Anda di halaman 1dari 9

RESUME TEORI LEADER SHIP ( Kepimimpinan )

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah tema 6“ the art and science of
midwifery II ”
Dosen pembimbing : Tintin suhaeni, Dra .,M.Si

Disusun Oleh :
Muthyara Azzahra Ayu Putri Sudrajat
(314119901)

Program Studi S1-Kebidanan dan Profesi Bidan


Stikes Jenderal Ahmad Yani Cimahi
2019/2020
1) Teori kepemimpinan yang sudah di jelaskan
A) Teori Traith yaitu
kepribadian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan personality merupakan kata
yang diserap dari bahasa latin persona yang berarti topeng. Adapun definisi dari
kepribadian itu sendiri memiliki banyak arti karena perbedaan sudut pandang
Trait adalah kata lain dari paradigma psikologi kepribadian. Trait dijelaskan sebagai
susunan teoritis yang menggambarkan dimensi dasardari kepribadian. Trait
menggambarkan ketetapan respon individu dalam menghadapi suatu situasi yang
berbeda-beda. . Teori sifat adalah teori yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial,
fisik, atau intelektual yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin.
Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau merupakan bakat
bawaan.
a) Teori Big Bang adalah
 Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin.
 Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut.
 Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll.
 Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.
 Mengintegrasi antara situasi dan pengikut Situasi merupakan peristiwa besar seperti
revolusi kekacauan atau kerusuhan pemberontakan reformasi dan lain lain Big Bang,
Teori yang Menjelaskan Terbentuknya Alam Semesta dan Memprediksi Akhir Alam
Semesta Teori Big Bang atau ledakan besar adalah teori terbentuknya alam semesta
yang paling terkenal dan paling masuk akal. Teori ini menyatakan bahwa alam
semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan
mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Big Bang adalah teori yang paling
banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua
kalangan baik para ilmuwan maupun orang awam.
b) Teori Greathment
 Teori Great Man dan Teori Big Bang Teori yang usianya sudah cukup tua ini
menyatakan kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir dari
kedua orang tuanya
 Kekuasaan berada pd sejumlah org tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki
kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati
posisi sebagai pemimpin
 “Asal Raja Menjadi Raja” (Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja sebagai
pemimpin rakyatnya
 Sedang teori sifat atau karakteristik kepribadian berasumsi bahwa seseorang dapat
menjadi pemimpin 
c) Teori Sifat atau Karakteristik Kepribadian
 Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang di butuhkan
oleh seorang pemimpin
 Titik tolak teori keberhasilan seorang pemimpin di tentukan oleh sifat
kepribadian baik secara fisik maupun psikologis .
 Keefektipan pemimpin di tentukan oleh sifat perangai atau ciri kepribadian
yang bukan saja bersumber dari bakat tapi dari pengalaman dari hasil belajar
 Karakteristik kepribadian ( cheser)
 Kepribadian mencangkup keseluruhan pikiran perasaan dan tingkah laku ,
kesadaran dan ketidaksadaran diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik .
 Kepribadian pembimbing yang menyesuaikan kepribadian bersifat umum
seseorang pikiran kegiatan dan perasaan yang berpengaruh secara sistematik
terhadap keseluruhan tingkah lakunya
 Kepribadaian menjelaskan sifat individu yang membedakan dengan orang lain
 Karakteristik kepribadian ( Davis )
Ada 4 sifat umum yang efektif :
• Kecerdasan
• Kedewasaan dan keluasan pandangan sosial
• Motivasi diri dan dorongan
• Mempunyai Sikap-sikap hubungan sosial
 Karakteristik kepribadian, Collons dalam A Dale Tempe (1993)
Sifat yg harus dimiliki pemimpin agar dapat mengefektifkan organisasi adalah
a) Kelancaran berbicara
b) Kemampuan memecahkan masalah
c) Pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi)
d) Keluwesan
e) Kecerdasan
f) Kesediaan menerima tanggung jawab
g) Keterampilan sosial
 Karakteristik kepribadian, Yulk dalam Hersey dan Blanchard (1998)
Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
a) Cerdas
b) Terampil secara konseptual
c) Kreatif
d)Diplomatis dan taktis
e)Lancar berbicara
f) Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
g) Persuasive
h) Memiliki keterampilan sosial Sedangkan Robins (1996) mengatakan bhw
teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial, fisik atau
intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin

