahui bahwa
pada hari pertama semua paku belum/tidak mengalami korosi dan pada hari-hari
selanjutnya barulah korosi mulai muncul pada permukaan paku besi dengan jumlah
korosi yang terus bertambah, serta semakin hari warna air menjadi berubah.
Sedangkan pada gelas yang berisi minyak tidak mengalami korosi. Pada paku yang
mengalami korosi memiliki kecepatan korosi yang berbeda pada setiap cairan.
Berdasarkan kecepatan dan jumlah korosi yang ditimbulkan, dapat ditulis cairan yang
1. Air garam
3. Air matang
21
4. Air cuka
5. Minyak
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa KOROSI
Sesuai dengan percobaan yang dilakukan, dapat diketahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi korosi:
C. Zat-zat elektrolit :
Yaitu garam. Dengan adanya garam dapat terjadinya korosi seperti pada kapal
di laut yang berkarat akibat air laut yang sama seperti air garam.
22
BAB V
1. Kesimpulan
23
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi
faktor korosi adalah karena adanya kontak antara udara dan air.
2. Saran
24
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
https://blog.ruangguru.com/pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya
https://blog.ruangguru.com/cara-pencegahan-korosi
25