 Karakteristik kepribadian, Bennis dalam Hersey dan Blanchard (1998)


 Management of Attention (kemampuan mengkomunikasikan tujuan atau arah
yg dpt menarik perhatian anggota)
 Management of Meaning (kemampuan menciptakan dan mengkomunikasikan
makna tujuan secara jelas)
 Management of Trust (kemampuan untuk dipercaya dan konsisten)
 Management of Self (kemampuan mengendalikan diri dalam batas kekuatan
dan kelemahan)
 Kelemahan teori sifat
 Tidak mungkin ada seorang pun pemimpin yang memiliki keseluruhan sifat
baik manusia , kecuali para nabi dan Rasul menurut sudut pandang agama
masing-masing.
 Tidak selalu ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan
 Situasi dan kondisi tertentu yang ternyata memerlukan sifat tertentu pula
berbeda dari yang lain
B. Teori Behavioral
behaviorisme juga merupakan aliran yang revosilusioner, kuat dan berpengaruh, serta
memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Sejumlah filsuf dan ilmuwan sebelum
Watson dalam satu dan lain bentuk telah mengajukan gagasan – gagasan  megenai
penekatan objektif dalam mempelajari manusia berdasarkan pandangan yang
mekanistik dan materialistis, suatu pendekatan yang menjadi ciri utama dari
behaviorisme. Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, manusia pada
dasrnya tidak memiliki bakat apa- apa. Manusia akan berkembang berdasarkan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya
 Teori prilaku behavior
 Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
 Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara
berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan
mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur
dan
memberikan sanksi Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara
melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi,

 Beberapa Teori Perilaku :


a. Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
b. Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
c. Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
a) Studi Kepemimpinan Universitas Michigan

Studi yang dilakukan di universitas IOWA. Menurut Lippit dan white dalam sutarto (1991 )
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dibedakan menjadi tiga yaitu : Studi Kepemimpinan
Universitas Michigan Menurut Stephen P Robbins (1996) Universitas michigan dalam
penelitian perilaku menemukan 2 jenis perilaku yang terdiri dari :

• Orientasi kepada bawahan (employee oriented)

• Orientasi produktivitas (production oriente

• Dengan demikian jelas bahwa penelilitian dari tiga universitas yang berbeda menghasilkan
perilaku kepemimpinan yang sama.

b. Studi kepemimpinan OHIO

Studi Kepemimpinan yang dilakuakan Universitas OHIO (Stephen P Robbins )


menyimpulkan ada dua dimensi perilaku kepemimpinan yang efektif yakni :

• Dimensi struktur tugas / prakarsa struktur (initiating struktur). Mengutamakan tercapainya


tujuan, produktifitas yang tinggi, dan penyelesaian tugas yang sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.

• Dimensi pertimbangan/tenggang rasa ( consideration) Perilaku kepemimpinan


consideration memiliki ciri – ciri seperti, memperhatikan kebutuhan bawahan, menciptakan
suasana saling percaya, dan harga menghargai, simpati pada ide dan perasaan bawahan.

• Kedua perilaku initiating structure dan consideration merupakan prilaku kepemimpinan


yang tidak saling mempengaruhi atau tidak saling ketergantungan, tetapi masing –masing
berdiri sendiri
Perilaku Kepemimpinan Hasil Penelitian Universitas OHIO

 Studi Kepemimpinan negara bagian Ohio


a. Struktur Inisiating (berorientasi pada tugas)
b. Tinggi - Membuat tugas tugas invidual
c. menetapkan tenggat waktu
d. Bertindak tegas
e. Struktur Inisiating (berorientasi pada tugas)
f. Rendah
g. Jangan mengambil inisiatif Berlatih Manajemen "Hands Off"
h. Biarkan orang sendiri, biarkan mereka menentukan tugas dan tenggat waktu

C. Studi kepemimpinan IOWA

Studi yang dilakukan di universitas IOWA. Menurut Lippit dan white dalam sutarto (1991 )
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dibedakan menjadi tiga yaitu :

1). Authoritarian atau dictactorial

• Perilaku pemimpin dalam mempengaruhi karyawan menuntut agar bekerja / bekerja sama
dengan semua cara yang diputuskan oleh seorang pemimpin.
2. Democratic

• Gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama dalam
melaksanakan pekerjaan termasuk juga antara pimpinan dan anggota organisasi. 3. Laisser
faire atau free rein

• Kemampuan mempengaruhi orang lain dengan menyerahkan semua wewenang kepada


bawahan atau karyawan

Kesimpulan dari 2 Teori Traith dan Behavioral yaitu :

Teori traith adalah Dari pemabahasn diatas, dapat disimpulkan bahwa Trait adalah suatu cirri
yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Ciri-ciri itu dapat
diketahui melalui berbagai tes psikologis, untuk selanjutnya data hasil testing psikologis
tersebur dianalisis dengan teknik statistik yang disebut factor analysis. Sedangkan ciri-ciri
dasar yang ditemukan disebut factor. Jadi teori Trait and Factor adalah pandangan yang
mengemukakan bahwa kepribadian seseorang dapat didiskripsikan denagn mengidentifikasi
sejumlah ciri, berdasarkan hasil analisis tes psikologis yang mengukur dimensi kepribadian
seseorang

Behavioral hasil menghasilkan berbagai macam perilaku yang didasarkan pada studi
perilaku berhubungan dengan individu,kelompok,dan organisasi serta yang mempunyai jiwa
kepemimpinan sehingga tercipta efektif cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara
mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan
disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi Gaya atau perilaku
kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan.

3) Teori lain yang belum di jelaskan / mencari referensi teori lain


a) TEORI KEPEMIMPINAN FIEDLER “Contingency Theory”
Teori kontingensi menganggap bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana
kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi
tugas kelompok (group task situation) dan tingkat-tingkat dari pada gaya kepemimpinannya,
kepribadiannya dan pendekatannya yang sesuai dengan kelompoknya. Dengan perkataan lain,
menurut Fiedler, seorang menjadi pemimpin bukan karena sifat-sifat daripada
kepribadiannya, tetapi karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara Pemimpin
dan situasinya. tinggi rendahnya prestasi kerja satu kelompok dipengaruhi oleh sistem
motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi
suatu situasi tertentu.
Fiedler menemukan 3 (tiga) dimensi kritis daripada situasi / lingkungan yang mempengaruhi
gaya Pemimpin yang sangat efektif, yaitu: Kekuasaan atas dasar kedudukan / jabatan ini
berbeda dengan sumber kekuasaan yang berasal dari tipe kepemimpinan yang kharismatis,
atau keahlian (expertise power). Berdasarkan atas kekuasaan ini seorang pemimpin
mempunyai anggota-anggota kelompoknya yang dapat diperintah / dipimpin, karena ia
bertindak sebagai seorang Manager, di mana kekuasaan ini diperoleh berdasarkan atas
kewenangan organisasi (organizational authority).
a) Struktur tugas (task structure) Pada dimensi ini Fiedler berpendapat bahwa selama
tugas-tugas dapat diperinci secara jelas dan orang-orang diberikan tanggung jawab
terhadapnya, akan berlainan dengan situasi di mana tugas-tugas itu tidak tersusun
(unstructure) dan tidak jelas. Apabila tugas-tugas tersebut telah jelas, mutu dari
pada penyelenggaraan kerja akan lebih mudah dikendalikan dan anggota-anggota
kelompok dapat lebih jelas pertanggungjawabannya dalam pelaksanaan kerja,
daripada apabila tugas-tugas itu tidak jelas atau kabur.
b) Hubungan antara Pemimpin dan anggotanya (Leader-member relations)
Dalam dimensi ini Fiedler menganggap sangat penting dari sudut pandangan
seorang pemimpin. Kekuasaan atas dasar kedudukan / jabatan dan struktur tugas
dapat dikendalikan secara lebih luas dalam suatu badan usaha / organisasi selama
anggota kelompok suka melakukan dan penuh kepercayaan terhadap
kepimpinannya (hubungan yang baik antara pemimpin-anggota).
4. Kesimpulan hasil riset dari Teori Fiedler
a. Pemimpin dengan skor LPC rendah (pemimpin yang berorientasi ke tugas)
cenderung untuk berhasil paling baik dalam situasi kelompok baik yang
menguntungkan, maupun yang sangat tidak menguntungkan pemimpin.
b. Pemimpin dengan skor LPC tinggi ( pemimpin yang berorientasi ke
hubungan) cenderung untuk berhasil dengan baik dalam situasi kelompok
yang sederajat dengan keuntungannya. Sebagai landasan studinya, Fiedler
menemukan 3 (tiga) dimensi kritis daripada situasi / lingkungan yang
mempengaruhi gaya Pemimpin yang sangat efektif, yaitu:
c. Kekuasaan atas dasar kedudukan/jabatan (Position power)
Kekuasaan atas dasar kedudukan / jabatan ini berbeda dengan sumber
kekuasaan yang berasal dari tipe kepemimpinan yang kharismatis, atau
keahlian (expertise power).
d. Struktur tugas (task structure) Pada dimensi ini Fiedler berpendapat bahwa
selama tugas-tugas dapat diperinci secara jelas dan orang-orang diberikan
tanggung jawab terhadapnya, akan berlainan dengan situasi di mana tugas-
tugas itu tidak tersusun (unstructure) dan tidak jelas.

b.Teori house path Goal

Path Goal theory (teori jalur tujuan) dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk
menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja
bawahannya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans (1970) dan House (1971).
House (1971) memformulasikan teori ini dengan versi yang lebih teliti dengan menyertakan
variabel situasional. Teori tersebut semakin dimurnikan oleh beberapa penulis seperti Evans
(1974); House dan Dessler (1974); House dan Mitchell (1974; dan House (1996).

2) Konsep Path Goal Theory of Leadership


Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi para pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai path-goal
karena terfokus pada bagaimana pemimpim mempengaruhi persepsi dari pengikutnya tentang
tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).
Dasar dari path goal adalah teori motivasi ekspektansi. Teori awal dari path goal menyatakan
bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada
bawahan dan membuat imbalan tersebut dalam satu kesatuan (contingent) dengan pencapaian
bawahan terhadap tujuan sepsifik.
Perkembangan awal teori path goal menyebutkan empat gaya perilaku spesifik dari seorang
pemimpin meliputi direktif, suportif, partisipatif, dan berorientasi pencapaian dan tiga sikap
bawahan meliputi kepuasan kerja, penerimaan terhadap pimpinan, dan harapan mengenai
hubungan antara usaha –kinerja-imbalan.
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin
terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur
pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model
kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan
kepemimpinan dalam berbagai situasi.
6. Kesimpulan hasil riset teori Teori house path Goal

pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan terhadap motivasi para
pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai path-goal karena terfokus pada
bagaimana pemimpim mempengaruhi persepsi dari pengikutnya tentang tujuan pekerjaan,
tujuan pengembangan diri, dan jalur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Perkembangan
awal teori path goal menyebutkan empat gaya perilaku spesifik dari seorang pemimpin
meliputi direktif, suportif, partisipatif, dan berorientasi pencapaian dan tiga sikap bawahan
meliputi kepuasan kerja, penerimaan terhadap pimpinan, dan harapan mengenai hubungan
antara usaha –kinerja-imbalan.

Anda mungkin juga menyukai